Ketika sabar menjadi sadar, peduli menjadi diam maka kamu bebas sekarang.
Ketika Ia kecelakaan hampir merenggut nyawa dan kritis beberapa waktu,suaminya justru tidak peduli dan merawat wanita lain yang hanya demam biasa di rumah sakit yang sama.
Pada akhirnya Liliana menyerah karena tak pernah di anggap dan tak pernah mendapatkan respon balik, sekalipun nyawanya hampir melayang jadi Ia mengajukan perceraian mereka.
Namun Ketika Ia sudah memutuskan menyerah dan bercerai, suaminya tiba-tiba berubah dan ingin mempertahankan pernikahan mereka.
Akankah Liliana berubah pikiran untuk bertahan?
Atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah yakin
Sudah setengah jam setelah mereka duduk di kafe,namun Lily sama sekali tidak mengatakan apapun Monika juga hanya diam membiarkan Lily tenang meski Ia tidak tau hal apa yang membuat sahabatnya itu seperti sekarang apakah masalahnya dengan Bara lagi?
"Tapi sepertinya kalau masalah dengan Bara lagi tidak mungkin"
"Li kamu belum mau cerita?"
"..."
"Li"
Monika menyentuh kedua tangan Lily yang berada di atas meja karna sahabatnya itu sudah terlalu nyaman atas lamunan nya sejak tadi.
"Ah iya...kenapa?"
Lily tampak linglung dan terkejut saat tangannya di sentuh.
Hati Monika tersayat ketika melihat mata sahabatnya itu sembab,Ia sangat tidak menyukai hal itu karna Lily sudah sangat sering seperti itu."Selalu saja seperti ini",Ia menyentuh mata sembab itu dengan jempolnya hingga matanya berkaca-kaca.
"Aku enggak apa-apa kok Mon,aku hanya sedih dan kecewa aja",Lily menggegam tangan sahabatnya yang menyentuh matanya yang sembab itu.
"Kamu kecewa sama Bara lagi?,aku udah bilang kamu secepatnya cerai aja,kamu bertahan tuh cuma nambahin luka aja!"
"Kamu benar Mon,tapi ada hal yang membuat ku begitu kecewa dan sedih dari pada itu semua sekarang..."
"Apa?...Cerita li,jangan mendem sendiri selama ini kamu selalu cerita apapun sama aku",ucap Monika dengan nada memaksa tapi juga memohon.
Lily memalingkan pandangannya keluar jendela dan menarik nafas panjang,"Sepertinya mama Rosa tahu pertemuan kita semalam dengan Theo dan papanya"
"Hah maksudnya apa?"
"Pagi ini Bara mengajak ku ke mansion, katanya ada hal penting yang ingin mama sampaikan dan ternyata hal yang ingin di sampaikan mama itu tentang ku dan menuduh ku berselingkuh dengan Christopher papanya Theo"
Monika syok mendengarnya,"Hah kenapa mama Rosa bisa menuduh kamu Setega itu?"
"Aku juga gak tau Mon,tapi sepertinya ada seseorang yang memfitnah ku dan...,aku yakin ini ada hubungannya dengan Laura dan keberadaannya semalam di restoran itu"
Monika kaget dan langsung menangkap sesuatu,"Enggak salah lagi,ini semua pasti ulah Laura dia yang memfitnah kamu sama mama Rosa,rekaman kita di restoran yang di ambil itu bukan untuk Bara tapi di kirim ke mama Rosa"
"Kamu benar,aku juga menduga itu"
"Benar-benar sialan Laura ba*Ingan itu!,kita harus kasih dia pelajaran"
"Aku juga ingin bertemu dengan Laura, sebenarnya apa maunya,jika memang dia ingin merebut posisi ku sebagai istrinya Bara sekarang aku siap,aku tidak akan berisi keras lagi"
"Bagus,hari ini juga kita harus bertemu dengan wanita baj*Ngan itu!,tapi tunggu deh kenapa mama Rosa langsung percaya gitu aja ya,kan cuma foto rekaman-rekaman gitu doang seharusnya bisa mikir kalo itu editan,kenapa juga dia gak nanyak kamu langsung dengan baik-baik bukannya langsung nuduh gitu aja ini malah langsung percaya gitu aja"
Monika seketika begitu emosi,dia selalu menjadi garda terdepan jika Lily kenapa-kenapa dan dia paling tidak suka jika sahabatnya itu Kenapa-kenapa, apalagi melihat Lily yang selalu terluka.
Lily tertawa getir menanggapi ucapan sahabatnya itu."Jangan kan bertanya dengan baik-baik,mama bahkan langsung menuduhku dan bersikap begitu dingin dan cuek seolah tidak menganggap ku ada di sana",gumamnya dalam hati.
"Terus Bara gimana,dia ngebela kamu atau gimana?"
