NovelToon NovelToon
When You Forget

When You Forget

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / CEO Amnesia / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Amnesia"

Mata Sara mengerjap beberapa kali sebelum menerima apa yang dikatakan oleh dokter.

"Amnesia?" tanya Nyonya Besar yang duduk tepat di hadapan dokter.

"Iya. Kepala Tuan Marco mengalami benturan keras saat kecelakaan. Dan itu menyebabkan amnesia. Kehilangan ingatan" jelas dokter.

"Apa itu akan berlangsung lama?" tanya wanita kecil yang ikut masuk ke dalam ruang dokter selain Nyonya Besar dan Sara.

"Saya tidak tahu"

"Apa??"

"Saya tidak bisa memperkirakan kapan amnesia ini berakhir. Mungkin bisa lima menit lagi, besok, lusa, Minggu depan atau bahkan ... ada kemungkinan tidak akan pernah pulih sama sekali"

"Jadi kak Marco akan melupakanku? Dia akan melupakanku tapi mengingat wanita itu? Bagaimana bisa??" jerit sang wanita kecil tidak terima.

"Apakah ini bisa disembuhkan?" tanya Nyonya besar menyela tangisan dan ratapan wanita kecil.

"Saya akan mencoba beberapa obat untuk mengembalikan ingatan Tuan Marco secepat mungkin. Bersamaan dengan terapi untuk bagian tubuh yang lain. Tapi, saya akan memberitahu kalau semua obat tidak dapat dipastikan bisa mengembalikan ingatan Tuan Marco dalam jangka waktu tertentu. Jadi ... "

"Maksudmu, kami hanya bisa berdoa dan berharap dia bisa ingat lebih cepat?"

"Iya. Dan apabila memungkinkan. Akan lebih baik kalau apa yang ada dalam ingatan Tuan Marco sekarang dipertahankan untuk sementara waktu. Sampai ingatannya kembali nanti"

Sara merasa ngeri mendengar penjelasan terakhir dokter. Dengan segera dia bereaksi.

"Apa?? Tidak mungkin" katanya membuat Nyonya besar dan wanita kecil itu menoleh bersamaan.

"Anda??" tanya dokter sepertinya tidak tahu menahu tentang siapa Sara yang ada di dalam ruangan dokter tapi tidak bicara apa-apa sejak tadi.

"Dia adalah istri Marco" jawab Nyonya Besar mengungkap rahasia besar yang sama sekali tidak pernah diketahui siapapun. Kecuali Keluarga Varamus dan keluarga Sara. Juga siap wanita kecil yang selalu berada di dekat pria itu.

Sebenarnya, Sara adalah istri dari Marco Varamus. Pemilik perusahaan real estate besar di negeri itu. Dia adalah istri CEO yang tidak pernah diungkapkan ke publik.

"Sara, rawat Marco dengan baik" kata Nyonya Besar setelah keluar dari ruang dokter.

Wanita kecil di sebelah Nyonya merasa tidak terima lalu merengek.

"Nenek, kak Marco hanya mencintaiku. Dia bahkan sudah berencana untuk menceraikan wanita itu. Kenapa sekarang begini? Lalu bagaimana denganku?"

Sara tidak mau diam saja kali ini. Selama tiga tahun dia sudah diam dan menerima perlakuan suami, sang Nyonya Besar dan wanita kecil. Juga semua orang yang ada di sekitar pria itu. Kali ini ketika dia sudah siap melepas penderitaan selama tiga tahun, malah dipaksa untuk bertahan. Hanya untuk membuat pria itu nyaman. Dia tidak mau.

"Gugatan perceraian telah masuk di pengadilan. Proses perceraian sudah berjalan. Minggu ini saya akan tetap kembali ke rumah orang tua saya" kata Sara berani.

"Marco sedang terluka dan kau bersikeras bercerai?"

"Bukan saya yang memasukkan gugatan perceraian ke pengadilan" ungkap Sara membungkam Nyonya Besar.

"Nenek, aku saja yang merawat kak Marco. Mungkin saja setelah aku merawatnya, kak Marco akan kembali mengingat semuanya. Kalau wanita tidak tahu diri itu kembali mendekat, Naya takut kak Marco akan menjadi lebih parah."

Sekali lagi, Sara menerima tuduhan tanpa bukti jelas. Tapi kini dia hanya akan menerima semuanya. Sara sudah malas melakukan perlawanan tak berarti.

"Diamlah!! Ini adalah perintah dokter. Dan Sara. Aku tahu hubunganmu dengan Marco memang sudah berakhir. Tapi ini adalah kejadian diluar dugaan. Tidak ada yang menginginkan hal ini termasuk aku. Semakin cepat ingatan Marco kembali, maka semakin cepat kau akan pergi dari keluarga ini"

Sara mendesah dalam diam.

Dia tidak tahu kalau kejadian ini akan membuat hidupnya semakin buruk. Tapi Nyonya Besar telah bertitah. Dan Nyonya Besar sekaligus pemimpin keluarga Varamus itu tidak suka perintahnya dikoreksi atau dibantah.

"Nenek!! Lalu aku bagaimana??" tanya wanita kecil.

"Kita lihat dulu keadaan Marco" jawab Nyonya Besar seakan tidak peduli dengan rengekan wanita kecil. Berbeda dari biasanya.

Ketiganya kembali ke kamar rawat pria itu. Ketika Sara akhirnya masuk ke dalam ruangan.

