NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikahin Gue

"Kenapa? kaget? nggak usah pura-pura polos nggak usah pura-pura kaget bukannya tadi lo menikmati semuanya."

Tidak berekspresi sama sekali, Revano yang keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk sebatas pinggang saja menatap ke arah Renata yang benar benar saat ini juga menatap ke arahnya.

Sengaja memang, setiap kata yang diucapkan oleh Revano penuh penekanan supaya Renata benar-benar yakin kalau sudah terjadi sesuatu dengannya tadi.

"Maksud lo?"

"Nggak usah pura-pura polos. Nggak usah pura-pura nggak sadar, percuma aja. Tadi lo begitu bersemangat sekali melakukannya sama gue jadi..."

"Stop!! brengsek!! nggak usah fitnah gue!!"

Kesal Renata yang tidak mau sampai Revano mengeluarkan kata-kata yang tentunya Renata paham apa yang akan dikatakan oleh Revano.

"Kenapa? malu? atau mau mengulangnya lagi? so gue nggak masalah meskipun lo bekas orang!!"

Renata molotot benar-benar ucapan dari Revano itu membuatnya tersinggung.

Bekas orang? bekas apaan? Berhubungan sama Radit aja paling banter ciuman bibir tetapi kalau melakukan sesuatu yang iya-iya pastinya Renata belum pernah sama sekali.

"Brengsek lo!! sialan!! buka pintunya gue mau pergi!!"

"Mau pergi semudah itu?"

Kali ini Revano mendekati Renata yang masih tidak mengenakan apapun juga kecuali handuk yang melingkar di pinggangnya, semakin nekat dan semakin berani.

Entah keberanian dari mana Revano melakukan itu padahal dulunya dekat dengan perempuan saja Revano tidak bisa tetapi kini dengan Renata malah seakan-akan ingin lebih dekat dengan gadis cantik itu dan tadi Revano juga sudah mencium seluruh wajah Renata.

"Mau lo apa? Stop di sana atau gue teriak!!"

Renata tidak mau jika sampai laki-laki yang masih menggunakan handuk itu mendekatinya ia tahu bagaimana laki-laki brengsek bagaimana laki-laki licik yang hanya memanfaatkan dirinya saja terlebih lagi Revano adalah musuh dari Radit, kekasihnya. Tentunya segala macam cara akan Revano lakukan demi kepentingan pribadinya.

"Bagus.. itu tadi yang gue tunggu-tunggu..."

Revano menghela nafas panjang ancaman dari Renata itu tidak mempan baginya, bahkan laki-laki itu terus mendekat, saat ini dirinya sudah berada di depan Renata dan Renata sudah tidak berkutik lagi karena tubuh Renata sudah mentok ke tembok.

Dan seperti tadi, pandangan mata Revano menelusuri Renata dari atas sampai bawah yang membuat Renata langsung saja memalingkan wajahnya.

"Kenapa? malu? bahkan gue sudah melihat semuanya!!"

Glekk

Sial!! apa-apaan berarti tadi dia sengaja membuka semuanya terus membenarkannya lagi, benar-benar ya brengsek maunya apa sih itu dia...

kesal dengan Renata, memberanikan diri untuk menatap ke arah Revano, ia ingin tahu seberapa b@jing@n nya laki-laki yang sudah ada di depannya.

"Tutup mulut lo!! nggak terjadi apa-apa antara gue sama lo, mau lo apa? lepasin Gue. Kalau dengan lo nyekap gue, lo akan menang balapan dari Radit itu mustahil sekali. Lo yang akan dinilai orang-orang pengecut, memanfaatkan keadaan..."

"Pengecut? memanfaatkan keadaan supaya Radit menyerah... lucu!! gue bukan laki-laki brengsek gue masih tetap nantangin dia besok balapan, palingan seperti biasa gue yang menang dia yang kalah setelah itu pergi ke hotel bersama dengan perempuan."

Glekk

Pergi ke hotel dengan perempuan? mana mungkin! Radit itu cinta banget sama gue. Dan tidak mungkin Radit menghianati gue...

"Kenapa? kaget? Lo nggak tahu kelakuan bej@t pacar lo itu?"

"Nggak usah ngarang, gak usah ngada-ngada, buka pintunya!! lepasin gue atau gue akan teriak sekencang mungkin!!"

"Coba aja keluar dari sini kalau bisa dan teriak.. lo teriak saja sampai suara lo habis nggak akan pernah didengar orang..."

Ya Tuhan Apa yang harus gue lakukan, laki-laki di depan gue ini memang sudah gila!!

Masih berada di posisinya dan kini pandangan mata Revano masih tertuju ke arah Renata yang pastinya berpusat kepada bibir Renata yang tadi memang sempat dicium nya.

"Minggir nggak dari sini atau gue bikin babak belur Lo!!"

Merasa terancam yang pastinya Renata tidak bisa berbuat apa-apa, percuma saja jika didorong pun dirinya pasti kalah karena tubuh Revano benar-benar besar dan juga kekar.

"Oke, tapi lo lihat ini dulu!!

