KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERPINDAH HATI?
KETOS ALAY BDAN BAD BOY - Berpindah hati?
Nggak semua yang kamu pikirkan itu kenyataan, salinglah percaya untuk memulai hubungan, karena apapun yang akan terjadi kalau kita percaya tentang positif maka positiflah yang akan menghampirimu.
** OH JADI DAH PINDAH HATI**
Dari pada mikirin siculun, mendingan gue kantin nyusul orang Refan. Farel pun menyusuri jalanan, entah kenapa dia selalu mikirin Nifa yang sering memanggilnya waktu di koridor, sering ngasih bekal, ngajak kantin dan bahkan sampai dia keselek sekarang gak ada lagi. Farel pun tiba di kantin dan langsung mendapatkan pemandangan yang membuatnya beribu ribu tanya.
“Oh, sekarang udah gak mau nyariin gue, karna lo dah nyaman sama Agung? Pantesan gue selalu ngerasa Agung peduli banet ke itu cewek” Ujar Farel ketus
“Maksud lo apaan sih Rel” ucap Nifa pada Farel, yang datang tiba tiba.
“Pantesan lo nggak datang ke kelas gue, nyatanya lo udah sama Agung, kemarin minta kesempatan biar bisa dekat sama gue, nyatanya lo sama Agung, segitu doang antusias lo” Ujar Farel menyeletuk. Refan kaget melihat abangnya tiba-tiba arogan banget
“Gue sama Agung cuman bicara bicara doang sambil makan bakso apa salahnya coba?” Tanya Hanifa kesal menatap Farel.
“Mau lo bicara, atau pun sekali lo jadian gak ada ruginya sama gue” Farel pun meninggalkan kantin, hatinya berkecamuk, dia kecewa dengan keadaan ini, kenapa Farel tiba tiba sensitive gini?.
“Rel, Farel, tungguin aku” Farel tak mengurbisnya sedikit pun, dia terus berjalan hingga akhirnya langkahnya berhenti. Farel pun menatap indahnya taman, sedangkan Nifa berusaha terus mengejarnya, namun dia kalah cepat, hingga Desti menemui Farel di taman tanpa sengaja.
“Hai rel, lo lagi apa?” Tanya Desti lembut ke Farel/
Farel menatap Nifa dibelakang sekilas dan menjawab pertanyaan Desti. Yah Hanifa tetap mengejarnya sejauh apapun itu. Dasar Hanifa goblok.
“Gue cuman mau lihat pemandangan aja” Jawab Farel sembarangan.
“Pagi pagi suasana disini menenangkan yah” Ujar Desti pada farel. Yah jam masih menunjukkan jam 10:15.
“Lumayan” Jawab Farel lembut. Nifa melihat mereka, serasa dadanya sesak, bagaikan luka yang diberi asam, perih.
“Gue suka bicara sama lo, lo orangnya asik, kece lagi” ucap Farel yang sengaja meninggikan suaranya agar Hanifa mendengar.
“Gue orang yang bodoh melihat kalian bermesraan, tapi aku senang Rel lihat lo bahagia, karena gue sadar cinta gak bisa dipaksa, gue akan pergi dari lo, gue akan berusaha sebisa mungkin, agar lo bahagia, karena cinta harus mampu mengikhlaskan” ucap Nifa lirih dalam hatinya, aku mungkin hanya angin yang mengetahui ucapannya. Nifa pergi dari taman tersebut dan menghapus air matanya nya, sakit rasanya, padahal dia sudah berusaha agar tidak berharap lagi pada Farel, namun tak ada yang dapat dilakukan karena hatinya sudah bicara.
…………
“Sial, dimana Nifa?, kenapa dia nggak marah?, dia malah biarin gue sama Desti” kesal Farel dalam hatinya. Entah apa yang dipikirkannya pada saat ini, kenapa rasanya dia selalu kesal jika Nifa cuek padanya. Kenapa dia selalu memikirkan gadis itu. Mungkinkan Farel mulai jatuh cinta padanya?, ada apa dengan Farel.
“Rel, lo lihatin apa sih dibelakang?” Tanya Desti bingung m,elihat Farel yang sedari tadi fokus melihat ke arah belakang.
“Nggak kok, gue gak lihat apa apa” Ujar Farel berbohong dan mengubah arah pandangannya ke arah lawan bicaranya.
“Lo sama Nifa lagi dekat yah?” Tanya DEsti to the point.
“Gue?, sama Nifa?, yah nggak lah, mending gue sama lo dari pada sama dia” Ujar Farel sembarangan.
“Lo apaan sih Rel” ucap Desti tersipu malu.
“Iya, lo sama dia beda jauh banget, dia itu cocoknya jadi pembantu, bukan pasangan, ngapain juga gue sama dia, dia aja yang terus terus ngejar ngejar gue” Ujar Farel sembarangan tanpa memikirkan resikonya. Anak orang baper kali Rel.
“Gue sayang sama lo Rel, gue mau teman hidup lo” Ujar Desti yang tiba-tiba baper. Farel yang mendengarnya hanya diam. Apa yang harus ditanggapi, dia bingung.
“Rel, lo suka sama gue kan?” Desti menyenderkan kepalanya kelengan Farel yang kekar.
“Gue luan dulu yah” ucap Farel, dan pergi meninggalkan Desti yang menatapnya penuh harapan. Farel pun meninggalkannya dan tanpa sengaja berhadapan dengan Sarah.
“Kenapa lo jahat banget sih sama sahabat gue Rel, apa sih kurangnya dia? Sampai lo segitunya, sampai sampai lo gak ada ngasih dia tempat” ucap Sarah kecewa dan kasihan melihat sahabatnya yang benar benar terluka saat ini.
“Tapi gue gak tau sama perasaan gue Sar” ucap Farel frustasi.
“Cukup, lo gak usah kasih dia waktu untuk buktikan semuanya” ucap Sarah yang muak dengan semuanya ini.
Sarah pergi meninggalkan semuanya, dia tak mau tau apa yang telah terjadi, yang dia tau Farel telah membuat sahabat kesayangannya terluka, dia nggak bisa diam saja melihat perlakuan orang orang kepada sahabatnya. Cukup dia diam selama ini, tapi sekarang waktunya melindungi sahabatnya, Nifa. Sarah hanya ingin melihat Nifa yang super alay, dan super bawel. Dia tau akhir akhir ini Nifa berubah gara gara Farel.