NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Gadis nakal
Popularitas:19.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ceyra Azaya

Liburan yang menyenangkan berakhir hancur tersapu ombak akibat hal kecil. Membuat dua orang sahabat terjebak di pulau pribadi dengan cinta penuh misteri.

Bagaimana bisa gadis miliarder yang super tengil mendadak bangkrut karena ulahnya sendiri. Dan di masa sulitnya ia bertemu pun dengan kuli kampung yang mampu memalingkan dunia penuh masalahnya.

Namun apakah dia benar-benar kuli kampung? Atau hanya bermain di atas panggung sandiwara dibalik dunia gelapnya.





••••

Novel ini pernah dibikin komik dengan judul berbeda tapi gak dilanjut lagi, kalau pernah liat itu ada di akun lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2

[Tingkah Yang Akan Menghancurkan mu]

.

.

.

Sella berusaha ramah walaupun hatinya gersang, ingin meledak saat itu juga di hadapan gadis tak tahu adab itu, tapi ia menahan diri, menekan gejolak amarahnya dan menganggap jika hal itu hanyalah kenakalan bocah remaja.

"Nama yang bagus, kamu mengingatkanku pada minuman chai manis yang sering aku minum di sore hari. Apakah kamu datang kemari untuk berlibur bersama temanmu?" Sekali lagi Sella mencoba mengobrol dengan Chai Tea tapi, gadis itu malah mengabaikannya.

"Kak, bisakah kamu jangan berhubungan dengan wanita seperti ini karena dia iblis yang kejam." Bisik pedas Chai Tea ke telinga Zee.

"Chai! Jaga bicaramu!" Tegas Zee, suaranya pelan tapi tajam.

Pembicaraan itu terdengar jelas oleh Sella, seketika ia langsung tersinggung dan murka disebabkan dirinya digosipkan seperti itu. Ia bersabar setelah mendapatkan ketidaksopanan berkali-kali dari bocah itu sampai hatinya mengkal hati dan tertantang.

Tak ada senyuman lagi terlihat, hanya kerutan dahi terpampang jelas di wajahnya.

Tak ingin membuang waktu, Chai Tea menarik tangan Zee dan membawanya kabur menjauh dari Sella. Zee yang tak diberikan kesempatan untuk bereaksi, ia pun ikut berlari dengan keadaan bingung. Mereka pergi meninggalkan Sella tanpa sepatah kata.

"Chai! Apa-apaan kamu? Lepas!" Tegas Zee, berusaha menghentikan langkah.

"Diamlah! Nanti dia mengikuti kita." Sahut Chai Tea, menarik paksa.

Dalam keadaan naik radang, Sella tak mengerti mengapa dia dimusuhi tanpa kejelasan. Tapi kemudian ia mengingat bahwa ada seorang gadis yang juga tak punya sopan santun terhadapnya tak lama ini, Sella semakin yakin mengingat jelas bila keduanya adalah orang yang sama.

Dengan rasa kesal Sella mengepalkan tangan sambil menggertak kuat giginya, dalam benak yang dipenuhi akan amarah yang meledak-ledak bak gunung berapi.

Baru kali ini ada orang yang berani dan tidak sopan terhadap dirinya, ia benar-benar tak terima. Samar-samar terdengar mulutnya dipenuhi oleh kata kata yang mengutuk bagai seorang penyihir.

Selama ini ia selalu dihormati dan dijunjung tinggi karena kekuasaannya sebagai Ratu Ombra Noir, semua orang takut dan tunduk tak ada yang berani menatap langsung matanya dan begitu taat mengikuti semua perintah darinya.

Dan sekarang dihadapannya telah lahir seorang bocah yang masih mengkal pikiran tapi sudah berani memperlakukan dirinya bagai jalang yang hina. Sella tak akan segan-segan membalas perlakuan itu dengan pelajaran yang tak akan pernah bisa dilupakan oleh Chai Tea di semur hidupnya.

