NovelToon NovelToon
Api Asmara Dengan Papa Mertua

Api Asmara Dengan Papa Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sopi_sopiah

Rumah tangga Eleanor Lilyana Limson dengan suaminya Julian Debonson yang baru saja berjalan satu tahun, harus menghadapi badai yang teramat besar saat Eleanor mulai merasakan perubahan sikap pada diri Julian hingga membuka sebuah fakta yang sangat mengejutkan.

Ditengah kisruh kekecewaan dalam diri Eleanor terhadap suaminya, sosok ayah mertuanya yang bernama Kenneth Debonson hadir dan memberikan suasana baru bagi Eleanor. Akankah Eleanor memanfaatkan kehadiran ayah mertuanya demi membalaskan dendam terhadap suaminya? Ataukah Eleanor merasakan kenyamanan dan ketenangan yang sesungguhnya didalam selimut Ayah mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12.

Tidak lama berselang dengan perginya mobil Julian dari danau, motor yang dikendarai oleh Dimitry akhirnya tiba di danau, Noulan serta Dimitry pun langsung memiliki pemikiran yang sama ketika sampai di danau dan tidak mendapati Lenka, hanya ada satu kemungkinan yaitu ditenggelamkan oleh Julian.

Keduanya kemudian buru-buru turun dari motor lalu mendekati danau, terlihat ada gelembung-gelembung udara yang muncul ke permukaan, itu berarti itu gelembung yang dihasilkan dari Lenka yang saat ini berada didalam air.

Tanpa pikir panjang, Dimitry yang memang mahir berenang langsung saja menceburkan dirinya kedalam danau, dan berenang semakin dalam hingga terlihat Lenka yang sedang berusaha untuk keluar dari dalam air, sayangnya Lenka sudah tidak bisa lagi bertahan hingga hilang kesadaran.

Dimitry pun segera mengeluarkan pisau untuk memotong tali yang mengikat tubuh Lenka dengan sebuah batu sehingga tubuh Lenka bisa segera ditarik kepermukaan! Dimitry pun muncul kepermukaan bersama dengan Lenka yang sudah tidak sadarkan diri karena terlalu banyak kemasukan air danau.

Dibawanya tubuh Lenka oleh Dimitry ketepian danau, sementara Noulan terlihat sedang menghisap sebatang rokok sambil bermain game dihandphonenya.

"Hei anak sialan bantu aku!" kata Dimitry.

"Lakukan sendiri, kau kan ahli dalam segala hal!" kata Noulan.

Dengan terpaksa Dimitry yang harus fokus menyelamatkan Lenka membuatnya bisa bernafas lagi, meredam emosinya terhadap Noulan yang malah asik bersantai sedangkan dirinya malah basah kuyup demi menolong gadis yang sama sekali tidak dia kenal.

Ditekan-tekannya dada Lenka oleh kedua tangan Dimitry, namun Lenka tak kunjung sadar! Sambil sesekali mendekatkan telinganya didada Lenka untuk mendengar detak jantungnya apa masih ada, Noulan yang melihat telinga Dimitry mengenai dada Lenka yang artinya sekaligus mengenai kedua payudara Lenka malah tertawa cekikikan.

"Kau sedang menggesek-gesek telingamu pada payudara gadis itu? Itukah petissmu Dim?" tanya Noulan.

"Shit diam kau berandal!" kata Dimitry yang terus berusaha memompa dada Lenka dengan kedua tangannya.

"Berikan dia nafas buatan!" kata Noulan.

Kedua mata Dimitry pun melotot tajam, dia tidak bisa membayangkan jika harus memberikan nafas buatan pada seorang gadis, itu berarti bibirnya akan mengenai bibir Lenka, bukankah itu hal yang mengerikan bagi Dimitry?

"Kau saja!"

"Kalau membantu orang jangan tanggung-tanggung," kata Noulan.

"Jadi ini alasanmu membawaku kesini?" tanya Dimitry.

