NovelToon NovelToon
Air Hujan

Air Hujan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:27.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: nenengsusanti

sekuel dari suami dadakan..
Ini babnya banyak ya, karena authornya gila up pas ongoing🤣🤣.. yg penasaran tapi enek duluan pas liat bab ratusan, bisa cek kolom komentar. Bagian pertengahan bab banyak kejutan. ✨✨✨
ini novel komedi romantis jadi tiap part pasti gak monoton.

Bisa mampir kesana dulu ya biar paham alurnya ceritanya 🙏🙏

Ini hanya kisah hasil halu emak-emak kaum rebahan jadi bijaklah dalam berkomentar karena hatiku tak sekuat bangunan yang di cor pake mobil molen 😂😂😂

🍂🍂🍂

Menikah muda karna sebuah kesalahpahaman namun berujung dengan cinta yang tak pernah terungkapkan.

Air dan Hujan..
pasangan suami istri yang saling melengkapi, sifat Air yang manja sangat bergantung pada Hujan yang tegas dan galak.
Hari-hari mereka lalui dengan warna tersendiri, meski tetap di selingi dengan perdebatan kecil.

Apakah Hujan akan tetap bertahan dengan sikap Air yang posesif, manja dan pecemburu di tengah tekanannya sebagai calon dokter?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

💞💞💞💞💞💞💞💞

PLAAKK

PLAAAAAAAKKKK

PLAAAAAAAAAAKKKK

PRAAAAAANG

Pasangan suami istri itu berlari mengelilingi kolam renang dan taman usai drama ciuman terpaksa.

Niat hati menolong namun justru ia malah di goda bayi buaya cengengnya.

Entah berapa kali gadis itu memukuli Air yang terus saja menertawakannya belum lagi barang yang jatuh karna tertabrak atau sengaja di lempar.

'Untung hotel sendiri ya'

"Puas ngerjain gue! seneng iya!" dengus Hujan yang masih saja emosi karena harus merelakan dua kali bibirnya di cium terpaksa oleh sang suami.

"Enggak, gue pingsan beneran tadi" Kekeh Air sambil terus mengusap lengannya yang menjadi korban pukulan Hujan.

Gadis itu langsung mendesah kedinginan saat angin kencang menerpa tubuhnya yang memakai baju basah.

"Dingin ya" ucap Air sembari mendekat, ia mengedarkan pandangan untuk mencari pertolongan.

Dan untungnya ada satu pelayan laki-laki melihatnya saat ia melambaikan tangan.

Air langsung menarik tubuh Hujan kebelakang punggungnya, menyembunyikan lekuk tubuh Hujan yang begitu jelas karna bajunya yang basah.

"Ambilin dua handuk ya" pintanya pada pelayan tersebut.

"Baik, Tuan"

Setelah Pelayanan itu pergi, Air segera membawa istrinya ke sebuah kursi kayu kemudian mendudukkan nya disana, ia menghalangi siapapun yang mungkin saja bisa melihat tubuh Hujan.

"Sabar ya, nanti di bawain handuk" Ucapnya sambil terus meremas tangan Hujan yang nampak putih mengkerut.

"Permisi Tuan"

"Taruh saja disitu" jawab Air tanpa menoleh dan menggeser tubuhnya.

"Baik, Tuan"

"Ya, terimakasih" balas Air.

Setelah di rasa pelayanan itu menjauh barulah ia membaliknya tubuhnya untuk mengambil handuk, dengan sigap Air memakaikannya pada Hujan.

"Yuk ke kamar" ajaknya kemudian.

"Lo gak pake?" tanya Hujan saat kedua handuk itu justru di berikan semua padanya padahal ia sendiri tahu jika Air pun merasa kedinginan seperti dirinya

"Yang penting Lo dulu, gue mah gampang" ucapnya dengan nada bergetar bahkan ia sempat menggigit bibirnya sendiri karna tak kuat dengan dingin yang seakan menusuk sampai ke tulangnya.

Hujan menunduk sambil tersenyum kecil, ia pasrah kan tubuh basahnya masuk kedalam rangkulan sang suami.

Sampai pada di dalam lift, Air yang semakin mengeratkan rangkulannya justru dipeluk oleh Hujan, Gadis itu melakukannya dengan mata terpejam karna sudah pasti ia akan di goda oleh Air.

"Emang masih dingin?" tanya Air begitu lembut.

Hujan menggelengkan kepalanya didepan dada Air yang basah, bahkan tetesan air dari basahnya baju mereka pun masih mengalir sampai ke lantai.

Air mengulum senyumnya, ia cium pucuk kepala sang istri berkali-kali sampai pintu lift terbuka.

