Andien yang mati dibunuh keluarga suaminya, mendapatkan sistem dan bisa hidup kembali dan berganti nama menjadi Clarissa. Karena terikat dengan sistem, begitu kehidupan sebagai Clarissa usai, dia hidup sebagai Lestari dan menyelesaikan misi yang diberikan kepadanya. Kini jiwa Andien yang sudah menjelajahi dua kehidupan ditahun yang berbeda terdampar di dunia Kultivasi, sebuah kehidupan yang selama hanya dia yakini sebagai dunia dongeng dan khayalan karena hanya muncul di novel dan game online. Berada di tubuh seorang gadis kecil bernama Wu Xia yang memiliki lima akar spiritual dimana didalam dunia Kultivasi dianggap tidak berguna dan aib. Didunia asing ini sekali lagi jiwa Andien diberi tantangan untuk hidup dengan baik dan membungkam mulut semua orang yang selama ini merehkan eksistensi keberadaan Wu Xia dan berusaha untuk menjadi kuat agar bisa membawa seluruh keluarganya naik menuju puncak surgawi dimana para kultivator menuju diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGHITUNG HASIL
Meski sempat dihadang oleh perampok dan sempat terjadi perkelahian, tapi keberuntungan masih menyelimuti anggota sekte Guanlan sehingga mereka bisa kembali dengan selamat.
Begitu tiba di sekte, mereka segera menutup pintu dan mulai menghitung hasil buruan mereka hari ini yang dilalui dengan penuh warna dan gejolak.
Semua orang pun segera berkumpul di ruang tengah. Su Xiao segera memasang formasi pelindung agar selama proses penghitungan hasil buruan tak ada gangguan dari luar.
“Tanaman spiritual 65, buah spiritual 112, tanaman obat 87, binatang buas level tiga ada 8, binatang buas level lima ada 4, air pemulih spiritual ada 10 tetes dan 4 tetes jadi totalnya ada 14 tetes... ”
Semua orang menghitung hasil yang mereka dapatkan dengan nafas memburu dan kedua mata berbinar cerah karena tak menyangka akan mendapatkan hasil yang begitu banyak hanya dalam satu hari perjalanan.
“Kaya! Kaya! Sekte Guanlan kita sekarang kaya!”, teriak Jiang Lin senang.
Semua orang juga merasa gembira. Hati mereka sesak oleh luapan rasa bahagia yang mereka kira tak bisa mereka rasakan kembali hingga tanpa sadar sebening air menetes ke pipi karena terlalu bahagia.
Mata semua orang sudah memerah, bahkan ada yang menyka ujung mata dnegan telunjuknya. Mereka sama sekali tak menyangka jika masa-masa sulit di sekte akan segera berakhir, membuat mereka merasa sangat bersyukur atas keberutungan yang datang terus menerus dan tak terduga selama beberapa waktu terakhir ini.
Wu Xia yang masih belum menyerahkan hasil buruannya pun angkat bicara. “Kakek Wang, punyaku belum dihitung”, ucapnya sambil mengeluarkan hasil buruannya.
Wang Erya menggeleng pelan, “Hasil buruanmu, itu milikmu pribadi. Jadi, tak perlu dikumpulkan. Pergunakan untuk dirimu sendiri, terutama air pemulih spiritual yang kamu dapatkan karena dengan benda spiritual itu akar spiritualmu yang telah rusak bisa segera di pulihkan”, ucapnya bijak.
“Benar apa yang senior Wang katakan, simpan hasil buruanmu untuk dirimu sendiri. Keberadaanmu disini sudah menjadi keberuntungan bagi sekte Guanlan”, ucap Qin Zi tulus.
“ Banar itu, keberadaan Junior Wu di sekte merupakan keberuntungan besar bagi sekte Guanlan”, Liu Zhan ikut menimpali.
Semua orang di sekte pun mengangguk setuju dengan apa yang semua orang katakan. Wu Xia tak bisa berkata-kata lagi, kedua matanya sudah bekaca-kaca karena merasa terharu.
