NovelToon NovelToon
Montir Ganteng

Montir Ganteng

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:425.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dareen

Dareen yang selalu dibandingkan oleh papanya dengan kakak kandungnya yang bernama Aril. Dareen madih kuliah sedangkan Aril sudah bekerja. Dareen akhirnya membuktikan pada papanya bahwa ia bisa mandiri tanpa bantuan dari papanya. Dareen mulai ikut bekerja sebagai montir, karena dia mempunyai paras yang tampan. Akhirnya banyak yang menjuluki Montir Ganteng.

Bagaimana Dareen bisa sukses?
Ikuti ceritanya di Montir Ganteng.

Thank's.
Dareen_Naveen (Boezank Jr.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dareen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 11 (Selingkuh)

Bang Aril memang sosok kakak yang baik buat gue. Ia selalu melerai, ketika Papa marahin gue. Bang Aril juga sering memberikan masukan ke gue. Dia pendengar yang baik bagi gue.

“Pamit ya, Mam.” Gue cium tangan mama.

“Hati-hati!” jawab mama.

“Iya.” Sembari ngeloyor bersama R25 kesayangan.

.

Sesampainya di showroom. Seperti biasanya, belum ada orang. Bang Andi juga belum datang.

Gue lagi asik pantengin layar gawai gue. Gue mainin game cacing di hp. Lagi seru-serunya ada suara klakson mobil.

TIN ... TIN ....

Suara klakson terdengar dari mobil yang terparkir tepat di depan gue. Kaca mobil yang berwarna hitam itu diturunkan.

“Hai, Oppa. Selamat pagi!” Yumna menyapa.

Seperti biasa, gue tersenyum melihat gadis kecil yang sekarang mulai beranjak menjadi gadis belia.

Yumna kini sudah masuk SMA. Namun centilnya itu masih belum hilang.

“Oppa, nanti malam jalan yuk?” Ajak Yumna.

“Enggak bisa Na, Kakak mesti kuliah. Kamu gak sekolah?”

“Enggak,” ucap Yumna.

“Kenapa?” tanya gue.

Yumna terdiam.

“Loh! Kamu nyetir sendiri?” tanya gue.

Yumna mengangguk dengan wajah yang masih tertunduk. Terlihat ada air mata yang jatuh.

“Loh! Kamu kenapa, Na?”

Yumna tidak menjawab dengan wajah yang tetap menunduk. Gue mendekat dan mengangkat dagunya.

“Oppa.”

Yunmna memeluk sambil menangis di dada gue.

DEG!

Jantung gue seketika berdetak lebih kencang. Gue mematung sesaat. Namun, segera tersadar akan isak tangis dari gadis yang memeluk erat.

“Kamu kenapa, Na?” Pertanyaan gue masih sama.

“Papa selingkuh, Oppa.” Yumna kembali membenamkan wajahnya di dada gue.

*****! Pasti ada kaitannya sama Nila*. Pikir gue.

“Jangan su’uzon Yumna.” Gue mencoba menenangkan.

“Enggak Oppa, Aku lihat sendiri. Papa lagi makan sama wanita muda.” Masih terus memeluk.

“Kamu modusin Kakak, ya? Bilang aja mau meluk Kakak lama-lama,” ucap gue.

“Ye! Enak aja.” Yumna melepaskan pelukannya.

“Nah, gitu dong. Dari tadi kek lepasinnya. Kakak sesak tahu, enggak bisa napas.” Gue mencoba mencairkan suasana.

“Lagian, Aku enggak sengaja kalik, Oppa. Refleks!” Yumna tertunduk malu.

“Lagian Kakak bingung. Tadi itu pelukan atau siksaan?” Gue terkekeh.

“ish! Oppa ni. Orang lagi sedih malah dibencadain.” Yumna cemberut.

“Na, Kamu tuh jangan nyetir sendiri. Belum boleh.”

“Yumna udah bisa nyetir mobil sendiri. Ngapain mesti ngerepotin si Mamang?” jawab Yumna.

“Iya. Tetep aja belum boleh, dari usia.”

“Makanya, Oppa yang bawain mobilku.” Rayu Yumna.

“Enggak bisa Na, Kakak mesti kuliah.”

“Ya udah deh. Tapi, kapan-kapan mau ya, diajakin sama Yumna?” Ajaknya.

“Insya Allah ya, Na.” Gue mengakhiri.

Yumna sudah ceria lagi. Tapi entah sesampainya di rumah.

Akhirnya Yumna pergi. Kini wajahnya sudah tak terlihat di mata gue.

“Berdiri aja Lu, kek patung!” ucap bang Andi.

“Eh Bang, Lu udah datang?” jawab gue rada bingung.

“Lu kenapa sih, Dareen?” tanya bang Andi.

“Enggak kenapa-napa, Bang!”

“Ayok gawe. Mobil yang diservis kemarin belum beres. Nanti orangnya mau ambil jam sepuluhan. Kita masih punya waktu satu jam untuk membereskannya," ucap bang Andi.

“Oke! Bang.”

Kami mengecek, lalu memperbaiki mobil.

