NovelToon NovelToon
Sistem Pengganda Uang

Sistem Pengganda Uang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:71.1k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Rian adalah siswa sekolah menengah atas yang terkenal dengan sebutan "Siswa Kere" karna ia memang siswa miskin no 1 di SMA nya.

Suatu hari, ia menerima Sistem yang membantu meraih puncak kesuksesan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan pelan menuju Rian..

Ternyata itu adalah Ibunya muncul dengan wajah agak mengantuk karena memang jam sudah menunjukkan pukul 20.000, ibunya mengenakan daster dan kerudung tipis yang sedikit berantakan. Dia menyipitkan mata, mencoba menyesuaikan diri dengan pencahayaan ruang tamu atau ruang keluarga itu, lalu pandangannya langsung tertuju pada perempuan yang tertidur di pangkuan Rian, anaknya.

Ibunya menghentikan langkahnya, matanya langsung tertuju pada gadis berambut biru yang ada di gendongan Rian. Dengan alis berkerut, dia menatap putranya dengan penuh selidik.

‘Rian… siapa itu?’ tanyanya dengan nada tegas.

Rian menghela napas panjang, sudah kuduga ibu pasti akan bereaksi seperti ini. Dengan hati-hati, Rian menjawab dengan sedikit terbata - bata "A-Aku enggak tahu, Bu. Aku nemuin dia di jalan. Dia lagi dikejar orang, jadi aku nolongin."

Sang ibu menatap mata Rian lebih lama, seolah - olah mencoba mencari kebohongan dalam perkataan Rian. Pandangannya lalu kembali ke gadis yang masih tertidur, napasnya teratur, wajahnya tampak lelah.

"Kamu yakin dia bukan pembawa masalah bagi keluarga kita? Tau sendiri kan kita cuma berdua, kalau ada masalah ibu tak mau kamu dalam bahaya." tanyanya lagi, kali ini lebih dalam dan menasihati Rian anak tercintanya.

Rian menggeleng dan menjawab "Aku enggak tahu, Bu. Tapi aku enggak tega ninggalin dia di luar dia kan perempuan"

Ibunya mendesah panjang, lalu menatap putranya dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu, dengan suara lebih tegas, dia berkata, "Letakkan ia di kamar ibu, ibu akan tidur di sofa"

Rian menggeleng dan menjawab "Ia akan aku taruh dikamar aku dan aku aja tidur diluar, ibukan udah cape kerja"

Rian langsung membawa Gadis berambut warna biru itu ke kamar miliknya yang sederhana..

Kamarnya sederhana hanya ada satu ranjang, meja kecil, dan lemari kayu di sudut ruangan. Tidak banyak barang yang berantakan, hanya beberapa buku yang tersusun di rak dan jaket yang tergantung di belakang pintu.

Dengan hati-hati, dia membaringkan gadis itu di ranjangnya. Selimut tipis dia tarik hingga menutupi tubuhnya. Napas gadis itu masih teratur, wajahnya terlihat lebih tenang dibandingkan sebelumnya.

Rian berdiri sejenak, memperhatikannya. Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia dikejar?

Setelah keluar dari kamar, Rian menghela napas panjang.

Malam itu terasa begitu panjang dan melelahkan. Tanpa memedulikan apa pun lagi, dia berjalan menuju sofanya yang sederhana di ruang tamu.

Dia menjatuhkan diri ke sana, membiarkan tubuhnya tenggelam dalam kenyamanan seadanya. Matanya terasa berat, pikirannya masih dipenuhi banyak pertanyaan, tapi dia terlalu lelah untuk memikirkannya sekarang.

Dia melirik ke arah pintu kamarnya yang tertutup rapat. Gadis itu masih tertidur di dalam, aman untuk sementara.

"Besok aja deh pikirin semuanya", gumamnya pelan.

Dengan satu tarikan napas panjang, Rian menutup matanya. Tak butuh waktu lama sampai kantuk akhirnya membawanya ke dalam tidur yang cukup nyenyak.

- Keesokan Harinya -

Matahari pagi menerobos masuk melalui jendela, menerangi ruang tamu yang masih sunyi. Rian baru saja menggeliat di atas sofanya ketika mendengar suara langkah kaki dari arah kamarnya.

Pintu terbuka, dan gadis berparas putih nan cantik dan berambut biru itu muncul dihadapan Rian. Namun, berbeda dengan semalam, kali ini ekspresinya jauh lebih tajam. Matanya yang masih sedikit mengantuk kini dipenuhi kemarahan dan kewaspadaan.

"Ini di mana?!" tanyanya dengan nada tinggi, membuat Rian tersentak.

Dia menatap gadis itu dengan bingung. Semalam, dia begitu lemah dan ketakutan, tapi sekarang… seolah bukan orang yang sama.

"Kamu ada di rumah gue"jawab Rian, mencoba tetap tenang.

"Rumah lo?’"Gadis itu melipat tangan di dada, masih menatapnya dengan curiga.

"Kenapa gue ada di sini?!" Tanya nya

Rian menghela napas. "Gue nolongin lo semalam. Lo lagi dikejar orang, inget?"

Ekspresi gadis itu berubah sesaat, seolah ia mencoba mengingat. Tapi kemudian dia kembali menatap Rian dengan waspada.

"Gue enggak kenal lo. Bisa aja lo yang nyulik gue, dan lo pura - pura jadi pahlawan dan ngapain - ngapain gue" tuduhnya.

