NovelToon NovelToon
Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Mafia / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:618
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Roda kehidupan yang kejam bagi seorang anak perempuan bernama Jennifer. Lara dan Kemalangan yang bertubi-tubi menimpanya. Akhirnya dia menemukan suatu kebahagiaan dari cinta pertama dan cinta sejatinya melalui perjalanan roda kehidupan yang penuh dengan lika-liku dan intrik di dalam lingkungan yang toxic.

Seperti apakah Roller Coaster kehidupan milik Jennifer? Seperti apakah ruang lingkup dirinya sehingga dia menjadi seorang wanita yang mandiri?

Mari baca cerita novel ini ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengurusi Jennie

Gumpalan awan berbentuk tipis transparan dengan tampilan filamen seperti sutra membentang di langit biru. Cahaya sang mentari pagi bersinar cerah menyinari kota Washington DC. Angin berhembus cukup kencang menyelimuti setiap orang yang melakukan aktivitas, termasuk Jennifer, Rosalinda, Luna, Liona dan supir yang sedang melakukan perjalanan dari daerah Alexandria ke pusat kota Washington DC.

Waktu terus berputar mengiringi perjalanan mereka dengan menggunakan mobil mercedes-benz V - Class berwarna hitam. Melewati jalan raya di kota Alexandria. Kota Alexandria adalah kota yang terletak di sepanjang tepi barat Sungai Potomac. Jennifer berdecak kagum melihat pemandangan susunan bangunan kuno yang apik. Rata-rata model bangunan di kota Alexandria bergaya klasik. Jarak antara kota Alexandria dengan kota Washington DC adalah sekitar enam mil (9,6 kilometer).

Setelah memakan waktu setengah jam setengah jam di perjalanan, akhirnya mereka berhenti di lahan parkiran VVIP sebuah mall yang berada di lokasi: 825 10th St NW, Washington, DC 20001, USA. Sebuah pusat pembelanjaan yang menawarkan merek fesyen mewah internasional terbaru dan terbaik serta butik-butik mewah lainnya dengan tempat makan dan hiburan mewah. Rosalinda, Luna, Jennie dan Liona turun dari mobil, tak lupa Rosalinda menggenggam tangan kanannya Jennie dengan penuh kasih sayang.

Mereka melangkahkan kakinya menuju jalanan utama mall yang memiliki luas 10 hektar dan bernuansa outdoor. Mereka berjalan menyusuri kompleks pusat pembelanjaan yang dipenuhi oleh para pengunjung. Jennifer celingak-celinguk melihat sekelilingnya dengan tatapan mata yang berbinar. Tiba-tiba Rosalinda menarik tangan kanannya Jennifer dengan pelan, lalu menuntun Jennifer masuk ke dalam butik yang terkenal di dunia. Mereka masuk ke dalam rumah mode mewah Prancis. Butik yang dikenal dengan desain dan keahlian femininnya yang luar biasa. Decak kagum Jennifer bertambah ketika melihat beberapa pakaian yang sedang dipajang di butik ternama itu.

"Selamat siang Nyonya Rosalinda, ada yang bisa Saya bantu?" sapa manajer butik itu dengan ramah dan sopan ketika berhadapan dengan mereka.

"Selamat siang Nyonya Alena, Saya ingin membeli lima gaun pesta, lima pasang sepatu, dan lima tas pesta untuk anak perempuan," ucap Rosalinda ramah setelah menghentikan langkah kakinya di hadapan Elena.

"Baiklah, berapa ukuran untuk sepatu dan gaunnya, Nyonya?"

"Saya membawa anaknya, oh ya, perkenalkan, ini anak perempuan saya," ucap Rosalinda. "Ayo Sayang, perkenalkan dirimu ke Nyonya Elena," ujar Rosalinda lembut sambil menoleh ke Jennifer.

Jennifer melepaskan tangan kanannya dari genggaman Rosalinda, lalu berucap dengan malu-malu, "Jennie."

"Wah, sebuah nama yang cantik, secantik orangnya. Mari ikut Saya untuk mengukur badan kamu, cantik," ucap Elena lembut sambil menjongkokan badannya di hadapan Jennifer.

Sedetik kemudian Jennifer menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuannya. Elena tersenyum manis melihat responnya Jennifer. Elena beranjak berdiri, lalu berjalan sambil menggandeng Jennifer. Liona mengikuti langkah kakinya Jennifer. Sedangkan Rosalinda dan Luna berjalan menghampiri ke ruang tunggu di dalam butik itu. Rosalinda menghentikan langkah kakinya di hadapan sofa single, lalu menduduki tubuhnya di atas sofa itu dengan anggun.

"Silakan duduk Luna," ucap Rosalinda ramah sambil menoleh ke Luna.

"Terima kasih Nyonya, tapi sebaiknya Saya berdiri saja," ucap Luna sopan.

Rosalinda mengerutkan keningnya ketika melihat Liona berlari kecil menuju pintu utama butik itu. Luna mengikuti arah pandang Rosalinda. Sontak Luna berlari lumayan cepat ketika melihat Liona sedang berlari kecil menuju pintu utama butik itu. Luna langsung menarik pergelangan tangan kanannya Liona sehingga membuat Liona kaget. Spontan Liona menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh ke belakang. Dengan rasa was-was, Liona menatap wajah ibu kandungnya.

"Kamu mau ke mana?" tanya Luna menyelidik.

"Aku mau ke toilet," jawab Liona was-was.

"Jangan lama-lama," ujar Luna sambil melepaskan pergelangan tangan kanannya Liona.

"Iya Bu," ucap Liona datar.

