Raymond matheo...pemuda berdarah dingin bagaikan tak tersentuh, wajah tampannya seakan hanya menjadi pajangan bak lukisan di galeri,bisa di lihat namun tak bisa di sentuh.
Pemuda yang akrab di sapa Ray,atau tuan muda matheo itu menjalankan sebuah misi, mengakhiri petualangan seorang mafia,ia menyamar menjadi seorang bodyguard, namun apa jadinya jika ia justru harus terikat ikatan sakral dengan putri targetnya.
Aurora Zelena.. gadis cantik yang di jaga bak mutiara dalam cangkang nya,tak terlihat,tak tersentuh,hampir tak ada yang tau seperti apa rupa nya,selain orang terdekatnya..
" Ayah...Ele akan menikah..dengan dia... bodyguard ayah(Aurora Zelena).
" Kau yang memilihpermainan ini nona,maka mainkan hingga akhir( Raymond matheo)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
" Lakukan dengan bersih,aku tak ingin mendengar alasan apapun jika kalian sampai gagal,aku tidak mungkin turun langsung ke TKP, mereka akan mengenal ku" Ray berbicara dengan nada serius,pria tampan itu tengah berada di balkon kamar nya bersama Ele,Ray tak menyadari kedatangan Ele.
" Ayah menunggu anda di ruang kerjanya,mobil yang akan membawa ayah juga sudah menunggu" Ele berbicara dengan nada tenang.
Berbeda dengan Ray yang terkejut dengan kedatangan Ele yang secara tiba-tiba telah berada di belakang nya.
" I-iya, apakah kamu sudah siap? Seseorang akan menjemputmu,dia sahabat ku,dia akan membawamu ke tempat yang paling aman,di mansion ini sudah kurang aman untuk mu" .
Ele mengangguk" saya sudah menyiapkan keperluan saya seperlunya saja,dan itu sudah selesai" .
Ray mengangguk,ia melangkahkan kakinya mendekati Ele, tangannya terangkat, mengusap lembut puncak kepala Ele,ini pertama kalinya ia melakukan hal tersebut pada Ele, membuat Ele terpaku sesaat.
Keduanya turun menuju lantai dasar mansion, terlihat beberapa orang berseragam serba hitam dengan badan kekar mereka sudah berjajar rapi, semuanya menunduk hormat saat melihat kedatangan Ray,selain Ray sebagai bodyguard kepercayaan tuan Nikolas,ia juga menantu dari sang majikan, yang artinya ia adalah tuan muda di mansion itu.
" Pastikan semuanya sudah aman sampai tiba di Bandara" ucap Ray tegas.
Ray dan Ele memasuki ruang kerja tuan Nikolas, terlihat sang ayah tengah berbicara serius dengan asisten pribadi nya, keduanya masuk tentunya karena sudah mendapatkan izin dari sang pemilik ruangan.
" Sayang...ingat pesan ayah, patuh lah pada suami mu,jangan membantah nya, jangan terlalu memikirkan ayah, semuanya akan baik-baik saja, apapun yang kamu butuhkan katakan pada paman Robert jika suamimu belum kembali,ayah pinjam suami mu sebentar ya, sampai keadaan disana kondusif dia akan pulang" tuan Nikolas berpesan beberapa hal pada sang putri.
Ele tersenyum tipis,sekuat tenaga ia menahan dirinya agar tidak menunjukkan wajah sedih nya,Ele mendongak menahan air matanya agar tidak tumpah,ia berharap ini bukan pertemuan terakhirnya dengan sang ayah,tapi ia mulai merasa tidak mampu mencegah semua yang telah Ray rencanakan,ia terlalu lemah.
" Ayah... maafkan El belum bisa memberikan yang terbaik untuk ayah" Ele menghambur memeluk erat tubuh kekar sang ayah,cinta pertama nya.
Tuan Nikolas menggeleng seraya tersenyum tipis, tangan nya mengusap lembut punggung dan puncak kepala sang putri " kamu adalah putri terbaik ayah sayang,kamu putri paling patuh di dunia,ayah menyayangi mu sayang" ucap tuan Nikolas lembut.
Ele semakin terisak mendengar ucapan sang ayah, pelukan nya semakin erat,rasanya ia sangat ingin berteriak dan mengatakan pada sang ayah bahwa saat ini nyawa ayahnya itu sedang terancam,tapi ia masih ingat pesan paman Robert yang pernah mengintruksikan padanya,jika terjadi sesuatu pada sang ayah maka ia harus bersembunyi.
" Robert..aku titip putri ku selama suaminya mengantarkan ku ke negara xxxx" pesan tuan Nikolas pada Robert sang asisten pribadi nya.
