Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Fitria Resign
Fitria kembali ke kota seteleh menyerahan laporan kerjanya kepada Elen.
Hatinya sakit diperlakukan seperti ini ingin menjelaskan tapi tidak ada yang akan percaya. Hendri sendiri memilih pulang dan Kevin yang melanjutkan pekerjaan disana.
Berita pernikahan mereka segera tersebar ditelinga para rekan bisnis Hendri.
Kevin masuk keruang kerjanya. Semua mata menatapnya, selamat ini banyak wanita baik model, penyanyi, berusaha mendekatinya tapi dia tidak pernah menatap mereka. Dan mereka sangat yakin kalau CEO mereka itu dijebak oleh wanita itu.
Fitria masuk kantor semua orang menatapnya dengan jijik dan menganggapnya jalang. Seorang Hendri Wijaya duda kaya dan mapan mana mau menatap fitria yang biasa saja dan hanya karyawan rendahan.
"E katanya ada yang naik ranjang duda kaya ya? "
"Masa sih? Selevel ngak? "
"Ya tidaklah, ngaca dong, ngaca? Punya kaca ngak? "
"Pasti ngak punya, kasian diprianya dapat bekas mantan ani-ani lagi"
Banyak kata kasar, cacian dan umpatan yang didengarnya. Disekolah anaknya Gabi dibuli oleh teman-temannya, para orangtua berdemo mengancam akan memindahkan anaknya jika Gabi tidak dikeluarkan dari sekolah.
Dampak yang buruk baginya, Gabi menangis mendengar kata-kata umpatan yang tak pantas didengarnya keluar dari mulut para orangtua murid.
Dikantor karena rumor yang beredar membuat sebagian klien menarik kerjasama dengan Hendri. Mereka mengganggap Hendri suami yang tidak bertanggung jawab pada istrinya., dan semua rencana Ronal yang berhasil mengambil alih proyek perusahaan himalaya dari tangan Hendri.
"Sore hen apa yang harus kita lakukan, masalah ini sangat berdampak pada perusahaan. Himalaya sudah menarik kerjasamanya dengan kita dan diserahkan pada pihak lawan. "
"Aku sudah mendengarnya, menurutmu apa yang akan aku lakukan? "
"Kalian harus tinggal bersama"
"Aku sangat membencinya Vin? "
"Aku tahu tapi semuanya telah terjadi"
"Baiklah kita tunggu sebentar lagi"
"Aku percaya kamu bisa mengembalikan kepercayaan klien"
Fitria memilih mengundurkan diri, batinnya terlalu sakit mendapat cacian dari rekan kerjanya terlebih Elen yang selalu memanas-manasi keadaan.
"Sayang wanita itu mengundurkan diri" ujar Sandra
"Dia sudah tidak dibutuhkan lagi, berilah dia pesangon yang besar, anggap saja itu untuk membayar harga dirinya"
"Kamu jahat sayang, tapi baiklah akhirnya proyek itu jatuh ketangan kita"
"Berikan dia pesangon sebear 500juta dan gaji selamat 3 bulan plus bonus 100juta, kukira itu cukup"
"Baiklah sayang, akan kukirim kerekeningnya"
Fitria tak berani kembali kerumah, dia memilih keapartemen pemberian Raka.
Kring kring
"Fit kamu dimana? Gabi ngak gabi" isak ibu dibalik telpon
"Aku diapartemen bu, ada apa dengan Gabi? "
"Gabi dibuli oleh teman sekelasnya dan dikeluarkan dari sekolah"
"Apa? Baik bu siapkan barang-barangnya aku akan membawanya sementara diapartemen"
"Baik ngak"
Fitria mengambil kunci mobil da berlalu menuju rumahnya, dia tak menyangka masalah ini akan berdampak pada anaknya.
Tiba dirumah dia langsung masuk kedalam tanpa peduli dengan tatapan para tetangga yang menatapnya dengan sinis.
"Sayang maafkan mama" ujar Fitria memeluk anaknya.
"Tenangan diri kalian, sebaiknya kalian sementara diapartemen dulu, sampai keadaan tenang" ujar ayah
"Baik ayah kalian boleh ikut dengan kami"
"Kami disini saja ngak, ibu akan kesana melihat kalian, ibu yakin kamu wanita yang kuat"
"Ia bu, makasi ya"
"Barang-barang kalian sudah ibu siapkan, pergilah jaga diri kalian baik-baik. Fitria hati-hati"
"Baik ibu"
Fitria membawa Gabi pergi dari sana, Gabi seperti hanya terdiam mengikuti mamanya pergi.
Tiba diapartemen Risal sudah menunggu mereka disana, dia percaya kalau Fitria tidak mungkin melakukan itu.
"Halo sayang, apa kabar? " tanya Risal
Gabi hanya menatap Risal sejenak tanpa berkata apa-apa.
"Masuklah"
Gabi masuk langsung membaringkan diri dikamarnya.
"Fit ada apa dengan Gabi? "
"Aku tidak tahu kalau masalah ini akan berdampak padanya" air mata jatuh memenuhi kedua pipinya.
