Faith

" baik kalau itu maumu " dengus Archie kesal .

brakkk

Archie memukul meja kerjanya hingga tangannya mengeluarkan darah .

" rico antarkan dia keluar " teriak Archie

" baik tuan " patuh Rico .

Rico kemudian mengajak sasa meninggalkan Archie seorang diri dengan kekesalannya . sasa hanya menunduk tanpa mengeluarkan suara apapun saat mengikuti Rico keluar . Sasa berjalan mencari taksi untuk pulang kerumah dengan rasa sesak di dada .

enam bulan berlalu

" sasa ni tugas punya lo udah dikoreksi dosen " ucap Rahma menyodorkan makalah .

" thanks " jawabku singkat .

" hei sugar baby " teriak Shireen dari kejauhan .

langkahku terhenti mendengar teriakan Shireen. Rahma terlihat emosi mendengarnya .

" ama ayo " bisikku . kemudian kutarik tangan Rahma menjauh dari tiga senior yang selalu menggangguku itu .

" ini nih hasilnya karena lo ngediemin mereka sa , mereka jadi makin gila " ucap Rahma kesal .

" its ok ma selama mereka gak nyentuh badan gue " jawabku mendengar ucapan Rahma

" siapa si penyebar gosip itu pertama kali " teriak rahma kesal .

Sasa menarik nafas dalam pikirannya melayang mengingat kejadian selama beberapa bulan terakhir . beberapa mahasiswa selalu menyindir terang terangan pada sasa bahkan ada yang mengirimkan pesan ke sasa dengan kata kata menjijikan.

Tak ada teman yang ingin dekat dengan sasa karena gosip murahan yang menyebut sasa sebagai wanita simpanan pejabat .

" UAS sebentar lagi ayo pulang kita belajar "

" akh lo sa kebiasaan tiap kali gue marah marah selalu ngajak belajar , belajar mulu apa ga bosen dah " jawab Rahma dengan kesal .

" biar pinter " teriakku semangat .

" tapi nanti malam anterin gue kesuatu tempat yuk , gue kangen seseorang " pintaku pada Rahma

Rahma membaca air muka sasa berubah cepat membuatnya paham sahabatnya sedang serius .

" oke kemanapun ayok " jawab Rahma .

Sasa dan Rahma kemudian pergi meninggalkan danau disamping kampus menuju mobil Rahma .

Gusti keluar dari persembunyiannya setelah kepergian sasa kemudian dia menuju mobil dan mengikuti mobil Rahma dari belakang .

" kemana dua perempuan ini " gumam Gusti didalam mobil ketika menyadari bahwa ia berkendaraan sampai di wilayah Jakarta utara melewati deretan cafe pinggir jalan . " dia ga seperti yang dikatakan anak anak selama ini kan " lirih Gusti.

Mobil Rahma berhenti di pintu timur pantai Ancol . Rahma hanya terdiam saat sasa memintanya terus mengemudi . Sasa turun dari mobil dan berjalan menuju bibir laut dengan bertelanjang kaki ditangannya nampak dia membawa buket bunga mawar putih . Rahma hanya melihat sahabatnya dari kejauhan tanpa berani bertanya .

" lo kenapa sa " gumam Rahma

ditempat yang tak jauh terlihat Gusti memerhatikan aktifitas sasa dari dalam mobil .

" what are you doing " ucap gusti heran melihat sasa .

sesampainya di air sasa meletakan buket bunga dengan hati hati .

" ayah ibu sasa kangen , gimana kabar ayah dan ibu disana baik baik aja kan ? maafin sasa bulan lalu ga datang kesini sasa lagi banyak kegiatan , oh iya bu besok sasa UAS doain sasa ya bu hiks hiks ... ayah ga iseng kan ama ibu ga gangguin ibu kaya dulu kan ? sasa minta maaf kalau belum jadi anak yang berbakti dan banggain ayah sasa sekarang udah bisa masak lho yah seandainya ayah bisa cobain masakan sasa pasti ayah suka ...

sasa melepaskan rindu kepada orang tuanya dipinggir pantai sampai celana panjangnya basah terkena air . Setelah puas melepaskan rindu sasa berjalan menuju Rahma yang masih setia menunggunya .

" ayo pulang " ajak Rahma .

" huum " ucap sasa singkat .

rahma tidak mengatakan apapun sepanjang perjalanan pulang sesekali ia melirik sasa yang meletakkan kepalanya pada jendela mobil . Sasa sengaja membuka jendela dengan harapan agar rahma tak bisa melihat matanya yang bengkak karena menangis . mobil Rahma berhenti disebuah komplek perumahan pilot dan berhenti dirumah minimalis dengan tanaman bunga mawar yang mendominasi pagar.

" makasih ya ama buat hari ini " ucap sasa ketika turun dari mobil .

