Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Masih selamat
Surya yang baru datang bersama dengan Mak paraji jadi tersentak kaget karena dia hafal dengan suara sang istri, segera pria ini berlari masuk untuk melihat apa yang telah terjadi di dalam rumah karena terlihat Manda begitu ketakutan dan dia merasa memang ini ada sesuatu yang sudah terjadi saat tadi ditinggal oleh dia.
Mak paraji juga tidak menyangka ketika di dalam rumah sudah ada Rion yang sedang mencekik Sari, Surya berusaha keras untuk memisah kan Rion dari atas tubuh Sari yang sedang tergeletak begitu saja akibat tidak sanggup untuk melawan kekuatan Rion yang begitu besar sehingga dia hanya bisa pasrah dan menendang udara ketika tangan Rion mencekik keras.
Manda segera dibawa masuk ke dalam kamar oleh Mak paraji karena keadaan wanita ini juga sudah semakin mengkhawatirkan karena desakan bayi yang semakin kencang untuk segera keluar, makanya dibiarkan begitu saja Rion dan Sari karena sudah ada surya yang akan mengurus keadaan di luar sana.
Sebab keadaan memang sama-sama mencekam dan Manda lebih membutuhkan pertolongan karena bayi yang ada di dalam kandungan itu mendesak ingin segera keluar saja, sedangkan nanti Surya masih bisa meminta tolong kepada para warga yang kebetulan lewat atau bahkan mendengar suara berisik dari dalam rumah Surya saat ini.
"Lepaskan tanganmu dari Sari sekarang!" Surya menarik tubuh Rion yang sangat kecil dan kurus itu.
Namun walau tubuh Rion sangat kecil dan juga kurus tapi dia memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga Surya saja merasa kewalahan ketika akan menangani pemuda tersebut, jelas sekarang di sini Surya kalah tenaga dari pemuda yang kurus kering seolah tidak memiliki daging di dalam tubuh ini.
"TOLOOOONG, INI RION MENGAMUK DI DALAM RUMAH KU!" Surya berteriak keras agar para warga ada yang mendengar.
"Eeeeghh!" sedangkan saat ini wajah Sari sudah merah padam karena tidak bisa bernafas.
"Mati lah, kau masih berpikir akan kembali lagi pada nya?!" Rion menyeringai di atas tubuh Sari.
"Pak Bahar ini Rion di dalam rumah ku!" Surya berteriak ketika melihat Pak Bahar yang sedang membawa senter untuk mencari keberadaan sang anak.
"La Ilaha illallah!" Pak Bahar segera masuk ke dalam rumah untuk mengambil sang putra.
"Lepaskan tangan mu ini, Nak." Bu Ratih juga berusaha untuk menarik tubuh Rion.
Untung nya tadi Pak Bahar masih sempat meminta tolong juga kepada Ustad Toni sehingga sekarang Ustad Toni ada di sana untuk berusaha menolong Rion yang kembali kerasukan, entah sampai kapan dia akan terus seperti ini tapi yang jelas memang Pak Bahar dan yang lain sudah berusaha keras untuk memberi pengobatan yang bagus agar Rion kembali normal.
Namun apa daya karena memang keadaan tidak bisa membaik dan saat ini Rion juga malah semakin menjadi sehingga dia sampai nekat mendatangi rumah wanita yang sedang mengandung, mungkin saja iblis yang ada di dalam tubuh Rion tahu mana wanita yang akan segera melahirkan sehingga dia mendatangi rumah Manda karena ada niat untuk mengambil bayi yang akan di lahirkan itu.
"Aaaghhh kalian semua bangsat!" pekik Rion kejang di atas lantai ketika ustaz Toni mengusap wajah dia menggunakan air yang di bacakan Yasin.
"Tinggalkan tubuh yang tidak berdosa ini." bentak Ustad Toni kepada iblis tersebut.
"Aku pasti akan datang untuk menuntut balas!" teriak iblis itu dan kemudian Rion kembali pingsan.
"Alhamdulillah." ustad Toni mendesah lega dan dia kembali membaca surah pendek agar Rion bisa segera sadar.
