NovelToon NovelToon
Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Zombie / Epik Petualangan / Hari Kiamat
Popularitas:65.9k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

"Meski kau adalah satu-satunya lelaki di dunia ini, aku tetap tidak akan mau denganmu!" Britney menolak tegas cowok yang menyatakan cinta padanya.

Tapi bagaimana kalau di hari Britney mengatakan itu, terjadi invasi virus zombie? Seketika satu per satu manusia berubah menjadi zombie. Keadaan Zayden High School jadi kacau balau. Pertumpahan darah terjadi dimana-mana.

Untungnya Britney mampu bertahan hidup dengan bersembunyi. Setelah keadaan aman, dia mulai mencari teman. Dari semua orang, satu-satunya orang yang berhasil ditemukan Britney hanyalah Clay. Lelaki yang sudah dirinya tolak cintanya.

Bagaimana perjalanan survival Britney dan Clay di hari kiamat? Apakah ada orang lain yang masih hidup selain mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter ¹ - the begining

“Meski kau adalah satu-satunya lelaki di dunia ini, aku tetap tidak akan mau denganmu!”

Suara Britney menggema di halaman sekolah, nyaring dan tajam, menusuk telinga siapa pun yang mendengar. Beberapa siswa yang sedang lalu-lalang spontan berhenti dan menatap ke arah sumber suara. Udara pagi terasa menegang sesaat, seolah waktu berhenti hanya untuk menyaksikan drama itu.

Di hadapan Britney, Clay berdiri kaku dengan satu tangan masih menggenggam setangkai mawar merah yang kelopaknya mulai layu. Wajahnya tenang, namun sorot matanya menahan perih. Britney menepis tangan itu, membuat bunga mawar terjatuh ke tanah sebelum dengan sengaja ia menendangnya ke arah bak sampah yang berada di dekat tangga.

Tawa terdengar. Britney menatap Clay dengan senyum sinis, sementara dua sahabatnya, Tara dan Emily, ikut tertawa, tawa yang bukan hanya mengejek, tapi juga merendahkan. Beberapa murid lain menonton dengan ekspresi tak enak, namun tak satu pun berani menegur si primadona sekolah.

Britney memang sudah biasa menghadapi cowok yang jatuh hati padanya. Ia terbiasa dengan tatapan penuh kagum, hadiah-hadiah kecil, hingga surat cinta yang menumpuk di loker. Semua hal itu, baginya, hanya permainan kecil yang membosankan. Dia cantik, kaya, dan populer, sebuah kombinasi yang membuatnya berada di puncak hirarki sosial di Zayden High School.

Rambutnya panjang, pirang berkilau seperti emas di bawah cahaya matahari. Matanya biru jernih, kulitnya pucat bersih, tubuhnya ramping dan sempurna. Ia seperti boneka barbie hidup yang turun ke dunia nyata. Semua orang tahu itu. Dan semua orang tahu bahwa Clay hanyalah anak laki-laki biasa yang mencoba menjangkau langit.

Namun Clay tidak marah. Tidak juga membalas ejekan itu. Ia hanya menatap Britney dengan wajah datar. Saat tawa di sekitarnya memekakkan telinga, dia seolah tak mendengar apa pun. Pandangannya hanya tertuju pada gadis yang baru saja menghancurkan hatinya tanpa rasa bersalah.

Perlahan, Clay memalingkan wajah. Tanpa sepatah kata pun, ia melangkah pergi meninggalkan halaman sekolah, menyisakan jejak langkah dan aroma mawar yang hancur di udara.

Bel tanda masuk berbunyi, memecah suasana. Semua murid bergegas menuju kelas masing-masing. Britney juga berjalan masuk bersama teman-temannya, masih sempat tersenyum puas seolah baru memenangkan sebuah permainan kecil.

Di kelas Biologi, udara terasa lembap. Cahaya matahari menembus kaca jendela dan membentuk garis-garis tipis di lantai ubin yang kusam. Britney duduk di kursinya, memainkan ujung rambutnya sambil menguap kecil.

