Cerita ini menceritakan tentang kisah seorang wanita cantik yang memakai hijab yang bernama Aira Naira Az Zahra. Dia biasa di panggil dengan nama Aira rasa trauma pada masa lalunya saat dia gagal di dalam pernikahannya membuat Aira menjadi sosok wanita yang kuat. Aira bertemu dengan seorang lelaki tampan dan menjadi suami ke duanya, dia adalah William Henry Ribery. Seorang CEO terkenal yang memiliki banyak perusahaan.
Pernikahan mereka berdua awalnya baik baik saja hingga di saat Aira mengetahui niat jahat sang suami dan saat itu juga Aira mulai memikirkan cara agar membuat mereka semua merasakan rasa sakit karena telah mempermainkannya.
"Kalian pikir, kalian lah yang memimpin permainan ini? Aku akan menujukkan kepada kalian permainan yang sesungguhnya dan kini aku juga memperlihatkan kepada kalian semua bahwa aku lah yang memimpin permainan ini," ucap Aira dengan nada dinginnya serta amarah di dalam hatinya.
Bagaimana kisah cinta mereka berdua dan fakta apa yang sebenarnya yang akan terungkap dari kehidupan mereka..
Jangan lupa terus simak kisah Kesucian yang Diragukan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 12
Saat ini Aira pun terus berlari dengan wajah malunya karena dia malah salah masuk ruangan.
''Duh, Aira..Kamu ini kalau bodoh jangan kebangetan. Masak iya kamu gak lihat kalau itu ruangan Presdir, kamu ini benar benar membuat malu.'' ucap Aira dengan wajah malunya sambil memukul kepalanya karena kecerobohan yang dia lakukan.
Sedangkan saat ini Saif pun merasa sangat kesal karena Aira belum tiba juga di ruangannya. Sudah sejak tadi Saif menunggu Aira tapi dia tidak kunjung datang juga.
''Aira kemana sih, udah dari tadi aku nungguin dia tapi dia belum datang juga. Jangan jangan dia malah menggoda lelaki lain lagi!!'' ucap Saif dengan berfikir bahwa saat ini Aira sedang menggoda lelaki di kantor ini.
Akhirnya Saif pun turun dari untuk mencari keberadaan Aira dan setelah dia berada di bahwa. Dia sama sekali tidak melihat Aira, Saif semakin merasa kesal dengan Aira yang pergi entah kemana.
Dan betapa terkejutnya Saif saat dia melihat bahwa Aira baru saja keluar dari lift khusus Presdir. Saif langsung menatap tajam kearah Aira dan dia pun menarik tangan Aira saat dia melihat Aira baru saja keluar dari lift tersebut.
''Aira!!. Kamu buta ya, ngapain kamu masuk ke dalam lift khusus Presdir, Hah??'' bentak Saif kepada Aira yang saat ini berada di depannya dengan wajah kesalnya.
Aira pun mengernyitkan dahinya saat mendengar Saif memarahi dirinya.
''Aku tidak tau kalau itu lift khusus Presdir,'' jawab Aira sambil memalingkan wajahnya karena dia memang bersalah.
''Tidak tau gimana!!. Kamu gak lihat apa tulisan sebesar itu, atau kamu buta ya!!. Atau jangan jangan kamu mau masuk ke ruangan Presdir untuk menggoda dia ya, dasar wanita tidak tau malu.'' kini Saif tampak memarahi Aira yang masih salah masuk lift Presdir bahkan saat ini Saif juga mengatakan bahwa Aira datang untuk merayu Presdir.
Aira pun merasa sangat marah dengan apa yang dikatakan oleh Saif padanya, tapi dia menahan amarahnya karena dia tau bahwa saat ini dia masih berada di kantor dan begitu banyak orang yang melihat ke arah mereka berdua. Kini Aira hanya bisa mengambil nafas dalam lalu mengeluarkannya dengan kasar, dia benar benar tidak ingin bertengkar di tempat umum seperti ini.
Tapi tiba tiba seorang wanita datang menghampiri mereka berdua, dan wanita tersebut kini menepuk pundak Saif dan menatap sinis ke arah Aira.
''Dia istri kamu, Saif??'' tanya wanita itu sambil menatap kearah Aira dengan tatapan sinisnya.
''Bukan, dia itu pembantu aku. Lagian mana mungkin aku menikah dengan wanita kampungan seperti dia.'' kata Saif dengan mengatakan bahwa Aira adalah pembantunya.
Aira pun sangat marah saat mendengar tentang apa yang dikatakan oleh Saif padanya. Dia langsung melempar berkas yang tadi di minta oleh Saif.
''Oh begitu, jadi kamu menganggap bahwa aku pembantu kamu. Itu berkas yang tadi kamu minta, lain kali ambil sendiri berkas itu dan jangan menyuruh aku!!'' maki Aira sambil melempar berkas yang tadi dan kini Aira pun pergi meninggalkan kantor tersebut dengan wajah kesalnya.
Saif benar benar tidak menyangka bahwa Aira akan berani untuk melawan dirinya di depan umum, bahkan sampai berani melempar berkas itu di mukanya. Padahal selama ini Aira sama sekali tidak pernah melawan atau pun marah kepada Saif tapi kini sikap Aira benar benar sangat berbeda.
''Kamu yakin itu pembantu kamu??'' tanya wanita dengan wajah penasarannya.
''Udah, kamu jangan banyak tanyak. Urus saja pekerjaan mu sendiri!!'' jawab Saif dengan nada membentak kearah wanita tersebut dan kini Saif pun langsung masuk ke dalam ruangannya sambil membawa berkas tersebut.