NovelToon NovelToon
Spring Song For You

Spring Song For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa
Popularitas:905
Nilai: 5
Nama Author: Violetta

cerita tentang seorang serigala penyendiri yang hanya memiliki ketenangan tapi musik menuntun nya pada hal-hal yang terduga... apakah itu musim semi...

aku hanya bermain musik untuk mencari ketenangan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 - Curiga

Terdengar suara ketukan pintu pelan, Vio segera menyimpan gitarnya ke sisi ranjang dan melangkah ke pintu.

Begitu dibuka, yang muncul adalah wajah ceria yang sangat ia kenal.

“Kak Mei?”

Mei mengangkat nampan berisi camilan. “Aku bikin sesuatu barusan, lalu Hilda bilang dia bakal pulang agak telat.”

“Oh… begitu. Ayo masuk, Kak.” Vio menyingkir memberi jalan, berusaha menyembunyikan degup jantungnya yang tiba-tiba meningkat.

Di kamar yang senyap, hanya suara gelas beradu pelan yang terdengar. Vio menatap teh di tangannya, rasanya hangat tapi tak mampu meredakan kegelisahan yang terus mengendap sejak pagi.

Ingin berkata sesuatu. Tapi lidahnya seakan terikat.

Mei memperhatikan Vio dari seberang tempat duduk, lalu tersenyum seolah bisa membaca pikirannya. “Soal tadi pagi… Aku cuma bercanda, kamu tahu.”

Vio mengangkat wajahnya, lalu mencoba tersenyum canggung. “Eh? Tentang apa?”

“Hmm…” Mei hanya tertawa kecil. Lalu, dengan nada pelan dan tenang, ia berkata, “Kamu dan Violetta itu beda banget. Kamu pendiam, kadang terlalu serius. Sedangkan dia… Violetta itu periang, terbuka, kayak bisa ngobrol sama siapa aja tanpa canggung.”

Vio menunduk. Rasanya ingin bersembunyi dari tatapan itu. Tapi di sisi lain, kata-kata Mei seperti pelampung membuatnya merasa aman meski harus tetap tenggelam.

“Lagipula,” lanjut Mei, menepuk ringan pundaknya, “kalau kamu Violetta, aku pasti udah minta tanda tangan dari dulu.”

Vio menghela napas pelan. Tak tahu harus tertawa, tersenyum, atau merasa waspada. Tapi ada secercah hangat di dada entah itu rasa lega atau justru rasa takut yang tertunda.

Obrolan pun mengalir, menyusuri topik-topik ringan. Tentang makanan favorit, tentang sekolah, dan tentang cuaca yang semakin tak menentu. Saat camilan habis, Mei bangkit dan membawa gelas-gelas kosong ke bawah. Keheningan pun kembali menguasai kamar.

Tak lama, suara pintu depan terdengar dibuka.

Hilda yang baru saja pulang dari kerja sampingan, pergi ke dapur dan menyiapkan makan malam

“Vio, makan malam sudah siap!” teriaknya dari bawah.

“Ya…” Vio berdiri, lalu menyusul ke ruang makan.

Aroma harum menyambutnya, dan meja makan tampak sudah penuh hidangan. Mereka makan bertiga. Suasana hangat nyaris seperti keluarga sungguhan. Hilda menceritakan pekerjaannya hari ini, Mei menimpali dengan lelucon-lelucon kecil, dan Vio… hanya mendengarkan, tapi senyum tak pernah benar-benar lepas dari wajahnya.

“Nginep malam ini?” tanya Hilda pada Mei.

“Yup. Di apartemen cuma ngobrol sama bayangan. Mending di sini,” jawab Mei santai.

Vio memperhatikan mereka dari balik gelas airnya. Kak Mei memang selalu ceria… Tapi dia tinggal sendirian. Mungkin karena itu dia sering kemari. Mungkin karena itu… aku tidak bisa menaruh curiga padanya.

Setelah makan dan beres-beres, Vio kembali ke kamarnya.

Baru saja hendak menyiapkan alat siaran, pintu terbuka kembali.

“Ah, Kak Hilda?” ucap Vio.

“Maaf ganggu. Kakak cuma mau bawain ini.” Hilda masuk membawa nampan berisi kue dan segelas teh.

“Tadi lewat toko dan lagi ada diskon, jadi kakak beli buatmu.”

“Terima kasih, Kak…”

Begitu Hilda keluar, Vio mengunci pintunya, memastikan tak ada lagi gangguan. Ia menatap sekeliling kamarnya yang kedap suara.

Lalu semuanya berubah.

Lampu siaran menyala.

Mikrofon aktif.

Dan Vio… berubah menjadi Violetta.

“Selamat malam semua…” sapanya lembut. Suaranya hangat, lembut, penuh percaya diri.

Donasi pertama muncul.

> Selamat untuk topeng barunya! Maaf kemarin gak sempat datang, tapi aku tonton ulang kok! < – Zeo

“Oh! Halo Zeo!” Violetta tersenyum dan melambaikan tangan. “Gak apa-apa, kok. Kemarin juga siaran dadakan.”

Obrolan terus mengalir, seperti sungai yang tak pernah kehabisan air. Violetta menjawab satu per satu komentar. Menyanyi. Tertawa. Bahkan sempat meniru suara karakter seperti biasanya.

Setelah beberapa lagu, ia menutup siaran.

“Terima kasih sudah datang. Sampai jumpa di siaran berikutnya, ya…”

Klik. Siaran padam. Lampu dimatikan. Violetta menghilang.

Dan hanya Vio yang tersisa ditempat itu.

Ia merapikan alat siaran, menyusun buku sekolah, lalu rebah di tempat tidur.

Tangannya membuka ponsel, menelusuri halaman komunitas penggemarnya. Clip pendek, komentar hangat, meme-meme buatan mereka. Ada yang menggambar topeng barunya. Ada yang menulis ulang lirik lagunya.

Vio tersenyum sendiri.

Dunia ini… anehnya, membuatku merasa lebih hidup. Padahal… aku hanya menyembunyikan diri.

Violetta bukan aku. Tapi saat bersamanya, aku merasa lebih dari sekadar Vio.

Ku harap hal ini bisa bertahan lebih lama

1
Finn
ahhhhh..... lagunya bagusss kak /Cry/
_Graceメ: makasih (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
total 1 replies
Finn
ohhh!!! 😲
Finn
ohh!!! ada lagu original nya /Drool/
_Graceメ: ada dong ヾ⁠(⁠・⁠ω⁠・⁠*⁠)⁠ノ
total 1 replies
Finn
main dobrak aja ya /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!