Demi melunasi hutang kedua orang tuanya Jingga Anindya rela dinikahi oleh seorang duda yang bernama Raden Satria Wijaya. cucu dari Eyang Putri pemilik perkebunan teh. yang tak lain adalah majikan kedua orang tua Jingga.
____________________
"Kamu adalah istriku Jingga, jadi kamu harus melayaniku dan memenuhi semua kebutuhanku termasuk tidur denganku!" kata Satria dengan geram sambil menahan emosinya.
"Bukankah mas yang bilang kita tidur terpisah dan mas tidak ingin menyentuhku? kenapa sekarang minta dilayani?" Balas Jingga dengan santai.
____________________
Jingga adalah gadis Intovert dan tidak banyak bicara Ia suka menyendiri dikamar dan disibukan dengan belajar. Ia bercita-cita ingin bekerja dikota Jakarta. namun Ia harus mengubur cita-citanya tersebut.
Setelah menikah hidup Jingga berubah drastis. Ia harus menghadapi suaminya yang belum moveon dari mantan istrinya.
Akankah Satria dan Jingga akan jatuh cinta?
Ikuti kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 - Ungkapan Hati Jingga
Sore hari Jingga sedang membantu pelayan untuk menata makanan diatas meja. Eyang putri begitu lega yang melihat Jingga sudah ada perubahan dan mau bergabung.
"Mbak, aku mau makanan aku di ambilkan sama mbak." pinta Dennis sambil menyodorkan piringnya.
Jingga pun mengangguk dan mengisi nasi piring tersebut. "Mau pake apa lauknya?"
"Hm... Apa saja mbak, apa pun yang mbak taruh di piring aku, aku makan. Aku makannya tidak rewel ko mbak." Sahut Dennis yang seolah-olah ia sedang mempromosikan dirinya.
Eyang putri hanya menahan tawanya saja yang mendengar celotehan Dennis. "Ini makan lah, harus habis!" kata Jingga.
"Tentu saja karena makanan ini sangat special untukku" Jingga hanya tersenyum tipis sambil mengusap kepala Dennis.
"Eyang mau makan apa? biar aku ambilkan sekalian."
"Tidak nak, duduk lah kamu makan biar Eyang diambilkan oleh Maryati" sahutnya.
"Hari ini Raka dan Arya sedang sibuk di gudang, karena lagi ada pengiriman untuk keluar negri mungkin suamimu juga ada disana." Jelas Eyang putri.
"Aku tahu mereka sibuk semua Eyang dan aku sudah terbiasa" sahut Jingga sambil mengunyah makanannya.
"Jangan merasa kesepian mbak, selagi aku ada dirumah mbak boleh datang ke kamarku aku akan selalu ada buat mbak" kata Dennis.
"Terima kasih" sahut Jingga.
"No, jangan bilang terima kasih, aku tidak melakukan apa pun, keluarlah jika bosan misalkan pergi belanja atau duduk-duduk di taman biar tidak stres di kamar terus, kalau ingin ditemani pun boleh aku yang akan menemani mbak" tutur Dennis sambil mengusap tangan Jingga.
Eyang putri yang sedari tadi menahan tawa akhirnya meledak juga. "Haha.. Haha.. Kamu so sweet sekali Dennis, kamu kaya siapa? Daddy mu kaya kulkas berjalan."
"Aku nggak so sweet ya eyang, ini hanya ungkapan rasa sayangku sama mbak Jingga, aku menyukainya karena mbak tidak cerewet sedangkan Mommy cerewet sekali sampai kupingku keluar asap" cerocosnya.
"Aduh perut Eyang sakit, sudah makan habiskan" kata Eyang Putri. Dennis pun mengangguk lalu makan dengan cepat.
"Mbak Daddy kan belum pulang aku ingin menonton tv sama mbak, mau kan?"
"Boleh" kata Jingga.
"Yes... Ayo kita kesana" ucap Dennis dengan antusias menuju ruang tv.
Jingga duduk di sofa begitu pun dengan Dennis. Dennis tiduran diatas paha Jingga. Jingga begitu terkejut, karena tiba-tiba Dennis tiduran di atas pahanya. Dennis menonton tv dengan fokus. Jingga nampak ragu untuk mengusap kepala Dennis.
