cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan
Hari ini Farhan sangat sibuk di gudang pakaian nya. Banyak stok barang baru yang baru datang dari konveksi. Farhan dan anggotanya membagi barang barang itu untuk di kirim ke beberapa toko milik nya.
Setelah sore menjelang,Farhan istirahat sekaligus melaksanakan sholat ashar di mesjid yang berada tidak jauh dari gudang pakaian nya.
Selesai melaksanakan sholat,saat Farhan akan berjalan meninggalkan mesjid,dia melihat seseorang yang sangat familiar di mata nya.
Dengan perasaan ragu ragu,Farhan menyapa orang itu . " Aisyah" sapa Farhan.
Orang yang di sapa Farhan langsung melihat ke arah Farhan. Setelah melihat Farhan,wanita itu langsung tersenyum. " bang Farhan" ucap nya.
Farhan langsung tersenyum dan mengulurkan tangan nya," apa kabar Aisyah" ucap Farhan.
Aisyah tersenyum sambil menyentuh ujung jari Farhan," baik bang. Abang gimana" jawab Aisyah.
" Alhamdulillah baik juga " jawab Farhan.
" lama tidak jumpa. kamu tinggal di mana sekarang " tanya Farhan.
Aisyah langsung tersenyum," iya ya,sudah lama kita nggak ketemu. Terakhir waktu ayah ku meninggal. Setelah sebulan ayah pergi,aku dan ibu di bawa kakak ke tanah rantau.
Oh ya bang,kabar nya Safira sudah jadi dokter ya sekarang. aku lihat postingan nya di f* " ucap Aisyah.
Farhan mengangguk sambil tersenyum," Alhamdulillah,dia bisa menggapai cita citanya " jawab Farhan.
Aisyah tersenyum mendengar jawaban Farhan," Safira gadis yang pintar dan baik. Di dukung oleh keluarga yang mapan dan tidak sombong. Makanya Allah permudah jalan menggapai cita cita nya" ucap Aisyah.
Aisyah kemudian mengambil tas nya dan mengeluarkan sebuah undangan dari dalam tas tersebut.
" maaf bang,bukan mau menyepelekan Abang. Tapi karena kita sudah di pertemukan Allah di sini,aku mau mengundang Abang datang ke pernikahan ku Sabtu depan. Apa boleh undangan nya aku berikan di sini. Karena aku tidak tau di mana alamat Abang" tanya Asiyah.
Farhan mengangguk sambil tersenyum," nggak apa apa. Mungkin ini jalan Allah mempertemukan kita hari ini. Allah mungkin menginginkan aku untuk datang di acara penting mu. Aku senang,karena di sana pasti aku bisa bertemu dengan orang orang dari kampung kita" jawab Farhan.
Aisyah kembali tersenyum sambil menyerahkan sebuah undangan setelah menulis nama Farhan di amplop undangan itu. " ini bang. Mudah mudahan Abang punya waktu untuk menghadiri nya. Aku cuma bikin acara sederhana. Acara akad nikah saja,trus di lanjutkan dengan acara syukuran sederhana saja" ucap Aisyah.
" insyaallah Abang datang" ucap Farhan sambil menerima undangan itu dan melihat denah alamat pesta nya.
" aku duluan ya bang, assalamualaikum" ucap Aisyah pamit.
" waalaikumsalam. Hati hati di jalan" jawab Farhan sambil tersenyum. Aisyah pun berlalu meninggalkan Farhan. Sementara Farhan tertegun sejenak saat melihat Aisyah pergi.
" kenapa wajah nya tampak murung,tidak ceria seperti calon pengantin pada umum nya" ucap Farhan dalam hati karena melihat Aisyah tampak tidak ceria seperti yang dia kenal dulu.
Farhan dan Aisyah berasal dari kampung yang sama di Payakumbuh. Aisyah jadi dekat dengan Farhan karena Aisyah bersahabat dengan sepupu Farhan yang bernama Safira.
Farhan pernah menaruh hati dulu pada Aisyah,tapi selalu dia pendam. Farhan pernah berniat akan mengutarakan perasaannya pada Aisyah saat dia sudah sukses,tapi keadaan membuat mereka terpisah jauh tanpa ada komunikasi yang menghubungkan mereka.
