NovelToon NovelToon
Gara-Gara COD Cek Dulu

Gara-Gara COD Cek Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Basarili Kadin

Berawal dari pembelian paket COD cek dulu, Imel seorang guru honorer bertemu dengan kurir yang bernama Alva.
Setiap kali pesan, kurir yang mengantar paketnya selalu Alva bukan yang lain, hari demi hari berlalu Imel selalu kebingungan dalam mengambil langkah ditambah tetangga mulai berisik di telinga Imel karena seringnya pesan paket dan sang kurir yang selalu disuruh masuk dulu ke kosan karena permintaan Imel. Namun, tetangga menyangka lain.

Lalu bagaimana perjalanan kisah Imel dan Alva?
Berlanjut sampai dekat dan menikah atau hanya sebatas pelanggan dan pengantar?

Hi hi, ikuti aja kisahnya biar ga penasaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Basarili Kadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesanan Pertama

"Permisi, Paket!"

Suara itu seketika membuat aku terbangun kaget, merapikan baju serta rambut, cek wajah takut ada yang sesuatu yang nempel, cek jam untuk menengok sekarang jam berapa dan ternyata sudah jam empat sore, tetapi cuacanya sangat panas sekali.

Jujur saja aku ngantuk setelah pulang dari sekolah karena lelah. Aku bergegas membuka pintu agar kurirnya tidak menunggu lama.

"Iya, A. Saya sendiri."

"Totalnya, sembilan juta delapan ratus lima puluh dua ribu, teh."

"Oh iya, A. Sebentar."

Dengan santainya aku kembali membuat kurir menunggu lagi, ya mau gimana lagi aku suka lupa kalau sudah kaget.

Aku mulai menghitung lembaran-lembaran merah dari dompet dengan seksama karena takut salah dan aku langsung memberikannya.

"Dihitung dulu, ya A."

Ia pun mulai menghitungnya, sampai lama banget nunggunya karena bolak-balik dihitung terus.

"Terus diulang-ulang A ngitungnya?" tanyaku penasaran.

"Takut salah, Teh. Soalnya ini uangnya gede banget."

Aku hanya nyengir aja untuk merespons, karena bingung mau bilang apa lagi.

"Sudah, teh. Pas."

"Oh iya atuh."

"Permisi, Teh." Ia sudah mulai ancang-ancang untuk pergi.

"Tunggu dulu, A," ucapku menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi, teh?"

"Please ini mah mohon banget, punten pisan A. Ini tulisannya juga kan COD cek dulu dan ini juga isinya barang elektronik, pokoknya ini berharga banget buat saya, ga mau ada cacat atau kesalahan," pintaku memohon.

Aku pikir dia akan marah atau ngomel atau apa gitu, eh ternyata dia malah tersenyum teduh, dia menghampiriku dan mendengar apa yang aku katakan.

"Maaf, ya A. Malah disuruh nungguin ngecek dulu."

"Iya gapapa teh, kameranya aman kan?" tanyanya memastikan.

"Kayaknya aman sih, tapi coba cek dulu sama Aa nya."

Aku memberikan kamera yang baru ku terima barusan kepada kurirnya, dia mengecek dengan seksama di setiap inci bagiannya.

Dalam hati aku bertanya-tanya "Emang dia tahu soal kamera? Aku nanya sama orang yang tepat atau bukan, ya?" Tapi ya gitu, aku melihat dia seperti benar-benar paham.

"Sudah, Teh. Ini normal banget malah. Kalaupun ada lecet kan bisa di return karena ada video unboxingnya juga."

"Nah itu dia, oleh karena itu saya minta Aa nya buat tunggu saya cek dulu paketnya, ya meskipun nunggunya lama sampai disuruh periksa."

"Gapapa kok, Teh. Santai aja."

Aku membalasnya dengan senyuman.

"Kalau gitu saya lanjut lagi, ya."

"Eh tunggu dulu atuh A, bentar-bentar."

Aku berlari ke arah lemari dan mengambil selembar uang lima puluh ribu di dalam laci.

"Ini, A. Makasih banget pokoknya makasih banget sudah mau direpotin sama saya, jangan ditolak pokoknya makasih," ucapku sambil memberikan uang tersebut.

"Gak usah teh."

"Gapapa A, gapapa."

"Gak usah." Dia kekeh menolak.

Jurus terakhir, aku susupkan langsung ke saku bajunya. Karena kalau ga diterima aku bakalan ngerasa ga enak banget rasanya.

"Wajib diterima, A. Pokoknya makasih, siapa tahu nanti saya butuh bantuan Aa lagi, apalagi kalau soal cek paket beginian."

"Gapapa, Teh. Ini tugas saya, kok. Ga dikasih tambahan juga gapapa."

"Engga ah, ga mau. Pokoknya harus diterima," ucapku sedikit manyun.

"Iya, Teh. Saya terima dan makasih juga. Kalau begitu saya pamit."

