Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Tiara berjalan lunglai setelah turun dari angkutan umum yang berhenti di depan gang rumahnya.
Dia merasa sangat kesal, dia kesal sekali. Sampai ingin menyapu seluruh jalan di gang ini. Bisa-bisanya dia terus percaya dan percaya pada Andrew yang pada akhirnya mengkhianati, dan terus mengkhianatinya lagi.
Dia benar-benar mulai muak dengan pemuda tampan.
"Pulang neng! sendirian aja neng!" sapa seorang pejalan kaki yang terlihat tersenyum aneh pada Tiara.
Shott
Tiara melirik ke arah pria itu. Dan lirikannya itu seperti sebuah panah yang langsung menembus tembolokk pria yang giginya tidak rata itu.
Pria itu melebarkan matanya. Dia bukan tidak tahu, kalau Tiara adalah salah satu gadis yang suka sekali berkelahi di tempat ini. Tapi karena dia cantik, mau melotot, mau melirik, mau bersin sambil kayang pun akan terlihat tetap cantik.
"Neng..."
"Neng neng, neng neng. Memangnya aku boneng? aku Tiara, Tiara Camelia. Mau cari masalah, hah. Kebetulan. Tanganku gatal pengen nyentil ginjal orang!" kata Tiara yang tidak ada manis-manisnya seperti sikap sekolah gadis pada umumnya.
Pria itu langsung menutup mulutnya dengan sangat rapat. Tangannya memegang bagian ginjalnya berada, dan pria itu menelan salivanya dengan sulit.
'Salah negur orang ini namanya. Aduh, cantik-cantik kayak demitt. Ngeri kali!' batin pria itu yang langsung berbalik dan jalan dengan tergesa-gesa.
Tiara kembali mendengus kesal. Kenapa dia terus bertemu orang-orang menyebalkan.
"Duh, kenapa gak bisa gitu ya tiba-tiba ada permadani terbang di depan sini. Jauh sekali rasanya pintu rumah itu!" kata Tiara yang padahal jarak rumahnya sudah tinggal 2 meter lagi saja.
Tiara membuka pagar yang tingginya hanya sepinggangnya itu. Ya, sepertinya tujuan pemasangan pagar di rumah ayah Tiara itu bukan untuk keamanan, tapi cuma untuk estetik saja. Biar terlihat ada pagarnya, biar kalau ada yang tanya alamat, dia bisa bilang 'itu loh rumahnya Tiara yang ada pagar warna birunya' seperti itulah kira-kira fungsi dan kegunaan pagar semampai alias semeter gak sampai itu pada dasarnya.
Tiara tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Dia melihat jam tangan di pergelangan tangannya yang masih menunjukkan pukul 3 sore.
Mendadak gadis itu menyentuh, mengusap tengkuknya yang terasa merinding.
"Masih jam 3 loh ini, apa ada miss K yang nyasar kepagian? suaranya bikin merinding" gumamnya.
"Hihihi, hihihi"
Merasa sangat merinding, Tiara pun membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
Ceklek
Namun dia kembali di buat terkejut. Karena ayah dan ibunya ada di rumah.
"Kok tumben, ayah sama ibu biasanya belum pulang dari toko..."
"Hihihi"
Tiara mengangkat alisnya. Ternyata suara yang bikin merinding itu asalnya dari bibinya. Adik kandung ibunya, satu ayah dan satu ibu dengan ibunya. Cuma beda 2 tahun saja usianya.
"Bibi Rose, aku kira..."
"Hihihi, mas, mbak. Tolong temani aku. Aku gak mau ketemu mas Bruno dan selingkuhannya itu sendirian!" sela bibinya yang sedang menangis.
Tapi, suara tangisnya sungguh khas. Suara falsetto di tambah sedikit ada suara kucing kejepitt pintu sedikit. Samar-samar, suaranya memang nyaris serupa dengan Miss K.
"Paman Bruno selingkuh lagi, bi?" tanya Tiara iseng.
Rose menjeda sebentar tangisannya, dia juga sempat menoleh dengan tatapan sedih bercampur sedikit kesal pada keponakannya itu. Tapi kemudian dia menangis lagi, bahkan lebih histeris.