Mendengar kabar Aisyah akan menikah,hati Farhan sedikit sedih. Tapi dia mencoba untuk tersenyum. " hufff,aku kira tadi saat melihat Aisyah lagi, Allah sengaja mempertemukan kami lagi karena dia lah jodoh ku. Tapi kira nya aku salah" ucap Farhan dalam hati .
Farhan kemudian pergi meninggalkan parkiran mesjid menuju gudang toko nya.
Malam pun datang, selesai sholat isya, Farhan menghubungi Safira adik sepupu nya.
" assalamualaikum bang. Tumben nelfon adik cantik mu ini. Apa ada yang sakit" tanya Safira.
" waalaikumsalam. apa Abang harus sakit dulu baru boleh menghubungi kamu" jawab Farhan.
Terdengar suara Safira tertawa," iya tumben aja Abang nelfon malam malam gini. Biasanya kan kalau Abang sakit baru nelfon Safira . Ada apa sih bang " tanya Safira.
" Ra,tadi sore bang ketemu Aisyah di parkiran mesjid dekat gudang kain abang " ucap Farhan yang membuat Safira terkejut.
" Aisyah mana bang,apa Aisyah sahabat ku yang dulu sering belajar bareng sama aku di kampung" Safira bertanya balik.
" iya, Aisyah yang itu" jawab Farhan.
" trus Abang tanya nggak di mana alamat rumah nya sekarang atau Abang minta nggak nomor telfon nya" tanya Safira .
" Abang lupa minta nomor handphone nya. Tapi dia ninggalin undangan pernikahan nya buat Abang. Di undangan ini ada alamat nya" jawab Farhan.
" aduh,kok Abang nggak minta nomor telfon nya sih bang" ucap Safira.
" kan udah Abang bilang kalau Abang lupa" jawab Farhan.
" acara nikahan nya hari sabtu depan,kamu temani bang ya. Kita kesana berdua" ucap Farhan.
" oke, kebetulan Sabtu depan aku tidak ada jadwal praktek. Di rumah sakit juga aku off hari itu " jawab Safira.
" ya udah,Abang tutup dulu ya. kamu istirahat. jangan tidur terlalu malam" ucap Farhan.
" malam ini aku tidak tidur bang. Mungkin besok baru tidur. Karena aku lagi dinas malam" ucap Safira.
" kalau gitu jangan lupa minum vitamin. Assalamualaikum " ucap Farhan.
" waalaikumsalam " jawab Safira.
" siapa yang nelfon Dok" tanya rekan kerja Safira.
" Abang sepupu yang sudah rasa Abang kandung " jawab Safira.
" yang kemaren batal nikah itu ya" tanya rekan nya lagi.
Safira langsung mengangguk," iya. Gara gara punya ayah yang nggak ada otak nya. Cuma bisa bikin anak habis itu ngilang. Untung aja ada Bundo hari itu. Kalau tidak,bisa hancur hidup Abang ku" jawab Safira kesal.
" Gie dengan Abang lo itu tajir ya. seorang saudagar kain. kenapa nggak jodohin ma gue aja " tanya rekan Safira yang lain sambil bercanda.
Safira langsung tertawa mendengar ucapan rekan nya itu," ogah gue punya kakak ipar macam Lo. Galak nya minta ampun" ucap Safira
" sialan Lo, secantik dan seimut ini gue Lo bilang galak. Satu satu nya ini di Mak gue,stok terbatas,edisi terbaru dan terakhir " jawab rekan kerja Safira yang bernama dokter Nila.
Safira kembali tertawa,tapi belum sempat membalas ucapan Nila,ada pasien masuk ke rumah IGD yang membuat mereka langsung bertindak untuk menyelamatkan pasien nya.
**
Sementara itu di rumah Aisyah, tampak Aisyah duduk termenung di ranjang tempat tidur nya. Ibu Aisyah yang baru masuk ke dalam kamar itu langsung mendekati anak nya itu.
" ada apa Ayah. Ibu lihat beberapa hari ini kamu tampak banyak bermenung,apa yang sedang kamu pikir kan" tanya buk Ana,ibu nya Aisyah.
Aisyah memandang ibu nya dengan mata berkaca kaca. " apa ini jalan hidup yang harus aku jalani Bu. Aku harus menikah dengan suami orang,jadi istri ke tiga" ucap Aisyah yang kemudian meneteskan air mata nya.
