NovelToon NovelToon
THANZI, Bukan Penjahat Biasa

THANZI, Bukan Penjahat Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Akademi Sihir / Penyelamat
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.Xg

pernahkah kau membayangkan terjebak dalam novel favorit, hanya untuk menyadari bahwa kau adalah tokoh antagonis yang paling tidak berguna, tetapi Thanzi bukan tipe yang pasrah pada takdir apalagi dengan takdir yang di tulis oleh manusia, takdir yang di berikan oleh tuhan saja dia tidak pasrah begitu saja. sebuah kecelakaan konyol yang membuatnya terlempar ke dunia fantasi, dan setelah di pikir-pikir, Thanz memiliki kesempatan untuk mengubah plot cerita dimana para tokoh utama yang terlalu operfower sehingga membawa bencana besar. dia akan memastikan semuanya seimbang meskipun dirinya harus jadi penggangu paling menyebalkan. bisakah satu penjahat figuran ini mengubah jalannya takdir dunia fantasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melodi Kuno dan Pertemuan Tak Terduga

Hari demi hari, minggu demi minggu berlalu di Hutan Terlarang. Thanzi telah kehilangan jejak waktu yang akurat, hidupnya kini diatur oleh terbit dan terbenamnya matahari, oleh rasa lapar dan haus, serta oleh ancaman konstan dari monster-monster yang tak henti-hentinya mengintai. Tubuhnya, yang tadinya hanya kuat, kini menjadi mesin bertahan hidup yang sangat efisien. Setiap ototnya terbentuk sempurna, setiap gerakannya presisi. Ia telah menjadi predator di antara para predator.

Luka di bahunya telah sembuh sepenuhnya, meninggalkan bekas luka putih yang tipis sebagai pengingat pahit akan pertarungan pertamanya. Cadangan mana dalam dirinya, berkat kemampuan unik tubuhnya untuk menyerap dan menyamarkan energi, kini jauh lebih besar dan lebih stabil. Ia bisa merasakan aliran mana yang kuat di setiap sudut tubuhnya, menunggu untuk dilepaskan.

Penguasaan Thanzi atas sihir ilusi telah mencapai tingkat yang mencengangkan. Ia tidak hanya bisa membuat ilusi sederhana, tetapi kini mampu menciptakan ilusi yang begitu kompleks dan berlapis, hingga mampu menipu monster-monster yang paling cerdas sekalipun. Ilusi yang bisa menyentuh, yang bisa mengeluarkan bau, yang bisa terasa nyata bagi semua indra lawannya. Ilusi resonansinya yang tidak menggunakan mana pun menjadi lebih halus dan lebih kuat, mampu memanipulasi emosi dan persepsi dasar monster dengan mudah.

"Hutan ini," Thanzi bergumam suatu pagi, menatap kanopi gelap di atasnya, "telah menjadi guruku yang paling brutal."

Ia tidak lagi menghindari pertarungan. Sebaliknya, ia mencari mereka. Setiap monster kuat yang dulu membuatnya lari terbirit-birit, kini menjadi sasaran latihannya. Ogre Lumut, Beruang Tanah Raksasa, Gargoyle Lumut, Serigala Batu, dan Ular Gergasi — ia telah bertarung dengan mereka semua, berulang kali. Pada awalnya, ia selalu kalah, terlempar, tergores, babak belur, dan harus kembali ke guanya dengan susah payah. Namun, setiap kesakitan adalah pelajaran, setiap kekalahan adalah batu loncatan.

"Resonansi: Distraksi!" ia berteriak dalam hati saat menghadapi Beruang Tanah Raksasa, memproyeksikan ilusi kawanan lebah raksasa yang mengerubungi kepala Beruang itu. Beruang itu menggeram, mencoba mengusir lebah yang tak terlihat. Thanzi melesat, pedangnya menusuk celah di antara cakar-cakar besar, kali ini menembus kulit tebalnya. Beruang itu meraung kesakitan. Thanzi tidak membunuh mereka, ia hanya melumpuhkan atau melukai mereka cukup untuk "memenangkan" latihan, lalu kembali ke guanya.

Semakin hari, Thanzi semakin kuat, semakin cepat, dan semakin licik. Ia tidak lagi hanya bertahan hidup; ia berkembang.

Melodi Misterius yang Memanggil

Suatu sore, saat ia kembali ke guanya setelah pertarungan yang intens dengan sepasang Harimau Bayangan, tubuhnya memar namun wajahnya menunjukkan kepuasan, melodi seruling itu kembali terdengar. Kali ini, suaranya lebih dekat, lebih jernih, dan lebih memanggil.

Melodi itu tidak hanya mengusir monster-monster di sekitarnya, tetapi juga mengirimkan gelombang resonansi yang aneh ke dalam dirinya. Bukan resonansi bahaya, melainkan resonansi yang dipenuhi aura kuno, penuh misteri, dan entah mengapa... terasa akrab. Rasa ingin tahu Thanzi, yang selalu ia tekan demi bertahan hidup, kini tak terbendung lagi.

