seorang budak menemukan keberuntungan yang mengubah hidupnya membuatnya menapaki jalan kultivasi yang diidam-idamkan semua orang. Jiwa misterius yang membimbingnya dan sosok kegelapan yang bersemayam di lautan kesadarannya menemani nya dalam perjalanannya menjadi seorang kuktivator.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir Keberuntungan
Desa Daun Hijau
Li Yun seorang budak yang dipekerjakan menambang batu kristal oleh kepala desa mengawali hari seperti biasa. Berjalan gontai dengan kaki dirantai serta pakaian compang-camping yang terlihat mengenaskan.
Penjaga melecutkan cambuk berduri tajam ke arah Li Yun yang seketika membuatnya berteriak kesakitan tatkala kulit punggungnya robek mengeluarkan darah segar.
"Dasar pemalas!"ucap prajurit itu menendang Li Yun untuk masuk ke dalam goa bersama dengan budak lainnya.
Tatapan kosong Li Yun menunjukkan ketidakberdayaannya mempertanyakan esensi kehidupan sehari-hari yang dijalaninya.
"Apakah aku ditakdirkan menjadi budak selamanya?"ucapnya berbicara di dalam hati.
Tangan kurus kering Li Yun mengambil cangkul dan mulai menambang batu kristal secara manual. Tenaganya cukup kuat terbukti dari kristal-kristal yang dihasilkan olehnya.
Brakkk!!!"
Ganggang cangkul miliknya patah ketika menabrak sesuatu membuatnya mengerutkan dahi. Li Yun menoleh ke sekelilingnya tak menemukan orang dan segera memeriksanya.
Bongkahan batu kristal raksasa ia gali dan dikeluarkan dari dalam dinding goa. Li Yun terkejut ketika melihat sesuatu di dalam kristal yang membeku. Segera ia menghancurkan kristal yang didapatkannya secepat mungkin dan mengambil sesuatu yang ada di dalamnya.
"Apa yang terjadi?"ucap penjaga dari luar goa.
"Tidak terjadi apa-apa!"balas Li Yun mencoba menghalangi penjaga untuk masuk mengecek keadaan.
Tak ada balasan dari penjaga di luar. Li Yun menyimpannya seaman mungkin kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya menggunakan cangkul yang tersedia.
Matahari mulai terbenam di barat dan penjaga menyuruh para budak untuk keluar melanjutkannya esok hari. Li Yun ke luar dengan ekspresi wajah sedikit berbeda tanpa disadari oleh para penjaga.
Langkah kakinya terhenti ketika memasuki pekarangan rumah nya sendiri. Rantai kaki nya tak pernah lepas dan lonceng berbunyi ketika dirinya berjalan. Membasuh muka dan kaki sebelum masuk ke dalam rumah. Li Yun mengeluarkan sesuatu yang ditemukannya di dalam tambang kristal yang tak lain adalah sebuah cincin misterius mengkilat berwana emas dan kristal biru di beberapa bagiannya. Ukiran kuno menghiasi cincin tersebut dan aura tak bisa menguar dari nya.
"Aku menemukan keberuntungan hari ini!"ucapnya senang hingga meneteskan air mata.
Tetesan air mata nya mengenai cincin yang ada di tangannya seketika angin berhembus kencang dan kabut putih muncul mengelilingi rumah nya. Sosok laki-laki muncul dari dalam cincin tersebut yang seketika membuat Li Yun ketakutan.
"Siapa kau!"ucapnya dengan nada bergetar berjalan mundur beberapa langkah.
Laki-laki yang ke luar dari dalam cincin membuka kedua matanya seketika aura nya meledak dan tekanan energi begitu menyesakkan dada. Ia melihat Li Yun yang ketakutan segera menarik kembali aura nya.
"Aku tidak tahu siapa aku. Air mata mu membebaskan ku dari segel yang mengurungku. Aku berterima kasih kepadamu," ucapnya menundukkan kepalanya.
Ucapannya dingin tetapi terdengar tulus. Li Yun berjalan mendekat melihat sosok tersebut lebih jelas. Wajahnya tegas, sorot matanya tajam dan auranya memancarkan penekanan kekuasaan.
"Kau jiwa dari cincin emas?"tanya Li Yun lirih.