"Ia gue ngapain - ngapain lo dan sekarang lo jadi milik gw" Jawab Rian kesal

"Kan, awas aja lo, gue kasih tau papa gue dan lo bakal dipenjara! Teriak Perempuan berambut biru itu.

Rian mendengus kesal dan berkata "Yaelah lu percayaan aja lo, Kalau gue mau nyulik lo, ngapain gue tinggalin lo tidur nyenyak di kamar gue dan gue malah tidur di sofa?"

"Pasti gw pesen hotel dan lo gw tinggalin di sana sendiri, ngerti?" Lanjut Rian dengan nada Tegas

Gadis itu terdiam, bibirnya sedikit terbuka seakan ingin membalas, tapi tak menemukan jawaban.

Suasana hening sejenak. Rian menatapnya dengan sabar, sementara gadis itu masih menimbang-nimbang situasinya yang mana sesuai dengan perkataan Rian, ia tidak merasakan rasa sakit apa - apa berarti memang ia tidak diapa - apain.

Gadis Itu bernama Nadia Bert jurusan MIPA di Sekolah Menengah Atas dan oleh sebab itu ia tahu perihal reproduksi wanita maupun laki - laki.

Rian akhirnya bertanya setelah beberapa saat, dengan nada santai dan sopan karena sepertinya ia kembali tenang "Kamu anak siapa? Telepon Ayah atau ibumu dengan handphone ku karena kemarin aku gak melihat handphone disaku celanamu."

Rian menyodorkan handphone miliknya kepada Nadia.

Nadia mengambil handphone itu dan sedikit ragu menjelaskan identitas dirinya takut di sandera, namun setelah beberapa saat ia kembali berpikir tak masalah menjelaskan identitas dirinya karena ia penyelamat hidup ku kalo dia udah jahat pasti dari semalam udah ngapa - ngapain gw.

Nadia menjelaskan dengan nada pelan dan sedikit terbata - bata "A-Aku ini... Nadia Bert, a-anak dari Pak Adian Bert,’ ucap gadis itu dengan suara pelan, tapi cukup jelas untuk didengar.

Rian seketika terdiam mengingat nama itu bukan lah nama yang terdengar asing bagi diri nya.

Pak Adian Bert ialah orang terkaya kedua di Kota Adana, seorang pengusaha besar yang punya bisnis di mana - mana. Semua orang di kota ini pasti tahu siapa dia.

"Waduh, Kamu serius?" Rian menatapnya dengan skeptis.

Gadis itu mengangguk pelan, sorot matanya tetap serius tanpa adanya kebohongan sedikit pun.

Rian menghela napas dalam. Jadi, gadis yang semalam dia selamatkan ternyata bukan orang sembarangan, ia mengira mungkin saja pengejar itu mengincar orang kaya saja yang lewat ternyata ditargetkan. Dia bukan cuma korban yang dikejar tanpa alasan dia adalah korban yang ditargetkan.

"Jadi… yang ngejar kamu semalam cuma saingan bisnis keluarga?’ tanyanya memastikan.

Gadis berambut biru itu mengangguk dan menjawab "Iya, sepertinya mereka cuma orang-orang yang mau cari celah buat tekan keluarga kami.

Rian mengangguk mengerti akan jalan ceritanya.

"Udah, telepon tuh orangtuamu" Rian menunjuk handphone sederhana Rian yang berada di tangan Nadia.

"Iya" Nadia mengangguk dan segera menelepon ayahnya.

1
Teguh Aja
ada kendala di hp, maaf /Pray/
Edy Sulaiman
buat cerita jgn ngegantung bray, kalau gk ada niat utk mengakhiri cerita. buat cerpen aja lgsung tamat...
Edy Sulaiman
berkembang nih ceritanya walaupun agak lmbat..
Edy Sulaiman
ini system nya oon atau host nya yg Lemot...
Edy Sulaiman
/Drool//Drool//Drool/
Edy Sulaiman
kurang gereget thor!". tensinya harus dinaikan sedikit aja..
Edy Sulaiman
gak hub orang tua nya Sasha aja Rian..dia org kaya no satu semua org tau ayahnya Sasha..
Syaiful Ipul
lanjutkan thor👍
Nur Alim Amra
Luar biasa
Nur Alim Amra
Lumayan
Agang Junior
jgn sampe memiliki perempuan lebih dari 1
Aspian Samsu
Luar biasa
Eda Eda
👍
Simba Berry
cerita sistem paling aneh.masak punya sistem tapj tak bjsa bantj apa2.biasanya kalau punya sistem bjsa melakjkan apa saja.apalagj urusan duit.sistemlah jagonya.tapi ini butuh duit malahan minjam sama orang lajn.he..thor..buat apa punya sistem kalau dujt aja tdk bisa bantu.sistem bodoh.
Simba Berry
sama.saya juga kalau kaya akan selalu membantu orang2 yg butuh bantuan.
Simba Berry
.maaf ya thor inimah bukan cerita sistem tapi ini cerita percintaan.kalau ini cerita sistem otomatis 75% Topiknya mengenai sistem.tapi ini topik sistemnya sangat sedikit.cerita yg dibahas kebanyakan mengenai cinta segitiga.ini cerita sistem paling konyol.
Simba Berry
kalau kelipatannya cuma sekalj kapan kayanya ryan?
Fano Jawakonora
tqnpa riqn sadari dia sdh mebuat api disekelilingnya blm nadia dan shasa
Fano Jawakonora
kasian rian, sistem koq pelit amat tanggung kalau cuma nenggabdakqn mendingan skaliqn kasih yg besar"
Feri Hermanto
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!