" ya udah gue balik ya byeee " balas Rahma dari dalam mobil .

sasa masih berdiri mengamati mobil sahabatnya sampai tak terlihat , kemudian ia masuk ke rumah .

" dia bukan cewek yang terlihat tidak mampu " ucap gusti dari dalam mobil .

" rumah dikomplek pilot seperti ini pasti harganya mahal dan siapapun penghuninya harus punya uang cukup banyak untuk membelinya " batin gusti . Tak lama kemudian ia memacu mobilnya meninggalkan rumah sasa , setelah cukup lama memandanginya.

setelah mandi sasa merebahkan dirinya di kasur dengan mata bengkak yang masih terlihat .

" sudah hampir lima bulan kau tidak ada kabar arc " ucap Sasa menatap layar smartphone dengan tulisan nama Archie .

pikiran sasa melayang mengingat kejadian lima bulan lalu .

setelah rico menjemput paksa sasa dari kampus mereka kemudian menuju sebuah cafe yang sudah dipesan Archie sebelumya .

" udah hampir satu jam ini kemana Archie kenapa belom keliatan " gumam sasa

Rico terlihat sibuk memainkan smartphone nya dengan bahagia karena baru kenal wanita baru di klub tadi malam .

" ok saya kesana " jawab Rico berbicara dengan seseorang di telfon .

" sa saya ada urusan kamu tunggu tuan sendiri gpp kan ? " imbuhnya lagi .

sasa hanya mengangguk tak lama Rico meninggalkan sasa seorang diri dengan makanan di meja yang sudah terhidang . karena sasa khawatir akhirnya dia memutuskan pergi mencari Archie.

" apa dia kenapa napa " ucap sasa cemas . " oke gue harus ketempatnya " imbuh sasa dalam hatinya .

terlihat taksi berhenti di sebuah basement apartemen mewah kemudian keluarlah sasa dari taksi itu menuju lantai dua puluh tempat Archie . sasa berjalan dengan santai saat keluar dari lift dan langkahnya terhenti di kamar nomor 2002 A .

" eh ternyata ga dikunci ceroboh banget si itu orang " batin sasa . langkah sasa terhenti saat terdengar suara aneh dari kamar Archie , suara seorang wanita yang sedang mendesah yang membuat jantung sasa berdegup kencang .

mata sasa dapat menangkap sosok didalam kamar terlihat jelas ada wanita berambut brunette sedang melakukan posisi WOT dan dibawah tubuh sang wanita terlihat seseorang lelaki yang sasa tunggu .

" Archie " isak sasa tak percaya .

sasa kemudian meninggalkan sepasang manusia yang sedang bercumbu itu tanpa bersuara . " aku salah menilai mu Archie " ucap sasa lirih .

suara alarm jam weker diatas nakas membangunkan sasa di minggu pagi . Sasa tidur tanpa mengganti pakaiannya sejak pulang dari apartemen Archie.

dug dug dug

terdengar suara pintu diketok secara kasar .

" siapa si pagi pagi " gumam sasa .

saat pintu terbuka terlihat Archie berdiri dengan amarah yang siap meledak menatap sasa . dibelakangnya terlihat Rico yang setia menemani .

" ikut aku " tarik Archie.

sasa mengikuti Archie tanpa membantah walau rasanya hati sasa masih sakit atas apa yang dilihatnya tadi malam . Rico konsentrasi membawa mobil yang berisi sasa dan Archie yang duduk dibelakang tanpa suara .

sampai di apartemen Archie masih terdiam dalam amarahnya sementara sasa memilih mengunci rapat mulut .

" noo aku ga mau masuk kamar mu " tolak sasa saat Archie berusaha membawa sasa masuk kekamar .

mendapat penolakan membuat Archie terdiam kemudian dia membuka kamar belajar di sebelah kamar tidur nya .

" apa tidak ada yang mau kau ucapkan padaku ha ? " bentak Archie .

" nope " jawab sasa singkat .

" kemarin aku memintamu menunggu di cafe kenapa kau pergi setelah rico pergi ha ? " ucap nya penuh emosi .

" apa aku harus menunggumu selesai bercinta " batin sasa

" aku lelah jadi aku pulang " jawab sasa malas .

" kau sudah mulai tak menurut padaku " teriak Archie .

" aku bukan boneka mu " ucap sasa dingin

mata Archie membelalak mendengar jawaban sasa .

" aku tidak mau mencari masalah denganmu siapkan dirimu kita berangkat ke Canada nanti malam " ucap Archie .

" noo aku ga mau " jawab sasa cepat .

" kau milikku jadi kau harus menuruti perintahku " bentak Archie .

" aku bukan milikmu tapi milik diriku sendiri " teriak sasa kesal .

darah Archie mendidih mendengar teriakan sasa .

" kau yang memintanya " dengus Archie .

brukk Archie memukul meja dengan keras