Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Panas membara
Dukun janggut putih merapal mantra yang sudah ia banggakan selama ini apa bila mendekati para lawan, kalau soal ilmu santet maka sudah pasti dukun ini adalah pelopor nya. tapi kalau untuk mengusir jin seperti dari rumah atau dari tempat angker maka baru kali ini dia mencoba, tapi karena bayaran mahal yang di tawarkan maka dia pun menerima nya.
Mengira bahwa lawan tidak lah ada apa apa nya dengan yang akan ia hadapi sudah sudah dulu, maka nya dia begitu berani mendatangi danau yang punya energi sangat kuat. bahkan dewa iblis saja mengatakan kalau yang menghuni danau ini adalah iblis berusaha ratusan tahun lama nya, tapi dia begitu sembrono mengambil langkah.
Xavier sudah yakin seratus persen kalau iblis ini berasal dari manusia yang hati nya penuh iri dengki, dan mungkin saja sudah ratusan tahun usia nya di dalam danau ini. kalau untuk usia nya saat jadi manusia itu tidak lah seberapa penting, yang paling penting saat dia berusia ratusan tahun saat menjadi iblis.
Mungkin saja saat meninggal dia membawa iri hati dan dendam besar, namun dia selama ini diam karena masih menunggu waktu bangkit yang bagus, semakin lama usia nya menjadi iblis maka semakin kuat lah dia. bisa seperti Aksara dan Jati landak itu, karena mereka hidup sudah di abad yang sangat lama sehingga usia mereka mencapai ratusan tahun.
Malah sekarang seorang dukun amatir dengan gaya nya yang amat luar biasa memberanikan diri untuk mencoba mengusir arwah selendang merah, hanya karena bayaran dia amat sangat mahal sehingga bisa di ambil nya, padahal taruhan nyawa juga di sini dan bila tidak berhasil maka dia akan mati.
"Aku akan membasmi mu! wahai selendang merah, kau akan ku bantai habis." dukun janggut putih berada di danau dengan kedalaman sampai dengkul.
"Ku harap dia memang bisa membuat hantu ini musnah, agar kita bisa menampar muka Purnama!" geram Bustamin.
"Sungguh aku sudah tidak sabar menunggu part itu, awas saja kalau nanti sudah selesai maka akan ku habisi itu wanita sombong!" Harahap juga ikut kesal.
"Gaya nya mau menyembunyikan soal ini, seolah mau membunuh kita saja lah!" rutuk Bustamin lagi.
"Tapi ngomong ngomong Arya kemana ya? kok dia memang tidak kelihatan selama satu minggu ini." heran Harahap.
"Paling juga jalan jalan ke kota, pintar lah akal nya agar kita percaya." sahut Bustamin dengan hati penuh kekesalan pada Purnama.
"Aku kalau mendengar suara dia ngomong itu beh kesal bukan main, rasa ingin ku tampar sekarang." geram Harahap.
"Maka tampar lah!" sahut suara wanita yang sedang mereka bicarakan.
Harahap dan Bustamin tersentak kaget melihat Purnama yang sudah ada di hadapan mereka dengan stelan hitam nya, rambut terurai panjang dan dia kelihatan sangat rapi serta bersih. pesona nya tidak pernah main main, membuat mata pria yang menatap nya selalu haus dan ingin memilki.
"Cantik sekali dia!" Bustamin sampai lupa menutup mulut.
"Jangan terpesona melihat ku, lebih baik kau fokus melihat itu dukun mu yang sudah mau mati." Purnama menyeringai melihat janggut putih sudah kelabakan setengah mati.
"Hah?!" Bustamin dan Harahap kaget melihat keadaan dukun mereka yang sudah mengambang di atas air.
"Gerakan nya luar biasa cepat, bahkan aku pun tidak sempat melihat dia bergerak tadi." gumam Purnama dalam hati nya.
"Bagai mana ini, Hap? cepat ambil dia, astaga dia sudah mengambang!" Bustamin sangat panik melihat nya.
"Sudah seperti tai saja dukun mu itu!" ejek Purnama sambil berdecih melihat janggut putih tergeletak di atas air.
