NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terbelenggu MAHKOTA

Cinta Yang Terbelenggu MAHKOTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta Beda Dunia / Romansa Fantasi / Action / Diam-Diam Cinta / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Kerajaan itu berdiri di atas darah, dusta, dan pengkhianatan.

Putri Mahkota yang logis dan penuh tanggung jawab mulai goyah ketika seorang tabib misterius menyingkap hatinya dan takdir kelam yang ia sembunyikan.

Putri Kedua haus akan kekuasaan, menjadikan cinta sebagai permainan berbahaya dengan seorang pria yang ternyata jauh lebih kuat daripada yang ia kira.

Putri Ketiga, yang bisa membaca hati orang lain, menemukan dirinya terjerat dalam cinta gelap dengan pembunuh bayaran yang identitasnya bisa mengguncang seluruh takhta.

Tiga hati perempuan muda… satu kerajaan di ambang kehancuran. Saat cinta berubah menjadi senjata, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang akan hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1 : Topik Yang Sama

Seorang wanita berambut hitam panjang yang di sanggul indah dengan tusuk kode putih sederhana yang menghiasi rambutnya. Ia mengenakan gaun putih panjang yang polos dengan sepatu yang senada.

Dia sedang duduk di dalam ruangan yang di penuhi rak tinggi berisi ratusan bahkan ribuan buku, tersusun rapi di sana dengan beberapa tema yang beberapa seolah menciptakan dunia miliknya sendiri. Di atas pangkuannya, sebuah buku tebal membuatnya terhanyut ke dalam kisah misteri pembunuhan.

Cahaya pagi disertai angin sejuk menyusup masuk melewati jendela besar yang berada di sisi ruangan hingga tirai yang menutupi jendela itu sedikit tersikap mengikuti gerakan angin. Di bawah kakinya seekor kucing tertidur lelap menemaninya dalam keheningan.

Tak lama, keheningan itu lenyap saat pintu kayu besar berderak terbuka. Menampilkan seorang gadis yang usianya tidak jauh darinya berdiri di ambang pintu. Raut wajahnya dipenuhi kecemasan saat pandangan mereka bertemu, membuat gadis di ambang pintu langsung menunduk.

“Putri... Yang Mulia Raja mencarimu dan kedua adikmu.”

Mata wanita yang duduk di sana langsung terbelalak kaget. “Ayah?” Dia segera menutup bukunya dengan cepat, meletakkannya di atas meja kecil di sampingnya. Dia beranjak bangun sebelum melangkah pergi dengan sedikit mengangkat gaunnya agar dia bisa berlari dengan mudah.

Saat melewati gadis itu, matanya melirik sekilas. “Cealia, tolong rapikan semuanya! Jangan sampai ayah melihatnya.”

Cealia, pelayan pribadi wanita itu menoleh dengan cepat dengan kebingungan. “Putri, ke mana kamu ingin pergi?”

“Aku perlu keluar dulu, bilang pada ayah untuk menunggu sebentar.” Jawab wanita itu sambil bergegas keluar.

Dia berlari menelusuri lorong istana, pandangannya langsung tertuju ke arah halaman istana. Tepat di bangunan khusus berbentuk sangkar besi berukiran indah, di sana berbagai tanaman bertumbuh rimbun dengan pancuran air yang berada di tengah hingga membuat suasana yang menenangkan dan seseorang suka menghabiskan waktunya sendirian di sana.

“Lyanna...”

Wanita itu memanggil nama seseorang saat dia membuka pintu besi dan matanya langsung tertuju ke arah gadis yang sedang duduk di tepi pancuran air. Rambut panjang yang digerai hingga ke pinggang membiarkan angin menghembusnya dengan lembut. Gaun berwarna merah serta jepitan bunga di sisi kepalanya menambah ketenangan di wajahnya saat dia sedang memainkan seruling di tangannya.

Begitu wanita itu masuk, gadis bernama Lyanna itu mengangkat kepalanya dan tertegun saat melihat kakaknya. Dia beranjak berdiri. “kak Yvaine? Kenapa kau ada di sini?”

“Lyanna, ayah mencari kita..” ucapnya sambil melangkah mendekat dan memegang tangannya.

Lyanna terkejut, alisnya mengerut. “Ayah? Lalu, apakah Veyra sudah tahu?”

“Belum, tapi kita harus menjemputnya...” Yvaine menggeleng cemas.

Lyanna mengangguk. Meletakkan serulingnya di tepi pancuran air. Dia berlari bersama Yvaine meninggalkan halaman istana menuju halaman belakang istana. Nafas Yvaine sedikit terengah-engah saat dia berlari di samping Lyanna.

“Kak, kenapa ayah mencari kita pagi-pagi sekali? Tidak biasanya ayah melakukan ini?” Lyanna menoleh sekilas.

Yvaine menggeleng. “Aku juga tidak tahu, tapi...rasanya panggilan ayah yang begitu mendesak seperti ini tidak akan jauh-jauh dari topik itu.”

“Topik itu lagi? Sungguh? Apa ayah tidak lelah membicarakan hal itu? Aku sungguh sudah lelah mendengarnya.” Lyanna menghela nafas.

Setelah keduanya sampai di halaman belakang istana, keduanya terkejut. Pemandangan yang berbeda menanti mereka di sana dengan puluhan papan bidik panahan berdiri sejajar dengan rapi. Sebagian besar papan bidik itu di penuhi anak panah yang tertancap di bagian tengah. Beberapa patung kayu berbentuk manusia berdiri kokoh sebagai target sasaran. Di tanah juga penuh dengan pedang, belati, anak panah dan berbagai senjata lain yang berserakan di sana.

Seorang gadis dengan rambut panjang yang terikat rapi hingga menjuntai ke pinggulnya sedang berdiri di tengah halaman belakang. Kedua matanya tertutup dengan kain saat dia memegang panahan berisi anak panah yang kini tertuju ke arah patung kayu itu di hadapannya.

Yvaine yang melihat itu menggeleng dan melangkah maju mendekati gadis itu bersama Lyanna yang menyusul di belakangnya.

“Veyra!”

Tubuh Veyra langsung membeku saat tarikan tangannya terlepas hingga membuat anak panahnya melesat cepat melewati patung kayu dan menancap ke pohon. Mengetahui tidak mengenai sasaran, Veyra menarik kain dari matanya hingga terlepas dan menggenggamnya di tangannya.

“Sialan...”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!