NovelToon NovelToon
[Bukan] Suami Pilihanku

[Bukan] Suami Pilihanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Queensa tak menyukai pernikahannya dengan Anjasmara. Meskipun pria itu dipilih sendiri oleh sang ayah.

Dijodohkan dengan pria yang dibencinya dengan sifat dingin, pendiam dan tegas bukanlah keinginannya. Sayang ia tak diberi pilihan.

Menikah dengan Anjasmara adalah permintaan terakhir sang ayah sebelum tutup usia.

Anjasmara yang protektif, perhatian, diam, dan selalu berusaha melindunginya tak membuat hati Queensa terbuka untuk suaminya.

Queensa terus mencari cara agar Anjasmara mau menceraikannya. Hingga suatu hari ia mengetahui satu rahasia tentang masa lalu mereka yang Anjasmara simpan rapat selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Queensa menutup mata saat melihat kepergian suaminya keluar kamar. Mungkin dia benar-benar mengambilkan makanan.

Benar adanya. Tak sampai sepuluh menit Queensa dalam kesendirian, Anjasmara memasuki kamar lagi dengan nampan berisi satu piring menu makan malam lengkap dengan satu botol air mineral, satu mangkok sup, dan piring kecil berisi puding dan buah.

"Makan!" Anjasmara memerintah tegas kala melihat Queensa tak bergeming. Takut-takut, Queensa menerima setiap suapannya, berharap itu akan segera selesai dan Queensa akan segera tidur dengan nyenyak. Berharap semua yang terjadi hari ini hanya mimpi buruk.

Semua sudah habis mereka makan bersama. Anjasmara memberikan botol minum pada Queensa sedang dia mebawa piring kotor itu keluar kamar.

Queensa mengernyit merasa heran saat Anjasmara kembali ke dalam kamar dan tiba-tiba mengunci pintu.

"Ada apa?" tanya Anjasmara mendapati tatapan heran sang istri.

"Ngapain pintunya pakai di kunci segala? Kamu nggak berharap terjadi sesuatu di antara kita malam ini kan?!" Sial! Queensa tiba-tiba gugup.

Anjasmara mengangguk seakan memahami keresahan Queensa. "Kamu tidak sedang datang bulan, saya akan meminta hak saya malam ini!"

"APA?" jawaban itu membuat Queensa kehilangan kata-kata.

"Iya. Saya ingin segera membuatmu hamil." ucap Anjasmara datar.

Queensa menganga mendengar ucapannya. Pria itu merebut botol minum yang Queensa pegang dan tiba-tiba menggendong perempuan itu menaiki ranjang. Queensa memberontak, namun dengan kekuatan tubuh Anjasmara dia berhasil mengukung Queensa dibawah dan membekap bibir sang istri dengan miliknya.

Queensa menangis hening dalam gelap malam, menyerahkan dirinya setengah hati pada suaminya.

*********

"Apa yang Paman lakukan!?" Queensa berteriak lantang dan berjalan cepat menuju tempat Pamannya dengan mata yang terlihat sedikit bengkak di pagi ini.

Dia benar-benar kaget melihat Pamannya memberikan semua sertifikat perkebunan kelapa sawit milik sang Ayah pada Anjasmara.

"Itu milik Ayah, Paman. Jangan pindah tangankan pada orang lain!" sanggahnya menegur.

"Orang lain?" Tanya Ridwan santai dengan kerutan samar di keningnya, "Anjasmara suami kamu, Queensa. Dia keluarga kamu sekarang dan Dia-lah yang akan menjadi ujung tombak keluarga kita."

Queensa tak terima, dia merebut kembali puluhan sertifikat yang berada di tangan Anjasmara.

"Paman percaya sekali dengan pria ini!?" Queensa membuat gestur tak terima atas keputusan Ridwan. "Bagaimana jika dia justru menjual harta Ayah dibelakang?" Tanya Queensa seraya memeluk sertifikat dan menunjuk tajam suaminya.

"Ikut saya ke notaris hari ini! Saya pastikan separuh aset yang saya punya beralih menjadi atas namamu." Anjasmara berucap tenang. Namun sorot matanya tajam dan rahangnya terlihat mengeras.

