karena sebuah kesalahan yang sebetulnya kecelakaan membuat elgard harus bertanggung jawab, membuat hidup nya yang damai berubah jungkir balik
kehidupan yang terlalu menyenangkan harus berakhir di tangan sang papa akibat menarik segala yang di punya, yang biasanya elgard selalu bebas melakukan apa saja dan senakal nya elgard tidak pernah membuat papa semarah ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
...
..
dihari kelulusan yang seharus nya membahagiakan teruntuk Anyara harus berakhir teriakan dan tangis histeris sang mama. membuat lutut nya seketika gemetar seakan tak berdaya dan tangis tak dapat terbendung akibat kesedihan yang selalu menimpa nya akhir akhir ini.
"katakan sama mama apa ini!! " teriak sang mama melempar tespack kedepan wajah nya,
padahal benda laknat itu telah di buang ke TONG sampah. bisa bisa nya wanita parubaya yang terbilang cantik itu menemukan nya
lutut nya semakin gemeteran, dada nya terasa sakit pukulan semakin menghantam hingga ke dasar nya, lidah nya keluh tidak menjawab pertanyaan sang mama yang di sertai air mata yang jatuh di pelupuk mata yang nampak sedikit berkerut itu.
"jawab mama!! " suara nya semakin meninggi dengan nada yang semakin histeris.
tentu kecewa ibu mana yang tidak merasa kecewa melihat benda itu berada di tong sampah kamar putri nya, niat hati ingin memberi hadiah karena kelulusan sang anak tapi malah berujung kejutan yang tak terduga yang dia dapat
sebagai jawaban Anya hanya menangis, bahu nya bergetar tak tau harus menjawab apa, harus kah Anya memberitahu sang mama? tentu tidak mungkin, cukup diri nya saja yang menanggung aib ini
"kenapa menangis hump? kenapa tak menjawab!! ini punya kamu kan? " lagi lagi sang mama mengecam nya dengan pertanyaan bertubi tubi
meski begitu, Anya menjawab dengan anggukan kecil yang sudah di pastikan arti nya iya,
Mama makin menangis histeris, sembari memukul putri nya tampa kasihan. kecewa itulah yang dirasakan sang mama, selama ini menjaga dan mendidik nya dengan baik. meski sedikit petakilan dan serampangan Anya tetap lah anak membanggakan bagi sang ibu, sama sekali wanita paru baya itu tak menduga anak nya berbuat seperti ini.
senakal nya Anya tidak mungkin melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri, ternyata ekspektasi mama terlalu tinggi dan hancur seketika melihat benda itu.
"maaf mah" ucap nya lirih di sela tangis dan isakan kecil dari bibir nya
"maa, maafin Anya.. " tangis nya semakin menjadi sebab sang ibu terus memukuli tubuh yang lemah akibat berbadan dua!
"apa salah mama nya? apa dosa ku Tuhan kanapa anak ku begini.. " ucap sang mama di sela tangis nya sambil luruh ke lantai,
Anya hanya menangis, merasa bersalah tentu saja sebab dia tau telah membuat ibu nya kecewa. tapi ketahuilah semua bukan lah kesalahan nya, tapi kesialan yang menimpa nya sebulan yang lalu
"maaf" bibir nya bergetar lagi lagi hanya itu yang mampu di ucap kan Anya, tidak ada pembelaan melainkan tangis yang tak henti hentinya
CITT..
pintu berdecit akibat sang papa memasuki rumah tergesa-gesa karena mendengar suara tangis histeris sang istri dan anak gadis yang sangat di sayang nya.
