NovelToon NovelToon
MANUSIA ABADI

MANUSIA ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha / Kultivasi Modern
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.

Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Kakak

Setelah Alex Chu pergi meninggalkan kantin yang hening dan penuh ketegangan, beberapa mahasiswa segera tersadar dari keterpakuan mereka. Teman-teman Luo Yifan, termasuk beberapa anggota klub karate, dengan panik menghampiri tubuh pemimpin mereka yang masih tergeletak tak sadarkan diri di tengah puing-puing meja yang hancur.

> “Cepat panggil ambulans!”

“Yifan! Bertahanlah!”

“Jangan digerakkan! Lihat posisi tubuhnya…”

Beberapa staf medis kampus pun tiba, dan tak lama kemudian, sebuah ambulans datang menjemput.

---

Di rumah sakit ibu kota, hasil pemeriksaan keluar satu jam kemudian.

Dokter tua yang menanganinya hanya bisa menggeleng.

> “Dua tulang rusuk patah, satu hampir menusuk paru-paru... Untung cepat ditangani.”

Wajah ayah Luo Yifan yang sudah tiba di rumah sajit setelah di kabari salah satu teman Luo Yifan, seorang pria paruh baya berdasi yang datang dengan ekspresi penuh tekanan, tampak gelap. Dia adalah salah satu petinggi perusahaan konstruksi besar di kota itu. Bersama istrinya, mereka berdiri di luar ruang perawatan intensif, mendengar kabar buruk itu.

> “Siapa yang melakukan ini pada anakku?” tanya sang ayah dengan suara berat.

“Teman-temannya bilang… seorang mahasiswa bernama Alex Chu, Ayah,” jawab salah satu asisten pribadi keluarga.

> “Alex… siapa?”

“Kami sudah telusuri. Tidak ada catatan jelas. Nama itu seperti kosong.”

Suara gigi sang ayah bergemeletuk menahan amarah.

> “Beraninya membuat anakku seperti ini! Cari dia! Dan selidiki siapa sebenarnya dia!”

---

Di sisi lain, kabar tentang patah tulangnya Luo Yifan menyebar cepat di forum kampus dan grup obrolan mahasiswa.

> “Dua tulang rusuk patah katanya!”

“Gila… padahal Alex cuma sekali dorong.”

“Mungkin dia mantan militer?”

“Atau atlet bela diri profesional?”

“Kenapa dia begitu kuat, padahal wajahnya seperti mahasiswa biasa…”

Seketika, sosok Alex Chu menjadi bahan pembicaraan hangat. Bukan hanya karena ketampanannya atau sikap dinginnya, tapi karena kekuatan tak terduga yang membuat orang berpikir dua kali untuk mendekatinya.

Luo Yifan masih terbaring dengan perban membalut dada dan lengan kirinya yang digips. Ayah mereka masih berdiri dengan wajah gelap, sementara di pintu ruang rawat, sesosok pria berseragam militer masuk dengan langkah mantap.

Mayor Luo Qingshan.

Pakaian dinas lapangan yang belum sempat diganti masih membawa sisa debu dan aroma logam dari medan operasi beberapa hari lalu. Wajahnya tegas, dan sorot matanya tajam namun tenang.

Melihat adiknya yang terbaring lemah, wajahnya sedikit menggelap.

“Siapa yang melakukan ini?” tanyanya singkat.

Sang ayah langsung menjawab penuh amarah, “Mahasiswa di kampusnya! Namanya Alex Chu! Katanya baru saja masuk semester ini, tapi sudah berani menghajar adikmu.

l

““Apa yang terjadi?” tanyanya datar namun berisi tekanan.

Ayah mereka menjawab penuh emosi, “Dia dipukuli oleh seseorang di kampusnya. Anak itu bernama... Alex Chu!”

Luo Qingshan terdiam sejenak. Keningnya sedikit berkerut.

“Alex Chu...?” gumamnya pelan, seperti mengingat sesuatu. Nama itu terdengar familiar. Sangat samar, seolah dia pernah mendengarnya di masa lalu. Tapi... bukankah itu mustahil?

Ia menggeleng pelan, menepis pikiran yang muncul. “Mungkin hanya nama yang sama,” bisiknya pada dirinya sendiri.

>"Kalo benar orang itu, tidak mungkin hanya sebatas tulang rusuk patah

“Bagaimana bisa anak kampus mematahkan tulang Yifan seperti ini?” lanjut ayah mereka dengan marah.

Luo Qingshan menatap adiknya, lalu bertanya, “Apa kau memprovokasinya lebih dulu?”

Luo Yifan menunduk diam, lalu menjawab lemah, “Dia dekat dengan Su Ziyan... dan dia... meremehkanku...”

Wajah Luo Qingshan berubah gelap. Ia menarik napas dalam.

“aku akan menbalas dendam

Lalu, ia berbalik menuju pintu.

Sebuah mobil Hummer hitam berplat militer memasuki area kampus dengan kecepatan stabil, tapi penuh tekanan. Para mahasiswa yang melihatnya langsung terdiam, beberapa bahkan menepi secara spontan. Di belakang kaca gelap kendaraan itu, seorang pria tua berseragam lapangan militer duduk dengan wajah gelap.

Luo Zhenshan.

Mantan komandan tempur lapangan.

Saat ini menjabat sebagai mayor aktif dan bagian dari tim operasi khusus tingkat tinggi. Reputasinya keras, tegas, dan berdarah dingin.

