UNTUK PEMBACA BARU, HARUS BACA DULU TAKDIR TERTINGGI 1 DI PROFIL AUTHOR...
Xiao Yuan menyadari kenyataan bahwa di dunia ini daratan langit bukanlah satu-satunya tempat yang menampung kehidupan. Dunia ini sangat luas dan terdapat ribuan benua yang setara atau lebih besar dari daratan langit.
Dalam perjalanan selanjutnya, Xiao Yuan mengikuti sebuah kompetisi yang dinamakan sebagai Perang Seribu Benua yang akan diikuti oleh ribuan jenius dari daratan yang lain. Berhadapan dengan jenius yang luar biasa, Xiao Yuan tidak tunduk dan berbalik untuk menundukkan.
Mendapatkan berbagai harta, Xiao Yuan akan berpetualang di alam Perang Seribu Benua untuk menundukkan para jenius yang ada.
"Ini adalah Kisahku, Takdir Tertinggi 2 : Perang Seribu Benua."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan
Ling Taishang dengan marah mulai menyimpan pedangnya dan mengeluarkan energi yang sangat kuat dari dalam tubuhnya. Energi emas yang gelap akhirnya berkumpul di kedua tangannya yang menyatu dan langit memberikan reaksi yang aneh.
Langit kini tampak bergetar dan bergemuruh dengan awan emas gelap yang berkumpul di area luas di atas kepala Ling Taishang. Selanjutnya, awan gelap mulai berputar dengan energi yang mengerikan hingga membentuk sebuah tangan raksasa.
"Seni beladiri suci, Tangan Awan Surgawi!..."
Tangan raksasa di langit mulai bergerak ketika energi di tangan kanan Ling Taishang mulai bergejolak dan membuat udara kosong di sekitarnya mulai bergoncang dengan kuat.
"Heh, ingin pamer?..." Xiao Yuan mendengus pelan saat musuh di depannya mulai mengeluarkan serangan pamungkas.
Xiao Yuan kemudian dengan tenang menutup matanya dan menarik nafas panjang. Ia kini mulai membentuk segel tangan sebelum dirinya mengangkat tangan dan mengarahkan jari telunjuknya ke arah langit di atas kepalanya.
Berbeda dengan pada saat di dalam situs peninggalan sekte kuno, energi yang berkumpul di atas kepala Xiao Yuan saat ini bukan lagi energi emas gelap, tapi telah berubah menjadi energi merah jingga yang tampak ingin menghancurkan seluruh dunia. Tampaknya seni beladirinya telah mencapai level selanjutnya dan berkembang menjadi lebih kuat.
"Seni beladiri suci, Kehendak Seribu Pertarungan : Jari Penghancur Dunia!..."
Di langit, sebuah lorong raksasa muncul dengan kekosongan tanpa batas. Kemudian sebuah jari raksasa berwarna merah jingga mulai muncul dan turun untuk mengguncang dan menghancurkan dunia.
Bang!!!
Dengan waktu yang singkat kedua bentuk seni beladiri suci telah berbenturan di langit dan menciptakan fenomena yang mengerikan.
Udara kosong bergetar dan pepohonan di bawah mereka hampir musnah akibat gelombang yang tersebar dari benturan dua kekuatan yang sangat hebat ini.
"Hancurkan!..."
Xiao Yuan mengepalkan tangannya saat jari merah jingga miliknya telah berbenturan dengan tangan awan surgawi milik Ling Taishang.
Bang!!!!
Ledakan yang super dahsyat terjadi di udara dan menciptakan kehancuran yang luar biasa. Di langit, awan telah di sapu bersih dan menyisakan langit yang bersih. Di daratan, deretan pepohonan telah menghilang dan di gantikan oleh kehancuran yang akan membuat siapapun yang melihatnya akan tertegun.
Setelah efek ledakan di langit telah menghilang, ketiga orang yang menyaksikan di kejauhan akhirnya dapat melihat keberadaan Xiao Yuan dan Ling Taishang.
