Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2. April Dibawa
"Assalamualaikum." Terdengar suara orang memberi salam didepan pintu.
"Waalaikumsalam." Jawab Buk Martha, saat mendengar kalau itu suara anak gadisnya.
"Nah, itu dia, ayo masuk nak," Ujar Pak Alan lembut seolah dia sangat menyayangi April, padahal dialah yang selalu menyiksa April dan juga pernah ingin merenggut kesucian April.
"April langsung masuk, dia bingung kenapa banyak orang dirumahnya. April langsung mencium punggung tangan Buk Martha, dan kemudian Ayahnya serta semua yang ada dirumah itu, karena April pikir juragan Sofyan dan kedua anak buahnya adalah tamu, April sebagai gadis yang sopan dia mencium punggung tangan semua yang lebih tua darinya.
'Sini nak, disamping Bapak." Pak Alan menarik tangan April agar berdiri disampingnya.
"Gimana juragan, dia cantik 'kan, selain cantik dia juga rajin." Pak Alan memperlihatkan April pada juragan Sofyan.
Benar saja, juragan Sofyan, sangat menyukai April, juragan Sofyan sampai keluar liur melihat kecantikan April.
"Sangat cantik, baiklah aku mau dia." Ujar juragan Sofyan, langsung setuju saat melihat kecantikan yang dimiliki oleh April.
April yang tidak tau apa-apa, dia bingung apa yang sedang dibicarakan oleh semua orang dirumahnya.
"Tidak, aku tidak akan setuju, dia putriku, kalau juragan mau , ambil aja Ayu, itu Putri kandung suamiku, suamiku yang berhutang, jadi putrinya yang bayar, tidak harus mengorbankan putriku." Bik Martha langsung menarik April dan membawanya kekamar.
Juragan Sofyan marah, dia sudah tidak menginginkan Ayu setelah melihat April yang jauh lebih cantik dari Ayu.
"Alan, kamu jangan mempermainkan ku, aku tidak mau gadis disamping mu, kecuali yang tadi, kalian bawa dia." Titah juragan Sofyan, marah merasa dipermainkan.
"Tunggu, asalkan semua hutangku lunas, aku akan memaksa dia untuk juragan, jangan pedulikan istriku, dia itu bisa aku urus." Ujar Pak Alan akan melakukan apa saja, ya g penting dia tidak dibawa oleh juragan Sofyan, dan dia sangat takut kalau juragan Sofyan menjual organnya.
"Benar juragan, kak April pasti menjadi istri juragan, soal Ibu itu gampang," Ayu ikut nimbrung, dia ingin membantu Bapaknya bebas dari hutang.
Juragan Sofyan, tidak berpikir panjang lagi, dia sudah sangat tertarik pada April saat pertama kali tadi melihat gadis itu.
"Buktikan Alan, jangan hanya ngomong, aku ingin dia sekarang juga dibawa kerumahku." Juragan Sofyan tidak mau lagi mengulur waktu, dia mau sekarang April dibawa kerumahnya agar tidak kabur.
"Baik, kakinya paksa aja dia, istriku biar aku yang urus." Ujar Pak Alan pada kedua anak buah juragan Sofyan.
Sementara didalam kamar, April masih bingung apa yang terjadi, dia bertanya pada Ibunya, tapi Buk Martha bilang tidak ada apa-apa, dia hanya meminta April jangan keluar kamar.
Namun April bukan anak-anak lagi, dia gadis dewasa, yang sudah berumur 21 tahun, dia tau kalau Buk Martha menutupi darinya.
"Buk, ceritakan, sebenarnya apa yang terjadi, siapa ketiga orang itu ?" April tetap memaksa.
Melihat April sangat penasaran ingin tau, Buk Martha akhirnya menceritakan kalau April akan dijadikan penebus hutang oleh Pak Alan, dan April akan menikah dengan juragan tua itu menjadi istri ketujuh.
April sangat kaget mendengar, dia langsung menolak, dia tidak mau, lebih baik dia menjadi perawan tua dari pada harus menikah dengan juragan tua yang pantas menjadi kakek buyut untuknya.
Bik Martha, memeluk April menenangkan, dia juga mengatakan kalau dia tidak akan menyerahkan April pada juragan itu.
Namun mereka terkejut saat pintu diobrak. "Tarik gadis itu, cepat !" titah Pak Alan.