"Chai, liburanmu akan berubah menjadi neraka yang mengerikan, tunggu saja!"

Tatapan tajam tersorot ke arah mereka yang sudah pergi jauh, membuat kemarahan hati terus meluap sekian detik.

Sementara itu, Cherry masih berdiri diam di sana memperhatikan gerak-gerik wanita itu dengan gelagat aneh, ia merasa ada yang tak beres dengan tingkah Sella yang terus-terusan komat-kamit tak jelas sendiri bak seorang dukun yang sedang membaca mantra, menyantet target dengan lirikan membunuhnya.

Hingga Sella pun akhirnya sadar bila dirinya sedang diperhatikan oleh seseorang. Ia mengerling keras pada Cherry, membalas lirikan gadis muda itu dengan tatapan geli, memandang penampilannya yang mengenakan kaos hitam pendek seperti cowok.

Sella mengerutkan keningnya, memandang remeh, seperti melihat sesuatu yang menjijikan.

"Apa-apaan penampilanmu itu, aneh sekali." Sindir Sella secara terang-terangan.

"Anak muda jaman sekarang memang begini semua, merasa paling keren padahal norak."

Sella menargetkan gadis muda itu sebagai pelampiasan untuk menghilangkan kekesalan dan rasa malu setelah ditinggalkan pergi. Tapi tak pernah duga jika Cherry bukanlah gadis lemah ataupun manja seperti Chai Tea yang bisa diolok-olok.

"Apa maksud ucapanmu, nenek tua? Daripada mengurusi penampilanku lebih baik sadari dirimu dahulu yang terlihat seperti wanita simpanan!"

"Dasar jalang kunti merah, jangan sampai aku melihatmu lagi!" Balas sinis Cherry, memicingkan mata pada dada Sella yang hampir keluar dari bra merah tuanya.

"Apa?" Sella terkejut, tak bisa berkata lagi.

Daripada berdebat tak jelas seperti orang gila, Cherry memilih pergi meninggalkan dia, sambil menarik koper milik Chai Tea bersamanya. Lagi-lagi terdengar samar-samar suara dari Sella yang terus-menerus mengomel tidak jelas dari belakang.

"Apa-apaan dia? Awas saja aku juga akan memasukkan mu ke dalam daftar hitamku!" Ancam Sella, berkacak pinggang.

Sebaliknya, Cherry sama sekali tidak memperdulikan ucapan Sella sebab dirinya saat ini sedang liburan bukan untuk mencari masalah dengan orang tak sehat. Lagipula ia tidak terlalu mengerti pemikiran orang kaya yang hanya memikirkan tentang kehormatan.

Saat dilihat dari tingkah Sella yang mencurigakan, Cherry yang berpengetahuan luas di dunia kriminal dengan mudahnya menyimpulkan bahwa Sella bukanlah golongan orang kaya biasa pada umumnya, kemungkinan besar dia merupakan kelompok penjahat internasional.

Jika tebakannya benar, berarti akan sangat berbahaya untuk Chai Tea. Cherry menjadi sedikit cemas sebab temannya yang tengil itu telah membangun kemarahan si kunti merah seperti bara api.

......................

Di ruang tunggu lobby hotel tampak resepsionis sedang mengurus perpesanan kamar untuk tamu.

Di sela keramaian orang berlalu lalang, Chai Tea terlihat gelisah saat duduk bersebelahan dengan sang kakak, ia memalingkan pandangan sebab tak berani melihat ke samping.

"Aduh... Kakak kalau lagi marah seram banget."

"Uang jajanku dipotong tidak ya?" Decak Chai Tea dalam benak.

Di sebelahnya, Zee masih memendam kekesalan akan tingkah adiknya. Terus-terusan memelototi tanpa henti, ia ingin agar Chai Tea melihat kemarahannya yang telah menumpuk bagai lava di dalam gunung berapi.

"Apakah kamu tidak takut matamu akan copot?" Ucap Chai Tea, sedikit bercanda, tawanya terdengar canggung.

