NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Pergi

Ketika Suamiku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Ditinggal saat sedang hamil, Elma terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya seorang diri. Yang lebih menyakitkan daripada sekedar ditinggal, ternyata suami Elma yang bernama Dion secara diam-diam menceraikan Elma. Dan dibalik pernikahan tersebut, ada kebenaran yang jauh lebih menyakitkan lagi bagi Elma. Penasaran? Yuk baca ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Mengurusnya

Sementara itu, di rumah mewah yang berdiri kokoh di kawasan elit kota, Fira duduk di ruang keluarga dengan wajah dingin setelah pulang dari pemeriksaan kehamilan. Perempuan itu mengenakan gaun santai, namun sorot matanya tajam menusuk Doni yang duduk di hadapannya.

“Aku sudah tahu segalanya, Dion,” ucap Fira dengan suara penuh tekanan. “Tentang Elma dan tentang kandungan yang ternyata masih ada."

Dion terdiam. Napasnya terasa berat, matanya tertunduk. Ia tahu momen seperti ini akan datang dalam waktu cepat atau lambat. Dion tidak bisa lagi menyembunyikan rahasia yang selama ini ia lupakan.

Fira bersandar di sofa, kedua tangannya menyilangkan dada. “Aku tidak akan membiarkan anak dari perempuan lain lahir ke dunia ini. Aku tidak sudi ada anak lain selain anakku yang lahir dari darah yang sama . Jadi, apapun caranya, kandungan Elma itu harus digugurkan.”

“Fira,” suara Dion pelan, nyaris berbisik. “Anak itu jug anakku. Apa kau tidak bisa mempertimbangkannya? Karena..."

Belum selesai kalimat itu, Fira langsung memotong tajam. “Kau pikir aku akan hidup tenang kalau anak itu lahir? Aku yang sekarang menanggung hidupmu, membiayai keluarga miskinmu, melunasi semua hutang papamu yang menumpuk! Jangan lupa, Dion, tanpa aku, keluargamu sudah jatuh ke jurang kebangkrutan. Dan kalau kau berani membantah, aku akan tarik semua fasilitas itu. Aku akan tarik semua uang yang sudah kukeluarkan. Kau dan keluargamu akan kembali hidup melarat.”

Kata-kata Fira seperti cambuk yang menyayat harga diri Dion. Pria itu menghela napas panjang, menunduk lebih dalam. Ia tidak bisa melawan, tidak mampu menentang. Ia tahu benar, keluarganya yang selama ini bergantung pada kebaikan Fira akan langsung menderita jika perempuan itu benar-benar menepati ancamannya.

Akhirnya, dengan suara parau, Dion hanya mampu berkata, “Baiklah, aku akan mengurusnya."

Fira tersenyum tipis, puas dengan jawaban itu. “Bagus. Jangan buat aku menyesal sudah memilihmu, Dion.”

Dion hanya diam saja, ia tidak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginan Fira karena jika tidak, keluarganya akan benar-benar hancur.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Amar masih berusaha menenangkan Elma. Setelah kejadian di rumah sakit, ia tahu benar Elma butuh udara segar, butuh sedikit pengalihan dari luka hatinya yang dalam. Amar tidak mengajak Elma pulang ke hotel, tapi pria itu mengajaknya jalan-jalan untuk menenangkan hati Elma.

“El,” ucap Amar saat mereka berada di dalam mobilnya, “aku tahu hari ini berat untukmu. Tapi aku tidak ingin melihatmu terus-terusan menangis. Aku akan mengajakmu pergi ke mall. Bukan untuk belanja banyak, tapi sekadar jalan-jalan, makan es krim, melihat orang-orang. Siapa tahu hatimu bisa sedikit lebih baik.”

Elma menoleh, wajahnya masih sembab. “Amar, aku merasa tidak enak hati. Kau sudah banyak membantuku, aku tidak ingin merepotkanmu. Aku merasa beban untukmu."

Amar tersenyum tipis sambil meliriknya sekilas. “Aku tidak pernah menganggapmu sebagai beban, El. Kalau aku bisa membuatmu tenang walau hanya sebentar, itu udah cukup buatku.”

Mau tak mau, Elma terharu. Ia mengusap sudut matanya, lalu mengangguk pelan. “Baiklah, aku akan ikut."

Amar menanggapi dengan senyuman, perjalanan menuju mall berlangsung dalam diam yang hangat. Elma sesekali melirik keluar jendela, mencoba menenangkan hatinya. Di benaknya, wajah Dion masih terbayang jelas, ucapan kejamnya, tatapan dinginnya. Namun di sampingnya ada Amar, yang entah kenapa mampu memberi rasa aman.

Sesampainya di mall, Amar menggandeng Elma menuju toko pakaian ibu hamil. “Kau perlu pakaian yang nyaman, El. Lihat, ini ada yang lembut bahannya.”

Elma tersipu, menunduk. “Amar, pakaian yang kemarin sudah lebih dari cukup."

“Tidak, amu harus sayang dengan dirimu sendiri. Dan juga dengan bayi ini.” Amar menepuk lembut perut Elma. Tatapannya penuh kasih, seolah bayi itu juga bagian dari hidupnya.

Perlahan, Elma tersenyum tipis. Ia memilih beberapa pakaian, meski awalnya malu-malu. Amar terus memberi semangat, bahkan bercanda kecil agar suasana tidak kaku.

