Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

AISYAH ..

jam sudah menunjukkan pukul 03 dini hari aku sama sekali belum tidur, bahkan rasa kantuk yang sedari tadi menyerang ku, hilang begitu saja saat aku melihat keadaan tuan Azzam saat ini.

Setelah Selesai dengan ritual memasak makanan, aku pun kembali ke kamar tuan Azzam, guna mengecek kondisi nya lagi.

sesampai nya di kamar tuan Azzam , aku langsung mengecek suhu tubuh nya, tidak ada perubahan sama sekali, demam nya masih tinggi, hingga terlintas di pikiran ku apa lebih baik aku bangunin saja? biar dia makan dan minum obat penurun panas.

Tapi melihat tidur nya se nyenyak ini aku tidak tega membangunkannya, tapi kalau di biar kan bisa bahaya juga, Deman nya sangat tinggi.

Ah sudah lah lebih baik di bangun kan saja to nanti bisa tidur kembali,. Pikir ku

"tuan" pertama masih ragu hanya suara pelan yang ku lantunkan, dan yakin lah cicak di rumah ini pun tidak akan mendengar nya.

"tuan" kedua percobaan dengan suara yang sedikit meninggi dan menggoyangkan sedikit tubuh nya, tapi masih tidak ada respon

"tuan azzam" ketiga kali nya masih belum juga

"tuan Azzam bangun" kali ini suara ku sudah menggelar di dalam kamar nya, sekaligus aku menggoyangkan tubuh nya dengan sedikit kasar. Siapa suruh susah di bangunin.

tanpa ku duga, tuan Azzam membuka sedikit mata nya dan menarik tangan ku, "aaaaaaaa"

aku berteriak, dia menarik ku sampai aku terjatuh di dekapan nya, dan menghempas kan tubuh ku di samping nya lalu memeluk ku, oh ya Allah ujian apa yang kau buat kali ini lagi, tolong biar ini lebih lama dulu.

Aku memberontak tapi sayang nya tenaga ku kalah dengan tenaga tuan Azzam, tidak habis pikir padahal aku bisa di bilang kuat, tapi kali ini sungguh badan ku seperti lemas tidak bisa bergerak, atau karna badan ku ini munafik menikmati pelukan tuan Azzam tapi berpura-pura memberontak. Aahh sial

" tuan apa yang kau lakukan lepas kan Aisyah taun kita tidak muhrim"

"biar kan begini dulu syah, besok aku halalin kamu kok"

mata ku kembali melebar, apa dia bilang? Halalin aku, apa aku sedang bermimpi atau dia sedang mengigau lagi, ya tuan Azzam pasti mengigau.

"apa yang sedang tuan Azzam katakan tolong lepas kan Aisyah tuan"

"aku mohon Syah biar kan begini, aku butuh tubuh mu buat menurun kan demam ku, aku janji besok kita akan menikah"

"tuan berhenti lah mengigau, aku bukan pacar tuan"

"tapi kamu adalah calon istri ku sekarang syah, berhenti lah bergerak nanti kamu bisa membangun kan junior ku"

"junior?"

"iya, junior yang ada di balik celana ku"

"hah" seketika tubuh ku membeku, aku paham , aku mengerti tentang Junior yang tuan Azzam katakan itu, aku malu apa yang terjadi pada tuan ku, ya Allah selamat kan aku.

"kita tidur lagi ya"

"tapi tuan harus makan dan minum obat badan tuan panas sekali"

"tidak syah aku hanya butuh kamu tetap disini"

"tapii"

"diam lah"

Tidak ada lagi perlawanan , aku pasrah dengan keadaan ini, semakin aku memberontak tidak bisa aku pungkiri kalau nanti pasti tuan Azzam akan melakukan yang lebih dari ini.

...----------------...

Jam sudah menunjukkan kan pukul 04 pagi kini mata ku mulai sayu, dari tadi aku sudah menahan kantuk ku, tapi kali ini mungkin aku sudah tidak bisa tahan lagi.

dan kesadaran ku pun berangsur menghilang menuju ke alam mimpi..

...----------------...

entah sudah berapa lama kami tertidur, sampai kami tidak menyadari bahwa ada orang yang masuk tanpa permisi,

"ya Allah azzaaaaamm"

Teriakan yang suara nya sangat familiar di telinga ku, membuat ku sontak membuka mata.

pertama kali yang ku lihat adalah tuan Azzam, karna wajah kami saat ini sedang berhadapan, sangat dekat bahkan aku merasa nafas nya sangat terasa di mata ku "aaaaaaaa" aku kembali berteriak sungguh aku sangat terkejut dengan apa yang ada di hadapan ku, padahal aku sudah tau kalau aku sedang tidur bersama tuan ku, tapi tettap saja aku masih merasa syok.

Tidur bersama lelaki adalah kali pertama bagi ku bagaimana aku bisa tenang, tanpa berpikir lagi aku pun mendorong tubuh taun Azzam dan "braakk"... " awww" oh ya ampun apa yang aku lakukan, kenapa aku mendorong nya, sampai terjatuh ke lantai.

"eh maaf tuan "

"apa yang kamu lakukan Aisyah"

"maaf tuan tadi Aisyah kaget saja"

Aku pun ikut turun dari ranjang taun Azzam tapi beda nya aku turun dengan gaya cantik sedang kan taun Azzam turun dengan gaya kesakitan, dasar pembantu tidak tau diri.

" mari tuan Aisyah bantu"

aku mencoba membantu mengangkat lengan tuan Azzam, karna ku tau dia masih lemah walau pun panas di badan nya sudah turun, tapi kenapa pada saat memeluk ku dia begitu kuat ya aneh.

"eheeemm" suara deheman dari orang yang tadi ku dengar suara nya berteriak, membuat ku pun menoleh ke sumber suara.

" nyonya Linda"

"aku tunggu kalian berdua di ruang tamu"

setelah mengucapkan kalimat itu nyonya Linda pun berlalu pergi dari kamar tuan Azzam.

aku yang frustasi dengan ke adaan ini kembali duduk di sisi ranjang tuan Azzam sambil memegang kepala ku, rasa nya seperti mau pecah, dari tadi malam banyak sekali kejutan yang ku dapat.

"oh ya ampun, entah masalah apa lagi ini ya Allah"

" kita akan menikah "

"apaaa"

" bisa kah kamu menurunkan nada suara mu, aku tidak budek ya,"

" eh maaf tuan, abis nya tuan ada-ada saja "

"aku tidak sedang bercanda Aisyah"

mendengar jawaban dari tuan Azzam aku pun menoleh pada nya menatap nya dengan sangat intens, ingin sekali melihat kebohongan di wajah nya saat ini, tapi nihil wajah nya terlihat biasa saja setelah mengatakan semua nya pada ku, apa dia memang bersungguh sungguh, aku kira tadi dia hanya mengigau saja, wajah nya tidak ada merasa bersalah sama sekali seperti tidak ada masalah yang dia lakukan, bahkan dia tidak minta maaf pada ku setelah apa yang terjadi, demi apa pun jantung ku seperti sedang di pompa, badan ku kaku memikirkan entah apa yang akan nyonya Linda bicara kan setelah melihat kami tidur bersama.

"berhenti menatap ku seperti itu , cepat keluar atau Kamu mau mama berteriak lagi"

Aduh ya Tuhan tolong hilang kan aku dari situasi saat ini, andai saja disini ada pintu Doraemon aku ingin menghilang sebentar saja, rasa nya sangat malu bertemu dengan nyonya Linda setelah apa yang dia lihat tadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

......................

...****************...