"Kelakuanmu tadi keterlaluan seperti orang yang tidak berpendidikan, aku tidak pernah mengajarkanmu perilaku seperti itu, Chai."

"Setelah ini aku akan meminta maaf pada Nona Sella atas tingkahmu yang kurang mengenakkan itu." Omel Zee, menahan geram.

"Kenapa kamu yang meminta maaf? Lagipula dia bukanlah atasanmu, jadi tak sepantasnya berhubungan jika tidak penting."

"Terlebih lagi wanita itu yang memulainya lebih dulu, hingga aku terpaksa ikut campur." Jelas Chai Tea, memonyongkan bibirnya, menukik alis.

"Apa maksudmu? Pernah ada konflik diantara kalian berdua?"

"Oke, aku akan jelaskan semuanya, tentang bagaimana bisa aku dan si nenek itu bermusuhan."

"Tapi kakak harus janji agar tidak dekat-dekat lagi dengan dia lagi!" Pinta Chai Tea, memandang yakin.

......................

Flashback.

Kejadian ini bermula tiga hari yang lalu ketika Chai Tea dan Cherry baru saja memasuki area perkampungan di pinggiran kota yang akan melewati perbatasan kabupaten, sekitar jam sebelah dini hari.

Chai Tea sempat mendapatkan sebuah undangan beberapa hari lalu dari komunitas mobil balap liar yang akan diadakan secara ilegal di daerah kawasan pegunungan.

Tamu penting yang diundang secara khusus ialah dirinya sebab Chai Tea merupakan seorang rider yang sudah terkenal dikalangan dunia balap. Kendati terkesan mengada-ada sebab dilaksanakan secara terbuka, tetapi Chai Tea tetap kekeuh ingin bertanding.

"Chai! Aku serius, kamu ini bisa saja diincar."

1
Septi Utami
enak banget emang kalo rebahan sambil ngemil, apalagi jika viewnya mendukung, beh tambah mager
Sarifah Aini
Macha tuh unik banget, senang sendiri tapi hatinya dalem, untung ada Ella yang ngerti dia. 🌸
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
wkwkwk hidup terlalu damai jika tak ada mslh Cher wkwkwk
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
ealah trnyta Si sela ngkangan biang keladinya, mnt di santet ol itu di dugong sela ngkangan itu /Smug/
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
PD sekali anda/Hey/ si Chai mau dekat dg mu krn udh gk ad kursi lain /NosePick/
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
nahhh mulai rakus lagi si chaii, hrssnya gk usah di kasih jajan sky
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
hatinya dahh kebukkka tyuhhh
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
gitu ya, emngg ikan bikin alergi tah /Shame/
Nurika Hikmawati
baru parfumnya aja udh bikin slah tingkah. Fix ini mah, kamu lagi jatuh cinta sm sku
Nurika Hikmawati
cherry sayang banget ya sama Chai tea? sampe rela ngegendong ke hotel.
Afriyeni Official
kebayang nih, si Cherry megang lidi 🤭
Xlyzy
biar aja dia ikut kalok udah ga bisa di bilangin , biar dia ngerasain sendiri kondisi kalok si chai ngeluh tinggal bilang aja " tu lah di bilangin ga percaya "
Afriyeni Official
yg biasa itu penuh aura misteri
Pray
bisa saja itu kolega kakak mu wee
Pray
adek laknat emang, ngerusak momen😓
Pray
dasar kompor si Cherry
Pray
mungkin kakakmu suka tipe dewasa😓
Ceyra Heelshire 👻: tipe mommy beuh /Awkward/
total 1 replies
Pray
keknya habis Wamil nih orang 🗿
Iqueena
Hahah lucu bngtt, gengsinya Sky setinggi langit, sesuai namanya wk🤣
Dewi Payang
Ecieeeee yg saling tatap-tatapan, pandang-pandangan🤭🤭🤭 Chai cocok memang sama Sky😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!