“Terimakasih. Kalian sangat baik kepadaku. Aku berjanji tak akan mengecewakan sekte Guanlan dan kalian semua. Begitu akar spiritualku pulih, aku akan berlatih dengan sungguh-sungguh agar bisa memberi nama baik bagi sekte”, ucap Wu Xia berjanji.
“Bagus. Aku nantikan janjimu itu”, ucap Xu Jun sambil tersenyum tipis.
Melihat kehangatan dan keperdulian semua orang terhadapnya, Wu Xia pun bertekad akan segera menjadi kuat dan membuat sekte Guanlan bangkit dan tak lagi diremehkan oleh siapapun di dunia ini.
Ketika semua orang masih berada dalam euphoria kebahagiaan, Wang Erya pun mengeluarkan empat kantong penyimpanan dari saku dalam bajunya.
“Apa kalian sudah melupakan ini. Kita bisa akan menghitungnya juga malam ini”, ucap wang Erya sambil mengeluarkan semua barang yang ada dalam empat kantong penyimpanan yang dia keluarkan.
Empat kantong penyimpanan tersebut milik cultivator jahat yang hendak merampok mereka dalam perjalanan.’
Untuknya, berkat kecerdikan yang mereka miliki dan siasat jitu dari Wu Xia, empat cultivator yang sudah berada ditahap Yuanying itu bisa mereka kalahkan dan bunuh sehingga kantong penyimpanan yang mereka miliki menjadi hak milik mereka.
Dari keempat kantong spiritual didapatkan batu kristal kualitas rendah sebanyak sepuluh ribu, batu kristal kualitas sedang tiga ribu dan batu kristal tingkat tinggi sebanyak tujuh ribu.
Selain batu kristal, mereka juga mendapatkan 65 senjata sihir dan 38 jubah sihir kualitas tinggi serta 136 jimat dan 164 botol pil aneka macam.
Melihat jenis dan aneka barang yang mereka dapatkan tampak beraneka ragam, jelas ini membuktikan jika keempat cultivator tahan Yuanying yang berhasil mereka bunuh pastilah telah banyak menjarah dan membunuh cultivator yang memiliki tingkat kultivasi dibawah mereka.
“Sepertinya, semua barang ini mereka dapatkan dari hasil membunuh dan merampas harta dari cultivator lain”, ucap Yun Yillun dengan nada jijik.
Jika saja tidak ada siasat jitu dari Wu Xia yang membodohi mereka hingga keracunan dan mati, mungkin kali ini merekalah yang akan di rampok dan dibunuh.”
“Rapikan semua barang yang ada dan kumpulkan disuatu tempat. Yang bisa digunakan, kita gunakan sendiri yang tidak bisa kita oleh lagi, kita olah, sementara yang tak bisa kita pakai atau olah menjadi barang lain kita jual di kota lain yang sangat jauh dan secara satuan untuk menghindari masalah yang ada”, ucap Wang Erya penuh perhitungan.
Mereka tak tahu barang siapa saja yang para cultivator tersebut rampas. Menjualnya dikota yang sangat jauh dari sini secara satuan dapat meminimalisir masalah di masa depan.
Wu Xia mengamati Qin Zi dan Yun Yillun memilah barang dan merapikan, sementara yang lainnya segera membawa ke tempat penyimpanan.
Yang bisa dipakai akan disimpan dalam gudang sekte, yang bisa diolah lagi akan disimpan di gudang penyimpanan bahan, sementara yang akan dijual akan disimpan di dalam kantong penyimpanan yang nanti akan Yun Yilun jual ke luar.
Ketika Yun Yillun tengah merapikan barang-barang yang akan dijual keluar sekte, tiba-tiba Wu Xia melihat sebongkah batu hitam jelek akan dimasukkan kedalam kantong penyimpanan oleh YunYillun.