Sosok tersebut menganggukkan kepalanya melambaikan tangannya menunjukkan cincin emas kepada Li Yun menyerahkannya kembali.
"Mulai sekarang Anda adalah Tuan ku,"ucapnya membungkukkan badannya yang seketika membuat Li Yun tercengang.
"Berdirilah!"ucapnya tegas.
Meskipun Li Yun adalah budak akan tetapi dia menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang beradap.
"Aku memanggilmu Hei Qing" ucap Li Yun.
"Mengerti Tuan"
Hei Qing menunjukkan raut wajah sedih yang mendalam membuat Li Yun bingung.
"Ada apa?"
"Tuan benar-benar memprihatinkan. Apakah Tuan ingin menjadi seorang kultivator?"jawab Hei Qing.
Jantung Li Yun seakan-akan berhenti sejenak begitu mendengar ucapan Hei Qing. Ia yang menjadi budak mendengar kultivator yang diidam-idamkannya membuatnya linglung.
"Apakah benar-benar bisa?" ucapnya lirih.
"Tentu saja Tuan bisa menjadi seorang kultivator," balas Hei Qing melambaikan tangannya seketika gulungan beraura hitam pekat memancarkan hawa kematian muncul melayang berada di depan Li Yun.
"Tuan bisa membukanya"
Li Yun dengan hati-hati membuka gulungan tersebut yang seketika ledakan energi terasa begitu hebat. Aksara kuno berwarna hitam ke luar dari dalam gulungan melayang di udara.
"Gulungan itu memungkinkan Tuan menjadi seorang kultivator kuat melampaui kultivator lainnya. Jalan kultivasi 'Melawan Surga' teknik kultivasi yang diciptakan tidak mengikuti aturan takdir langit dan bumi karena menentang surga,"ucap Hei Qing yang membuat Li Yun berpikir mendalam.
"Apa resiko dari mempelajari jalan kultivasi Melawan Surga?"
"Menjadi musuh seluruh umat manusia dan bahkan para dewa. Surga akan menurunkan hukuman karena seseorang mulai kembali mempraktekkan jalan kultivasi terlarang,"jawab Hei Qing tegas.
Li Yun terdiam cukup lama menggenggam erat tangannya kemudian menganggukkan kepalanya setuju. Hei Qing melambaikan tangannya membuat aksara kuno masuk ke dalam dahi Li Yun.
Di dalam lautan kesadarannya Li Yun melihat aksara hitam yang perlahan-lahan membentuk duplikat dirinya yang menunjukkan titik-titik tertentu di dalamnya. Gejolak alam bawah sadarnya membuat badai besar di dalam lautan kesadarannya ketika perlahan-lahan duplikat dirinya membuka kedua matanya.
"Aku adalah jiwa Yin daripada jiwa Yang milikmu. Aku memiliki sifat kegelapan berlawanan dengan jiwa yang kau miliki. Aku tercipta dari kegelapan dan apakah kau menerima ku sebagai bagian dari dirimu. Kau bisa mempraktekkan tidak hanya jalan kultivasi Melawan Surga yang berkaitan dengan sifat iblis melainkan jalan kultivasi abadi menjadi dewa. Kita adalah jiwa yang berbeda di dalam satu tubuh,"ucapnya yang diangguki oleh Li Yun.
Seketika energi kegelapan meledak di dalam lautan kesadaran mengguncang seluruh lautan menciptakan badai tsunami. Li Yun memejamkan kedua matanya merasakan energi langit dan bumi mulai masuk ke dalam jiwanya dan perasaan segar layaknya terlahir kembali terasa begitu nyaman.
Sedangkan jiwa kegelapannya memunggunginya membuat segel tangan menyerap energi gelap dan apa yang dilakukan keduanya menciptakan Yin Yang di bawahnya. Perlahan-lahan Li Yun membuka kembali kedua matanya menatap Hei Qing untuk sesaat dirinya tersenyum ketika vitalitas di dalam tubuhnya menjadi hidup dan berlimpah. Tubuhnya tak lagi kurus kering menjadi lebih sehat tak seperti menunjukkan dirinya sebagai budak.
"Selamat kepada Tuan karena berhasil menapaki jalan kultivasi ganda yakni Melawan Surga dan Mengikuti Takdir Surga. Dua jiwa dalam satu tubuh Yin dan Yang saling menyeimbangkan satu sama lain"