Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 01
"Liam, aku sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, sekarang giliran mu untuk menepati janjimu, ayo kita menikah," ucap seorang wanita cantik dengan penuh harapan, kedua tangan nya memegang erat pergelangan tangan seorang laki-laki yang berpakaian rapi dan serba hitam yang berdiri di hadapannya saat ini.
"Berikan dokumen nya kepada ku," kata laki-laki itu sambil menadahkan satu tangan nya.
Flora, mengambil berkas yang telah dia curi dari sang papa dan menyerahkan itu kepada Liam, kekasih yang selama ini ia cintai dengan sepenuh hati, meskipun papa nya menentang keras hubungan mereka.
Sang papa yang memiliki penyakit jantung koroner kini terbaring lemah di rumah sakit, hal itu menjadikan peluang bagus bagi Flora yang bodoh dan buta akan cinta bertindak seenaknya.
Malam itu ia menyelinap keluar untuk bertemu dengan Liam di gudang tua yang berada tak jauh dari rumah nya.
Dengan senyum penuh arti, Liam menerima berkas yang notabene nya adalah seluruh aset perusahaan keluarga Dermawan.
"Akhirnya," ucap Liam dengan penuh nafsu terhadap kekayaan yang telah lama dia incar.
"Liam sekarang semua aset telah di ubah atas nama mu, sekarang kau harus menikahi ku dan hidup bahagia, papa ku juga sekarang koma dan tidak sadarkan diri masih di rumah sakit, aku hanya punya kamu sekarang, ayo kita menikah secepatnya," kata Flora tidak sabar.
Wajah laki-laki itu seketika berubah, beberapa orang kini berdiri di belakang nya entah muncul dari mana.
"Menikah? Yang benar saja," lirih nya dengan senyum yang menyeringai.
"Tangkap dan ikat dia," ucap Liam.
Beberapa orang yang sebelumnya berdiri di belakang nya kini menghampiri Flora dan kemudian menarik paksa tangan Flora lalu mengikat wanita itu di sebuah kursi yang ada di dalam ruangan tersebut.
Gudang tua itu kini menjadi saksi bagi Flora kalau dirinya telah di tipu oleh laki-laki yang amat ia cintai itu.
"Apa-apaan ini? Liam, kenapa aku di ikat? Siapa mereka?" tanya Flora dengan tatapan panik dan penuh tanda tanya.
Tap ...
Tap ...
Tap ...
Suara langkah kaki seseorang yang saat ini terdengar menggema di ruangan tersebut semakin dekat ke arah mereka.
"Sayang, semuanya sudah berhasil? Seperti nya sudah saatnya kita mempublikasikan hubungan kita," ucap seorang wanita yang terlihat seumuran dengan Flora, ia kini merangkul lengan Liam dengan mesra.
"Tara, kau! Lepaskan Liam dia itu calon suamiku," ucap Flora yang masih tidak mengerti.
Wanita bernama Tara itu tersenyum dan kemudian menghampiri Flora sambil memegang sebilah pisau di tangan nya.
"Wanita bodoh, jika kau adalah calon istrinya, kenapa kau diikat di sini sekarang? Liam sama sekali tidak pernah mencintaimu, pacarnya selama nya hanya aku seorang, kau itu hanya di manfaatkan untuk jembatan kami menjadi orang kaya, Flora Flora, kau benar-benar sudah membantu banyak, sepertinya aku harus berterima kasih kepada mu," ucap Tara sambil megusap pipi Flora dengan ujung pisau di tangan nya.
"Liam! Apa-apaan ini? Jelaskan padaku, kau tidak mungkin menghianati aku kan? Apa salahku? Selama ini aku selalu baik dan mencintaimu, Tara juga, kau adalah sahabat ku," ucap Flora setengah menjerit.
"Seperti yang di jelaskan Tara, kau itu hanya jembatan bagi kami, dan aku tidak pernah mencintaimu, aku hanya mencintai Tara," jelas Liam sambil tersenyum miring.
"Sahabat? Aku bukan sahabat mu, atas dasar apa kau harus jadi orang yang beruntung memiliki kekayaan dan kekuasaan sedangkan aku hanya gadis miskin yang selalu di hina, kita bukan sahabat, aku selalu di permalukan orang-orang saat bersamamu!" ucap Tara penuh emosi.