“Menurutku Clay cukup keren,” ujar Tara, membuka percakapan. “Kudengar dia mewakili sekolah kita untuk kompetisi anggar. Aku kira kau akan menerimanya.”

Britney mengangkat alis, lalu tertawa pendek. “Kau pikir aku peduli? Rambut cepaknya saja membuatku jijik.”

Emily yang duduk di belakang menyandarkan dagunya di tangan. “Mungkin kau tidak memperhatikannya, tapi Clay itu cukup hot, loh. Apalagi kalau dia pakai sweater ketat, ototnya kelihatan banget.”

Britney spontan bergidik, “Oh my God! Kalau begitu, kenapa tidak kalian saja yang memacarinya?”

Tara dan Emily tertawa bersamaan. “Ya ampun, Brit, kami cuma bilang fakta,” kata Tara.

“Lagian, gimana kami bisa memacarinya kalau dia jelas-jelas cuma suka sama kamu?” timpal Emily.

Britney hanya mendengus dan menatap ke luar jendela. Ia sama sekali tidak sadar bahwa tawa dan ucapannya beberapa menit lalu mungkin akan menjadi hal terakhir yang normal dalam hidupnya.

Pintu kelas berderit. Miss Greta, guru Biologi mereka, masuk dengan langkah pelan. Wajahnya tampak pucat seperti kertas, matanya cekung, dan napasnya tersengal. Setiap langkahnya disertai batuk kecil yang tertekan.

“Apa kau baik-baik saja, Miss?” tanya Britney dengan nada agak canggung.

Miss Greta tersenyum lemah. “Aku agak tidak enak badan. Tapi aku akan berusaha memberikan materi selama beberapa menit,” katanya, membuka buku Biologi yang tebal dan menaruhnya di meja guru.

Kelas hening sejenak. Hanya suara batuk kecil Miss Greta yang terdengar.

“Uhuk! Uhuk! Uhuk!”

Batuknya terdengar semakin berat. Tara saling pandang dengan Emily, sementara beberapa murid mulai gelisah.

“Apakah sebaiknya kau istirahat saja, Miss?” saran Emily dengan nada khawatir.

Miss Greta menggeleng lemah. “I’m fine,” jawabnya cepat. Namun semakin lama, wajahnya semakin pucat dan keringat dingin mulai menetes di pelipisnya. Suaranya bergetar saat mencoba melanjutkan penjelasan.

Semua mata kini tertuju pada Miss Greta. Ia berdiri di depan kelas, tepat berhadapan dengan Emily yang duduk di bangku depan. Ketegangan mulai terasa. Setiap kali Miss Greta batuk, tubuhnya terlihat bergetar keras, dan suaranya makin serak seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya.

“Miss Greta!” seru Britney tiba-tiba, karena batuk sang guru tidak juga berhenti.

“Dia harus diobati!” ujar Kevin, salah satu murid laki-laki yang langsung berdiri dan berusaha menghampiri Miss Greta. Tapi langkahnya terhenti. Karena tiba-tiba Miss Greta memuntahkan darah.

“Aaaakkhhh!!!”

Jeritan bergema di seluruh ruangan. Darah itu tidak hanya menetes, tapi menyembur deras dari mulutnya, membentuk lengkungan merah pekat di udara sebelum menghantam meja dan lantai.

Emily yang duduk paling dekat tidak sempat menghindar. Darah itu mengenai wajah, rambut, dan pakaiannya. Ia menjerit histeris, suaranya melengking dan gemetar. “Tolong! Tolong aku!” teriaknya sambil berusaha menghapus darah dari wajahnya yang pucat.

Beberapa murid lainnya ikut berteriak, kursi bergeser, meja terguncang. Sebagian ada yang lari ke belakang kelas, sebagian lagi menunduk ketakutan.

Sementara itu, Miss Greta berhenti memuntahkan darah. Tubuhnya gemetar hebat, kepalanya mendongak ke atas, mata melotot hingga bola matanya hampir keluar. Dari tenggorokannya keluar suara serak, seperti hewan yang sekarat. Tubuhnya mengejang, lalu perlahan menegang kaku.