“Coba cek Dareen, udah nyala atau belum?” Suruh bang Andi.

“Oke!” gue membuka mobil, masukan kunci dan menstarter mobil.

“Allhamdulillah,” ucap kami berdua.

Dalam waktu empat puluh lima menit, mobil udah beres. Tinggal menunggu pemilik mobil ini.

.

“Bang Andi. Mobil yang kemarin udah beres?” sapa seorang gadis.

“Nila?” ucap gus spontan.

Nila meliri gue.

“Hai Dareen. Udah lama ya, Kita tidak bertemu." Nila menyapa gue.

Gue terdiam.

Malah apa yang Nila ucapkan, gue gak denger.

“Dareen! Disapa tuh?” ujar bang Andi menyadarkan.

“Oh iya. Kenapa Nil? Maaf, Gue agak ngelamun.”

“Cie ... ngelamunin apa tuh? Sapa Nila rada genit.

“Masalah Kampus” Gue beralibi.

“Mba Nila, Dareen terpesona sama Mba. Liatin aja tuh matanya. Dari tadi enggak ngedip, merhatiin Mba terus.” Bang Andi nimbrung.

Nila tersenyum. Wajahnya memerah.

“Heleh! Apaan sih, Bang. Enggak jelas.” Ujar gue.

“Malunya diumpetin, tuh.” Bang Andi kembali meledek sembari terkekeh.

“Gue ke belakang Bang?” gue ngloyor pergi tanpa pamit ke Nila.

“Eh, mau ngapain, Lu?” Bang Andi bertanya sambil terkekeh.

“E e!”

“Wanjir ni anak jorok bener dah!” ucap bang Andi.

.

Sebenarnya gue menghindar dari Nila. Bukan karena benci, tapi lebih ke rasa takut. Takut kalau dia mengetahui kalau gue anak dari CEO perusahaan.

Nila semakin cantik. Gayanya bertambah modis. Segala aksesoris yang ia kenakan semuanya branded.

Dari sepatunya, tas, kemeja bahkan jam tangannya. Kalau gue lihat dari merknya, harga jam tangannya sekitar 10 jutaan. Belum lagi tasnya sekitaran 25 juta.

Pasti lo semua pikir, kalau gue tukang kredit yang tahu harga barang. Sorry sob! jawaban lu salah. Gue tahu karena tas nyokap gue punya merk itu. Sedangkan jam tangannya, Bang Aril dulu pernah belikan buat Kak Manda sebelum ia menjadi istrinya. Jadi jangan salah paham, ya!

Hapir 20 menit gue berdiam diri di luar kamar mandi. Menunggu Nila pergi. Akhirnya sekitar setengah jam, gue balik menemui Bang Andi.

“Lu ngapain aja? setengah jam baru balik sini?” tanya bang Andi heran.

“Pan tadi Gue udah bilang. Mau, Gue ulangi lagi tuh kata?” tanya gue menantang.

“Engak usah! Cukup. Gue enggak mau denger lagi dah.” Bang Andi nyerah.

“Oh iya Bang, perasaan bukan si Nila yang bawa mobil itu kemari?” Gue menyelidik.

“Iya, kemarin memang bukan Dia. Tapi laki-laki, kek Bos gitu pakaiannya.” Bang Andi menjelaskan.

Apakah itu Pak Beni, ya? Pikiran gue mulai berangan.

“Emang kenapa Dareen?” tanya bang Andi.

“Oh, enggak apa-apa sih, Bang. Cuma heran aja, kok bisa Nila punya mobil mewah kek gitu.”

“Tapi, kek nya itu milik laki-laki yang tampilannya mirip Bos.” Bantah Bang Andi.

Gue jadi kepikiran si Yumna yang tadi lagi nangis gara-gara bokapnya ketahuan selingkuh. Tapi, apa iya yang Yumna liat itu Nila? Ucap gue dalam hati.

Selepas gue pulang kerja, seperti biasa gue masuk kuliah.

“Ya ampun! malah lampu merah lagi, apes Gue!” Menggerutu pelan.

Tiba-tiba gue melihat sosok yang berada dalam mobil mewah yang berhenti pas di pinggir motor gue. Ternyata yang ada dalam mobil mewah itu orang yang gue kenal.

“Nila dan Pak Beni?” ucap gue pelan.

Mata membulat kaget.

Buru-buru gue tutup kaca helm, karena takut Pak Beni mengenali gue sebagai anak CEO di perusahaan tempat mereka bekerja.

Setelah lampu berubah menjadi warna hijau. Gue langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi, melesat menuju kampus.

Jam tujuh malem kuliah udah beres. Gue keinget Yumna. Gue video call Yumna.

“Hai ... Oppa?” Wajahnya murung, enggak seceria biasanya.

Yumna terlihat duduk di tempat tidur dan memeluk boneka beruang berwarna violet.

“Kamu kenapa, Na?” tanya gue.

“Enggak apa-apa.”

“Jangan bohong.”

Yumna membisu.

“Na, mau enggak jalan sama Kakak?”

