balas dendam yang menyakitkan,percintaan dan keegoisan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quisha Ainayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
melihat langsung sikap menggoda Julia terhadap Revan, wajah anita seketika memucat karena marah..
" Revan,sebenarnya tadi itu apa yang terjadi." Anita menanyai Revan dengan tidak sabar." jalang..maksud ku, kakakku..kenapa bisa ada di sini,dan kenapa kalian bisa bertengkar."
Revan dengan tidak mendengar ucapannya,dia hanya diam sambil terus menghisap rokok,pandangannya dalam dan gelap menatap ke arah luar.
Melihat Julia pergi dengan mobilnya dan tidak berkata apa apa dengan waktu yang lama.
" Revan.."
" kamu pulang dulu,aku ingin sendiri sebentar.." akhirnya dia bersuara,tetapi tidak menjawab pertanyaan Anita secara langsung.
" pulang,bukannya tadi kita sudah sudah sepakat siang ini mau pilih cincin berlian,malamnya makan malam bareng." nada suara Anita terdengar dengan cemas.
" urusan detail pertunangan kamu saja yang atur,kalau butuh uang aku akan mentransfer."
Dia mematikan puntung rokok di asbak,membicarakan soal pertunangan seperti seolah sedang memberikan instruksi kerja ringan pada bawahan,tanpa menatap perempuan yang akan di nikahinya itu secara langsung.
Sikap dingin dan menjauh itu membuat hati Anita terasa sangat tak enak.
terbayang kembali adegan Revan dan Julia saling tampar tadi,dia langsung menyimpulkan bahwa pasti di jalang itu yang mengacaukan hati si pria itu...
" maaf..ya.karena keluarga kami punya satu
wanita gila seperti dia,hidupmu sampai terganggu.."
Anita tidak tahan dan memeluk Revan dari belakang dengan lembut."kamu nggak usah perdulikan dia,dia itu wanita murahan yang semua orang bisa pakai,pacar saja sudah lebih dari selusin,pernah aborsi minimal lima kali. Jadi wajar saja kalau dia nggak tahu malu di hadapanmu, tenang saja,aku dan orang tua ku akan mengurusnya secara pribadi."
Revan melepaskan tangan Anita yang memeluk pinggangnya dengan dingin." cepatlah pulang,masih ada urusan yang harus ku selesaikan."
Setelah berkata seperti itu,Revan tidak tahu lagi seperti apa ekspresi atau perasaan Anita..dengan wajah datar pria itu langsung menaiki tangga ke atas.
Anita terdiam di tempat,hatinya langsung jatuh ke dasar paling dalam.
Mengingat kekacauan yang berkali kali di lakukan oleh Julia,terutama baru saja.saat dia menyaksikan wanita itu menyentuh Revan secara menggoda.
Dia menarik napas panjang diam diam,merasa sudah saatnya untuk melakukan sesuatu.
.....
sementara itu di sisi Julia..
Saat mengemudi di jalan raya,pikirannya masih belum tenang,pipinya pun masih terasa agak perih..
Padahal,hari ini dia sangat menikmati waktunya dengan Sebastian.sudah lama dia tidak merasa setenang ini, siapa sangka dia harus bertemu dengan pria berengsek itu lagi dan semuanya berubah menjadi drama memuakkan.
Biasanya dia bukan tipe yang suka mengurus emosinya sendiri..
Namun,pria itu terus menerus muncul dalam hidupnya,satu waktu mengancamnya,di Alin waktu menginginkan Julia,bersikap munafik dan bertolak belakang. meskipun hormon tubuh Julia tidak kacau,suasana hatinya tetap saja jadi berantakan..
dengan tubuh lelah,dia akhirnya pulang ke rumah...
Begitu rebahan di sofa,WhatsApp nya langsung bunyi.. saat dia lihat,rupanya pesan suara dari Sebastian.
"Julia,kamu di mana sekarang,maaf ya..tadi sore paman bilang nenek jatuh dan harus di rawat,keadaanya darurat, jadi aku langsung ke rumah sakit tanpa pamit."
Julia menguatkan diri menekan tombol membalas suara.
" nggak apa apa,terus bagaimana dengan nenekmu sekarang."
" eh..cuma terkilir sedikit,nggak parah,paman ku saja yang lebai."