"Hihi, hihihi..."
"Tiara, ini bukan urusan anak kecil. Masuk kamar sana. Ganti pakaian, dan makan!" kata Seruni, ibu Tiara yang menegur putrinya supaya jangan lagi membuat bibinya lebih sedih.
Tiara pun masuk ke dalam kamar. Gadis itu meletakkan tasnya di atas meja belajar, dan menghela nafasnya panjang.
"Huh, kayaknya di dunia ini selain ayah sama mas Fathan. Gak ada lagi lelaki yang bisa di percaya dan setia. Andrew selingkuh, paman Bruno yang jelas-jelas sudah jadi suami juga selingkuh dari bibi Rose. Haish, lantas masih adalah pria yang masih bisa di percaya di dunia ini? masih adakah? masihkah?" gumamnya penuh dengan penghayatan yang sebenarnya sangat terlihat begitu di dramatisir.
Sementara itu, di ruangan keluarga rumah ayah Tiara yang memang cukup sederhana. Tapi juga sudah lumayan terlihat modern, dan segala fasilitas di dalamnya lengkap paripurna. Karena ayah dan ibu Tiara itu punya sebuah toko elektronik yang cukup ramai di pasar pusat kota. Jadi, kehidupan mereka benar-benar bisa di bilang menengah meski belum bisa di sebut ke atas juga.
"Mbak sama masmu, besok itu harus datang ke gudang. Kami sudah buat janji ketemu sama supplier. Karena suppliernya mau ke luar kota. Gimana kalau di temani Fathan sama Tiara saja. Biar Tiara besok ijin dari sekolahnya. Gak papa sehari temani kamu ke kantor catatan sipil" kaya Seruni.
"Sama Fathan saja deh mbak. Jangan sama Tiara, nanti dia ilang di sana malah repot. Anak itu keponya luar biasa. Lagian mana boleh anak sekolah masuk ke sana!" kata Rose.
"Kata siapa dia masih kecil. Dia itu sudah besar, dia bahkan lebih kuat dari Fathan. Dia bisa angkat galon pakai tangan satu. Fathan saja masih butuh alat pengangkat galon. Tiara mah tidak butuh alat begitu" kata Seruni yang begitu membanggakan anak gadisnya yang menurutnya sangat kuat.
Fathur, suami Seruni hanya bisa memijat kepalanya. Terkadang dia merasa, kalau yang membuat tingkah Tiara suka absurd itu adalah ibunya sendiri. Seruni itu juga unik, mungkin karena itu Tiara juga cukup unik.
"Mbak, aku kan mau ke catatan sipil. Bukan mau ke toko galon mbak? siapa juga yang butuh tukang angkat galon?" tanya Rose.
**
Namun pada akhirnya, Rose juga harus tetap pergi hanya dengan Tiara. Karena Fathan, bahkan memiliki pekerjaan penting di kantornya, sampai dia memang tidak bisa ijin hari ini.
Yang bisa ijin hari ini hanya Tiara. Jadi, mau tidak mau, Rose pergi ditemani Tiara. Karena di kota ini, memang hanya keluarga Seruni keluarganya. Dan dari keluarga Seruni, yang senggang hari ini hanya Tiara.
Karena Seruni tidak mau putrinya di anggap anak kecil, Seruni sengaja mendandani Tiara dengan dangan riasan dan pakaian yang sedikit membuatnya lebih terlihat dewasa.
"Ibu kamu ini kenapa sih? kita bukan mau ke pemakaman, kenapa dia suruh kamu pakai gaun warna hitam begini sih, Tiara?" keluh Rose.
Tapi bukan Tiara namanya kalau tidak bisa membantah ucapan orang lain.
"Bibi, bibi tahu tidak. Hitam ini membuatku sangat sexy. Sedangkan hijau membuat bibi terlihat seperti lontong!" kata Tiara membuat Rose kehabisan kata-kata.
Kalau saja dia tidak butuh teman. Dia pasti tidak akan mengajak Tiara ke tempat ini.
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