“Miss Greta…?” suara Kevin bergetar. Ia masih berdiri di tempat, bingung antara maju atau mundur.

Dalam hening yang mencekam itu, terdengar suara retak pelan, seperti tulang yang bergeser. Miss Greta yang tadi terkulai kini tiba-tiba berdiri lagi, tegap, tapi kaku. Tubuhnya sedikit condong ke depan, kepala miring, mata menatap lurus ke arah Kevin. Namun tatapan itu, bukan lagi tatapan manusia.

Pupil matanya mengecil jadi titik hitam seukuran biji kacang polong. Kulit di sekitar lehernya memucat keabu-abuan, dan dari sudut bibirnya, darah masih menetes perlahan.

“Miss… Greta?” Kevin memanggil lagi, kali ini suaranya hampir tak terdengar. Tak ada jawaban. Hanya suara napas berat, kasar, dan asing.

Britney menatap dengan ngeri, jantungnya berdetak cepat. Ruangan terasa semakin gelap dan pengap. Emily masih menangis di sudut, Tara menutup mulut dengan kedua tangannya, dan seluruh kelas membeku dalam ketakutan. Lalu Miss Greta melangkah maju. Langkahnya kaku, terseret, tapi pasti. Mata melototnya tak pernah lepas dari Kevin.

Dan di momen itu, semua orang tahu, sesuatu yang mengerikan baru saja dimulai.

1
Cindy
lanjut
Okto Mulya D.
perjuangan berat tuhh
Okto Mulya D.
Jenifer sulit ditebak ya?!, semoga tidak membahayakan Clay dan Britney serta janin anak mereka.
Tiara Bella
Jeniffer mw kemana ya
Tiara Bella
wow dijalan kiamat zombie Britney hamil....semoga dpt melaluinya ya clay Britney.....
Rommy Wasini Khumaidi
aduh...masih kepikiran Jenifer ini thor,takut tiba² nyerang,nanti kalau bayinya Britney lahir ari²nya dimakan kaya Suzana,lebih menakutkan lagi bayinya dimakan,ngeri bgt ngebayanginya 🙈🙈atau jangan² bayinya akan menjadi super hero,karena terkontaminasi virus zombie
Cindy
lanjut
Tiara Bella
wow Jenifer akhirnya sadar ya....tp emang butuh proses.....
Rommy Wasini Khumaidi
aku takut Jenifer jadi makhluk yang melebihi zombie
Rommy Wasini Khumaidi
tuh kan hamil britney
Kiki Handoyo
"BUILD THE WORLD A NEW"

SELAMAT DATANG peradaban baru.
Itulah kalimat yang layak diucapkan saat ini.
Manusia ditakdirkan menjadi khalifah, pembawa perubahan dan pembentuk peradaban di muka bumi.
Mengubahnya dan memicu lahirnya peradaban baru bagi umat manusia.

Virus zombie yang mewabah di hampir semua daerah ini telah mengubah hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat bahkan sangat tidak siap dengan kehadiran wabah yang mematikan ini.
Manusia hadir untuk bertindak melakukan perubahan dan membangun peradaban yang diamanatkan oleh Allah SWT.
Dimana semua orang bisa hidup damai, membuat sebuah daerah mampu bangkit dan berkontribusi dalam peta peradaban...🤩🥰
Okto Mulya D.
Britney hamil ngga tuhhh ...bakal repot nihhh
Okto Mulya D.
dunia berjalan lambat..
Okto Mulya D.
ada zombie lagi pasti
Okto Mulya D.
gedung yang tenang ternyata banyak zombie nya..huhh..
Rommy Wasini Khumaidi
Brithney hamil ditengah dunia Zombie,lupa gk pake pengaman ya Clay,gk ada alfamart yang jual Sutra ditengah dunia yang hancur🤣
Tiara Bella
hamil sh kynya Britney...
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
semoga jangan dulu hamil Thor
Okto Mulya D.
waduh hot banget yaa...
Okto Mulya D.
wahhhhh sembuh juga si Britney dan Clay pun tidak sendirian..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!