Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 GBSDM
Di Sebuah Club Malam terkenal, yang berada disalah satu kota di negara Eropa, Club malam bernama RLS Club, Club dengan semua fasilitas yang lengkap.
Seorang pria tampan dengan rahang tegas, dan terkenal memiliki sorotan mata tajam. Sedang duduk angkuh di atas sofa. Dia adalah pemilik Club itu.
Tangan kekarnya memegang sebuah gelas kaca, netra tajamnya menatap pada sekeliling ruangan itu, yang di dalamnya terdapat banyak orang, entah itu pria ataupun wanita.
Para Wanita itu adalah para pekerja di Club. Sedangkan para pria adalah teman-temannya.
Tak lama pintu ruangan Vvip itu terbuka, Seorang wanita cantik dengan rambut Drak Brown yang memikat dan berkilau datang dengan membawa nampan di tangannya. Dia seorang pelayan Club. Namun, wajahnya yang cantik justru menjadi daya tarik yang tak bisa di bantah.
"Tuan, Ini minuman anda!" ucapnya sambil meletakkan sebotol Wisky di atas meja kaca.
Para pria menatap wanita cantik itu dengan tatapan penuh keinginan untuk memiliki. Namun, gadis itu terlalu Jual mahal dan sang Pemilik Club sendiri tak ingin mengganggu privasi para pekerja Clubnya.
"Pelayan mu yang itu benar-benar cantik dan sexy," pujian, atau lebih tepatnya godaan datang dari salah satu pengunjung Club yang tak lain adalah tamu Vvip di Club itu.
Pria itu menoleh, dia menatap tenang pria tadi dan tanpa kata dia melirik pada pelayan tadi yang tetap berdiri di sana tanpa ragu ataupun ketakutan.
"Kau memujinya?" suaranya tenang di tengah badai dingin yang membuat tubuh menggigil.
Pria yang berucap tadi hanya meringis malu sebab tahu tak ada yang boleh memuji pelayan clubnya karena mereka hanya bekerja sebagai pelayan dan bukan wanita penghibur."Hanya sedikit pujian, kau tak perlu marah, Rex!" dia terkekeh canggung dengan mengusap pelan tengkuknya.
"Kau tahu peraturannya, kan?" pertanyaan sederhana. Namun, pria yang memberikan pujian tadi tahu itu sebuah peringatan.
"Iya, Sorry!" dia mengalah dari pada babak belur.
"Jangan di ulangi atau kau tahu akibatnya?" suara dingin dan penuh peringatan itu mengalun di sana tanpa ada yang berani membantah.
Orang yang bicara tadi hanya bisa menahan napasnya sebentar, dan setelah itu mengangguk paham.
"Aku hanya bercanda," jawabnya, dia kembali meminum Wisky di dalam gelasnya tanpa mengatakan apapun lagi.
"Candaan tak harus ada di sini, jika ingin memuji maka puji saja wanita di samping mu itu!" katanya lagi.
"Iya, Rex, lagipula itu hanya pujian dan wajar jika seorang pria memuji wanita cantik, benarkan?" dia tetap saja menjawab ucapan dari pria bernama Rex itu.
Rexton Lysander Silas — pria tampan dan mapan, ketenangannya adalah awal dari sebuah bencana, dia memiliki bisnis pada Club, restoran dan Mall. Pria yang berstatus sebagai seorang Duda tanpa anak itu menatap pria tadi dengan senyum miring.
Rexton tak mengatakan apapun, dia bangun dan sebelum melangkah, dia berujar,"Memuji itu tak apa, tapi ingat peraturannya! Tak ada pelayan yang boleh di puji sebab mereka hanya pelayan Club dan bukan wanita penghibur."
Rexton berlalu, dia menepuk pundak sang Asisten dan kembali mengucapkan sebuah perintah yang membuat pria tadi menggigil,"Pastikan dia tak kembali menginjak Club ini! Sebab saya tak suka peraturan saya di langgar," setelah memberikan ultimatum dan perintah telak. Rexton berlalu meninggalkan ruang Vvip yang jelas akan terlihat kacau.