Tak lama kemudian Liona melanjutkan langkah kakinya dengan cepat. Luna membalikkan badannya, lalu berjalan menghampiri Rosalinda. Luna menghentikan langkah kakinya di belakang Rosalinda yang sedang membaca sebuah majalah fashion. Rosalinda merasakan getaran dari smartphone miliknya yang berada di dalam cluthnya. Rosalinda menutup majalah itu, lalu menaruhnya di atas meja. Membuka resleting clutch warna putih miliknya. Mengambil benda pipih itu dari dalam tasnya. Menyentuh beberapa ikon hijau untuk menjawab panggilan telepon itu, lalu mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.

"Hallo Nak, ada berita apa?" ucap Rosalinda lembut.

"Hallo Mommy, nama ayah kandungnya Jennifer atau Jennie adalah Tuan Rudolf Browne. Mendiang Nyonya Betty adalah istri kedua dari Tuan Rudolf Browne," ucap Ronald sopan.

"Apakah kamu mengenalnya Nak?"

"Untuk sekarang ini aku belum mengenalnya. Tapi, aku coba tanya ke Paman Steven, mungkin dia tahu Tuan Rudolf, karena dia yang berkuasa di London."

"Baiklah, Mommy tunggu kabar selanjutnya Nak, terima kasih sudah membantu Mommy, Nak."

"Sama-sama Mommy, Mommy masih di mall?"

"Iya. Nak, udah dulu ya, Mommy mau ke toilet dulu."

"Baik Mommy," ucap Ronald sopan.

Tak lama kemudian sambungan telepon itu terputus. Ronald menjauhkan smartphone miliknya dari telinga kirinya, lalu menggenggamnya. Kedua matanya Ronald melebar ketika melihat sebuah pemandangan yang menggiurkan. Tak sengaja, Ronald melihat Annabelle sedang membuka bathrobenya di pinggir kolam renang, lalu menampilkan tubuhnya yang hanya mengenakan g string dan kacamata tanpa tali penyanggah sehingga membuat Dede kecilnya Ronald menegang. Wanita itu membiarkan bathrobenya tergeletak begitu saja, lalu menyeburkan dirinya masuk ke dalam kolam renang.

"Sayang," ucap Rachel manja sambil berjalan menghampiri Ronald.

Sontak Ronald berbalik, lalu berucap dengan datar, "Ada apa lagi?"

"Kok kamu ngomongnya begitu sich," ucap Rachel sambil menghentikan langkah kakinya di hadapan Ronald.

Tiba-tiba Rachel membuka lilitan handuknya sehingga menampilkan tubuh telanjangnya. Sedetik kemudian, mencium bibirnya Ronald dengan lembut sambil mengalungkan kedua tangannya ke leher jenjangnya Ronald. Sebagai lelaki yang cukup liar, Ronald membalas ciuman itu dengan sensual sambil memeluk pinggang rampingnya Rachel. Ciuman itu menjadi memanas. Ronald mengubah posisi mereka sehingga tubuhnya Rachel bersandar di kaca besar. Ronald membalikkan badannya Rachel. Mencumbu punggungnya Rachel dengan penuh nafsu.

Pemandangan itu terlihat oleh Annabelle. Annabelle tidak sengaja melihat adegan dewasa yang telah terjadi di dalam kamarnya Ronald. Sedetik kemudian Annabelle melanjutkan aktivitas berenangnya dengan hati yang cukup kesal. Sebenarnya sejak pertemuan pertama dia dengan Ronald, Annabelle menyukai Ronald yang lebih tampan dari kekasihnya yang bernama Albern. Tapi dia segera menepis perasaan itu untuk menjaga perasaan hatinya Rachel yang selama ini sangat baik terhadap dirinya.

Ronald mengalihkan pandangannya ke arah Annabelle yang sedang asyik berenang sambil menggempur tubuhnya Rachel yang sedang mendesah tak karuan. Dari kejauhan Ronald melihat tubuh proporsional yang dimiliki oleh Annabelle yang tidak gemuk tapi juga tidak kurus. Ronald mempercepat lajunya ketika tatapan matanya tak sengaja melihat Annabelle melepas g stringnya. Hawa nafsunya berkali lipat sehingga dengan waktu yang lebih cepat dari biasanya, dia mencapai klimaks. Dia mengeluarkan senjata pamungkasnya, lalu menembakkan beberapa pelurunya di depan gua milik Rachel.

"Tumben cepat permainannya, biasanya aku duluan yang keluar," gerutu Rachel sambil membalikkan badannya.

"Aku terburu-buru, karena lagi banyak kerjaan. Masih syukur aku layanimu," ucap Ronald datar sambil mengambil celana pendeknya. "Sebaiknya kamu pakai bajumu, setelah itu istirahat di kamarmu," lanjut Ronald sambil berjalan menuju walk in closet.

"Kenapa sich kamu selalu bersikap cuek kepadaku? Padahal kita sudah bertunangan dan aku menyerahkan diriku sepenuhnya kepadamu?" protes Rachel sambil memandang punggung kekar Ronald.

"Dasar anak bocah! Jelas-jelas hubungan kita hanya sebuah perjodohan karena untuk mempererat hubungan bisnis ayahmu dengan ayahku. Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu dan tak pernah meminta dirimu untuk berhubungan intim denganku, kamu yang selalu menyerahkan dirimu di hadapanku, yah wajarlah seorang lelaki memakan seorang wanita yang telah telanjang di depannya," ucap Ronald datar tanpa menoleh ke Rachel.

"Aku akan membicarakan hal ini ke Mommy Ros," ancam Rachel.

"Silakan saja, lagipula aku pikir dia tidak akan menanggapi mu karena dia lagi sibuk mengurusi Jennie."

1
Inge Gustiyanti
Sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!