"Jangan sungkan denganku, kalau ada apa-apa cerita jangan diam saja Mbak" kata Dennis sambil melihat ke arah wajah Jingga.
"Memang ada apa? Aku tidak kenapa-napa"
"Hm... Itu yang ingin aku dengar, mbak harus baik-baik saja" Ucapnya lalu tangan Dennis menarik tangan Jingga dan di letakan di kepalanya. Seolah-olah ia ingin di belai.
"Anaknya so sweet banget dan perhatian tapi Daddy nya sangat menyebalkan," batin Jingga sambil mengusap kepala Dennis.
Jingga pun tertidur dengan kepala yang menyender di sofa sedangkan Dennis masih menonton tv.
Tidak lama kemudian ----- Satria dan adik-adiknya kembali. Satria mengerutkan kedua alisnya yang melihat Dennis sedang tiduran diatas paha istrinya.
"Dennis What are you doing?" tanya Satria.
"Sstt... Mbak Jingga tidur" bisik Dennis sambil menempelkan telunjuk di bibirnya.
Satria pun mengangguk paham. "Kamu tidur ini sudah jam 10 malam" bisik Satria sambil menggendong Jingga untuk menuju kamarnya.
Arya dan Raka pun hanya bengong yang melihat Satria tidak seperti biasanya. "Tumben, Mas mu bener Raka" kata Arya.
"Ck... Dia emang bener cuma kadang-kadang suka bodoh kalau udah Cinta, sama kaya Mas,"
"Diam kamu! makanya jangan jomblo terus" seru Arya.
"Kaya Mas gak jomblo aja"
"Aku sudah ada ya"
"Mana? wajah tampan pun percuma tidak di terima-terima hahaa.. hahaa..." Balas Raka dengan puas sambil tertawa terbahak-bahak. Arya hanya menahan emosinya saja karena memang kenyata'annya benar.
***
Dikamar. Satria membaringkan Jingga diatas tempat tidurnya Jingga tidur dengan pulas. Satria menatap lekat wajah Jingga sambil mengusap kepalanya lalu Satria mencium bibirnya Jingga dengan sedikit menyesapnya.
Jingga membuka matanya. Satria tersenyum tipis yang melihat Jingga sudah bangun. "Kau sedang apa?" tanya Jingga.
"Kenapa memangnya hm? aku suamimu kan, jadi ya wajar saja jika aku berbuat apa pun kepadamu"
"Kamu itu egois ya Mas, kamu berbuat sesuka hatimu kepadaku, tanpa bertanya apa mau aku dan tentang perasa'anku"
Satria pun mengerutkan kedua alisnya "Maksud kamu apa bicara seperti itu? Bukan kah aku sudah memenuhi semua hak kamu sebagai istriku bahkan aku tidak membatasi tentang uang, kamu boleh memakainya sepuasmu"
"Tidak semua wanita itu suka tentang uang mas, kalau boleh tanya aku ini sebagai apa dimatamu?"
"Kamu adalah istriku dan kita sudah berbagi peluh bersama bukan, apa yang mesti kamu pertanyakan lagi, lebih baik mulai sekarang kamu menurut saja sama aku, dan seperti istri pada umumnya." sahut Satria.
"Istri? Tapi aku tidak merasakan itu mas bahkan kenyamanan pun tidak ada, aku masih seperti hidup sendiri dan menjalani hari-hari ini sendiri, apa pernah mas tanya keada'anku bagaimana dan suasana hatiku bagaimana tidak kan, dimatamu aku hanya gadis murah yang bisa kau tiduri kapan saja, aku tahu kamu tidak mencintaiku, kamu hanya butuh tubuhku saja, sedangkan hatimu masih terpaut di Mommy nya Dennis, aku tahu diri ko, aku ini siapa, tapi jangan membicarakan tentang istri dan suami, kata itu membuatku semakin berharap dan berandai-andai dan pada kenyata'annya itu Imposible" ungkap Jingga dengan nada yang begitu tenang.
"Jangan membawa-bawa Mommy nya Dennis kau tidak tahu apa-apa tentangnya dan masa laluku, walau bagaimana pun dia adalah ibu dari putraku" Sahut Satria dengan nada dinginnya.