Di tempatnya, Xiao Yuan berdiri dengan nafas yang terengah-engah dan tangannya yang telah terluka parah dengan darah yang bercucuran. Dirinya dengan dingin melihat ke arah Ling Taishang yang keadaannya terlihat lebih mengerikan daripada dirinya.
Di tempat Ling Taishang, terlihat bahwa keadaannya cukup mengerikan dengan tangan kanannya yang telah hancur dan banyak luka lainnya di tubuhnya yang lain. Selain itu, dirinya juga telah memuntahkan banyak darah akibat luka dalam yang ia terima.
Ia kini menghapus darah di bibirnya dan menatap Xiao Yuan dengan kejam. Ada perasaan tidak terima dalam dirinya karena Xiao Yuan yang dulunya ia pandang remeh kini memiliki kekuatan yang telah melampaui dirinya.
"Aku tidak dapat menerimanya, tidak bisa..." Ling Taishang bergumam pelan dengan marah dan mulai bangkit. Tapi ia kemudian melihat keadaan tubuhnya yang sudah tidak memungkinkan untuk terus bertarung.
"Cih..." Ling Taishang dengan marah berdecak dan kembali menatap Xiao Yuan dengan dingin.
Ia kemudian mendengus sombong sebelum ia mulai berbalik membelakangi Xiao Yuan. "Aku akan datang mencarimu lagi nanti..." Ling Taishang berkata dengan dingin saat ia melirik ke arah Xiao Yuan dan mulai mengambil ancang-ancang untuk pergi.
"Ingin pergi? Apakah aku telah menyetujuinya?..." Jauh di belakang, Xiao Yuan berkata dengan dingin saat melihat Ling Taishang yang dengan mudahnya ingin melangkah pergi saat keduanya telah memutuskan untuk saling membunuh di sini.
Mendengar penolakan dari Xiao Yuan, Ling Taishang sangat ingin berbalik dan membalas perkataan itu, tapi kondisi tubuhnya tidak memiliki tempat untuk melakukan itu. Sebaliknya, Ling Taishang dengan menahan rasa malu mulai membiarkan harga dirinya terluka dan melesat untuk pergi.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu?!..." Xiao Yuan dengan cepat memegang tombak di tangan kirinya dan mengalirkan kekuatan petir jingga di sana.
Dengan ancang-ancang yang kokoh, Xiao Yuan langsung melemparkan tombaknya ke arah Ling Taishang jauh di depan.
Bang!!!
Tombak tersebut berhasil mengenai Ling Taishang dan menciptakan sebuah ledakan yang kuat. Dengan cepat, Xiao Yuan melesat untuk menyusul ke tempat Ling Taishang.
Tapi, saat dirinya sampai disana ia tak dapat menemukan keberadaan dari Ling Taishang. Sebaliknya, tombaknya hanya tertancap pada sebuah zirah yang telah rusak tanpa mengandung energi apapun.
"Apa-apaan ini?..." Xiao Yuan dengan marah mencabut tombaknya dan bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Itu adalah Zirah Pelindung Jiwa..." Jian Yin muncul di sebelah Xiao Yuan dan ikut melihat ke arah zirah rusak yang melayang di udara.
"Zirah Pelindung Jiwa?..." Xiao Yuan sedikit penasaran dengan barang yang dikatakan Jian Yin.
Jian Yin mengangguk. "Benar. Itu adalah sebuah artefak spiritual tingkat bumi yang dapat melindungi nyawa dari sang pemakainya. Saat nyawa dari si pemakai benar-benar telah di ujung tanduk, maka zirah ini akan aktif dan melemparkan tubuh si pemakai sejauh mungkin tanpa dapat disadari oleh lawan. Tapi zirah pelindung jiwa harusnya hanya ada di daratan utama, apakah Ling Taishang ini memiliki hubungan dengan seseorang di daratan utama?..."
Mendengar penjelasan Jian Yin, Xiao Yuan akhirnya paham mengapa serangan terakhirnya bisa tidak berefek pada Ling Taishang dan keberadaan zirah yang rusak juga menjelaskan segalanya.
Setelah semuanya menjadi jelas, Xiao Yuan hanya dapat menghela nafasnya dan berbalik untuk menemui ketiga rekannya yang lain.
