Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikhlas Menolong
Ada apa ini?"tanya pak lukman ketika melihat istri dan anaknya tampak tersenyum bahagia walaupun masih terlihat bekas air mata di pelupuk mata istrinya.
Apakah ayah sudah benar benar sehat?"tanya desi dengan mata berbinar binar.
Pak lukman hanya menggeleng gelengkan kepalanya dengan gestur bingung,ia melihat istrinya dan anaknya bergantian.
Ada apa sebenarnya ini?"tanya pak lukman lagi.
Apakah ayah tidak ingat,satu bulan yang lalu ayah tiba tiba tidak bisa bergerak,sekujur tubuh terasa kaku dan pegal pegal!"
Aku tidak mengingat apa apa?"kata pak lukman sambil menggelengkan kepala.
Ayah!"waktu itu sehabis ayah pulang kerja,ayah mengeluh seluruh tubuh seperti kaku,tak lama kemudian tubuh ayah lemas tidak bertenaga.Kami sempat berpikir ayah terkena struk.Ibu langsung memanggil Dokter Harun,dokter keluarga kita,beliau mengatakan bahwa kesehatan ayah baik saja,ia menyarankan ayah untuk beristirahat lebih lama karena menurutnya,tuntutan pekerjaan bisa jadi penyebabnya.
Satu minggu kemudian bukannya ayah sembuh malah penyakit ayah semakin aneh dan menjadi jadi.Yang tadinya kaku terus lemas kemudian berganti dengan rasa sakit di sekujur tubuh.Akhirnya kami membawa ayah ke rumah sakit karena tidak tahan dengan penderitaan ayah tang setiap waktu berteriak kesakitan.
"Apa benar seperti itu?"tanya pak lukman sambil melihat kearah istrinya.
Apa yang dikatakan anak kita semuanya betul"jawab istrinya
Kami sudah berusaha kesana kemari,bahkan dokter rumah sakit ini sampai bingung melihat keadaan ayah.Semua pemeriksaan medis dengan menggunakan alat alat moderen tidak menemukan penyakit apapun dan ayah dinyatakan sehat sehat saja.
Akhirnya kami coba dengan pengobatan non medis,kami memanggil paranormal tetapi hasilnya sama saja,mereka hanya ingin menipu uang keluarga kita.
Setiap hari ayah harus di beri obat penenang untuk meringankan rasa sakit yang ayah rasakan.Bahkan teriakan ayah ketika ayah merasakan sakit sampai membuat kami ketakutan !"
Apakah kondisi saya begitu mengkhawatirkan?" tanya pak lukman sambil memandang kearah mereka.
"Desi dan ibunya pun mengangguk.
Terus siapa yang bisa membuatku kembali sadar dan tidak lagi merasakan sakit di sekujur tubuhku?"tanya pak lukman.
Seorang pemuda,ia kebetulan ingin menolong mu.Karena menurutnya penyakit yang kamu derita bukan penyakit biasa"Jawab bu susi.
Ketika Desi ingin menjelaskan lebih lanjut,tiba tiba dokter muda itu masuk ke ruangan vip di temani oleh suster jaga.
"Permisi dulu Bu,saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien"ucap dokter muda itu sambil menyiapkan alat alat medisnya kemudian memeriksa tubuh pak lukman.
Aneh...benar benar di luar nalar.Setiap kali ia memeriksa pak lukman,kondisinya baik baik saja tetapi teriakan kesakitan dari mulut pak lukman pasti bukan pura pura dan sekarang tiba tiba ia sudah tidak kesakitan lagi.
Menurut laporan dari suster jaga,sebelum pak lukman sadar,Pemuda yang bersama bu susi itu memeriksanya kemudian mencengkeram bulatan sebesar telor burung di ketiaknya tetapi setelah saya periksa,tidak ada bekas apapun"batin dokter muda itu.
Memang keadaan suami ibu dari awal itu baik baik saja,walaupun ada sedikit yang mengagetkan kami pada awalnya tetapi dengan penanganan kami yang cepat dan tepat saya bisa pastikan bahwa suami ibu sudah sembuh total"Kata dokter muda itu dengan penuh percaya diri,ia ingin mengambil jasa orang lain untuk dirinya.
