NovelToon NovelToon
KODE RUN OMERTA 002.9

KODE RUN OMERTA 002.9

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Dark Romance
Popularitas:770
Nilai: 5
Nama Author: ancan

"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kembali muncul

"sialnya kita semua terjebak di lobang yang sama_

"Lu yakin" tatapan mata penuh tanda tanya membuat lawanya mengangguk dengan yakin.

Helaan nafas berat semakin terdengar dari lima pria tampan yang sedang menikmati wine di sebuah room clubbing.

"Bagaimana kalo tragedi itu terulang lagi" ucap salah satu dari mereka.

Deg...

"Tutup mulut kotor mu sialan" maki rekannya yang lain.

"Itu bisa aja kan, lagian bukan yang pertama kali terulang lagi"

"Dua kali kita di buat kehilangan secara paksa"

Hening, mereka seolah-olah berada di dunia hampa tanpa kehidupan, pikiran mereka berkalana dengan bebas melewatin setiap lorongan keheningan, BAGAIMANA? ribuan tanda tanya menghantui mereka, detak jantung mereka seakan-akan sedang berlomba lari dengan kehingan dan harum kopi yang menari dengan bebas bersama angin, mereka di buat diam membisu dengan pikiran-pikiran masalalu yang siap menghantui mereka.

"Gue takut" dua kalimat yang berhasil lolos dari pria berdarah campuran belanda, matanya menatap lurus sedangkan rekannya yang lain menatapnya dengan raut yang sama.

"Bagaimana jika ia mengambil salah satu milik kita lagi" tanyanya kepada keempat pria yang masih menatapnya.

"Bukan kah ini masalalu yang seharusnya tidak menghantui kita di masa depan"

"Menghantui" beo pria dengan manik mata tajam yang siap menerkam sang lawan.

"Bukan kah ini lebih tepatnya meneror, atau bales dendam" ucapnya.

"Lu mengucapkan seakan-akan tidak takut akan teror yang akan datang ketiga kalinya, setelah kita hidup tenang selama hampir lima tahun ini"

"Apa yang harus gue takutkan kali ini, dia uda berhasil merenggut sesuatu yang berharga milik gue, gue ga punya hal berharga lain"

"Bagaiman dengan lu" mereka semua melirik kepada pria yang di tanya oleh pria tampan yang sedang menikmatin hisapan rokoknya.

"Gue"

"Bukannya lu ketakutan, apa lu masih berusaha melindunginnya"

"Ntah lah, ntah gue melidungi dia atau berusaha menutup rasa bersalah gue"

"Bukannya lu masih mencintainya"

Hanya terdengar helaan nafas tanpa jawaban yang pasti.

"Dia mungkin mengincer salah satu anggota kita"

"Tidak, jika memang ia mengincer anggota geng kita, pasti seharusnya kita lah yang hancur bukan orang terdekat kita"

Mereka hanya bisa saling tatap berharap dugaan dan teror sialan yang menghantui mereka selama ini hilang.

"Ini salah gue" tatapan mereka beralih kepada pria tampan yang sedang menunduk dengan mata datarnya.

"Seharusnya gue ga menarik lu semua bang"

"Haa, mau lu nyalahin diri lu sampai mati percuma juga, yang uda terjadi ga bisa kita restart ulang"

Mereka menenggak beberapa butir pil dengan alkohol mereka.

"Mau sampai kapan kita jadi sampah ke gini" tanya salah satu di antara mereka.

"Sampai tuhan mengizinkan kita tobat"

"Emang lu yakin di kasih izin untuk kembali kepadannya" kekeh salah satu dari mereka.

"Semua manusia punya kesempatan kedua untuk mewujudkan satu keinginannya"

"Kesempatan kedua" lirih mereka semua dengan menatap langit-langit room yang mereka buka malam ini.

"Apa itu artinya bisa meminta semua keinginan kita"

"Ga tau gue, gue bukan tuhan"

Mereka hanya tertawa hampa, memejamkan mata mereka yang seolah-olah menujukan dosa-dosa mereka.

"Apa yang lu pikirkan dari tadi" senggol pria berdarah sunda dan campuran jepang itu, mereka membuka mata mereka menatap kepada pria yang sedang duduk diam dengan gelas yang telah penuh dengan alkohol kadar tinggi.

"Gue, gue cuman bertanya-tanya kenapa teror sialan itu kembali menghantui kita setelah 4 tahun ini"

"Ntah lah mungkin dia menyeseli karena telah memb

"Apa lu pikir begitu"

"Kenapa lu sangat sensitif"

"Bukannya seharusnya sang ketua yang sensitif karena miliknya yang sangat berharga telah di renggut paksa oleh iblis itu" ucap pria dengan mata sipit.

"Itu yang gue takutkan, kalo teror itu kembali muncul gue takut mental sah

"Gue aman" senyum tipis terbit dari pria yang hanya diam dengan memainkan gelas alkoholnya.