"Ya Allah anak ku, harus bagaimana lagi aku mengobati dia?" Bu Ratih memelas karena dia memang begitu bingung.
"Surya aku minta maaf dengan sepenuh hati karena Rion sudah membuat kegaduhan seperti ini di rumah mu." Pak Bahar sampai membungkuk di hadapan Surya.
"Pak tidak perlu seperti itu karena aku juga tahu bagaimana kondisi Rion." Surya merasa tidak tega juga untuk marah kepada Pak Bahar.
"Sekali lagi aku minta maaf, sungguh aku sangat menyesal atas apa yang telah terjadi sekarang." Pak Bahar memang merasa sangat tidak enak.
"Tidak apa apa, Manda juga masih dalam proses melahirkan dan kebetulan ada Sari di sini yang menolong." Surya berusaha untuk lapang dada.
"Mbak Sari maafkan Rion." Bu Ratih segera menolong Sari yang masih bernafas dengan susah payah karena dia di cekik seperti itu.
Sari hanya bisa mengangguk karena untuk menjawab dia masih tidak memiliki tenaga, hanya saja kadang di dalam hati dia merasa begitu hancur setelah masa lalu diungkit seperti itu oleh iblis yang ada di dalam tubuh Rion tadi. Sari merasa penasaran tentang iblis itu karena dia bisa mengetahui semua masa lalu yang begitu kelam, padahal tidak semua orang tahu apa yang telah Sari alami di zaman dulu.
Dia pindah dari kota karena orang yang dulu mengajak dia bekerja telah memiliki suami lagi dan Sari merasa tidak cocok dengan tempat itu sehingga dia memutuskan untuk tinggal di pulau ini, untuk kembali ke desa dia juga merasa tidak nyaman karena ada mantan suami di sana dan Sari masih merasa bersalah sehingga dia memutuskan untuk tinggal di pulau ini saja untuk menemukan ketenangan hidup yang lebih baik lagi.
"Aaaghhhhh!"
"Oeeeek, Oeeeeek."
"Alhamdulillah!" Surya menjadi begitu senang ketika mendengar suara bayi yang sudah menangis.
"Untung tidak terlambat karena Manda memang sudah mau melahirkan." Bu Ratih berkata dengan suara pelan dan lirih.
"Iblis yang ada di tubuh Rion tahu mana bayi yang akan segera lahir sehingga dia mendatangi Manda." ujar Ustad Toni.
Bu Ratih mengangguk karena mungkin saja memang iblis itu mencari darah bayi untuk di jadikan kekuatan dia menjadi lebih paten lagi, tapi mereka semua tentu tidak tahu apa fungsi darah bayi bagi seorang iblis sehingga mereka bertanya-tanya di dalam hati kenapa harus meminta bagi untuk di jadikan tumbal seperti itu.
"Aku permisi dulu kalau seperti itu ya karena aku akan segera membawa Rion pulang." pamit Pak Bahar kepada Surya.
"Iya, Pak." Surya mengangguk dan dia memberikan ruang agar Pak Bahar bisa menggendong tubuh sang anak.
"Surya, ke depannya nanti kau memang harus ekstra menjaga anakmu karena pasti Rion nanti akan kembali lagi untuk berusaha mendapatkan bayi itu." pesan ustad Toni.
Surya mengangguk paham karena memang dia harus berjaga agar bayi yang baru saja di lahirkan Manda tidak mendapatkan gangguan, bukan hanya gangguan saja tapi juga keselamatan dari bayi itu sendiri Karena Rion pasti tidak akan menyerah begitu saja.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya.
Zahira sudah tenang dna ikhlas saja masih di ganggu..
maunya apa sih dia...
darah iblisnya bener3 tiada tanding...
semiga Purnam abisa mengambil langkah yangg tepat agar tidak merugikan semua pihak...
Zidan berilah kekuatan dan semangat ke Purnama untuk melawan kebathilan....
dia xucu adi...bukan anakmu...🥲🥲🥲🥲