Suster !"cepat buka ikatannya !"perintah dokter muda itu.
Sekarang Ibu urus administrasinya di kantor kami karena hari ini Bapak boleh pulang.Jangan lupa juga ambil obat dan vitamin nya di Apotek untuk memastikan beliau semakin membaik.
Kalau begitu kami permisi dulu!"ucap dokter muda itu
Silahkan Dokter,"jawab bu susi dengan sopan.
~©~
Setelah keluar dari komplek rumah sakit danu berjalan mengikuti langkah kakinya kemanapun membawanya.Di kota ini ia tidak mempunyai kenalan,keluarga maupun teman.Fokus saat ini adalah mencari kontrakan untuk tinggal sementara.
Haisss...tak terasa perutku minta di isi,ketika ia di rumah sakit ia tidak sempat makan karena sibuk dengan keadaan suami bu susi.
Danu kemudian masuk ke Rumah makan padang,walaupun rumah makan itu terbilang bangunan cukup kuno tetapi tata ruangnya terlihat elegan,rapi dan bersih.Ketika danu masuk,hampir semua tempat duduk sudah terisi penuh,hanya tersisa empat tempat duduk di paling ujung.
Setelah memesan makanannya danu langsung menghampiri bangku yang masih kosong itu.Dengan sabar Danu menunggu pesanannya,walau mungkin agak lama karena pengunjung terlihat sangat ramai.
"Rumah makan padang ini termasuk rumah makan paling terkenal sekitar lingkungan rumah sakit,bukan saja makanannya yang terkenal enak tetapi harga juga masih terjangkau,Banyak pelanggan dari kalangan macam macam yang sering makan disini,dari orang biasa, pejabat hingga orang orang kaya kelas atas juga sering datang kemari,maka dari itu,Rumah makan padang ini juga di juluki "Rumah makan sejuta umat".
Sekitar 15 menit pesanan danu baru di hidangkan,ketika danu hendak mulai menyantap,sudut matanya melihat tiga orang yang di kenalnya memasuki rumah makan,Seorang pria gemuk paruh baya,dan dua orang perempuan,satu perempuan paruh baya dan satu perempuan seumuran danu.
Setelah memesan makanannya,mereka kemudian menuju kearah Dimana danu duduk..
Loh...itu kamu nak?tiba tiba bu susi terkaget ketika melihat orang yang sedang menyantap makanan adalah Danu."sebenarnya sejak di rumah sakit,bu susi sudah mencari danu kesana kemari untuk mengucapkan terimakasih tetapi tidak kunjung ketemu tetapi sekarang tanpa di rencana mereka malah bertemu.
Ketiga orang itu kemudian duduk satu meja dengan danu dan kebetulan hanya di situ yang masih ada tempat duduk kosong.
Bu susi memperkenalkan danu pada pak lukman,bahwa pemuda inilah yang sudah menyembuhkannya.
Hanya Desi yang masih tetap pasang muka datar dan belum percaya 100% bahwa danu yang menyembuhkan penyakit yang diderita ayahnya.
Nak,Saya mengucapkan terimakasih sudah menyembuhkan penyakitku"kata pak lukman dengan senyum tulus.
Sama sama pak,itu hanya pertolongan kecil tidak usah dipikirkan.Dari awal saya memang berniat menolong bapak.
Saya tidak tahu jika tidak ada nak Danu yang menyembuhkan suami saya,apa jadinya sekarang"Kata bu susi dengan senyum lembut.
Sebagai ucapan terimakasih dari kami,sekarang kami sebutkan bagaimana caranya kami bisa membalas budimu.Misalnya kamu ingin rumah,uang,mobil,kamu sebutkan saja nak,kami pasti akan mengabulkannya.
Sudah saya katakan dari awal bu,saya ikhlas menolong,tidak mengharapkan imbalan jadi sebaiknya ibu tidak membahas masalah ini lagi.
Baiklah bu susi,.saya mau meneruskan makan dulu,nanti keburu dingin"ucap danu.
Tak lama kemudian pesanan mereka bertiga datang,tanpa ada percakapan lebih lanjut mereka fokus menikmati makanannya.