Kedua anak buah juragan Sofyan langsung menarik memaksa April keluar, Buk Martha melawan mereka, tapi Pak Alan langsung memegang Buk Martha agar tidak membantu April.
"Cepat ikut kami !"
"Tidak, aku tidak mau, lepaskan, lepaskan, aku tidak mau." April melawan, dia meronta.
"Mas, lepaskan, baji*gan kamu, dia putriku, jangan bawa putriku." Nyonya Martha juga meronta dari genggaman Pak Alan.
Sedangkan Ayu hanya melihat saja sambil tersenyum, dia sama sekali tidak ada niat membantu, malah dia senang tidak ada lagi April yang dia benci dirumah ini.
"Ibu, tolong aku, aku tidak mau dibawa, Ibu, Ibu, tolong, Ibu." April sambil meronta dia terus meminta tolong pada Buk Martha.
"Kep*rat kamu, mas, lepaskan putriku, Ayu tolong kakak kamu, tolong dia." Mohon Buk Martha saat melihat Ayu berdiri didepan pintu kamar.
Namun Ayu hanya tertawa, dia sama sekali tidak ingin membantu.
"Lepaskan, lepaskan aku, aku mau menolong putriku." Buk Martha menendang burung tutut Pak Alan hingga dia terlepas.
Buk Martha langsung berlari keluar mengejar dan membantu April dari kedua anak buah juragan Sofyan.
"Lepaskan, putriku, baj*Ngan kalian." Buk Martha memukul-mukul dan menggigit tangan kedua anak buah juragan Sofyan.
Begitu juga April, dia tetap meminta tolong pada Buk Martha, dia melawan dan menggigit. Namun apalah daya tenaga wanita kalah jauh dari lelaki, apa lagi lelaki itu punya tubuh tegap dan kekar.
Pak Alan yang sedikit kesakitan, dia sangat marah, dia langsung menarik tangan Buk Martha dengan keras dan kasar, dia menampar pipi Buk Martha dan mengurung Buk Martha dikamar.
April juga dipaksa masuk ke mobil, namun gadis itu masih memanggil Ibunya, dia jelas melihat dengan mata kepalanya saat Pak Alan menampar keras pipi Ibunya.
Didalam kamar, Buk Martha tidak diam, dia terus mendobrak pintu, mulutnya terus berteriak memanggil nama putrinya.
"Buka pintunya bangs*t, kamu itu binatang*ng, kamu tidak punya hati, aku ingin cerai denganmu." Teriak Buk Martha didalam kamar sembari menggedor gedor pintu.
"Pak Alan yang mendengar ingin cerai, dia langsung marah, dia buka pintu dan masuk kedalam kamar, dia tarik tangan Buk Martha dengan kasar.
"Kamu ingin cerai, baiklah, kita bercerai," Ujar Pak Alan, namun tangannya menampar pipi Buk Martha beberapa kali sehingga buk Martha jatuh dan memegangi pipinya yang perih.
"Aku sudah ceria kamu, kamu pergi dari sini." Ujar Pak Alan.
"Kamu gila ya, ini rumah ku, kamu yang harus pergi, bawa putrimu angkuh mu itu." Teriak Buk Martha sembari memegang pipinya yang masih perih karena tamparan Pak Alan.
"Hahaha, rumah kamu, rumah ini udah aku gadai, dan uangnya usah habis untuk judi dan perempuan." Jawab Pak Alan membuat Buk Martha shock.
Buk Martha langsung bangkit dia ingin memeluk Pak Alan, Buk Martha sangat marah, dia sudah hilang sabar.
"Kamu, benar-benar, iblis, binatang*ng, kamu tega melakukan ini padaku." Bik Martha ingin menjambak rambut Pak Alan, tapi tangannya langsung ditepis, dan Pak Alan mencekik leher Buk Martha.
Pak Alan menampar dan menyiksa Buk Martha hingga Buk Martha tidak sadarkan diri.
Setelah itu Pak Alan dan Ayu pergi dari rumah itu, dengan uang sepuluh juta yang diberikan oleh juragan Sofyan tadi karena berhasil memaksa April, dia akan menyewa rumah nantinya, sedangkan Buk Martha dia tinggalkan begitu saja dalam keadaan pingsan.
Bersambung.
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu
Blum y thor..🤣🤣🤣