Pedang Kutukan

ZLIIINGGG..

Beberapa kali lompatan, Akhirnya Riyo sudah sampai di sumber suara. Dan dia sekarang muncul di antara semak semak untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi.

Dan ternyata yang di lihatnya adalah sebuah kereta kuda mewah, yang sedang di kepung puluhan bandit atau perampok. Dengan seluruh pengawal nya yang telah tewas dan hanya menyisakan beberapa saja.

"Hah? Pakaian orang-orang ini kuno banget? Ini seperti di dalam film jaman pertengahan. " Bukannya menganalisis keadaan.

Riyo justru malah menilai pakaian semua orang yang dia lihat, yang seperti orang-orang jaman pertengahan. Dimana prajurit menggunakan pakaian besi+pedang, dan bandit-bandit berpakaian dengan menggunakan bulu hewan.

Kereta kudanya juga Riyo lihat seperti milik Sultan Sultan yang ada di Yogyakarta, atau malah seperti di film indosiar. Agak norak sih di mata Riyo yang baru pertama kali melihat hal seperti ini.

[ PEDANG SAIGA : Pantesan Bos terus nanya Motor Mobil? Ya jelas belum ada lah di jaman ini. ]

Pedang hitam juga heran, walaupun belum tahu apa itu motor dan mobil. Namun sekarang pedang hitam mengerti kenapa bosnya terus menanyakan hal semacam itu. yang jelas Riyo ini berbeda peradaban jauh dengan yang ada di Dunia Zel.

"Ya kan ku tak tau abat pertengahan. Aku aja gak ngerti sejarah.. Bodoamat lah! Kita tolong aja dia.. Emang Cross udah penuh? "

Tak ingin berlarut-larut dengan kebingungan, Riyo memutuskan untuk menolong orang yang ada di kereta kuda itu.

Tapi sebelum melesat, Riyo bertanya dulu kepada pedang hitam apakah dia sudah selesai mengisi energi cros yang dia punya. Akan sangat bodoh apabila Riyo muncul tak mengeluarkan teknik apapun karena kehabisan energi cros.

[ PEDANG SAIGA : Aman bos! Ayo Hajar kroco kroco itu! ] Jawab pedang hitam yang telah selesai mengisi energi cros milik bosnya.

ZLIIINGGG..

Setelah itu, Riyo langsung melesat untuk menolong orang-orang yang ada di dalam kereta kuda yang sepertinya sangat membutuhkan super hero.

.. DI SISI LAIN..

"Hahahahaha! Sekarang kau bisa apa prajurit? Kau sekarang hanya sendirian. Mending kau minggir biar ku rampok kereta tuanmu! "

Sedangkan di sisi lain, Para bandit sedang mengintimidasi satu prajurit yang tersisa. setelah rekan-rekannya yang lain telah tewas sebab kalah jumlah.

Dan kini prajurit itu hanya tinggal sendirian bersama keluarga kerajaan yang dia kawal, Jika dia melawan dia akan mati tak melawan juga akan mati. mau gimana lagi. tapi menyerah bukan solusi.

"Aku tak akan membiarkan mu melangkah! " Teriak prajurit tersebut yang masih kokoh berdiri dengan mengacungkan pedang nya.

Yang membuat para bandit semakin tertawa keras karena prajurit ini tetap ngotot tak mau menyingkir, Padahal kalau dia mau menyingkir pun mungkin saja prajurit ini bisa selamat bahkan mungkin bisa jadi anggota para bandit kalau mau.

Sedangkan di dalam kereta, Sesosok wanita cantik dengan rambut perak sedang mengalami ketakutan yang luar biasa. Dimana dia berniat jalan-jalan mengitari hutan, namun hal yang tak terduga keretanya justru menjadi sasaran bandit.

Satu lagi pengawal nya wanita telah tewas melindungi nya tadi dari anak panah api, dan sekarang dia hanya sendirian. Entah apa yang harus dia lakukan sekarang, pokoknya dia sedang merindukan orang tua nya.

"A.. Ayah.. I.. Ibu.. Tolong aku.. " Rengekan tangisan dari dalam kereta dari sosok putri yang ketakutan.

Dan di luar, Prajurit yang hanya tinggal seorang juga mulai pasrah dengan keadaan. Dimana dia sekarang tahu jika riwayat hidup nya akan berakhir di sini.

Di hadapan nya sekarang berdiri sosok bos bandit yang memiliki kekuatan sihir Elemental api yang mengerikan. bahkan seorang jenderal pengawal saja sudah hangus di buatnya. apa lagi dirinya yang hanya seorang prajurit biasa.