"Suara itu..." Thanzi bergumam, bangkit dari duduknya meskipun tubuhnya protes. "Aku harus tahu siapa pemiliknya. Dan bagaimana dia bisa memainkan melodi yang begitu kuat."

Ia mengeluarkan replika Seruling Giok Hitam dari dalam tasnya. Bentuknya identik dengan yang ada di ingatannya, hitam pekat, dingin di sentuhan. Ia membandingkan resonansi melodi yang baru saja ia dengar dengan resonansi dari seruling di tangannya. Ada kemiripan yang mencolok.

Apakah... apakah itu Seruling Giok Hitam yang asli? Di Hutan Terlarang ini? Sebuah getaran aneh menjalari tubuh Thanzi. Jika itu benar, maka ia semakin dekat dengan tujuannya.

Menjelajahi Misteri: Jejak di Kedalaman Hutan

Dengan hati-hati, Thanzi mulai bergerak ke arah suara melodi itu. Ia tidak lagi menyembunyikan jejak mananya, justru membiarkannya sedikit terpancar, seolah memberikan isyarat bahwa ia tertarik pada melodi itu. Ia berharap pemain seruling itu akan mendeteksinya.

Ia bergerak lebih dalam ke jantung Hutan Terlarang, ke wilayah yang sebelumnya ia hindari karena bahaya yang terlalu ekstrem. Pepohonan di sini jauh lebih tua dan lebih besar, membentuk kanopi yang nyaris tidak memungkinkan cahaya menembus. Udara terasa lebih berat, dipenuhi aura sihir kuno yang kental.

Thanzi melangkah dengan sangat hati-hati, pedangnya siap terhunus. Ia menggunakan kemampuan ilusi resonansinya untuk mendeteksi setiap getaran, setiap pergerakan. Ia bisa merasakan aura monster yang sangat kuat di kejauhan, tetapi anehnya, mereka semua menghindar, seolah melarikan diri dari sumber melodi seruling itu.

Setelah berjalan selama beberapa waktu yang terasa seperti keabadian, melewati area yang dipenuhi pohon-pohon aneh dengan cabang-cabang melengkung seperti lengan dan mata bercahaya redup, Thanzi akhirnya melihat sebuah celah di kanopi hutan. Seberkas cahaya rembulan menembus, menerangi sebuah area kecil.

Di tengah area itu, Thanzi melihatnya. Sebuah reruntuhan kuno yang tertutup lumut tebal, pilar-pilar batu yang patah, dan patung-patung yang terkikis oleh waktu. Udara di sekitarnya terasa penuh dengan mana kuno yang pekat. Dan di tengah reruntuhan itu, duduk bersila di atas sebuah altar batu yang retak, adalah sesosok figur.

Itu adalah seorang pria tua. Rambutnya panjang, putih seperti salju, terurai hingga ke bahu. Janggutnya juga putih dan panjang, menutupi sebagian besar dadanya. Pakaiannya sederhana, berupa jubah lusuh berwarna abu-abu, tetapi memancarkan aura kebijaksanaan yang tak terlukiskan. Di tangannya, ia memegang sebuah seruling giok hitam yang terlihat sangat tua, permukaannya memancarkan kilauan samar di bawah cahaya rembulan. Melodi itu berasal dari seruling itu, melayang anggun di udara.

Pria tua itu tampak tidak menyadari kehadiran Thanzi, matanya terpejam, fokus pada melodinya. Namun Thanzi tahu, ia pasti sudah mendeteksi kehadirannya. Tidak ada yang bisa bertahan di jantung Hutan Terlarang ini tanpa mengetahui setiap detail lingkungannya.

Ini dia, pikir Thanzi, jantungnya berdegup kencang. Seruling Giok Hitam yang asli. Dan seorang pemain yang luar biasa.

Thanzi melangkah maju, perlahan, tidak ingin mengganggu melodi yang indah itu. Saat ia mendekat, pria tua itu perlahan membuka matanya. Matanya biru jernih, memancarkan kebijaksanaan yang tak terbatas, dan tersenyum tipis ke arah Thanzi.

"Aku tahu kau akan datang, Thanzi Aerion," kata pria tua itu, suaranya lembut, seperti angin yang berbisik di antara dedaunan. "Melodiku memanggil jiwa yang tepat."

Thanzi terpaku. Bagaimana pria tua itu tahu namanya? Misteri di hutan ini semakin dalam. Pertemuan ini jelas bukan kebetulan.

1
Grayn Alangkara
sok polos amat lu Michael
Grayn Alangkara
Thanzi mengalami apa yang pernah ku alami, tapi untungnya aku tidak memiliki pikiran untuk bertindak senekat itu meskipun otakku pernah memikirkannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!