GADIS YANG DIJUAL PADA BOS MAFIA

Cukup lama liam memijat dan mengelus punggung aurora. Hingga membuatnya tertidur tak lama kemudian liam merebahkan tubuhnya disamping aurora.

Liam beranjak dari tempat tidur dan bersiap siap pergi kesebuah pelelangan senjata api dan barang barangnya.

Dilantai bawah dori dan laila sudah membelikan barang yang dipesan oleh liam. Beberapa merk dan bentuk nya. Dalam hati dori berkata “semoga ini permintaan gila yang terakhir” gumam dori frustasi

Dori dan laila membawa pembalut itu kekamar liam dan aurora berada. Mereka mengetuk pintu kamar liam Tak lama kemudian pintu itu terbuka

“Tuan” ucap dori

“Apa itu semua pembalutnya” tanya liam melihat belanjaan dori dan laila

“Benar tuan saya cuma mendapatkan ini saja, tapi menurut saya ini lebih dari cukup”

Liam mengangguk dan menyuruh laila menyusunnya diwalk in closed.

“Tuan apa kita pergi sekarang” tanya dori

“Tentu saja, bukankah waktunya akan segera dimulai” jawab liam sambil melangkah masuk lift dan turun lantai ke bawah diikuti dori dibelakangnya.

......................

Sementara dimansion utama, jerome kini duduk bersama dengan brixton disebuah ruangan keduannya sedang membahas bisnis yang kini mereka geluti dunia hitam mafia.

Liam memegang penuh kendali akan bisnis dunia hitam yang mereka lakukan, setelah brixton memilih dibelakanh layar karena usianya yang sudah tak terlalu berperan dalam dunia mafia.

Jerome anak brixton dari istri mudanya menginginkan posisi yang lebih besar untuknya dalam dunia mafia.

“Aku pikir kau belum sanggup memegang kendali yang lebih besar dari apa yang aku berikan padamu” ucap brixton sambil menghisap cerutu yang ada dijemarinya.

“Kau terlalu meremehkan ku ayah, kau pikir aku tak bisa seperti liam”

“Ya sepertinya kau benar, kau terlalu dini untuk memegang kendali atas dunia bawah pengalamanmu belum banyak jerome, jadi menurutku apa yang aku berikan padamu lebih dari cukup”

Aq diam ia tahu jika ucapan ayahnya tidak bisa diganggu gugat. Jadi demi menghindari pertengkaran seperti liam jerome memilih mengalah. Mungkin inilah sifat yang dilihat brixton lemah lembut untuk seorang mafia harus kejam dan keras.

“Baiklah apa ada yang ingin kau katakan lagi padaku” tanya brixton

Jerome terdiam sejenak, sebenarnya ada pembahasan yang ingin sekali ia katakan, yaitu aurora gadis yang ia temui ditaman depan kantor dan ternyata wanita milik liam kakaknya.

“Apa ayah tau wanita yang kini menemani liam?”

“Tentu saja aku tahu, wanita jalang yang memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan kemewahan dari liam dan bodohnya liam tertipu oleh hal itu”

“Tapi menurutku dia bukan jalang, dia wanita yang baik dan polos. Hanya saja dia salah tempat menjadi wanitanya liam”

Brixton menyipitkan matanya mendengar penuturan jerome barusan. “Jangan katakan jika kau juga menyukai wanita itu jerome”

“Bagaimana kalau iya”

“Jangan naif jerome”

Jerome tertawa kecil menatap secangkir kopi didepannya. Ia mengingat wajah cantik aurora yang polos berbeda dengan wanita jalang yang pernah ia temui.

“Aku menginginkan wanita itu juga bagaimana”

“Hahahah.... ternyata kedua putra ku mencintak jalang itu”

“Berhenti mengatakan dia jalang ayah, bukankah ayah belum bertemu dengannya”

“Aku tak punya alasan khusus untuk membenci wanita jalanh itu. Wanita itu sudah mengubah banyak hal dari liam sedikit demi sedikit sifat kejamnya akan hilang. Dulu aku menyiksa gadis itu dan aku pikir dia akan pergi dari sisi liam namun malah sebaliknya dia makin lenget. Tapi aku akan membuatnya pergi dari liam dia tak pantas bersama dengan liam”

“Kau benar benar gila ayah” ucap jerome menatap tajam tak percaya pada ayahnya

“Hahahah.... kalau kau menyukai wanita jalang itu ambil saja dari liam lali kau buang saja wanita itu”

“Aku tak sejahat dirimu ayah”

Brixton beranjak dari duduknya “baiklah aku akan menghadiri pelelangan yang juga dihadiri oleh liam, apa kau mau ikut?”

“Sepertinya aku tak ikut, aku ingin ke mansion liam menemui gadis itu”

“Terserah kau. Tapi ingat jangan sampai membuat bisnis hitam ini hancur oleh kebucinanmu pada wanita itu”

Brixton meninggalkan jerome dan segera pergi dari mansion utama

......................

Dari kamar mewah itu aurora bangun dari tidurnya dan segera masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari darah haid setelah itu ia masuk walk in closed dan memakai pembalut yang sudah tersusun dilemari. Laila yang juga berada dikamar aurora ia langsung menoleh pada seprai yang terdapat noda darah dan mengantinya dengan yanh batu. Ia turun kebawah dengan membawa seprai agar dicuci setelahnya ia naik ke lantai atas tepatnya dikamar liam dan aurora.

Namun sebelum itu ia dikejutkan oleh seseorang yang memanggilnya ia menoleh dan mendapati jerome yang sedang duduk disofa ruang utama.

Laila mendekat “maaf tuan, apa anda ingin bertemu dengan tuan liam?”

“Tidak, aku ingin bertemu aurora apa dia ada?”

Laila bingung mau berkata apa, pasalnya jika ada yang menemui aurora tuannya pasti akan marah, namun berbohong pun rasanya tidak mungkin.

“Nona aurora ada, tapi saat ini sedang dikamar mandi tuan”

“Baiklah, katakan apa adanya aku ingin menemuinya ditaman samping”

Kembali laila memikirkan perkataan liam “maaf tuan namun nona autora tak bisa menemui siapa pun”