Keduanya berjalan masuk kedalam kamar masih dalam keadaan saling memeluk.

"Bersih-bersih duluan sana" titah Air pada Hujan.

Gadis itu hanya menurut dan langsung masuk kedalam kamar mandi. Sedangkan Air membuka bajunya di depan pintu, kini ia hanya memakai bathrobe untuk menutupi tubuh polosnya

CEKLEK

Hujan membuka pintu lalu menghampiri suaminya yang duduk lemas di sofa Single.

"Mandi sana" ucapnya saat berjalan melewati Air.

"Hem"

Dengan langkah gontai, Air masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ia hanya membilasnya sebentar lalu keluar sudah dengan piyama motif pisang kesukaannya.

"Ya ampun gemes banget sih, Ay" ucap Hujan saat melihat suaminya.

Pemuda itu merunduk sambil mengusap tengkuknya, namun senyumnya melebar saat Hujan merentang kan kedua tangannya.

"Aw, hahahaha" Hujan tertawa ketika Air berhambur memeluk tubuhnya.

"Sakit, Ay" keluhnya yang memang tadi belum siap menerima pelukan sang suami.

"Anget, ih" gumamnya di depan dada Hujan.

"Geli!" Sentak Gadis itu sambil menggeser kepala Air dari dadanya karna detak jantungnya mulai tak normal berdegup.

"Gue tuh tadi capek nahan ketawa pas Lo mohon-mohon gue bangun, Jan Hujan deres" kekeh Air yang kembali meletakan kepalanya di area sensitif sang istri.

"Bahagia di atas rasa takut gue! berdosa banget Lo jadi laki" sungut Hujan kesal tapi tangannya malah mengusap kepala pemuda itu.

"Lo takut gak kehilangan gue?" tanya Air serius, ia benar-benar merasakan kenyamanan dalam pelukan seorang wanita selain mamanya.

"Iya, gue takut banget kehilangan Lo" jawab Hujan dengan lembut selembut belaiannya.

"Kenapa?" Air yang merasa malu semakin mengeratkan pelukannya.

"Gue takut banget jadi janda, baru juga dua hari nikah, terus kan Lo belom kasih gue kunci mobil yang dapet dari mahar kemaren, yang uang satu milyar juga Lo belom kasih tau PIN nya dan satu lagi, gue gak tau dimana letak rumah sakit yang Lo kasih ke gue. Jadi Lo gak boleh mati dulu ya suamiku" jawab Hujan dengan santai.

"Astagfirullah, Jan Hujan deres!" lirih Air begitu pelan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Loh, Ay.. kok pingsan lagi? ini bercanda apa beneran? eh ... gue bohong kok tadi!"

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Bohong..

modus lagi dia..lagi keenakan nemplok di Gunung kembar 🤭🤭🤭🤭🤭

Tar gue coba pencet ekor buayanya ya 😂😂😂

Like komen nya yuk ramai kan ❤️

1
Jumi Eko
Bagus
Febri Nayu
Luar biasa
Febri Nayu
Lumayan
Ramadhani Kania
Biasa
Ramadhani Kania
Kecewa
zeus
Ada Hati yg lu jaga woy..
Jangan pke Bahasa yang penting...
Menikah itu sdh Ada 2 Hati Dan 2 perasaan jgn mo seenak udel dhewe..
#bocah..
#sy lelaki yg jauh Dr kata baik tp pas nikah ya mesti jaga Hati istri, spe reuni ja g pernah dateng krn ada mantan di situ
zeus
Ada lah buaya polos a.k.a bego...
Aji Priatun
Luar biasa
Ncha Noona
Ya Ampuuunnn aku kangen Aer Comberan jdi aku balik lgi ksini maaaakkkk…. Ntah udh setaun lebih aku gx baca” novel di Mangatoon ini… kangen aer kobokan dan jan hujaaannn deras🤣🤣🤣
pacarnya Habil😍😜
bagusssss
Oniq Zha
Lumayan
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Pdhal dulu pas Langit kecil musuh sama Appa Reza rebutan Melisa karena Langit betah klo nemplok di dada jd Reza cemburu, sekarang akur banget
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Namanya Air, kerjanya jd tukang masak aer, cocok 😂😂😂
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Udah pada aki² juga gak ada akur²nya, gelud mulu 😂
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Iyalah susah sampe 2 thn menunggu ya Aer Comberan 😂😂😂
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Modus mertua ngelunjak dibuatin sekali ketagihan, ngerjain pawang buaya cengeng 😂
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Bumi bener turunan opa singanya, opa wisnu
Yosephine Nidya Ayu Puspajati
Papa gak punya akhlak 😂
Endah Darmastuti
Luar biasa
Endah Darmastuti
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!