Setelah mendengar bahwa cucunya, Luo Yifan, dirawat di rumah sakit dengan luka parah akibat dihajar oleh seorang mahasiswa, darahnya langsung naik ke ubun-ubun.

> "Berani sekali menyentuh darah keluarga Luo... Aku ingin lihat siapa dia."

Setelah turun dari Hummer dan menunjukkan kartu militernya, beberapa staf keamanan kampus bahkan mundur tanpa suara. Pria itu bukan orang sembarangan. Bahkan rumor mengatakan dia terlibat dalam operasi hitam yang tak pernah dicatat di laporan resmi militer.

---

Beberapa Mahasiswa Berbisik-Bisik

> “Itu siapa? Plat militernya asli...”

“Dengar-dengar itu Mayor Luo Zhenshan, kakak Luo Yifan!”

“Gawat... tamat riwayat mahasiswa yang melukai adiknya.”

“...siapa yang bernama Alex Chu di kampus ini?”

Mahasiswa di sekitar koridor lantai dua tertegun. Beberapa mulai merekam dengan ponsel, bisik-bisik langsung merebak.

“Alex? Itu mahasiswa baru teknik…”

“Gawat, kenapa sampai militer datang?”

“Plat mobilnya tadi militer asli! Dan itu jenderal atau semacamnya!”

Seorang petugas administrasi menunjuk ke tangga. “Tadi dia turun lewat sana. Mungkin masih ada di taman belakang.”

---

Di bawah pohon rindang taman belakang, Alex Chu berdiri sendiri, tangan dimasukkan ke saku jaketnya. Angin musim gugur menerpa rambutnya pelan, dan tatapannya kosong mengarah ke danau kecil.

Suasana damai.

Namun kedamaian itu hancur dalam sekejap, saat suara langkah sepatu militer berhenti tepat tiga meter di belakangnya.

“Kau yang bernama Alex Chu?” suara berat dan dingin itu keluar dari mulut Luo Zhenshan.

Alex tidak langsung menoleh. Sejenak, hanya angin yang menjawab.

Setelah beberapa detik sunyi, Alex akhirnya berbalik perlahan.

Wajahnya yang tenang, mata biru terang yang dalam dan tanpa riak, rahang yang tajam, postur sempurna 190 cm — semuanya membuat waktu seolah berhenti.

Luo Zhenshan langsung membeku.

Wajah itu…

Tatapan itu…

Sosok itu bukan orang asing.

Beberapa hari lalu, dalam briefing rahasia militer, sebuah nama disebut oleh petinggi tertinggi:

> “Operasi selesai sempurna. Korban di pihak musuh: seluruh unit. Pelaku: seorang diri. Nama sandi—tidak dikenal secara resmi. Hanya satu kata:

Alex Chu.”

Jantung Luo Zhenshan seketika berdegup tak karuan.

> “Tidak mungkin... Apa itu orang yang sama?”

“Tapi... wajahnya... aura dingin tak berperasaan ini...”

Mulutnya sempat terbuka, namun tak satu kata pun keluar.

Alex Chu hanya memandangnya dingin. Tidak menunjukkan emosi. Tidak pula gentar.

Dalam hitungan detik, tubuh Luo Zhenshan terasa lemas. Lututnya hampir bergetar. Dia belum pernah melihat tekanan seperti ini — bahkan saat berhadapan dengan jenderal lapangan musuh di perbatasan.

Diam-diam, ia merapikan posisi tubuhnya.

Lalu dengan penuh kehormatan… ia mengangkat tangan kanan ke pelipis, memberi hormat militer tegap dan dalam.

“Salam hormat saya, Tuan Alex.”

Suara berat itu kini terdengar sangat sopan dan penuh rasa hormat.

“Maafkan saya… karena datang tanpa menyelidiki lebih dulu.”

Beberapa mahasiswa yang mengintip dari kejauhan benar-benar tercengang.

> “Dia... memberi hormat pada Alex Chu?”

“Siapa sih Alex sebenarnya?!”

Alex hanya menatap tanpa berkata apa pun.

Ketegangan di udara tak kunjung mereda, meskipun Luo Zhenshan kini membungkukkan sedikit tubuhnya.

“Adik cucu saya telah melakukan kebodohan. Untuk itu... saya secara pribadi meminta maaf. Jika ada konsekuensi, biarlah jatuh kepada keluarga Luo, bukan kepada siapa pun yang berada di belakang Anda.”

Suara angin melintasi telinga.

Alex akhirnya membuka mulut pelan.

> “Lain kali... jangan datang membawa amarah, tapi tanpa membawa kepala.”

Satu kalimat pendek, namun menyentak tajam.

Luo Zhenshan langsung menunduk lebih dalam. “...Saya mengerti.”

Ia pun perlahan mundur, lalu berbalik dan berjalan cepat menuju arah kendaraan militernya, tanpa melihat ke belakang.

---

Setelah Kepergian Luo Zhenshan

Seluruh forum kampus kembali gempar.

Mahasiswa di kantin, ruang kelas, bahkan para dosen mulai membicarakan:

> “Alex Chu bukan mahasiswa biasa…”

“Ada orang militer memberi hormat padanya!”

“Apa dia anak jenderal? Atau agen rahasia?”

“Tapi kenapa dia hidup seperti biasa?”

1
Dah Leha
bagus dan menarik
Mít ướt
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Rizitos Bonitos
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Azure
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!