NovelToon NovelToon
Benih Kembar Darah BingBai

Benih Kembar Darah BingBai

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.

Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.

13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.

Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.

Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?

Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Dipertemukan Kembali

“Ayolah, aku hanya bercanda. Lalu kapan kita akan memulai pencariannya?”

Han Bei Ying segera mengalihkan topik pembicaraan melihat aura energi Ye Ding Chen yang mulai menguar secara besar-besaran.

“Bersiap ‘lah, kalian akan memulai pencariannya hari ini juga! Karena mulai hari ini pendaftaran untuk anggota baru Biro akan mulai diadakan,” ujar Zhang Yu Han.

“Baiklah, aku yang bertugas memantau dan mengawasi dari kejauhan. Ding Chen yang memantau dan mengawasi dari jarak dekat.”

Setelah mengatakan itu, Han Bei Ying langsung menghilang begitu saja. Jelas sekali dia tidak ingin berurusan langsung dengan Biro dan memilih melaksanakan tugas dengan caranya sendiri.

“Hantu sialan itu benar-benar seenaknya sendiri,” gerutu Ding Chen menatap kesal pada kepergian Ha Bei Ying, “Tian Jin, siapkan semuanya sekarang!” lanjutnya memberikan perintah.

“Baik, Yang Mulia!” sahut Tian Jin.

...****************...

Beralih kembali pada Hua Yi dan kedua anak kembarnya. Setelah semua drama pagi itu, akhirnya Hua Yi dan kedua putra kembarnya bisa menikmati sarapan dengan tenang. Selesai sarapan Hua Yi langsung mengantarkan kedua putra kembarnya ke Perguruan Lan, mempercayakan pada Tuan Jiang agar kedua putranya menerima pendidikan yang semestinya.

Begitu sudah mengantar kedua putranya, Hua Yi segera bergegas menuju ke tempat Biro Penangkapan Iblis, Hantu dan Siluman Bing Bai berada.

Sudah jelas Hua Yi sangat terlambat untuk mengumpulkan data dirinya. Namun, karena dia belum begitu terlambat maka Hua Yi tetap nekad untuk tetap datang dan mengumpulkan data dirinya. Lagipula dia membawa surat rekomendasi resmi untuk bergabung kembali dengan Biro tersebut.

Dia terus saja berlari masuk ke dalam Biro menghampiri salah satu penjaga sembari berkata, “Maaf, apakah aku masih bisa mengumpulkan data diriku. Aku mungkin sedikit terlambat, tapi masih bisa dimaklumi, bukan? Aku juga membawa surat rekomendasi resmi untuk bergabung dengan Biro.”

“Maaf, tapi waktu pengumpulan data diri sudah ditutup beberapa menit yang lalu. Karena adanya aturan baru, maka dari itu data diri anda harus kami tolak meskipun anda menerima rekomendasi resmi. Silakan kembali lagi di kesempatan tahun depan,” ujar sang penjaga.

“Apa? Aku hanya terlambat beberapa menit, bahkan aku memiliki surat rekomendasi. Apakah tetap tidak bisa dimaklumi?”

Hua Yi tetap bersikeras, sebab dulu telat beberapa jam pun masih bisa diterima dan dimaklumi. Aturan siapa yang sangat ketat seperti ini.

“Tidak bisa! Ini sudah ketentuan dan aturan dari Pemimpin Biro yang baru.” Dengan tegas penjaga itu tetap menolaknya.

“Kalau begitu biarkan aku bertemu dengan Pimpin Biro yang baru, sebab ini sangat penting untukku.” Hua Yi mencoba memohon.

“Sebentar, aku akan menanyakannya pada pengawal pribadinya lebih dulu,” ujar sang penjaga yang bergegas masuk ke dalam Biro untuk menanyakannya.

“Ouh … Silakan!”

Dengan senang hati dan sedikit harapan Hua Yi mempersilakannya, karena dia juga harus mengatur nafasnya terlebih dahulu efek dari berlari tadi.

“Selamat pagi, Tuan Zhao! Maaf saya hanya ingin menyampaikan bahwa disini ada salah satu peserta yang terlambat mengumpulkan data dirinya. Apakah kami masih boleh menerimanya?” tanya sang penjaga begitu berhadapan langsung dengan Zhao Tian Jin, tangan kanan Ye Ding Chen yang kini sebagai pengawal pribadinya.

“Aku akan mencoba menanyakannya lebih dulu kepada Yang Mulia,” ujar Tian Jin yang kemudian berjalan masuk ke ruangan dimana rajanya tengah bersantai di sana.

“Yang Mulia ….”

“Tidak! Siapapun yang tidak sesuai dengan aturan, maka tidak berhak mengikuti ujian keanggotaan Biro ini.”

Belum juga Tian Jin mengatakannya, Ye Ding Chen sudah lebih dulu menolaknya. Untuk sesaat Tian Jin lupa bahwa rajanya itu memiliki pendengaran yang tajam.

“Baik, Yang Mulia! Saya mengerti,” ujar Tian Jin yang kembali keluar dari ruangan itu dan menyampaikan jawaban dati Rajanya.

“Kau sudah mendengar sendiri jawabannya, bukan?” bisik Tian Jin, jelas penjaga itu akan mendengarnya dengan jelas mengingat Ye Ding Chen meninggikan suaranya.