"Saudara Xiao, kau tidak apa-apa?..." Fang Jian terlihat khawatir dan langsung bertanya saat Xiao Yuan telah sampai di tempat mereka.
Xiao Yuan mengangguk. "Aku tidak apa-apa. Hanya tanganku yang terluka..." Ucap Xiao Yuan saat dirinya mulai menunjukkan luka di tangannya.
Xiao Yuan lalu menoleh ke arah pangeran Qin Huang untuk memastikan kebenaran dan rasa penasarannya akan keberadaan zirah pelindung jiwa tadi.
"Pangeran..." Xiao Yuan memanggil dan pangeran Qin Huang langsung melihat ke arahnya. "Apakah Ling Taishang memiliki hubungan dengan seseorang di daratan utama?..." Xiao Yuan bertanya dengan nada yang serius.
Menyikapi pertanyaan serius dari Xiao Yuan, pangeran Qin Huang mulai mengangguk pelan. "Benar, dia memiliki hubungan dengan seseorang di benua utama, tepatnya kakaknya adalah murid dari salah satu sekte besar..."
"Kakaknya?..." Xiao Yuan tertegun mendengar fakta ini, ia tak menyangka bahwa ada anggota klan Ling yang menjadi murid dari lima sekte besar. Dalam hal ini, jika ia ingin membalas dendam, maka ia harus memikirkannya dengan matang.
"Pada kompetisi Seribu Benua sepuluh tahun yang lalu, kita juga mengirim perwakilan. Diantara lima perwakilan, ada dua orang yang berhasil menarik perhatian dari lima sekte besar, salah satunya adalah Ling Zhutian, kakak dari Ling Taishang..." Pangeran Qin Huang kembali melanjutkan.
Xiao Yuan menaikkan alisnya. "Lalu siapa orang yang kedua?..." Ia tampak penasaran dengan tokoh yang tidak di sebutkan, namun pangeran Qin Huang menggeleng.
"Aku tidak tahu. Dia adalah jenius yang tiba-tiba terkenal setelah memasuki situs peninggalan sekte kuno di tahun itu..."
Mendengar ini, daripada penasaran dan memikirkan tentang Ling Zhutian, Xiao Yuan kini sangat penasaran dengan sang jenius yang dikatakan oleh pangeran Qin Huang.
"Karena masalah disini telah terselesaikan, ayo kita pergi ke kota Yunxia..." Pangeran Qin Huang melihat semua orang dan mengeluarkan pendapatnya.
Semua orang tampak mengangguk setuju kecuali Xiao Yuan yang terlihat menggeleng pelan. "Semuanya, maafkan aku. Aku memiliki masalah dengan Ling Taishang dan aku takut itu akan membuat kalian terseret nantinya. Jadi aku akan mengambil arah yang berbeda dan berpisah dengan kalian..." Xiao Yuan mengutarakan pendapatnya. Selain alasan yang ia sebutkan, ia juga berniat untuk mencari keberadaan dari Ling Taishang karena akan merepotkan jika ia berhasil memasuki lima sekte besar dan bergabung dengan kakaknya.
"Saudara Xiao, kau yakin?..." Fang Jian di sebelah Xiao Yuan terlihat khawatir dengan keputusan Xiao Yuan, tapi Xiao Yuan dengan tersenyum mengangguk.
Melihat bahwa keputusan Xiao Yuan yang sudah bulat, pangeran Qin Huang menghela nafasnya karena dengan berat hati ia harus melepas salah satu rekannya lagi. "Baiklah, jika kau sudah yakin dengan keputusan mu, maka aku tidak dapat memaksamu..."
Xiao Yuan kemudian mengeluarkan senyuman hangat sebagai perpisahan dan menangkupkan tangannya di depan dada. "Baiklah, semuanya, aku pergi..." Ucap Xiao Yuan dan melesat ke arah yang sebelumnya ingin di tuju oleh Ling Taishang.
. senyum licik sepertinya
😀😀😀
mungkin lebih tepatnya; "serangan" balik
Keren Xiao Yuan...
💥💥💥