NovelToon NovelToon
Lingkaran Dosa

Lingkaran Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Harem / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Bercocok tanam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cy_Ud

Roy laki laki berusia 23 tahun yang baru saja terkena PHK, mencoba mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung dia dapatkan. Kerasnya ibu kota membuat Roy harus bertahan dengan segala cara. Apa lagi dia adalah seorang perantauan. Apakah Roy bisa bertahan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cy_Ud, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flash Back Clara

“Aaaaaaarrrrrrrrrrrrhhh........... sial.....”, teriak Vino yang tidak bisa mengejar Clara dan hanya dapat memandangi mobil mobil kekasihnya itu semakin menjauh.

“Kenapa ini terjadi, siapa yang memberi tahu Clara kalau aku sudah disini, dan kenapa dia bisa menyelonong masuk aja tanpa ada yang memberi tahu ku... sial....sial....” monolog Vino dalam pikirannya sambil mengepalkan tangan memukuli angin sebagai ungkapan kekesalannya.

Flash back....

Di sebuah restoran mewah Clara sedang melakukan pertemuan dengan klien. Dirinya begitu bersemangat dan penuh harapan. Karena pertemuan kali ini tengah membahas sebuah tender yang nominalnya tidak sedikit dan bisa sebagai penentu akan nasib perusahaan tempat dirinya bekerja.

Clara berusaha menarik perhatian lawan bicaranya agar tender bernilai besar itu bisa jatuh ketangannya. Hingga pembicaraan usai Clara tampak masih tegang dan berharap usahanya berhasil.

“Terima kasih banyak Bu Clara saya harap kerja sama kita kedepannya berjalan lancar dan tidak ada kendala”, ucap Rudi Salim pria paruh baya seorang pengusaha sukses dinegeri ini sambil bersalaman dengan tanggan lembut wanita muda di depannya.

“Sama sama Pak Rudi demikian juga dengan harapan saya dan kami akan berusaha agar tidak mengecewakan bapak” dengan tangan masih bersalaman Clara membalas mengukir senyum manis dibibirnya.

Begitu Rudi Salim pengusaha sukses namun usianya sudah tidak muda lagi itu pergi bersama dengan asistennya, rekan tim Clara yang mengurusi tender ini salin bersalaman dan berbahagia karena mereka berhasil mendapatkan tender yang bernilai sangat tinggi.

Clara juga undur diri pada rekan rekannya yang terdiri dari tiga orang itu karena masih ada urusan lain yang mau dia kerjakan. Saat hendak menaiki mobil miliknya di plataran parkir restoran yang baru saja dia singgahi, tiba tiba netra mata Clara membulat seperti bola pim pong melihat sesuatu didepanya.

Dirinya melihat seorang laki laki yang sangat dia kenal sedang bersama dengan wanita yang tidak terlalu jelas wajahnya karena sudut pandangnya tidak begitu bagus. Namun, walau pun begitu Clara dapat menyaksikan kemesraan dari mereka berdua.

Karena rasa penasaran Clara memutuskan untuk mengikuti laki laki yang dia kenal itu dengan menjaga jarak kedua kendaraan mereka agar si laki laki tidak menyadari kalau sedang diikuti.

“Kamu bilang belum bisa balik kesini, tapi kenapa kamu sudah ada disini dan tidak ngabarin aku. Kamu jalan sama siapa, apa kamu selingkuh dibelakang ku Vino???”, rutuk Clara yang terus fokus mengemudikan mobilnya agar tidak kehilangan jejak dari apa yang dibuntutinya.

Ya Clara tadi melihat kekasihnya bernama Vino sedang bersama wanita lain. Meski didepan umum tapi keintiman mereka terlihat jelas terutama bagi Clara. Dalam hubungan percintaan antara Clara dan Vino sebenarnya tidak ada masalah. Mereka saling mengerti dengan kesibukan masing masing. Namun, semenjak Vino telah memimpin langsung salah satu perusahaan milik keluarganya. Membuat Vino lebih banyak menghabiskan waktu ke luar kota, membuat keduanya jarang bertemu.

Siang itu suasana jalan raya lumayan ramai namun tidak begitu macet di arah yang dilalu Clara. Hingga tiga puluh menit kemudian terlihat kendaraan mewah yang sedang dibuntuti mulai memberi tanda akan berbelok dari lampu sennya yang terlihat jelas oleh fokus mata Clara.

Mobil mewah itu memasuki kawasan gedung perkantoran yang menjulang tinggi mencakar langit dan Clara tau betul tempat itu. Itu adalah salah satu perusahan milik keluarga Vino yang dibawah pimpinannya sekarang.

Clara memarkinkan kendaraannya agak jauh dari tempat Vino meletakkan mobilnya. Karena selain dirinya tidak mau ketahuan oleh pria yang menjadi kekasihnya itu karena sedang membututinya, sudah tentu Vino memiliki area parkiran Khusus karena dirinya adalah pemimpin sebuah perusahaan yang ada di gedung tersebut.

Dengan langkah santai Clara berjalan dengan tenang. Hal itu agar dirinya tidak menarik perhatian karyawan disana yang sebagian mengetahui bahwa dirinya adalah kekasih dari bos mereka. Dan dia sudah tau kemana dia harus melangkah agar bisa bertemu dengan pria yang menjadi kekasihnya itu namun terlihar mesra dengan wanita lain.