“Ouh, baik Tuan Zhao! Saya mengerti dan akan saya sampaikan padanya,” ujar sang penjaga yang sepertinya sudah mendapatkan jawaban yang sangat jelas. Penjaga itu kembali menghampiri Hua Yi untuk menyampaikan jawaban yang diberikan pemimpin Biro yang baru.

“Bagaimana? Aku bisa bertemu dengannya, bukan? Atau setidaknya aku masih bisa menyerahkan data diriku?” tanya Hua Yi dengan penuh antusias.

“Maaf, tapi Pemimpin Biro yang baru tidak bisa menemui anda sekarang ataupun menerima data diri anda, karena anda sudah datang terlambat dari jadwal yang sudah diatur. Silakan daftar lagi tahun depan.” Sang penjaga menyampaikan sama persis seperti yang Ye Ding Chen katakan.

“APA?!”

Seketika kedua bola mata Hua Yi membulat dengan sempurna mendengar bahwa dirinya ditolak menyerahkan berkas pendaftaran hanya karena terlambat beberapa menit. Padahal setahunya pendaftaran selalu berakhir pada sore hari dan sekarang masih terbilang pagi, tapi pendaftarannya sudah ditutup begitu saja.

“Cepat beritahu pemimpin Biro yang baru itu, bahwa aku ingin bicara dengannya. Bagaimana bisa dia mengubah peraturan begitu saja!”

Perintah Hua Yi pada penjaga itu, sebab sudah sangat jelas bahwa tidak bisa bersabar lebih dari ini.

Emosinya sudah memenuhi seluruh rongga dadanya bahkan sudah tertumpuk diatas ubun-ubun. Dan tanpa Hua Yi sadari kemarahannya membuat aura dan energi spiritualnya menguar begitu saja, hingga bisa di rasakan oleh Ye Ding Chen. Aura dan energi darah Bing Bai yang sudah mulai bocor sejak 13 tahun yang lalu.

“Aura dan energi spiritual ini ….”

Ye Ding Chen langsung membuka matanya, dia langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruangannya menuju ke sumber energi yang sedang dia rasakan. Tian Jin yang terkejut langsung mengikuti kepergian rajanya, tanpa berani menanyakan apapun yang menjadi pertanyaan di dalam otaknya saat itu.

“Tuan Pemimpin Biro!”

Penjaga yang melihat kehadiran Ye Ding Chen segera membungkuk memberi hormat, meski diabaikan begitu saja oleh Tuannya. Ye Ding Chen terus melangkah menghampiri Hua Yi dengan tatapan tajam, wajah dingin dan sikap angkuhnya, lalu jangan lupakan aura mengintimidasi yang terpancarkan dari tubuhnya.

Hua Yi yang masih berada dalam kemarahan dan tidak terimanya juga langsung mengambil langkah seribu untuk mendekat pada orang yang telah memancing emosinya itu. Hua Yi seakan sedang menantang pria dingin itu secara tidak langsung melalui sikapnya, sebab dia tidak terima berkas pendaftarannya ditolak begitu saja hanya terlambat beberapa menit.

“Rupanya kau pemimpin Biro yang baru itu, Hah?” tantang Hua Yi.

“Tunggu! Bukankah wanita ini yang menghabiskan malam panas denganku 13 tahun yang lalu. Kenapa aku baru melihatnya kembali sekarang?” Ye Ding Chen berkata dalam hati saat mengingat jelas wajah wanita dihadapannya itu.

Bersambung ….

1
@pry😛
sgt bnr
Fahmi Ardiansyah
hahaha akhirnya bertemu lg
Fahmi Ardiansyah
iya din Cen kmu lakukan aja pekerjaan itu Krn dari situ kmu akan ketemu hua Yo n anak2 mu
Fahmi Ardiansyah
dua anak itu anakmu sendiri
perahu kertas
sangatlah baik dan seru👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
perahu kertas
langsungkan thor
Dwi Rustiana
ayo Ding Chen jangan kelamaan memastikannya 🤣🤣🤣
tapi janji jangan syok ya kalo dah tau kebenarannya
Dwi Rustiana
sepertinya jalan takdir Ding Chen dan Hua Yi sungguh terjal dan berliku 🤔🤔🤔
@pry😛
next💪💪💪💪💪❤
@pry😛
wnt ny bailu sm dylan wang kah
@pry😛: ud aq liat kk gntg x aaaaa❤❤
total 4 replies
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Trie Vanny: Makasih atas dukungannya dan sudah berkenan mampir yah, kak!🙏🙏🙏
total 1 replies
@pry😛
next kk... gk sbr aq klo kmbr ank ny raja siluman tu🤣
Setiya Wulandari
bagus kak 😍 aq suka
Trie Vanny: Makasih, kak! Sudah berkenan mampir dan atas dukungannya🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Fahmi Ardiansyah
jia Rui memang benar klu dhi Chen ayah kandung kalian.
Dwi Rustiana
mau sembunyi sampe lubang semut juga pasti bakal diburu twins mending disitu temuin bapak kalian biar kalian dilindungi 🤭🤭🤭
Fahmi Ardiansyah
ya pasti langsung jadi adonan walau smlm tpi brualang2 klu melakukannya🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
ya mungkin bagi raja uang segitu gak ada apa-apanya.tpi apa raja mau membayar tagihan itu.
Fahmi Ardiansyah
iya hua Yi gimana bisa kmu nyuruh bayar pria itu.
Trie Vanny
Sangat bagus!👍👍👍
Fahmi Ardiansyah
salah target semoga membawa kebahagiaan bagi Huan yi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!