Yumna mengangkat wajahnya. Terlihat mata sembab, yang kini menatap ke layar hand phone.

“Kapan?”

“Cie ... yang udah nunggu diajak jalan sama Kakak.” Gue menggodanya.

“Ich! Oppa mah gitu.” Yumna kembali cemberut.

“Iya ... Iya ... ni, Kakak mau OTW ke rumah mu. Share loc, ya?”

“Beneran, Oppa?” tanyanya girang.

“Iya. Ya udah siap-siap gih, nanti Kakak jemput. Tapi pakek motor, ya?”

“Iya enggak apa-apa. Aku siap-siap dulu ya, Oppa? Aku tunggu. Bye.” wajahnya mulai kembali ceria.

Gue menelusuri jalan sesuai arahan yang di share loc oleh Yumna. Gue berhenti di satu rumah mewah, berpagar tinggi.

Baru aja gue mau telpon Yumna. Gue melihat ke rumah mewah itu, tiba-tiba dari kamar atas ada yang melambaikan tangan.

“Yumna?” ucap gue.

Gue enggak jadi nelpon Yumna, gue hanya menunggunya karena wajahnya telah terlihat.

“Maaf ya, Oppa. Malah jadi nungguin Aku” Yumna tersenyum.

“Iya, enggak apa-apa,” jawab gue.

Yumna tampil casual. Memakai sweater, celana jeans panjang, dan sepatu sneakers.

“Kita mau kemana, Oppa?” tanya Yumna.

“Makan, yuk? Kakak lapar belum makan,” jawab gue beralasan.

“Oke!” Yumna beranjak menaiki motor.

“Tunggu!” Kata gue.

“Hem? Kenapa?” tanya Yumna.

Gue turun dan membuka jaket yang gue pakai. Gue pakaikan ke Yumna.

Yumna mendongak, memandang wajah gue. Yumna bertubuh mungil. Sedangkan gue jauh lebih tinggi dibandingkan Yumna.

Matanya kini telah menatap gue.

“Kenapa malah dipakein ke Aku, Oppa?” bibir Yumna berucap.

Gue tersenyum.

“Biar enggak dingin, Na,” jawab gue.

Yumna tersenyum simpul, mendengar kata yang terlontar dari mulut laki-laki yang ia sayang.

Eh! Dari rasa suka. Sekarang Yumna menjadi sayang.

1
Sulaiman Efendy
WADUHHH,, UDH TAMAT RUPANYA...
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
MAMPUS LO RIL.. MKANYA JDI LAKI2, JGN GOBLOK,, MNTANG2 ISTRI BLM HAMIL, LLU SLINGKUH...
Sulaiman Efendy
PARAH TU NILA,,UDH JDI ISTRI BENI, MSH JUGA MAIN BLAKANG SAMA ARIL. DN ARIL MMG LKI2 BODOH..
Sulaiman Efendy
KN KALIAN BSA CEK KSUBURAN.. KNP SOLUSINYA HRS SELINGKUH. UDH ITU SELINGKUH DGN WANITA BKAS PAKAI..
Sulaiman Efendy
PSTI MANDA BLM HAMIL,, MKANYA SI ARIL SELINGKUH,, BSA JDI NI SI ARIL YG MNDUL..
Sulaiman Efendy
KLO BENGKEL UDH RAME PELANGGAN, KNP GK REKRUT PEKERJA BIAR GK KETETERAN..
Sulaiman Efendy
WAHHH SI ARIL SELINGKUH NI KYKNYA
Sulaiman Efendy
DINASEHATKN AWALNYA SJA SADAR, SKRG MLH MKIN PARAH..
Sulaiman Efendy
LBH BAGUS LO SELIDIKI, ATAU LO CHAT SI NILA..
Sulaiman Efendy
SEBESAR APA GAJI BENI DI PRUSAHAAN PAPA DAREEN, HINGGA BSA BLANJAIIN NILA BRG2 BRANDED, JGN2 KORUPSI TU SI BENI
Sulaiman Efendy
DI BLANJAIIN BENI, WAJAR BRANDED..
Sulaiman Efendy
BISA JDI MMG ANAK BENI, DN SI BENI SELINGKUH SAMA NILA..
Sulaiman Efendy
JGN2 YUMNA ANAK SI BENI...
Sulaiman Efendy
YA AMPUN NILA, UDH DI NASEHATI DAREEN. MSH AZA BRHUBUNGN DGN SI BENI..
Sulaiman Efendy
WAAHHH DARI TANTE2, MBAK2, SEBAYA, DN ABG, SUKA MA DAREEN..
Evi
thoor hubungan Aril sama nila bagai mana,. itu si nila hamil ank siapa bpk nya???
jd penasaran aq thoor
abdan syakura
Assalamu'alaikum kak Darren..
salken....
Kuy.....nyimak nih...😊🤝👍💪
Dareen: waalaikum salam, ..
terima kasih udh singgah di novel saya, Kak 🙏
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
dapet brondong nih🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Katanya Nila ini seumuran dgn Ariel iya,berarti tua Nila iya sama Darren..😅😅
Dareen: iya 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!