Sikap tenang yang ditunjukan Clara berhasil mengecoh para karyawan yang kenal dengannya jadi tidak ada yang menghambat jalan Clara menuju ketempat yang akan dia tuju. Hal itu memang sudah diantisipasi Clara karena jika dirinya dengan terang terangan memasuki tempat tersebut sudah pasti kekasihnya itu akan menyuruh orang agar langkahnya terlambat, sesuatu yang di pelajarinya dari drama korea yang sering dia tonton. Namun langkah santai clara malah memberi jeda waktu antara dirinya dengan sang kekasih lumayan lama.

Begitu memasuki ruang kantor saat lift yang membawa Clara sampai dilantai tersebut semua mata tertuju pada dirinya membuat Clara semakin curiga ada sesuatu yang terjadi dibalik pintu di ujung matanya itu.

Langkahnya masih terus tenang hingga sampai di ambang pintu “Maaf Mbak Clara saya akan memberitahukan pada Pak Vino jika anda ada disini karena sekarang Pak Vino sedang ada tamu”, ucap wanita muda yang bertuliskan Silvia Annete di ID cardnya. Menghentikan langkah Clara.

“Kamu masih mau kerja disini atau mau kerja ditempat lain??, dan jangan halangi saya untuk bertemu dengan Vino!!!”, tukas Clara dengan emosinya yang hampir saja meledak namun masih bisa dia kendalikan.

“Saya tau Vino didalam dengan tamunya tapi bukan urusan pekerjaan melainkan pribadinya. Jadi... kamu diam saja seolah olah saya tidak ada disini. Kalau Vino memecat kamu setelah kejadian ini simpan kartu nama saya maka kamu akan saya pekerjakan ditempat lain”, kembali Clara berucap sedikit berbisik pada Silvia saat wajahnya mendekap kearah telinga gadis muda yang menjadi sekretaris dua sang pemimpin perusahan tersebut.

Setelahnya Clara langsung berlalu dan membuka pintu didepannya yang tidak terkunci itu. Begitu pintu terbuka hatinya begitu terkejut dan langsung terluka. Karena dirinya secara langsung menyaksikan erangan sang kekasih tengah mendongakkan kepalanya keatas. Sebagai orang yang telah dewasa tentu mengerti apa yang sedang terjadi dibalik meja kerja tersebut tanpa disadari oleh kekasihnya yang sedang keenakan jika dirinya telah berada diambang pintu yang terbuka.

Dengan kekuatan entah dari mana dirinya menguatkan diri terus menyaksikan tontonan yang indah namun menyakitkan hatinya. Setelahnya baru dia bertepuk tangan sambil menahan emosi dan sugesti dirinya agar tidak menangis dihadapan lelaki yang sedang melepaskan ekspresi yang menjijikan dimatanya meski pria itu adalah kekasihnya.

“Clara sejak kapan kamu datang sayang”.

“Masih berani kamu menganggil ku dengan kata kata sayang disaat kamu sedang melakukan itu. Jadi ini kejutan yang kamu katakan saat kita bertemu setelah kamu kembali. Terimakasih ini semua sangat mengejutkan buat ku. Dan kamu yang disana cepat berdiri tunjukkan wajah mu agar aku bisa mengenali wanita seperti apa yang sangat murahan mau melayani CEO ini !!!!!”, caci Clara penuh emosi menyaksikan kekasihnya melenguh panjang. Orang bodoh pun pasti tau apa yang sedang terjadi dibalik meja itu.

Kemudian Clara segera pergi dari hadapan orang yang dia kenal keduanya. Hatinya begitu terluka karena temannya sendri tega mengkhianatinya dan berbuat demikian pada orang yang jelas jelas diketahui adalah kekasihnya.

Flash back off

Kini Clara tengah beruntai air mata terus mengendarai mobilnya sendiri. Dirinya tidak tau mau kemana pikirannya tak menentu karena masih terbayang kejadian yang tadi. Berkali kali tangan ramping itu memukul kayu bulat yang berfungsi sebagai pengendali kendaraan yang dia kendarai.

“Tega kamu Vin apa salah ku pada mu sampai kamu tega melakukannya dengan teman ku sendiri”, umpat Clara dengan air mata masih membasahi pipi dan tidak mau berhenti.

Handphonenya kemudian berbunyi menampilkan nama si penelpon dengan tulusan “Sayang” membuat Clara makin emosi dan melemparkan benda pipih itu kesembarangan arah didalam mobilnya.

Mobil yang dikendarai Clara terus melaju di jalanan ibu kota hingga berbelok ke jalan yang tidak lagi rame oleh kendaraan. Dalam pikirannya sekarang di ingin mencari tempat yang tenang agar bisa meredakan emosi dan rasa sakit hati yang tengah dia alami. Karena air matanya tidak mau berhenti mengalir dan Clara tidak bisa mengontrol diri seutuhnya tiba tiba.......

“cccciiiiieeeeettttt.....”

Suara rema kendaraan yang dihentikan mendadak terdengar dan Clara makin panik karena mobilnya menabrak pembatas jalan. “Apa aku menabrak orang lagi?? Duh sial sekali aku hari ini”, rutuk Clara dalam hati sambil memegangi kepalanya yang sakit karena terbentur pada stir mobilnya sendiri. Suara gedoran terdengar dari kaca mobilnya membuat Clara terkejut melihat orang yang berdiri diluar itu.

“Bukankah itu....” monolog Clara namun seketika itu pandangan Clara langsung buram dan tidak bisa melihat apa apa lagi hany bisa merasakan sebuah tangan menggapainya dan kemudain dia tidak tau apa apa lagi.

1
Takagi Saya
Ayo, cepat berikan kelanjutan cerita ini!
Pratama Arya: ya kak.. ditunggu dulu ya kak...🙏🙏🙏
total 1 replies
swaggy
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Pratama Arya: terima kasih kak... 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!