Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?
Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.
Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.
Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.
Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.11 Sang Bintang pun Beraksi
Tepat pukul 14 lewat tiga puluh menit, Rudi berangkat dari perumahan HPM menuju lapangan bola Batamindo atau lapangan CC untuk latihan bola dengan tim PT. Nagano.
Carry meluncur dengan kecepatan sedang. Dan tepat pukul 15 Rudi tiba di lapangan CC dan para pemain senior atau pemain lama PT. Nagano juga sudah tiba.
Rudi melihat sekeliling dan menemukan pelatih yaitu Bang Zul baru saja sampai dan sedang ganti baju jersey.
Rudi lalu menghampiri Bang Zul dan menyapa.
"Sudah lama bang?" tanya Rudi.
"Baru juga sampai Rud." jawab Bang Zul singkat.
Kemudian Rudi ikut mengganti baju jersey dekat Bang Zul.
Setelah selesai mengganti baju, Bang Zul lalu mengumpulkan para pemain.
"Ayo Tim, kita ada briefing sedikit" ucapnya setengah berteriak.
Setelah semua pemain berkumpul membentuk lingkaran, dimana Bang Zul berada di tengah. Briefing pun dimulai dengan isinya adalah memperkenalkan Rudi dan setelahnya pengarahan mengenai teknik-teknik sepak bola.
Briefing berlangsung sekitar lima belas menit. Setelah itu seluruh pemain bersalaman dengan Rudi sebagai tanda selamat bergabung.
Lalu acara latihan pun dimulai dengan melakukan stretching terlebih dahulu yaitu peregangan otot-otot dan sendi. Stretching berlangsung selama 15 menit dan kemudian dilanjutkan dengan warming up atau pemanasan.
Setelah 10 menit berlalu pemanasan pun usai. Latihan dilanjutkan dengan sesi games. Yaitu tanding antara dua tim. Pada latihan kali ini, peserta yang hadir ada 25 orang termasuk Rudi. Sehingga untuk games masih ada sisa tiga pemain. Karena satu tim ada sebelas orang.
Untuk games pertama ini Rudi masih dibangkucadangkan. Satu tim yang terdiri dari 11 orang adalah tim A yaitu tim inti dan satu tim yang sebelas pemain lagi adalah tim backup disebut tim B.
Sementara tiga orang pemain sisa termasuk Rudi adalah pemain cadangan.
Sebenarnya Tim B bukanlah tim komplit. Karena sebagian pemain tidak ditempatkan pada posisi idealnya.
Tetapi karena senioritas, Rudi masih belum dimainkan. Padahal posisi dia sebagai pemain belakang diisi oleh pemain penyerang di Tim B.
Semua itu adalah lumrah dalam setiap persaingan hidup. Rudi sudah maklum dengan hal-hal demikian.
Peluit pun berbunyi tanda dimulainya games. Baru sekitar lima menit games berlangsung Tim B sudah kebobolan. 1:0 untuk kemenangan Tim A. Wajah ceria terlihat jelas pada pemain Tim A, berbanding terbalik dengan wajah kusut Tim B.
Games berlanjut dengan kecepatan sedang. Lima menit setelah gol pertama kembali gawang Tim B bergetar 2:0 untuk kemenangan Tim A.
Melihat hal ini wajah pelatih Bang Zul kelihatan kecewa. Lalu dia menginstruksikan pergantian pemain di Tim B yaitu pemain bertahan atau belakang yang bernama Roni digantikan pemain cadangan. Siapa lagi kalau bukan tokoh utama kita yaitu Rudi.
Wajah sumringah bercampur grogi terlihat jelas di raut muka Rudi.
"Inilah saatnya." teriaknya dalam hati.
Dengan setengah berlari Rudi memasuki lapangan permainan.
Sepuluh menit berlalu, serangan beruntun dari Tim A semuanya dimentahkan Rudi dan kawan-kawan. Sampai peluit babak pertama usai terdengar kedudukan masih 2:0 untuk Tim A. Sejak Rudi bergabung di Tim B tak ada tambahan gol di gawangnya.
Pada saat istirahat Bang Zul menghampiri Rudi dan menepuk punggungnya sambil berkata, "good job, Rud."
Rudi membalasnya dengan senyuman.
Sebelum games babak kedua dimulai, Bang Zul kembali menginstruksikan swap pemain yaitu Rudi masuk ke Tim A, sebagai penggantinya adalah pemain yang dia gantikan di Tim A.
Peluit babak kedua berbunyi pertanda dimulainya permainan. Baru berjalan tiga menit, gawang Tim B kembali kebobolan. Gol ini tercipta atas assist Rudi ke pemain penyerang.
Di tengah lapangan Bang Zul bergumam, "kali ini Tim Nagano kedatangan bintang sejati"
Sampai pertandingan berakhir gawang Tim A tidak pernah kebobolan, sementara Tim B akhirnya menanggung kekalahan 0:7.
Setelah permainan selesai, sesi selanjutnya adalah cooling down yaitu pendinginan. Setelah 10 menit usai lah semua tahapan latihan hari ini. Sebelum Tim bubar kembali Bang Zul menyampaikan arahan dan juga pengumuman bahwa sabtu nanti pada saat sparing dengan Tim PT. Japan Servo, Rudi akan dimainkan sebagai starting eleven.
Deg.. Jantung Rudi berdegup.
"Semakin menarik saja" gumamnya sangat pelan.
Setelah pengumuman tersebut Tim pun membubarkan diri.
Rudi melangkah dengan senyum simpul.
Bersambung...
Agak telat ya Readers..
Maaf..
RL sibuk bingitz..
🙏🙏🙏
😊😊😊