Setelah itu, mereka berhenti di kedai es krim. Amar memesan dua cup rasa stroberi dan cokelat. “Aku ingat saat kita masih SMA, kau sangat menyukai es krim stroberi. Apa kau masih suka?”

Elma terkejut. “Kau masih ingat hal sekecil itu?”

“Tentu. Aku ingat banyak tentangmu, El,” jawab Amar dengan senyum tulus.

Hati Elma terasa hangat. Ia menunduk, mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya. “Kau terlalu baik padaku, El."

“Karena kau layak diperlakukan dengan baik,” jawab Amar cepat, tanpa keraguan.

Mereka menghabiskan waktu cukup lama di mall, berjalan-jalan tanpa arah tertentu. Elma mulai terlihat lebih tenang, meski sesekali masih termenung.

Saat duduk di bangku taman dalam mall, Elma akhirnya bicara. “Aku tidak tahu harus berkata apa lagi tentang Dion. Aku masih syok dengan semua yang Dion katakan dan lakukan padaku. Aku tidak menyangka, pria yang dulu aku percaya sepenuh hati bisa setega itu. Impian rumah tangga yang penuh kebahagiaan akhirnya hancur."

Amar menatapnya lembut. “El, aku tidak bisa berjanji bisa menghapus semua rasa sakitmu. Tap, aku bisa berjanji kalau kau tidak akan sendirian lagi. Kalau kau mau, biarkan aku ada di sampingmu. Bukan untuk menggantikan siapa-siapa, tapi untuk mendukungmu.”

Air mata Elma kembali menetes, kali ini bukan hanya karena sakit, tapi juga karena rasa haru. Ia mengangguk pelan. “Terima kasih, Amar. Kau benar-benar penyelamatku.”

Amar hanya tersenyum, lalu menatap ke arah kerumunan orang-orang yang lewat. Dalam hatinya, ia bertekad kuat untuk menjaga Elma dan bayi itu. Ia tidak peduli seberapa besar rintangan yang akan menghadang, ia tidak akan membiarkan Elma terluka lagi.

Malam harinya, setelah mengantar Elma kembali ke hotel, Amar pulang dengan pikiran penuh. Ia teringat wajah Dion di rumah sakit, penuh kepalsuan dan ketakutan. Ia tahu Dion tidak akan diam begitu saja.

Benar saja, di tempat lain, Dion duduk termenung di kamar mewah rumah Fira. Kata-kata ancaman istrinya terus terngiang di telinganya. Pilihan yang diberikan Fira jelas: anak Elma atau kehidupannya bersama keluarga besar.

Dion menutup wajah dengan kedua tangan. Ia merasa terjepit, tidak punya kuasa. Di satu sisi, ia tahu apa yang dilakukan Fira adalah salah. Tapi di sisi lain, ia takut kehilangan segalanya jika ia melawan.

“Maafkan aku, El…” gumamnya dengan nada pelan. “Tapi aku tidak memiliki pilihan lain.”

Di luar kamar, Fira berdiri dengan senyum puas. Ia tahu Dion sudah tunduk pada genggamannya. Baginya, Elma hanyalah penghalang yang harus segera disingkirkan.

Sementara itu, Elma yang sudah berbaring di kamar hotel, mengusap perutnya dengan penuh kasih. “Nak, Mama berjanji akan menjagamu, apapun yang terjadi,” ucapnya. Meski luka hatinya belum sembuh, ada kekuatan baru yang muncul setiap kali ia mengingat janin kecil yang tumbuh di rahimnya.

Dan di tempat lain, Amar duduk di balkon rumahnya, menatap langit malam. "Kali ini, aku tidak akan membiarkan kau disakiti oleh siapapun lagi, El,” gumamnya dalam hati. “Sekalipun aku harus berhadapan dengan Dion atau orang-orang di belakangnya.”

Tak seorang pun tahu, badai yang lebih besar sedang menanti di depan.

1
Sunaryati
Kutunggu Amar segera lakukan
Sunaryati
Lanjuut skin seru, semangat Elma
R Ni: sipp kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Sunaryati
Mudah- mudahan lancar
R Ni: iya kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
reti
makin seru ceritanya
R Ni: makasih kakak👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Dwi Agustina
Semangat Anar dan Elma💪💪💪👍
R Ni: yeee semangat 👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
nikahin elma aja amar biar ada yang melindungi, toh elma sdh cerai.
R Ni: nanti kak👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
jahat banget dion sekeluarga. klo emang gak mau sm elma ya udah toh sdh cerai..
R Ni: mereka halal di goreng👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🍇🍇🍇🍇🍇
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: /Watermalon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: /Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 2 replies
Vay
❤️❤️❤️❤️❤️
R Ni: 🍨🍨🍨🍨🍨
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: 🍧🍧🍧🍧🍧🍧
total 1 replies
Sunaryati
Balas mereka tapi jangan sampai hatimu dikuasai nafsu setan seperti mereka
R Ni: Memang akan dibalas👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🍓🍓🍓🍓🍓
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜
R Ni: 🧋🧋🧋🧋🧋
total 1 replies
Sunaryati
Biarkan karma yang membalasnya Elma, kau bangkit dan tata hidupmu, tunjukkan pada mereka, kau mampu bahagia .
R Ni: halal balas dendam👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Sunaryati
Bayi Fira jika lahir cacat atau mati, dan tak punya anak lagi, sedangkan Elma mendapatkan suami yang menyayangi dan memiliki anak yang baik
R Ni: jadi yatim piatu boleh lah🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!