"Hei sudahlah, jangan berdebat anak orang itu bisa mati!" kata Noulan.

"Oh fuc*k!" umpat Dimitry.

Akhirnya Dimitry pun membuka mulut Lenka dengan ragu-ragu Dimitry pun segera meniupkan udara kedalam rongga mulut Lenka, tidak hanya sekali Dimitry terus mengulangi hal tersebut membuat Noulan malah semakin tertawa geli, pasalnya Noulan mengetahui jika Dimitry tidak pernah menyentuh wanita manapun apalagi sampai bersentuhan bibir menyatukan udara satu sama lain seperti sekarang.

Ckckckck...

"Oh my God Dim, inikah ciuman pertamamu? Aku akan katakan ini pada Oma Sisi dan Opa Greg! Oma, Opa, anak kalian sudah melepas keperjakaannya!" kata Noulan dengan nada meledek.

"Awas kau Noulan, aku akan menghajarmu!" kata Dimitry sambil terus memberikan nafas buatan dan menekan-nekan dada Lenka.

Uhuk..

Uhuk..

Lenka akhirnya sadar dan batuk mengeluarkan air dari dalam mulutnya, dengan tubuh masih lemas dan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih! Lenka masih bisa mengenali siapa sosok yang ada dihadapannya ini.

"Kau,. laki-laki tulang lunak pengacau itu kan?"

"Apa kau bilang? Aku, tulang lunak?"

"Hmm, kalian berdua! Auww shit kalian berdua benar-benar laki-laki tulang lunak, bagaimana bisa kalian lama sekali hah? Kalian mau aku mati didalam danau?" tanya Lenka dengan nada ketus.

Kemudian Lenka pun berdiri sementara Dimitry dan Noulan hanya melongo saja, baru kali ini ada orang ditolong tapi bukannya berterimakasih malah marah-marah dan mengatai keduanya sebagai laki-laki tulang lunak.

"Kau dengar itu kan? Setelah aku basah-basahan begini, susah payah aku mengeluarkan tubuhnya yang berat itu dari dalam air dia mengumpat kita?" kata Dimitry.

"Hei nona, jika bukan karena kakakku yang sangat aku cintai sudah aku biarkan tubuhmu mati membeku didalam danau!" kata Noulan.

"Sudahlah, antar aku pulang!" kata Lenka.

"Apa?" serempak.

"Kalian tidak tuli kan? Antar aku pulang!" kata Lenka.

Saat sedang berdebat handphone Noulan pun berdering panggilan masuk dari Eleanor. Diangkatnya telepon tersebut oleh Noulan.

"Kak, kenapa kau tega sekali memintaku menyelamatkan gadis tidak tau diri ini?" tanya Noulan.

"Noulan jaga bicaramu, Lenka teman kakak dan dia hampir mati juga karena kakak, mana dia sekarang apa dia selamat?"

Diberikannya handphone miliknya itu pada Lenka.

"Halo Ele, aku baik-baik saja berkat adik dan saudarmu!"

"Oh Tuhan Lenka, aku bersyukur kau selamat kau tau, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika sampai kau mati!"

"Tenang saja, nyawaku masih stok banyak! Oh ya, aku akan lebih hati-hati dan sepertinya kita tidak bisa terburu-buru untuk menangkap basah Julian, dia licik Elea! Kita harus bermain bersih dan rapi!"

"Tidak perlu Lenka, aku tidak mau membahayakan nyawamu lagi! Aku akan gunakan cara lain,"

"Aku akan tetap membantumu Ele, ini bukan tentang uang tapi kau adalah temanku! Ngomong-ngomong dengan cara apa yang kau maksud?"

"Aku akan menggoda ayah mertuaku!"

"Nah, aku setuju lagipula bukankah dia terlihat lebih perkasa dari si brengsek Julian itu?"

Ckckckck...

Noulan yang mendengar ada hal tidak beres yang akan dilakukan oleh kakaknya segera merebut telepon tersebut.