Sedangkan wanita tadi, hanya berdiri mematung dan dia segera keluar dari sana demi mengikuti Rexton, sebab dirinya membutuhkan bantuan dari sang Big boss, tak ada yang bisa membantunya sekarang kecuali pria itu. Rexton Lysander Silas. Si Iblis berwajah tampan.
"Tuan Rexton," panggilan itu membuat langkah Rexton terhenti. Pria itu membalik tubuhnya dan melihat wanita yang menjadi pelayan clubnya berdiri di jarak yang tak jauh dengan wajah agak pucat
Suara sepatu Hell's terdengar di lorong club itu, Rexton mengawasi gerak-gerik wanita itu dengan tatapan bak predator mematikan yang siap menerkam.
"Apa yang kamu butuhkan?" suara Rexton mengalun penuh wibawa dan ketegasan. Dia tahu ada yang wanita itu mau darinya.
"Tuan, bisa tolong saya?" mintanya tanpa basa-basi, sebab wanita itu tahu. Rexton tak suka orang yang berbelit-belit.
"Apa yang kamu butuhkan?" Rexton menatap wanita itu dengan sorot mata penuh teka-teki.
"Uang, saya butuh uang! Akan saya lakukan apapun demi bisa mendapatkan uang sebanyak mungkin," jawabnya tenang, dan ketenangan yang di tunjukkan oleh wanita itu membuat Rexton merasa sedikit kagum.
"Lakukan apapun? Kau yakin, Sora?" tanyanya dengan senyum menyeringai dan begitu misterius.
Hazel menaikan sebelah alisnya saat mendengar Rexton memanggil dirinya dengan sebutan Sora, nama yang jarang sekali orang gunakan untuk memanggilnya, sebab mereka semua hanya tahu ia bernama Hazel, tak ingin memikirkan itu. Hazel dengan cepat mengangguk dan berucap,"Iya."
Keyakinan yang di tunjukkan oleh wanita bernama Hazel itu membuat Rexton tersenyum diam-diam pria itu melangkah satu langkah dan mengikis jarak hingga tak ada lagi,"Ikut aku sekarang!" bisiknya dan itu cukup membuat tubuh Hazel menegang.
Kepergian Rexton membuat Hazel tak berkutik, dia menarik napas pelan dan pada akhirnya mengikuti langkah dari Rexton demi sebuah perjanjian yang mungkin akan mengubah segalanya.
Hazel Isabella Sora — wanita cantik berusia 24 tahun, bekerja sebagai seorang pelayan di Club malam milik Rexton demi mencukupi kebutuhannya. Bukan lulusan terbaik dari Universitas manapun membuat Hazel Isabella Sora atau yang kerap di sapa Hazel itu memilih bekerja di Club walaupun hanya sebagai pelayan.
Sebuah kamar mewah bernuansa gelap adalah pilihan antara kewarasan atau kegilaan, dan Hazel memilih kegilaan itu demi menutup hutang mendiang orang tuanya yang tak kunjung lunas hingga hari ini.
"Duduk!" suara Rexton mengalun, di tengah keraguan yang menyelimuti hati Hazel.
Hazel duduk, tepat di depan Rexton yang begitu berwibawa dan terlihat tegas. Namun, menyimpan banyak misteri dan rahasia di dalamnya.
"Berapa yang kamu butuhkan?" tanya Rexton.
Hazel menarik napas pelan, dan dia menatap Rexton sebelum akhirnya memberitahu berapa banyak uang yang dirinya butuhkan untuk perjanjian ini.
"Akan aku siapkan uangnya, tapi satu syaratnya!" ujar Rexton.
"Katakan, Tuan!" jawab Hazel penuh keyakinan.
"Aku ingin kau, apa bisa?" tunjuk Rexton.
DEGH
"Apa yang Anda inginkan dari saya, Tuan?" Hazel bertanya sebab takut salah sangka.
"tubuhmu, untuk malam ini!" jawab Rexton dengan seulas senyum tipis yang tak terlihat.
"Apakah harus?"
"Jika kamu tak mau maka kamu bisa pergi! karena saya tak ingin memaksa," kata Rexton, dia memutar kursi. Namun, ucapan Hazel membuat sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman penuh misteri.
'Itu jawabannya!'