Queensa menyorotkan tatapan benci padanya, "Aku tidak butuh apapun! Aku tidak menjual diriku dan masa depanku untuk apapun yang kamu punya! Kamu menghina ku, hah!?"

"QUEENSA!!" Ridwan menegur tajam keponakannya. Queensa langsung menatapnya penuh penyesalan. Selain Agung, orang yang selalu ada untuknya sejak kecil ialah Ridwan. Sejak kecil Queensa sudah tidak memiliki seorang ibu, sementara Ridwan sendiri sampai usia pertengahan tidak kunjung menikah, laki-laki itu masih melajang hingga kini. "Anjasmara suamimu. Berlakulah layaknya seorang istri pada suaminya!" ucap Ridwan menitah telak.

"Semalam... semalam... Dia memaksa.. " Queensa terisak dan berusaha mengadukan kesakitannya pada sang Paman. Namun lidahnya kelu dan tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya.

"Ikut ibu! Biarkan Paman dan suamimu menyelesaikan urusan mereka!" Perempuan paruh baya itu menarik Queensa dan membawanya masuk kedalam kamar. Kamar yang masih penuh dengan bunga dan hiasan pengantin baru.

"Anjasmara sudah menjadi suami kamu. Sah, dimata hukum dan agama. Tidak baik membuka kehidupan rumah tanggamu di depan orang lain. Apalagi ada Anjasmara disana."

Queensa masih terisak dan memandang sendu sosok yang menjadi pengasuhnya sejak kecil, "Tapi.. Pria itu... Semalam... "

"Apapun yang Suamimu lakukan semalam, sudah menjadi haknya, dan kewajibanmu memenuhinya, " sergah perempuan yang Queensa panggil Julak itu.

"Tapi aku nggak siap jadi istrinya, Julak!" Queensa bisa setress jika tak seorang pun berpihak padanya.

"Belajar kenali suamimu!" perempuan itu berujar serius. Seolah yang diucapkan tadi adalah hal yang harus menjadi prioritas hidup Queensa. "Kenali dan dekati Anjasmara, maka kamu akan tau siapa dia sebenarnya."

"Bujang lapuk yang tidak laku-laku," jawab Queensa kesal.

"QUEENSA!! " lagi-lagi dia di bentak, "Jaga ucapan kamu!" semua orang seperti tak terima ketika laki-laki itu dihina oleh Queensa. "Anjasmara sangat berarti bagi Ayahmu, bahkan mungkin Ibumu."

"Berarti? Apa karena dia yang mampu mengelola perkebunan Ayah?" tanya Queensa masih tak terima.

Perempuan itu menggeleng, "Tidak. Ini bukan soal perkebunan.. tapi tentang..."

"Ayo pulang!" Queensa dan paruh baya itu sontak menoleh pada asal suara yang tiba-tiba hadir di antara perdebatan mereka.

Anjasmara berdiri tegap memandang Queensa dengan tenang. Netranya tampak teduh namun Queensa tau dia menatapnya dalam dan... seakan ada sesuatu hal yang tak Queensa mengerti disana.

"Pulang?" tanya wanita itu bingung, "Pulang kemana? Bukankah aku sudah pulang dan berada di rumah Ayah sekarang?"

"Pulang kerumah saya, rumah yang saya bangun untuk kita."

Queensa menelan ludah getir, seakan Anjasmara menekan setiap kalimatnya untuk mengingatkan Queensa pada statusnya sekarang.

"Aku nggak mau!"

"QUEENSA!" lagi-lagi dia dibentak oleh Pamannya.

Queensa menghela napas sebal dan menghentakkan kaki dengan kasar. Baginya Anjasmara memang kurang ajar.

Di otak Queensa hanya ada kebencian untuk Anjasmara.

Queensa turun dari mobil dan berdiri tegak di pelantaran rumah Anjasmara. Rumahnya, sederhana. Mungkin hanya ada sekitar tiga kamar dalam dua lantai. Namun halaman yang mengelilingi rumah, Queensa bahkan tak bisa memperkirakan seberapa luasnya.