Tidak mau berlama-lama berbasa-basi yang pastinya waktu terus makin berjalan, rencana Revano nanti malam dirinya harus berhasil menikahi Renata apapun yang diinginkan harus terlaksana meskipun dengan mengancam Renata tidak masalah, yang pastinya selain ia bisa menang satu langkah dari rivalnya, Revano juga ada perasaan dengan Renata.

Renata menghembuskan nafasnya kasar ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh Revano, rencana apa yang ada di dalam benak laki-laki itu pokoknya kali ini dirinya harus segera keluar dari sini..

"Lihat ini!!"

Revano memberikan ponselnya di tangan Renata supaya gadis itu bisa melihat apa yang dilakukannya tadi.

"Lo gila! Lo brengsek, b@jing@n, apa-apaan ini?"

Tidak lama Renata langsung saja melihat ke arah ponsel itu nampak beberapa foto dan juga video durasi panjang di mana video itu menunjukkan Revano yang sudah berbuat sesukanya tampak nyata tampak asli padahal Renata sendiri tidak merasakan sesuatu yang berbeda di dalam tubuhnya.

"Percuma saja lo hapus, lo banting HP gue aja itu percuma, nggak masalah. Yang pastinya gue sudah mengcopy foto dan video itu menjadi banyak."

Revano tahu jika setelah melihat ini pasti Renata akan menghapusnya tentunya tidak masalah karena ini hanya salinannya yang asli masih Revano simpan rapat-rapat.

"Mau lo apa? brengsek!!"

"Mau gue sepertinya lo tahu, mau gue apa..."

"Nggak usah pakai basa basi, mau lo apa? nggak usah jadi laki-laki pengecut nggak usah jadi laki-laki yang b@jing@n, gue tahu itu semuanya rekayasa karena gue nggak ngerasain apapun juga.."

Sial kalau gitu mendingan tadi gue perkosa aja dia, toh juga gue yang nikahin dia, gue tanggung jawab...

"Nikahin gue?"

Glekk

Gila!! Revano memang benar-benar gila, pihak laki-laki yang seharusnya menikahi perempuan tetapi Revano menegaskan kalau dirinya minta dinikahi oleh Renata, apa-apaan? apa otaknya sudah bergeser karena baru jatuh cinta dengan Renata.

"Lo gila? sinting!!"

"Terserah apa kata Lo! nanti malam kita menikah atau video ini gue sebar ke pacar lo pastinya pacar lo itu percaya dengan video ini lebih lagi wajah gue terpampang nyata sana, gue adalah rivalnya dia sudah kalah dari gue..."

Brengsek!!

Dengan cepat Renata langsung saja memukul wajah Revano, yang pastinya bukan menampar tetapi memukul dengan tangannya yang terkepal diarahkan ke wajah hingga sudut bibir Revano yang terluka.

"Lo nggak punya banyak waktu! lo bilang iya atau langsung gue kirim ke pacar brengsek lo!!"

Ujar Revano lagi yang memang tidak punya waktu banyak hanya tersisa sekitar kurang lebih 3 sampai 4 jam untuk dirinya nanti bisa menikahi Renata.

Gue yakin meskipun video ini disebar ke Radit, Radit tidak akan percaya apalagi jelek-jelas dia itu adalah musuh Radit, nanti dengan gue bilang kalau si brengsek ini sengaja untuk menjatuhkan Radit pasti Radit akan percaya sama gue.

"Gue nggak akan mau, terserah mau lo kirim ke Radit dia pasti akan percaya sama gue, karena gue pacarnya dan tidak akan pernah percaya sama lo karena lo itu adalah musuhnya!!"

Tangan Revano terkepal kuat pastinya ia sedikit merasa cemburu, kata-kata yang keluar dari bibir Renata membuat Revano terdiam, seakan-akan dirinya sudah kalah dari Radit.

Cara satu tidak mempan. Oke ini cara terakhir pasti dia mau

"Kalau begitu lo akan biarin perusahaan bokap lo itu hancur, satu-satunya perusahaan peninggalan kakek tersayang lo itu bangkrut?"

Sialan dari mana dia tahu mengenai gonjang ganjing perusahaan papa atau jangan-jangan orang yang dimaksud papa tadi siang itu adalah dia, sengaja memang mau menggelontorkan uang yang sangat banyak tetapi syaratnya pernikahan...

"Lo bukan perempuan yang kejam, Lo bukan anak yang kurang ajar, apalagi Lo itu adalah cucu kesayangan kakek lo, yang pastinya gue yakin Kakek lo di sana tidak tenang, kakek lo di sana pastinya akan menangis melihat perusahaan yang sudah dibangun dari nol itu ingga sukses, tapi akhirnya bangkrut. Dan bukan hanya itu saja lo akan melihat bokap dan nyokap lo sedih, karena tidak bisa mempertahankan perusahaan yang sudah diberikan kepada mereka. Kalau gue sih semua terserah lo, lo kan memang bukan perempuan yang baik-baik jadi nggak usah pikirin keluarga lo, lo bebas lakuin apa saja sesuka hati lo."

Deg

1
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!