"apa yang terjadi ma? kenapa mama memarahi Anya? " tanya laki laki itu yang tak lain Bram sang papa
"paa.. apa salah ku sampai punya anak seperti dia" suara nya bergetar sambil menunjuk sang anak yang menangis terisak di hadapan nya
"ada apa ma, gak baik bicara seperti itu! " terus Bram yang tidak tega melihat anak gadis yang sangat di sayangi nya sama seperti menyayangi Elsa anak bungsu nya
Anya hanya menangis saja. tak mampu berkata kata, papa masih sama seperti ini yang membuat hati nya semakin hancur, Bram laki laki penyayang keluarga yang selalu mengutamakan anak anak nya termasuk Anya sendiri yang bisa di bilang bukan lah anak biologis nya
"pa, Lihat itu" mama menunjuk benda yang tergeletak di lantai karena tak sanggup menjelas kan sendiri
mata Bram seketika membola rahang nya mengeras, marah? tentu saja tapi berusaha beristighfar agar tidak memukul anak gadis yang di rawat nya sejak umur 6 tahun.
beberapa kali Bram mengambil nafas kemudian menenangkan Rita sang istri,
"jawab papa, siapa yang melakukannya? " Bram kembali bertanya pada Anya yang sedari tadi menangis, padahal ibu nya saja sudah tenang dan tak lagi menangis seperti tadi tapi anya hanya diam dan enggan menjawab.
"katakan!! " tanya Bram sekali lagi dengan nada yang lebih pelan tapi penuh ketegasan
Anya menggeleng pelan air mata nya masih saja luruh tanpa dapat terhenti, sedangkan Sang mama memilih diam membiarkan sang suami menginterogasi sang anak
"jawab papa Anya!! " suara Bram mulai meninggi sebab kesabaran nya juga sudah di uji mendapat kabar buruk. bukan nya menjawab Anya malah menagis saja dan menggeleng
Anya kaget, baru kali ini Bram meninggikan suara pada nya. gadis itu mendongak tapi matanya mulai layu dan berkunang kunang, perlahan kesadaran nya menipis dan ambruk seketika.
wajar saja sejak pagi tak ada satupun makanan yang masuk kedalam mulut nya selain segelas susu dan air mineral tentunya, apalagi kondisi nya lemah sebab berbadan dua membuat tenaga dan emosi nya mudah sekali terpengaruh, belum lagi masalah yang dipendam sendiri membuat tubuh nya terlihat lebih kurus dari biasanya yang bisa terbilang ok.
"Anya.. " teriak sang mama menghampiri anak nya,
Bram memijit pelipis karena pening menghadapi situasi berlahan membawa sang putri kekamar dan meminta dokter Datang memeriksa keadaan Anya.
lain lagi dengan gadis kecil yang sejak awal diam gemeteran melihat sang kakak di marahi habis habisan sang mama,
Elsa tidak mengerti kenapa mama memarahi kakak segitunya, entah kesalahan apa yang di perbuat sang kakak sehingga kedua orang tua nya tampak marah.
gadis lucu berumur 10 tahun itu beegetar takut, makanya memilih diam saja dikamar takut imbas kemarahan sang mama. melihat kakak nya di pukul membuat Elsa merasa iba, dia menangis kasihan melihat Anya yang menangis tapi tak mampu untuk membela karena gadis itu benar benar tak berani melihat orang tua nya marah
wajar saja Elsa penuh dengan kasih sayang keluarga, Dia terbiasa di manja mendengar kata lembut setiap hari dari sang mama mau pun papa.
brum..
Brum..
tak lama terdengar suara motor sang kakak pertama memasuki rumah, Elsa segera berlari menghampiri sang kakak yang memasuki rumah dengan wajah tampan yang membahana seolah tak pernah terjadi apa apa.
"Bang.. " Elsa lansung berhamburan memeluk sang kakak dan lalu menangis mengadu
"kenapa? " tanya nya bingung, tak biasa nya Elsa begini padanya. entah siapa yang membuat adik kesayangan nya bersedih
"kakak Anya.. " ucap Elsa sambil menangis,
"kenapa dengan kak Anya? " tanya nya masih bingung dengan adik kecil nya,
gak mungkin sekali Elsa mengadu Anya membuat nya menangis, sebab Anya menyayangi Elsa dan selalu menuruti mau nya meski rada rada suka jail juga
tapi meski begitu Dia tetap membawa adik nya kekamar meminta sang adik bercerita dengan tenang
bagus Thor👍