Queensa terkesiap saat salah satu tangannya di gandeng. Anjasmara menariknya pelan mendekati bangunan.

"Tidak ada yang menyambut?" tanya Queensa saat melihat Anjasmara mengeluarkan kunci dari saku celana dan membuka pintu utama.

Pria itu menoleh dan menatap Queensa dengan tanya, "Kamu berharap bertemu siapa? Bukankah kamu tahu jika saya sebatang kara?"

Bukan itu maksud Queensa, perempuan itu bertanya tentang penjaga rumah atau pelayan yang... Mata perempuan itu membeliak. Jangan-jangan Anjasmara tidak memiliki asisten rumah tangga dan memintanya untuk mengurus gubuk deritanya ini?

"Jangan khawatir! Saya memang tinggal sendiri disini. Tapi saya memiliki orang yang bertugas merawat hunian ini," Wajah tegang Queensa memudar, tetapi tak berlangsung lama karena lagi-lagi perkataan Anjasmara membuat darahnya mendidih. "Saya lebih suka sendiri untuk beberapa waktu ke depan. Karena saya ingin menghabiskan setiap malam berdua denganmu, tanpa ada yang tau."

Seketika Queensa melepaskan genggaman tangan laki-laki itu. Ia mengatur emosi dan deru napasnya.

Queensa memicingkan mata dan menggeleng tegas.

"Aku nggak mau, harusnya kamu tidak lupa jika aku juga memiliki pekerjaan!"

"Kamu bisa berhenti," usulnya.

"Tidak akan! Aku mencintai pekerjaanku dan teman-temanku sedang aku sedikitpun tak mencintaimu."

Harusnya Anjasmara marah. Tapi pria itu tidak melakukannya.

"Saya akan jemput setiap akhir pekan. Pastikan kamu tidak memiliki jadwal apapun setiap saya membutuhkanmu sebagai istri." Anjasmara kembali mengambil tangan Queensa dan menariknya memasuki kamar mereka.

"Lepas!" Queensa menarik tangannya kasar dan berkacak pinggang.

1
YuWie
Quen kah
Felycia R. Fernandez
sapa Nih?? apa jodoh Anjas berikutnya
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
semangat upnya thor... bagusss ceritanyaa
Felycia R. Fernandez
tetap semangat kk Thor 💓
Felycia R. Fernandez
heleh...🤬🤬🤬🤬🤬🤬
YuWie
mau menjelaskan yg bgmn affin... kejadian sebenarnya bgmn..kok malah quen plg sama dirimu bukannya april
nikatha
semangat kk otor smg up nya lancar g lama2 yaa /Smile/
Heni Fitoria
💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Ais
smoga msh ada takdir jodohnya quen dan anjas
Felycia R. Fernandez
ini yang dulu dipikirin Queen ,yang disangkanya Anjas hanya mau hartanya saja.padahal harta Anjas lebih banyak dari punya ayahnya
Felycia R. Fernandez
mending pisah aja Anjas, jangan jadi bucin tolol
YuWie
gak bisa komen apa2sama kamu Q..kupikir kamu kecelakaan nya sama temen wanita mu naik motor..ealahhh ternyata sama crush mu..suami mana yg gak marah coba. sdh bayinya gogrok sama laki2lain. benar anjas, tinggalkan saja Q yg masih egois. Sadarnya krn donor ginjal yg anjas lakukan bkn dari hati, makanya masih ngabotin pacarnya wae.
Ais
semangat thor ditunggu terus updateny makasih
YuWie
ya sdh biaralan aja anjas menyendiri... toh kamu yg salah
Felycia R. Fernandez
makasih kk Thor udah sempatkan untuk up kk🙏
Felycia R. Fernandez
kapoook kan...
makanya gak usah sooook...
Felycia R. Fernandez
ya iya la,untuk istri pembangkang seperti mu...
untung gak dicere
Felycia R. Fernandez
aku bacanya selalu tensi liat queen kk Thor, 😆
semoga Anjas menemukan perempuan yang tepat dalam hidupnya...
Felycia R. Fernandez
ya tuhan...
Felycia R. Fernandez
terjadi lagi...
queensa ini gak kapok kapok lho ya ...
haddeuh 🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!