"Bagaimana dengan lu" tanya pria yang memiliki manik mata seindah langit malam, menatap kepada pria yang berada di sebelah sahabatnya.

"Gue, gue ga tau bang"

"Jangan menatap gue, uda gue bilang gue aman, ntah itu kecerobohan atau tidak kesengajaan saat di masalalu yang jelas gue aman, gue lagi ga terpuruk dengan masalalu"

"Dia ga akan bisa mengambil apapun dari gue karena gue ga punya hal berharga lagi" ucapanya dengan senyum menyakinkan empat sahabatnya yang lain.

"BIA" satu kalimat itu berhasil membuat dada salah satu dari mereka berdetak lebih kencang.

"Lu bilang lu ga punya sesuatu yang berharga dalam hidup lu, lu ga menggap hazel hal berharga di hidup lu, bagaimana dengan bia, adik angkat lu yang baru" tanya zion ya zion yang sejak tadi diam dengan pikiran yang ketakutan akan teror kali ini.

"Gue takut iblis itu menargetkan lu lagi" ucap zion menatap sahabatnya.

"Hazel bukan hal berharga di hidup gue tapi dia sebagain dari diri gue yang sangat penting, lu tau kenapa gue selalu cuek ke hazel, karena gue takut, gue takut d-"

"Lalu bagaimana dengan bia" tanya lucano memotong ucapan kairen.

"Lu, lu yang bawak dia masuk ke kehidupan lu kai, dia yang seharusnya tidak masuk ke lingkaran setan kita, dia bocah polos yang di jaga dengan baik oleh lora seperti saudara kandungnya sendiri, dan lu tau kai, lora dan aidil sahabat bia mempercayai lu, mereka percaya lu bisa menjagannya karena lu mengganggapnya bia sebagai adik lu"

"Sekarang gue tanya dia memang lu anggap sebagai adik lu, atau hanya pengganti adik lu" tanya lucano.

"Cano" hentak zion tidak suka.

"Stop mengukit masalalu, lu apa pernah tau gimana rasanya gue terjebak sendirian di masalalu" tanya kairen kepada lucano.

"Sendirian, omong kosong, kita semua terjebak di masalalu, gue tau lu terpukul karena kepergian adik lu, lu ga usah jadi manusia penuh drama, sih el" tunjuk lucano kepada el.

"Dia juga kehilangan kekasihnya"

"Kekasihnya" kairen tersenyum sinis kepada lucano.

"Bagaiman perasaan lu kepada wanita itu el" tanya kairen.

"Ga tau, gue ga tau gimana perasaan gue sekarang ke wanita yang uda khianati gue" ucap el dengan perasaan bimbang.

"Gue, gue yang lebih hancur, gue hancur ngeliat mama terpuruk karena kehilangan anaknya, oke lu semua ga bisa ngertiin perasaan gue tapi seenggaknya perasaan mama, wanita yang telah menganggap lu semua sebagai anaknya sendiri"

"Gue bukan ga mau ngertiin lu, tapi gue ga sepenuhnya bisa percaya bahwa lu, bisa menjaga b

"Lu ga harus percaya, karena ini tanggung jawab gue bukan tanggung jawab lu"

"Bia sahabat gue kai kalo lu lupa"

"Dia sahabat lu, sahabat untuk menjadi jembatan agara bisa mendekati wanita itu buk

"Lu tau apa sialan" teriak lucano memotong pembicaraan kairen membuat ketiga temannya menatap dengan bingung kecuali raja.

"Stop bang"

"Ini salah gue, gue akan ngelindungin semua hal berharga milik kalian, lucifer dan bia akan jadi tanggung jawab gue juga"

"Jangan sampai persahabatan kita hancur dan membuat efek samping yang lebih buruk dari teror ini bang" ucapan raja berhasil membuat kedua pria itu tenang.

1
Arrrrrrr
Lanjut thor Pliss padahal uda nabung bab tapi masih kurang 😭❤️‍🔥
Arrrrrrr
Real bahwa sampul tidak semuanya isinya bener dan salah
Arrrrrrr
Alur nya bagus berasa kita yang menjadi pemeran utama nya, banyak misteri dan kekocakan para tokoh
Arrrrrrr
Gue sengaja sampai selesai baru gue kasih ulasan, alurnya bagus semangat kedepannya thor di tunggu kelanjutan setiap bab yang penuh kocak dan ketegangan jangan lupa update ya thor🙇🏻‍♀️
ancan: wah terimakasih cinta, uda menberikan komentar bagusnya, di tunggu menjadi pengemar salah satu tokohnya💖
total 1 replies
Arrrrrrr
Tiba-tiba banget panglima perang nya papamuda😭
Arrrrrrr
Bukan pesantren kilat kan abang zion😭🙏🏻
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Semangat thor, jangan males update ya.
ancan: wah terimakasih kaka, di tunggu komentar di bab berikutnya dan jangan lupa ulasannya cinta/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!