Harahap dan Bustamin yang bingung harus bagai mana, mau mengambil nya juga bingung karena takut bila sampai kena tarik pula oleh iblis yang sudah membunuh sang dukun. jadi tidak bisa mau di tebak bagai mana, antara bingung dan juga takut untuk mengambil tindakan menyelamatkan, yang di selamatkan pun sudah mati pula.
"Cih, ilmu segitu saja sudah bangga setengah mati." Purnama kesal bukan main sambil berjalan mengelilingi danau karena dia harus menemukan adik nya.
"Kau kok ya tidak tobat to baju mu, Pur." sindir Xiela yang mengikuti.
"Wah aku rasa nya belakangan ini suka dandan gitu, mau terus bersolek agar menjadi cantik." jawab Purnama dengan gaya centil nya.
"Ih alamak najis nya, kapan pula dia jadi gatal begitu!" Xiela sampai merinding.
Purnama tidak tersinggung dan malah tertawa, mereka berdua berjalan keliling danau untuk mencari pangeran ular yang sampai saat ini belum bisa di temukan, masih harus terus mencari dan ini sudah satu minggu lama nya.
PURNAMA.
...****************...
Andini terjatuh karena sudah selama ini ia menahan rasa sakit di tubuh nya tanpa pengobatan, walau pun telah menjadi seorang arwah tapi kalau kesakitan begini maka tetap lah dia juga merasa lemah dan bila semakin parah maka Andini bisa saja musnah karena sudah tidak sanggup menahan rasa sakit ini.
"Aku tidak kuat lagi, Arya!" Andini melepaskan pegangan tangan Arya.
"Jangan menyerah, aku yang akan menggendong mu saja!" Arya tidak mau meninggalkan member nya sendirian di sini.
"Tidak usah, hanya akan memperlambat jalan mu saja! kau harus memahami bahwa kita sudah seperti di dalam lembah kematian saja, tampak nya kita harus berjuang keluar dari sini." ujar Andini.
"Ya aku tau soal itu, maka nya aku akan menggendong mu." Arya cepat menaikan tubuh Andini di atas punggung nya.
"Tinggalkan saja aku, Arya! jangan membawa ku, kau tidak akan sanggup untuk membawa ku pergi semakin jauh." lirih Andini dengan tubuh panas membara.
Arya bisa merasakan sendiri ketika Andini menempel pada nya maka punggung dia banyak mengalir air, Arya tau ini efek dari lobang di bahu nya Andini, maka dia pun menambah kekuatan es di punggung nya agar tidak sampai celaka lah member nya yang satu ini.
"Dingin, aaahh aku lega sekali." lirih Andini yang terpejam merasakan tubuh nya.
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi bahwa kau kepanasan? aku jadi tidak tau!" kesal Arya.
"Arya, kalau Hendra datang tolong bangunkan aku ya." pinta Andini.
"Tolong jangan memberi ku pesan apa pun, kah harus sadar dan kuat dan sambut lah suami mu saat dia menjemput nanti!" bentak Arya.
Sebab dia sudah takut bila Andini malah akan musnah saja karena sudah bicara begitu, maka nya dia berusaha untuk membangunkan semangat member nya, luka yang di alami oleh Andini pun lumayan parah sehingga tubuh nya terasa amat membara.
Hallo guys, othor nya demam jadi up santai ini.
kasihan Andini sakit nya makin parah ,, jgn buat Andini musnah yaa kak Nov ,,, kasihan jg Hendra nya psti Tantrum lg 😱😔🥺
banyak ngomong sih si Dukun ,, akhirnya mati jg kan 🤣 harusnya si 2 cecunguk itu di buat mati ja sxlian biar ngikut Dukun nya 🤣 😤😡🤬
semoga cepat terungkap yaa Pur , Andini dan Arya cepat di temukan jg 🤲🏻
biar sxlian si Bustamin dan Harahap mati sxlian ma Dukun Nya 🤣🤣🤣🤣v
kasian dt
hidupnya byk nelangsa
Ayo pangeran ular Arya yang ganteng, kalem ,cerdas yuk tunjukkan kekuatanmu,jangan kalah sama makhluk yang beraninya bersembunyi di balik lumpur yang menjijikkan ...
Semangat Arya- Andini ....
diatas sudah menunggu Ratu mu juga kerabat member .