"Ternyata kalian berdua telah bersekongkol untuk menipu ku dan keluarga ku!? Liam! Papa ku sangat baik padamu meskipun dia tidak setuju dengan hubungan kita! Kenapa kau melakukan ini?" jerit Flora sambil menangis tidak bisa menerima kenyataan tersebut kalau dirinya telah di tipu.
"Dia baik? Itu karena aku anak dari supir papa mu! Karena itu dia baik!" ucap Liam lagi.
"Sekarang sebaiknya kau menyusul papamu, oh ya, aku lupa memberi kabar, kalau papa mu itu sudah mati," ucap Tara yang kemudian menghunus pisau tersebut ke perut Flora.
Tak sempat menjawab, Flora kini merasakan sakit yang menusuk ke dalam tubuh nya. Darah segar mengucur dari luka dan perutnya.
"K-kalian, b-bajingan," ucap nya terbata-bata.
"Oh ya, sebelum kau mati, kau harus tau satu hal, saat kecelakaan itu, yang menyelamatkan mu sama sekali bukan aku, tapi Daniel, laki-laki lumpuh yang berkali-kali kau sakiti dan kau hina itu," bisik Liam ke telinga Flora.
Hati Flora seketika semakin hancur mendengar fakta tersebut, ia jatuh cinta kepada Liam dan rela melakukan apapun kepada nya hanya karena mengira kalau Liam adalah penyelamat nyawa nya, namun siapa sangka bertahun-tahun dia malah salah orang.
"Bakar tempat ini," ucap Tara setelah membuang pisau bekas ia menusuk Flora.
Flora kini tidak berdaya, rasa sakit di perutnya sama sekali tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya, bagaikan di tusuk ribuan anak panah Flora kini benar-benar menyesal, papa nya meninggal dan kedua orang yang dia percaya kini berkhianat, menipu nya begitu lama.
Apu mulai berkobar di dalam gudang tersebut, bau bensin di mana-mana, anak buah Liam telah menyebarkan api di seluruh ruangan gudang tersebut dan mereka segera meninggalkan tempat itu.
"Tolong ... Tolong a-ku ... " lirih Flora yang hampir tak terdengar oleh siapapun.
Sementara itu di luar sana ...
"Tuan muda, apinya sudah besar, mungkin kita sudah terlambat," ucap seorang laki-laki sambil menahan pegangan di belakang kursi roda orang yang dia panggil dengan sebutan tuan muda.
"Diam! Lepaskan kursinya, aku akan masuk," ucap laki-laki tersebut.
"Tapi tuan,"
"Jangan halangi aku!"
Ia segera mempercepat laju kursi roda nya dan masuk ke dalam kobaran api tampa rasa takut meskipun dirinya duduk di atas kursi roda.
"Tuan muda!"
Jeritan anak buah nya sama sekali tidak ia dengarkan, mereka juga tidak bisa menghentikan nya untuk masuk ke dalam tempat itu.
"Flora!" ia segera menemukan gadis yang ia cari, namun api semakin besar, salah satu tiang yang terbakar kini tumbang ke arah nya, membuat ia jatuh dari kursi roda.
Tetap hal itu sama sekali tidak membuat seorang Daniel putus asa, dia merangkak menghampiri tubuh Flora yang sudah tergeletak di lantai, meraih dan memeluk nya dengan erat.
"Flora, Flora bangun lah, maafkan aku, semua ini salahku, seharusnya aku tidak melepaskan mu begitu saja," kata nya sambil menangis.
Flora kembali membuka matanya, kondisi nya saat ini benar-benar sudah tidak memungkinkan.
"K-kak Niel," Flora menyentuh wajah Daniel dengan tangan nya yang berlumuran darah, "m-maaf kan a-ku, jik-a ada ke-sem-patan ke du-a, a-aku pasti akan me-milih mu," Flora menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Daniel.
Tepat di saat itu api pun berhasil di padamkan oleh anak buah Daniel namun tetap saja sang wanita telah tiada.
"Floraaaaaaaaaaa!!!!!" jeritan itu menggema.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.