Jaka Keling murid padepokan Adisekar dari golongan rakyat biasa, tidak sengaja berkonflik dengan murid dari golongan darah biru, Untuk bertahan di dunia persilatan dan melindungi keluarga dia harus menjadi kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kang Mus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 Dunia Lain
"dimana aku.??" Jaka Keling tersadar, berada di Padang rumput yang segar dan menyejukkan, ada sedikit pusing di kepalanya, dia mulai berpikir dan berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya.
"Apakah aku sudah mati.?, atau ada orang yang menyelamatkanku," Jaka Keling mulai mencoba mengingat apa yang terjadi, tetapi keanehan terjadi, saat ini dia berada ditempat yang tidak dikenal, selain itu ditubuhnya tidak ditemukan luka, mengingat hal terakhir yang dia lakukan adalah melompat kedalam jurang.
Masih setengah sadar Jaka Keling mencoba memeriksa tubuh dan daerah sekitarnya. Berlahan bangkit dan berjalan untuk mencari sesuatu yang bisa membantu menerangkan apa yang terjadi terhadap dirinya.
"tempat apa ini, apapun yang terjadi sepertinya aku harus mencari sendiri" Jaka Keling mulai berjalan dan menelusuri tempat aneh dimana dia berada, tidak lama berselang dia menemukan sebuah gubuk ditengah Padang rumput, walau sedikit ragu dia memaksakan diri untuk mencoba masuk dan memeriksa.
Jaka Keling beberapa kali mengetuk pintu dan mengucapkan sapaan, sayang tidak ada jawaban dari dalam gubuk. Merasa bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Sepertinya aku harus masuk kedalam gubuk" Terdorong oleh rasa penasaran dan tidak adanya jawaban, Jaka Keling memaksakan untuk masuk kedalam gubuk. Didalam gubuk tidak ada yang spesial, selain beberapa peralatan rumah biasa juga ada ranjang yang terbuat dari bambu untuk beristirahat.
"Hmmm sepertinya aku kedatangan tamu" terdengar suara dari belakang, suara berat seperti lelaki tua, terdengar cukup menekan, Jaka Keling yang mendengar suaranya langsung berdebar kencang, ada ketakutan dalam dirinya.
"Maaf aku tidak sopan dan masuk ke gubuk ini tanpa ijin" sambil berbalik untuk melihat orang yang berbicara, gubraak Jaka Keling jatuh tersungkur kebelakang, panik dan mundur sampai menabrak dinding gubuk yang terbuat dari bilik anyaman bambu.
Jaka Keling berusaha menahan napas dalam ketakutannya, didepannya saat ini ada macan putih yang cukup besar, tingginya lebih dari satu setengah meter, terlihat gagah dan auranya cukup menekan, membuat Jaka Keling tidak bisa bergerak dan hanya diam.
"Kau tidak perlu takut, aku tidak suka memakan daging manusia, lagipula jika aku ingin menerkam mu aku tidak perlu berbicara padamu" macan putih berjalan-jalan berputar didepan Jaka keling layaknya macan biasa, sesekali menggetarkan tubuhnya dan membuka mulutnya seperti menguap.
Taring yang tajam, panjang dan mulut yang besar, itu sanggup mencabik tubuh manusia dengan mudah. Rambut yang putih bersih terlihat elegan.
Tubuh yang besar dan panjang, saat berjalan atau memutar terlihat tubuh besarnya tidak mempengaruhi gerak macan putih yang cepat.
"Ma, maafkan aku, a aku tidak bermaksud mengganggu tuan, aku hanya penasaran dan ti tidak tahu ada dimana" melihat tingkah macan putih membuat Jaka Keling semakin takut, ini pertama kalinya dia melihat macan, dan bukan sembarang macan yang dia lihat. Jangankan untuk berdiri, untuk berbicara Jaka Keling merasa kesulitan,
"Sekarang kau berada di dunia lain, ini ada dunia lain kekuasaan ku, sepertinya kau masuk kesini tanpa sengaja. Kau tidak perlu takut, dengan memasuki dunia kecil ini, kau dipilih oleh alam. Tentu saja jika kau mampu, aku akan membantumu, oh ya kau bisa memanggilku 'Maung Bodas' penguasa lembah Curug Luhur" saat ini macan putih melompat keatas ranjang dan duduk dengan santai.
Suasana masih mencekam setidaknya itu yang dirasakan Jaka Keling, berada ditempat yang tidak diketahuinya dan ada macan putih gagah berada didepannya.
"Terakhir kali yang aku ingat adalah aku lompat kedalam jurang, setelah itu aku terbangun ditempat ini, mohon maaf tuan Maung Bodas, aku tidak tahu apa yang terjadi." Jaka Keling masih dalam posisi terduduk dan menyender ke bilik, walau sudah sedikit tenang, terlihat ingin menjauh tetapi terhalang oleh bilik dibelakangnya.
Gubuk yang tidak sempit dan cukup luas, terasa sesak bagi Jaka keling. Macan putih yang terus bergerak, kadang mendekat dan tidak lebih dari setengah meter dari jarak Jaka Keling, membuat Jaka Keling semakin ketakutan.
"Hmmm, tidak perlu takut biasakan dirimu dengan tempat ini dan keberadaan ku, jika sudah tenang kita bisa mengobrol dan aku akan sedikit menjelaskan apa yang terjadi. Kau bisa berjalan-jalan diluar atau apapun yang kau inginkan, aku akan beristirahat sebentar." Maung bodas mengambil posisi meringkuk, tidak lama matanya tertutup layaknya macan biasa yang sedang tertidur.
Melihat itu Jaka Keling masih dalam posisi ketakutan, Jaka Keling berlahan bangkit dan dengan hati-hati pergi keluar gubuk, setelah keluar dengan hati-hati menutup pintu dan segara pergi untuk mencari tempat untuk beristirahat dan menenangkan diri.
"semoga ini adalah sesuatu yang baik untukku" walau sudah meras lebih tenang, Jaka Keling masih merasa was-was dan gelisah. Ini adalah dunia baru baginya, juga kehadiran Maung Bodas yang masih misteri bagi Jaka Keling.
"jika ini didunia nyata, sepertinya aku akan mati ketakutan walau dia tidak menerkam ku" Setelah menjauh dari gubuk peristirahatan macan putih, Jaka Keling masih merasa takut juga bingung. Banyak pertanyaan dan keanehan yang dia rasakan.
mcnya penakut naif kurang kejam terhadap musuh JD ngk seru