"Istriku sayang!!" seru pria itu membuat raut wajah semua orang berubah.

Dengan tatapan tajam, Nyonya Besar memerintahkan Sara untuk mendekat ke ranjang pria itu. Dengan enggan Sara melakukan hal yang diperintahkan dan terkejut saat hampir menerima pelukan erat. Untung saja dia bisa menghindar dengan melangkah mundur.

"Istriku, kau kemana saja?? Kenapa kau meninggalkanku? Aku mencari mu dari tadi. Tapi semua orang bilang kau pergi ke dokter"

Pria itu bicara dengan nada suara yang aneh. Seperti anak kecil yang merengek. Sesuatu yang membuat Sara semakin merinding mendengarnya. Mengingat bagaimana kejamnya pria itu saat bicara pada Sara sebelum kecelakaan. Dia melihat ke arah Nyonya Besar dan wanita tua itu hanya menggeleng pelan.

"Marco. Kami hanya pergi ke dokter. Apa kau tidak apa-apa?"

"Nenek! Jangan ajak istriku kemana-mana. Dia harus tetap berada di sisiku. Aku membutuhkannya!"

"Baiklah. Aku tidak akan mengajaknya lagi. Membiarkan Sara tetap di sisimu saja. Asalkan kau cepat pulih"

"Bagus sekali. Sayang, kemari lah!! Aku butuh pelukan darimu!"

Belum sempat Sara merespon keinginan tidak masuk akal suaminya, wanita kecil mendorongnya lebih menjauh.

"Kak Marco, ini aku Naya. Apa kak Marco benar-benar tidak ingat padaku??"

Sara melihat pria itu tidak mempedulikan rengekan wanita kecil. Dan tetap melihat ke arahnya.

"Kau siapa? Aduhhh" kata pria itu lalu memegang kepalanya yang terbalut perban. Sang Nyonya Besar segera menyeret wanita kecil untuk menjauh dan mendekat ke arah cucunya.

"Apa kau baik-baik saja? Apa terasa sangat sakit?"

Kasih sayang Nyonya Besar pada pria itu memang tidak terbantahkan. Sebagai satu-satunya penerus keluarga Varamus yang akan menerima warisan besar dari bisnis real estate selama tiga keturunan. Keberadaan dan kesehatan pria itu sangat diutamakan.

"Istriku. Aku hanya ingin bersama istriku"

"Baiklah. Baiklah. Kau baru saja mengalami kecelakaan besar dan terluka. Aku akan membiarkanmu bersama Sara saja sekarang. Tapi kau harus cepat pulih"

Nyonya Besar memaksa wanita kecil keluar dari kamar rawat. Dan asisten pria itu juga ikut pergi. Meninggalkan Sara sendiri dengan pria yang melihatnya dengan mata penuh kilauan.

"Istriku sayang. Kenapa kau ada jauh disana? Aku tidak bisa menghampirimu. Kaki dan pinggangku masih sakit"

Sara maju selangkah demi selangkah. Lalu pria itu menangkap tangannya. Menarik Sara mendekat dengan cepat lalu memeluk tubuhnya.

Tiga tahun, Sara tidak pernah mendapatkan pelukan yang dulu sangat diinginkannya. Tapi kini ...

Sara mencoba melepaskan diri dari pelukan pria itu dan berhasil dengan mudah. Mungkin karena pria itu tidak berada dalam kondisi baik.

"Kenapa? Kenapa kau menolak ku?" protes pria itu.

"Ehm. Badan Anda masih penuh dengan luka. Dan Anda baru saja selesai dioperasi. Sebaiknya Anda tidur sekarang. Istirahatlah" jawab Sara yang berpikir cepat mencari alasan untuk bisa menjauh dari pria itu.

Tapi sepertinya pria itu punya rencana lain. Tidak mau melepaskan tangan Sara yang terlanjur digenggam.

"Tetaplah disini. Aku ingin kau ada di sisiku" kata pria itu dengan tatapan lurus ke arah Sara. Membuatnya sedikit ragu tentang kondisi pria itu yang sebenarnya.

Tapi pria itu tidak akan pernah mau menyentuhnya ketika memiliki ingatan yang benar. Jadi Sara menarik kursi dan duduk tepat di sebelah ranjang pria itu. Menunggu pria itu tidur agar dia bisa menjauh secepatnya.

1
Lia Haeliah
semangat kakak, selalu tunggu up nya 🥰
milie
cerita nya bagus thor..semangat up nya 💪
Lia Haeliah
semoga Marco sebenarnya tidak amnesia hanya saja merasa bersalah dengan perbuatan nya ke Sara selama ini, dan ini cara Marco untuk menebusnya
Lia Haeliah
nah... nah... kan mencurigakan si Marco ini
Lia Haeliah
neeeek... neeeek... nanti kalo udah tau naya itu wanita ular bisa jantungan kau nek 😡😡😡
Lia Haeliah
semoga aja sebelum kecelakaan Marco tau hal sebenarnya tentang Naya dan Sara, amnesia nya cuma pura-pura, sebenarnya pengen menebus kesalahan nya ke Sara
Aliya Awina
apa marco cuman pura2 amnesia dan dia sebenarnya sanget mencintai sara cuman takut mengungkapkan nya.
yumin kwan
bagus ...menarik ceritanya, biasanya habis kecelakaan, amnesia lupa ma istri, ini malah sebaliknya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!