"Kakak, apa yang kau rencanakan?"

"Sudahlah Noulan biarkan kakak yang membereskan masalah ini sendiri, kau tidak perlu khawatir!"

"Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu tinggal dengan keparat itu lebih lama lagi, malam ini juga aku akan bicara pad Daddy dan semua keluarga kita untuk menyerang kediaman Julian dan menjemputmu dari sana!"

"Noulan stop! Ini bukan tentang group Limson atau group barat, disini ada perasaan yang bermain! Kau tidak bisa mencampurkan ini, kakak mohon jangan beritahu keluarga kita dan biarkan kakak dengan cara kakak menyelesaikan ini semua!"

Setelah itu, Eleanor menutup panggilan teleponnya dan itu jelas membuat Noulan kesal karena khawatir dengan nasib Eleanor kedepannya.

"Dim, antar gadis itu pulang! Nanti kau jemput aku lagi disini!"

"Aku? Mengantarnya?"

"Cepatlah, Dim!" kata Lenka yang sudah nyelonong lebih dulu.

Mau tidak mau Dimitry yang tak tega melihat Lenka yang masih terlihat lemas serta basah kuyup, segera menyusul Lenka kemudian keduanya naik keatas motor. Dlaam perjalanan, Lenka langsung saja memeluk erat tubuh Dimitry tanpa diminta, ini jelas bukan hal wajar bagi diri Dimitry karena dia tubuhnya tidak pernah dipeluk oleh seorang wanita.

"Bisakah kau melepaskan pelukannya?" teriak Dimitry.

"Hah? Apa? Aku tidak dengar!" teriak Lenka sambil tersenyum.

Dimitry pun hanya bisa geleng-geleng kepala karena tidak seharusnya dia bertemu gadis semacam Lenka!

Sementara itu, Julian yang akhirnya pulang ke rumah untuk bertemu dengan Eleanor dengan santainya tanpa merasa bersalah sedikitpun telah hampir menghilangkan nyawa Lenka masuk kedalam kamarnya.

Eleanor yang sudah menduga Julian akan datang, saat ini tengah duduk didepan cermin meja rias dihadapannya. Rambut panjang terurai yang lembut dan lebat itupun semakin mempercantik wajah Eleanor saat ini.

Julian kemudian tersenyum dan berjalan menghampiri Eleanor, kedua tangan Julian memegang kiri dan kanan pundak Eleanor sementara Eleanor sebenarnya mulai sangat muak terhadap sikap manis yang ditunjukkan oleh Julian.

"Malam Ele, aku ingin bicara padamu!"

"Bicara saja apa yang mau kau bicarakan!"

"Tolong jangan pasang wajah seperti kau melihat seorang penjahat padaku sayang, aku ini suamimu!"

1
Fitriani Dayana Zulfi
penasaran kelanjutanx thor
K.A
triple up dong thor 🙏
Reni Anjarwani
doubel up thor
yuning
lawan papamu Jul 😏
Fitri Yah
kurang hotttttt thorrrrr
yumi chan
ko jd png dingin thor...ttp mtp thor..😍
yuning
tentu saja tidak
Reni Anjarwani
doubel up thor
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
vj'z tri
ambyar hancur sudah benteng pertahanan Dady 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
yumi chan
yah lg pns2nya...mlh ikln..mana es kpinya biar ilng pns nya hhh
Ira Janah Zaenal
akhirnya Ken tergoda juga/Drool/
Mika Dion
yahhh nanggung thor/Silent/
yuning
akhirnya ,kamu berhasil Ele 😁
vj'z tri
semangat Elle kamu bisa 🤩🤩🤩🤣🤣🤣
vj'z tri
benteng pertahan mu perlahan mulai runtuh dady mertua 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
Julian kau membangunkan singa betina yang sedang tidur 😡😡😡😡
vj'z tri
kompak udah kaya paduan suara 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Reni Anjarwani
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!