"Baiklah kalau kau tak mau mengalah.. Rasakan ini..! Teknik bola api kematian! BUUUSSSHH.. "

Bos bandit mengeluarkan segel sihir, Dan sebuah bola api pun keluar dari segel sihir tersebut. melesat cepat ke arah prajurit yang malang tersebut.

"Maaf Tuan. Sampai di sini saja aku mengawal putri anda. "

Prajurit itu hanya bisa menutup mata, dan meminta maaf kepada Tuannya karena tak bisa melindungi sang putri.

ZIIINGGGG...

Baru saja ingin bersiap merasakan kematian, Tiba-tiba bola api besar itu terbelah menjadi dua dalam sekejap.

"Apa paman baik-baik saja? "

Saat membuka mata, Prajurit tersebut melihat seorang pemuda berjubah dengan pedang hitamnya yang mengkilap. berdiri tepat di hadapan nya. pemuda itu tak lain adalah Riyu van Agnes yang memiliki jiwa Riyo ardiansyah.

[ PEDANG SAIGA : Hehe.. Bos keren sekali.. Pahlawan kesiangan datang! Hahah! Dengan kekuatan bok3p aku akan menghukum kalian semua! ] Pedang hitam pun memuji Bosnya yang begitu keren, dan berhasil muncul dengan cara yang keren.

"Diamlah! Orang-orang bisa dengar kau bisa ngomong.. Kalo tau kau bisa ngomong bisa di jual ke dukun kau. " Riyo pun memarahi pedang hitam yang terus berbicara.

[ PEDANG SAIGA : Apa itu Dukun? Bos tenang saja.. Cuma bos yang bisa bicara dengan ku, Mereka cuma bisa melihat bos bicara sendiri..]

"Apa!? Kenapa tak bilang.. Dasar pedang tua karatan.. "

Riyo dan pedang hitam pun saling berdebat, namun bagi bos bandit dan prajurit tadi malah kebingungan sendiri saat Riyo tiba-tiba berbicara sendiri seperti orang aneh.

"Hihi.. Pemuda itu lucu sekali.. " Putri yang penasaran pun melirik ke luar jendela kereta kuda, lalu tertawa akan tingkah Riyo yang lucu.

BLAAARRR.. BLAAARRR..

Saat sedang berdebat dengan pedang hitam, Tiba-tiba beberapa serangan Elemental angin dan air menghantam Riyo. Dan membuat mereka semua tertawa karena melihat Riyo lengah begitu saja.

"Hahahahaha! Bocah ingusan.. Mau jadi pahlawan dia? Tau-tau mati.. Hahaha! " Begitulah penghinaan para bandit kepada Riyo yang sudah tewas dengan serangan mereka barusan.

"Tadi itu sakit tau!! " Saat para bandit sedang tertawa, Tiba-tiba suara Riyo terdengar sangat keras. Seketika menghentikan tawa mereka semua.

"Hah!? Dimana dia!? " Para bandit bingung kemana perginya anak itu, ada suara tak ada wujud semacam kentut.

ZIIINGGGG.. ZIIINGGGG..

Dua tebasan secara misterius tiba-tiba memotong bandit menjadi beberapa bagian.

Bukan Riyo tak muncul, melainkan Riyo bergerak sangat cepat menebas para bandit. Saat mereka lengah, Riyo menggunakan teknik gerakan kilat. Yang membuat sulit untuk melihat keberadaan Riyo.

ZLIIINGGG.. ZLIIINGGG..

Begitu memotong, Tiba-tiba Riyo hilang kembali. Dan para bandit pun mulai ketakutan saat bocah Riyo ini muncul di sana tau-tau di sini.

ZIIINGGGG.. ZIIINGGGG..

Hampir tak ada teriakan dari mereka, sebab ketajaman pedang hitam membuat mereka mati begitu saja. bahkan mereka tak sadar jika bilah pedang sudah menebas mereka.

Dua tiga bandit terpotong, tak ada yang bisa lolos. bahkan pemimpin bandit sampai berulang kali mengusap matanya melihat genangan darah dari anak buahnya. Diciptakan oleh seorang pemuda yang konyol tadi.

"B.. Bocah S.. sebenarnya kau ini apa.. " Ucap bos bandit dengan mulut terbuka lebar dan tubuhnya terpotong menjadi beberapa bagian.

...[#TO BE CONTINUE #]...