"Aku tidak ada maksud apa pun, bahkan kau pergi menemuinya saja aku tidak melarangkan, makanya dari itu jangan pernah menyebut antara suami dan istri di antara kita, karena apa yang kita jalani tidak seperti itu" kata Jingga lalu melenggang pergi.
Satria terdiam dan mencerna semua ucapan dari istri kecilnya. Lagi-lagi ia tidak bisa berkutik atas apa yang dikatakan jingga, gadis yang ia anggap hanya gadis biasa dan pendiam tetapi kata-katanya sangat lah tajam walau pun Jingga mengatakan dengan nada yang tenang dan tanpa emosi.
Jingga pergi ke kamarnya dan membuka laptopnya. Ia berselancar di situs bisnis sahamnya. Ia melihat-lihat perkembangan sahamnya yang receh.
"Sampai puluhan tahun pun perkembangannya lama sahamku ini, tanpa modal, naiknya akan seperti siput, aku sudah izin sama mas Satria tentang modal itu tapi aku enggan sekali memakainya, semakin aku memakai uangnya harga diriku akan semakin jatuh, walau pun Mas Satria memberikannya dengan tulus tetap saja aku tidak biasa memakai uangnya, lebih baik nanti saja aku ingin melihat orang-orang yang main sahamnya dulu" gumam Jingga lalu jari-jarinya bergerak lincah di keyboard laptopnya.
Tiba-tiba ada Email masuk dari orang asing. "Siapa ini?" Gumam Jingga lalu membaca Email tersebut.
"Ya tuhan, ini dari perusahaan besar di China dan pusatnya di Singapore" lalu Jingga pun membalasnya.
Di dalam Email tersebut ada seseorang yang tengah menawarkan pekerja'an untuk Jingga untuk membantu menjaga sistemnya.
"Bagaimana apakah kamu mau? karena saya melihat kamu selalu aktif di situs ini tapi saya tidak bisa melihat sahammu, jika kamu mau kamu bisa bekerja sama dengan saya" ucapnya dengan menggunakan bahasa English.
"Ma'af Sir, saya takut tidak mampu untuk menerima pekerja'an ini, karena saya belum mendalami tentang sistem" balas Jingga dengan menggunakan bahasa English juga.
"Tidak masalah nanti ada yang bantu, Saya yakin nanti kamu juga paham" balasnya.
"Oke, nanti akan saya coba"
"Boleh, kirimkan tentang biodata kamu."
Jingga mengangguk lalu mengirimkan tentang biodatanya ke Email orang tersebut.
"Nanti saya akan memberikan materi tentang pekerjaan ini, kamu pelajari dulu besok kamu sudah aktif untuk mencobanya, terima kasih selamat malam"
Jingga pun membuka tentang materi yang di berikan orang tersebut. Di sana tertera nama perusahaannya lalu Jingga pun melacaknya. karena Ia takut itu penipu.
"Ya tuhan ini benar, ada perusahaannya, disini tertera dengan nama orang yang sama, Oh ini kesempatan baik buat aku untuk mengasah kemampuanku" gumam Jingga dengan bahagia.
putus asa nya di nikmatin dulu wkwkwk🤣
ntar kalau sudah waktu nya mb jingga bakalan balik kok mas duda 🤭
mb jingga jangan nangis atuch sini aku cerita in kalau mas duda mu merindukan mu 🤣
kamu jangan pulang dulu yaw tunggu dulu sampai kamu sukses 😍😍😍
akhirnya mas arya dan mb gea selamat yaww😍😍
pak sat aku bahagia kamu lagi galau 🤭🤭
istri kecil mu akan sukses kamu akan semakin galau 🤣
akhirnya kang arya dan mb gea akan berlabuh juga nich kapal ahh gak sabar 😍😍😍
mb jingga semangat ya buat bang duda ini makin klepek klepek sama kamu 😍😍😍
bang duda sich salah sendiri bikin mb jingga marah besar kan 🤣
kesempatan ya arya di dalam kesempitan 😍😍😍
kesempatan bisa nikahin pujaan hati nya 😍😍😍
ayoo arya gasss💪💪
pak sat nikmatin dulu noh galau nya 🤣
aku puas pak sat kamu galau salah sendiri istri kecil nya di cuekin 🤭