"Rasanya aku tidak sanggup lagi menghadapi ini semuanya, aku bertahan hanya untuk Gabi dan sekarang semua ini terjadi lagi padaku".
"Aku dan percaya kamu tidak mungkin melakukan itu"
"Kamu percaya padaku? "
"Ya aku percaya. Kamu wanita kuat dan tegar"
"Makasi ya Risal"
"Saranku lebih baik kalian jangan disini terlalu berbahaya, lebih baik kalian ikut denganku"
"Kemana Risal? Hanya ini tempat kami"
"Kita ke apartemen raka"
"Apartemen raka? "
"Kalian mau kan? "
"Aku tidak ingin mari, aku akan menghadapi ini"
"Kalau yakin? "
"Ya aku yakin"
"Baiklah, aku akan kirimkan bahan makanan untuk kalian. Untuk sementara pakai mobilku, kemarikan kunci mobilmu".
"Baiklah"
Fitria 'masuk kedalam kamar Gabi, membaringkan tubuhnya disamping tubuhnya memeluk Gabi.
"Sayang maafkan mama tapi mama bersumpah mama tidak melakukan itu, mama juga tidak tahu kalau kamu akan dibulli disekolah, maafkan mama. Katakan apa yang harus mama lakukan agar kamu mau memaafkan mama" isaknya memeluk anaknya.
"Aku marah mereka menghina mama, aku tidak terima mama, "
"Sayang" ujar Fitria terharu memeluk anaknya erat-erat.
"Aku ingin menjaga mama selamanya, aku kecewa aku tidak bisa melindungi mama"
"Ia sayang, terila kasih sudah hadir untuk mama".
"Mama jangan nangis lagi ya, melihat mama menangis aku merasa menjadi anak yang tidak berguna"
"Baik sayang, mama janji tidak akan menangis lagi kita akan hadapi ini bersama"
"Janji? "
"Ia sayang mama janji"
"Sekarang tidurlah, kamu mau apa biar mama masakin buat kamu? "
"Makan apa saja, asalkan itu masakan mama"
"Baiklah sayang, sebentar lagi pesanan kita tiba mama akan masak makanan kesukaan kamu"
"Ia mama"
Ting ting
Pesan masuk pada ponsel Fitria. Pesan pertama dari Risal yang beritahu kalau sebentar lagi kurir akan mengantar barang-barang kebutuhan mereka.
Pesan berikut notifikasi dari Mbanking tentang honor bonus dan pesangon dari perusahaan.
"Ternyata aku dapat sebesar ini? Apa ngak Salah? "
Ting ting
Sandra (itu gaji dan bonus untukmu serta pesangon, walaupun kamu baru masuk kerja tapi kamu memberikan Yang terbaik untuk perusahaan. Suatu saat kalau kamu ingin kembali kami akan menerimamu kembali)
Fitria (Terima kasih bu Sandra.)
Risal pergi menuju rumah sakit mengendarai mobil Fitria.
Tiba disana dia disambut dokter Valen Yang sudah mendengar kabar tentang fitria.
"Dokter Risal kamu sudah dengar kabar tentang mantan sepupumu itu? Ternyata dia menolakmu karena kamu tidak sekaya Hendri Wijaya"
"Terus? '
"Ya Aku hanya kasihan denganmu"
"Tapi aku tidak butuh belas kasihan darimu. Aku ingin kamu pergi dan menjauh dari hadapanku" jawabnya dan berlalu dari hadapan dokter Valen.
"Sombong sekali kamu Risal, akan kubuat kamu menyesal" gumam dokter valen.
"Kamu caritahu dimana keberadaan wanita itu? ' ujar Hendri
"Dia tinggal bersama kedua orangtuanya. Aku dengar anaknya juga dibulli dan dikeluarkan dari sekolah sampai saat ini belum ada sekolah Yang mau menerimanya"
"Biarkan saja, aku tidak perduli"
"Hen kemarin papi menghubungiku, mereka sudah mendengar tentang masalah ini. Dan memintamu membawanya kerumah Wijaya"
"Vin aki tidak mungkin membawa wanita itu kesana? "
"Pergilah dan jelaskan semuanya"
"Baiklah, biarkan aku pergi sendiri"
Sudah beberapa hari Risal mencari sekolah untuk Gabi tapi hingga saat ini belum ada sekolah Yang menerimanya.
Ya Tuhan apa Yang harus kukatakan pada Gabi kalau semua sekolah Yang kudatangi menolaknya karena apa Yang dialami oleh mamanya, aki yakin dia pasti akan menyalahkan dan membenci Fitria, berilah petunjukmu ya Tuhan, apa Yang harus kulakukan? " gumam Risal mencengkram setirnya kuat-kuat.
Mengapa anak sekecil itu sudah menanggung beban sebesar ini, ya tuhan tolonglah hambamu ini" lanjutnya
Risal melanjutkan perjalanannya ke sekolah Yang lain berharap ada sekolah yang mau menerimanya.
Gabi anak Yang cerdas, setiap ada lomba cerdas cermat sekolahnya selalu keluar sebagai pemenang, tapi dari sekolah tidak memandang prestasinya mereka hanya memikirkan nama baik"