Pria yang akrab di panggil Robert itu mengangguk patuh seraya menundukkan kepalanya " baik tuan besar,saya akan melindungi nona dengan nyawa saya" janji Robert si asisten pribadi.
" Sudah...ayah pergi ya,jangan sedih,ini juga salah satu keinginan mu kan? Kamu yang mendesak Robert untuk mencarikan ayah dokter terbaik" bujuk tuan Nikolas pada sang putri.
Ele mengangguk,ia mengantarkan sang ayah sampai mobil, melambaikan tangannya saat mobil sudah mulai bergerak meninggalkan nya di mansion utama tuan Nikolas cage,ayah kandungnya.
Sekitar sepuluh menit setelah kepergian ayahnya,sebuah mobil sport mewah berhenti di depan pintu utama mansion,seorang pria tampan berambut blonde turun,ia menatap sekeliling mansion dan merasa cukup mengagumi keindahan mansion tersebut.
" Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya bibi Ana saat melihat pria bule itu berada di mansion tuan nya,bibi Ana merasa heran mengapa orang asing itu di izinkan oleh satpam memasuki mansion.
" Saya sahabat Ray,dia memerintahkan saya agar menjemput wanita yang bernama Aurora Zelena,ini bukti pesan nya" pria bule itu menunjukkan pesan WhatsApp nya pada bibi Ana,tak ada yang aneh dalam pesan tersebut.
" Oh silahkan tuan, tunggu sebentar, saya akan panggil kan non El" bibi Ana mempersilahkan pria muda itu duduk di ruang keluarga.
Tak berselang lama Ele datang dengan menyeret satu koper berukuran sedang, membuat pria bule yang katanya adalah sahabat Ray itu termangu menatap wanita dengan pakaian tertutup itu berada di hadapannya.
" Saya Dave, yang diminta oleh Ray untuk menjemput anda"
Ele mengangguk seraya tersenyum tipis" Terimakasih sudah mau meluangkan waktunya,maaf telah merepotkan anda tuan" Ele dengan sungguh-sungguh meminta maaf.
" Panggil Dave saja,jangan tuan,aku jadi merasa seperti sudah tua saja.
" Bisa tunggu sebentar saja kan?,saya ingin berbicara dengan bibi Ana.
Ele meninggalkan ruang tamu,ia menuju dapur dan berbicara dengan nada serius pada bibi Ana.
" Bibi siapkan segala sesuatu nya termasuk paspor ya,mamang juga,El akan segera menghubungi jika sudah waktunya kita pergi" ucap Ele dengan suara pelan dan hati-hati agar tidak ada yang mendengar nya.
" Baik non" patuh bibi Ana,Ele sudah menceritakan sedikit tentang beberapa hal yang mengancam sang ayah dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
" Mari tuan Dave" ajak Ele seraya menarik kopernya.
Dave mengangguk, bangkit dari duduknya dan berjalan di depan Ele menuju mobilnya,ia membukakan pintu samping kemudi untuk Ele.
Namun Ele menggeleng seraya mengucapkan kata maaf dan sedikit memberikan alasan agar Dave tidak merasa tersinggung.
" Saya di belakang saja tuan Dave,maaf..kita bukan mahram" ucap Ele lembut.
Dave mengangguk paham,ia melupakan beberapa hal yang sudah di ceritakan oleh Ray padanya tentang beberapa karakter Ele.
' Matanya sangat indah,ada hubungan apa antara Ray dengan wanita ini?' batin Dave penasaran.
Dave mulai melajukan mobil nya meninggalkan mansion milik tuan Nikolas,Dave tidak mengetahui bahwa wanita yang ia jemput adalah istri sahabatnya dan juga putri dari target sahabat nya,Ray.
Ele menatap luar jendela,merekam jalan yang mereka lewati,ia benar-benar menghafal gedung-gedung yang ia lewati dan hingga melewati jalanan sepi yang di kelilingi hutan,pada akhirnya mereka tiba di sebuah villa di tengah hutan tersebut,setelah menempuh perjalanan sekitar lima jam.
Ele menatap bangunan yang terlihat begitu indah dan mewah, walaupun tidak sebesar mansion sang ayah,tapi Ele tidak terlalu peduli, yang ia butuhkan adalah fokus pada mencari cara agar ia bisa keluar dari tempat tersebut, villa itu terlihat di jaga ketat oleh orang-orang yang berseragam serba hitam dengan wajah serius, tempat itu lebih terlihat seperti perkebunan atau mungkin peternakan namun begitu terasing dari pedesaan,persis seperti mansion ayahnya yang berada jauh dari pusat kota.