Lily kembali berfikir dan mengingat,Bara tidak membelanya di depan kedua orangtuanya, pria itu hanya diam padahal jelas-jelas selama ini dia yang selingkuh dan tahu kalau dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Christopher, dengan perlahan Ia menggeleng.
"Benar-benar ya"
"Aku udah memutuskan Mon,kalau aku akan bercerai kali ini Bara dan keluarganya sekalipun tidak akan bisa menghentikannya karna aku akan memberitahu kan niat ku ini kepada keluarga ku", ucapnya dengan tersenyum.
"Tapi sebelum itu aku ingin Bara jujur tentang dia yang selama ini ada hubungan dengan wanita lain,dan tentang kami yang tidak pernah benar-benar saling mencintai selama pernikahan dan tidak pernah benar-benar seperti suami istri pada umumnya"
Monika tersenyum lega, akhirnya sahabatnya itu benar-benar mempunyai pikiran terbuka untuk memberitahu masalah ini kepada orang tuanya dan Ia tau kalau kali ini Bara tidak akan bisa menghalangi perceraian mereka jika orang tua Lily sudah turun tangan.
"Aku setuju,kedua orang tua Bara beserta keluarganya harus tau bagaimana putra mereka itu"
***
Tiga hari telah berlalu dan hari ini adalah kedatangan kedua orang tua Liliana,namun saat ini Lily tengah bersama Rosa di mansion karna selama tiga hari ini Rosa terus meminta untuk bertemu namun karna Ia yang sudah menyibukkan diri dan enggan bertemu selalu menunda,namun hari ini Ia menyempatkan diri.
"Sayang mama minta maaf,mama tidak bermaksud menuduh mu begitu saja,mama sangat menyesal"
Lily terkejut saat Rosa tiba-tiba berjongkok di depannya,dan memegang kedua tangannya,"Maa!apa yang mama lakukan,aku sama sekali tidak menyimpan dendam,mama tidak perlu minta maaf begini ayo ma bangun",Ia ikut berjongkok dan membawa Rosa untuk berdiri.
"Lily papa juga minta maaf, bisa-bisanya papa terbawa emosi dan percaya begitu saja saat seseorang mengadu domba kita"
Lily menggeleng dengan tersenyum,"Tidak pa,aku sama sekali tidak menyalahkan mama atau papa atas semua ini,aku yang seharusnya minta maaf karna begitu saja pergi meninggalkan kalian"
Sungguh Lily sama sekali tidak menyimpan dendam pada keduanya,rasa kecewanya pada mertuanya itu juga tidak berlangsung lama karena Ia tau mereka pasti juga menyesal.
"Bisa-bisanya aku percaya dengan orang asing yang bahkan tidak ku kenal dari pada Lily sendiri yang sudah ku kenal sejak kecil,aku memang ceroboh dan mudah terbawa emosi karna masalah ini dan menuduh Lily begitu saja",gumam Rosa dalam hati dan langsung memeluk Lily dengan menangis terisak.
"Aku sama sekali tidak membenci mereka hanya saja aku sudah yakin dengan keputusan ku kalau aku akan bercerai dan aku sudah menetapkan diri ku kalau ini adalah keputusan yang terbaik untuk ku,maafkan aku ma pa kalau keputusan ku ini akan membuat kalian kecewa pada ku"
"Oh ya ma pa,dimana mas Bara"
"Bara tadi ke kantor tadi dia langsung ke sini saat mama telfon kalau kau datang ke rumah, sebentar lagi dia pasti sampai",Ucap Rosa dengan mengusap air matanya.
Baru saja di katakan,Bara sudah muncul dengan setelan jas kantornya, tatapan nya langsung bertemu dengan mata Lily istrinya dengan cukup lama, tatapan itu sangat berbeda dari biasanya Ia bahkan tidak melihat tatapan berbinar seperti dulu lagi.
"Ba...bagaimana kalau kita makan siang bersama"
Ajak Lily tiba-tiba bersamaan dengan memutuskan kontak mata dengan Bara,Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk terakhir kalinya Ia akan sarapan bersama dengan Bara dan juga kedua mertuanya itu.
Rosa senang begitu pun dengan Maxwell,karna Lily berinsiatif mengajak mereka.
Berbeda dengan Bara yang merasakan kekosongan dalam hatinya meskipun Lily saat ini ada di sana, padahal beberapa hari terakhir ini Ia sangat ingin bertemu dengan istrinya itu.
Bersambung...
biar Christopher Nolan dpt jodoh yg lbih baik lagi, tdk sprti lily yg plin plan. dah cerai masih peduli smp segitunya. berarti blm moveon. moveon cm di mulut saja.
kl masih cinta knp cerai kl sdh cerai knp masih peduli. woman woman. sprti gk punya harga diri di tlp bgitu dah kalang kabut nemuin bara. pdhl tinggal suruh tlp kluarganya beres kan.
ikan sepat ikan gabus
makin cepat makin bagus
😋😋😋😋