"A, namanya siapa?" Tiba-tiba saja mulut ini bunyi nanya nama, dorongan macam apa ini, seorang cewek nanya nama seorang cowok, mana masih baru lagi tinggal di kota orangnya juga, baru tiga hari dan langsung pesan paket pas baru sampai.

"Saya Alva."

"Oke, A Alva. Bisa yah kalau nanti kayak tadi lagi."

"Bisa, Teh."

"Oh ya sudah, kalau gitu boleh silahkan pulang."

"Iya, Teh."

Brak!

Aku langsung menutup pintu dengan kencang karena malu, sampai terdengar seperti orang marah, buru-buru aku menenggelamkan wajahku ke bantal dan menyimpan kamera di sampingku.

"Aaaaaa apaan ini, ya ampun seorang Imel yang katanya cuek ini, bisa-bisanya serandom itu di depan kurir?" Aku menggerutu atas tingkahku sendiri sambil memukul bantal.

Setelah lima belas menit mengomel pada diri sendiri, aku kembali membuka aplikasi orange untuk menilai toko serta kurirnya. Tanpa basa-basi dan berpikir lama, aku langsung memberikan nilai bintang lima ke toko beserta kurirnya.

Tring!

"Bu, besok santai gak?" tanya Pak Ardi—Guru yang baru aku kenal saat aku bekerja di sini. Entah mau apa dia, bahkan aku pun tidak merasa kenal dekat.

"Iya, Pak. Ada apa ya?" balasku.

"Ada hal yang mau dibicarakan aja."

"Wah, apa tuh pak? Jadi penasaran aja saya."

"Ada deh," balasnya tanpaku balas balik.

Bukan geer bukan kepedean, tapi aku ngerasa Pak Ardi mau ngedeketin aku untuk kenal lebih dekat, secara Pak Ardi juga sudah dewasa dan umurnya pun lima tahun lebih tua dari aku. Dia belum menikah karena katanya belum ada yang cocok.

Kebetulan ketemu sama aku yang sudah hiatus mengajar selama dua tahun dan orang tuaku pun mencari cara agar aku bisa bekerja sebagai guru dan ketemulah sama uwa yang sekaligus menyarankan aku untuk bekerja jadi guru kembali, tetapi harus ngekos karena tempatnya di luar kota, tepatnya di sini yaitu kota K yang merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat.

Aku terima-terima aja meski jauh karena itu cita-citaku. Meskipun pada akhirnya aku memulai kembali dari nol karena selalu pindah-pindah tempat, makanya uwa bilang harus dapat orang yang satu kantor agar nanti kalau menikah aku ga akan pindah-pindah tempat lagi karena menetap di sini di satu tempat dan punya pasangan yang satu pekerjaan, Tapi aku tidak terlalu memikirkan itu dan tidak terlalu menginginkannya karena aku punya prinsip sendiri.

***

Oh iya, namaku Imel Naudiazulfi, aku merupakan gadis dari pelosok desa yang ingin mewujudkan cita-cita masa kecil yaitu menjadi seorang guru.

Apakah itu aneh? Entahlah, tergantung orang menilainya. Ya, bagaimana lagi jika di desa sendiri sudah tidak menemukan lowongan lagi, terpaksa aku ngekos sendirian di kota hanya karena ingin mewujudkan cita-cita itu.

Aku juga sedikit barbar, entah banyak barbar, tapi sepertinya sedikit sih hihi. Jika kalian bertanya-tanya baru tiga hari sudah bisa beli kamera atau masa honor bisa beli barang mahal. Jawabannya ya karena meskipun aku gak ngajar, aku punya bisnis yang sedang berjalan yaitu di bidang konveksi, fashion, kuliner, dan aku juga punya kafe yang sedang berjalan untuk membuka cabangnya.

Hei, jangan berpikir kalau aku itu anak pengusaha sukses terkenal atau konglomerat atau pebisnis sukses, bukan. Aku terlahir dari keluarga sederhana, cuma otak yang penuh penasaran dan selalu ingin tahu selalu menjadi dorongan agar aku tetap aktif dalam hal apa pun yang menguntungkan.

Aku suka tantangan dan aku juga suka mengambil resiko, aku pernah gagal, pernah trauma, sakit hati dituduh orang lain, semuanya pernah. Namun, otakku ga bisa diam begitu saja, meski aku juga tetap punya waktu untuk pulih.

***

Saat jam menunjukkan pukul lima sore, aku bergegas mandi, tetapi langkahku terhenti ketika mendapat pesan dari nomor yang tidak dikenal.

085872xxxxxxx

"Permisi, dengan Teh Imel?"

1
Bonsai Boy
Jangan menunda-nunda lagi, ayo update next chapter sebelum aku mati penasaran! 😭
Hiro Takachiho
Gak sabar nih baca kelanjutannya, jangan lama-lama ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!