“Tunggu kak Yun!”, ucap Wu Xia
Dia segera mengambil batu hitam ditangan Yun Yillun yang menatapnya sedikit bingung. “Apakah adik Wu ingin batu itu? jika mau, ambillah”, ucapnya tenang.
“Benarkah? Aku bisa memiliki batu ini?”, tanya Wu Xia tak percaya.
“Benar, jika kamu suka, ambillah”, Qin Zi juga ikut menimpali karena merasa jika batu hitam jelek itu tak berharga, jika Wu Xia menginginkannya mereka bisa memberikannya.
Wu Xia tentu saja sangat senang dan mencoba mengmati batu hitam tersebut dengan indera penglihatannya yang tajam.
“Ternyata memang benar-benar batu cahaya”, gumannya dalam hati.
Semua orang terkejut, terutama Qin Zi dan Yun Yillun yang sama sekali tak menyangka jika batu jelek yang mereka anggap tak berharga ternyata merupakan bahan terbaik untuk membuat senjata sihir yang harganya selangit dan sangat langkah karena sangat sulit untuk didapatkan.
Untuk membuat pedang yang seluruhnya terbuat dari batu cahaya akan sangat kuat, namun itu juga terlalu mewah.
Bahkan keluarga kaya pun enggan melakukannya dan hanya memberikan batu cahaya emas di beberapa bagian sisinya saja yang memang sengaja untuk meningkatkan kekuatan dalam senjata yang mereka buat.
Meski cuma sebagian dan jumlahnya sedikit, senjata yang memiliki bubuk batu cahaya harganya masih tetap tinggi dan banyak diburu oleh cultivator.
Tapi, batu yang Wu Xia bawa berwarna hitam dan jelek. Sangat jauh dari gambaran batu cahaya yang selama ini mereka ketahui berwarna emas.
Konon, batu cahaya jika diletakkan dibawah sinar matahari akan memancarkan cahaya keemasan yang cemerlang dan lebih kuat dari sinar matahari bahkan bisa membuat orang yang terkena cahaya tersebut menjadi buta sesaat.
Maka dari itulah, biasanya para kultivaror akan memberikan pedang mereka sebuah garis tipis dari bubuk batu cahaya sehingga jika dipergunakan untuk melawan musuh, begitu mengenai cahaya, musuh akan mengalami buta sesaat dan kesempatan itu akan dipergunakan untuk bisa menjatuhkan musuh dengan mudah.
“Batu itu sangat hitam dan jelak, jauh dari gambaran sebuah batu cahaya. Apakah Wu Xia kali ini salah lihat?”
Itulah suara hati semua orang ketika melihat batu yang Wu Xia pegang dan amati dengan sangat cermat sejak tadi.
“Huft, aku sangat kesal. Bagaimana bisa mereka meletakkan barang seberharga ini dengan tumpukan sampah yang tak berguna itu!”, batinnya menggerutu.
“Ini kan batu cahaya emas! Meskipun warnanya hitam, tetapi itu hanya kulit luarnya saja. Jika dibakar dalam bara api, kulitnya akan terkelupas dan bentuk aslinya akan terlihat. Dan batu cahaya sebesar ini, cukup untuk sekte Guanlan merekrut banyak murid dan memperkuat sekte. Karena mereka tak ada yang tahu, aku sendiri yang akan mengolahnya nanti. Begitu menjadi senjata sihir maka aku bisa menjualnya di toko milik sekte Guanlan yang akan aku dirikan nanti”
Wu Xia terus saja berguman dalam hatinya, mengungkapkan banyak rencana dalam otaknya yang berkaitan dengan masa depan sekte Guanlan yang diperkirakan akan bersinar sebentar lagi.
Anggota sekte yang lainnya hanya bisa tercengang sekaligus kagum dan terharu akan dedikasi yang Wu Xia berikan untuk sekte, padahal sekte sendiri tak memberikan kontribusi banyak untuknya.
Justru sekte Guanlan mendapatkan banyak manfaat dari Wu Xia yang dianggap sebagai bintang keberuntungan bagi sekte.
