 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Mencela Julia
"Kau yang menghantui aku selama ini, apa kau masih tidak rela bila suami mu akan bersama ku?!" Lea menghisap rokok di depan kotak kaca.
"Jangan kan sudah mati seperti ini, dulu masih hidup saja kau kalah dari aku!" geram Lea penuh ejekan yang sangat nyata untuk istri dari Dean ini.
Julia terbujur kaku seperti orang yang sedang tertidur lelap karena dia memang sudah meninggal dunia sekitar empat puluh hari yang lalu, namun dengan Dean masih terus di beri formalin setiap saat agar tidak ada pembusukan di tubuh sang istri yang sudah meninggal dunia itu.
Selama enam puluh enam hari Dean memang harus mengurus mayat Julia dan kemudian baru lah dia bisa menikah dengan Lea, hubungan Lea dan Dean sudah di ketahui oleh Julia sehingga wanita ini memberikan syarat pada mereka berdua. sehingga tidak bisa lagi untuk mengelak, mau tidak mau ya di terima saja syarat itu agar bisa hidup dengan Lea.
Tapi ternyata Lea baru tau bahwa Julia ada di dalam sini dan Dean mengajak dia kemari untuk mengurus istri nya itu, sungguh Lea sama sekali tidak menyangka kalau syarat yang di berikan oleh Julia sungguh begitu berat karena harus tinggal bersama mayat yang sebenarnya sudah masa pembusukan karena sudah empat puluh hari.
Lea mengira dulu Julia di kuburkan sendiri oleh Dean atau juga di kira kalau Julia meninggal di sebarkan pada semua orang karena selama ini Julia juga memiliki penyakit jantung, sehingga wajar saja bila meninggal secara mendadak dan pasti tidak akan ada orang yang curiga tentang kematian istri dari Dean ini.
Sungguh sangat tidak disangka bahwa Julia malah ada di dalam sini dan akan tinggal bersama dengan mereka sekitar dua puluh enam hari lagi, bukan main geramnya Lea saat ini karena dia masih saja di hantui akan keberadaan Julia baik itu sudah meninggal atau pun masih hidup dulu.
"Tidak kah kau punya malu karena tetap bertahan walau sudah tahu Dean tidak pernah mencintaimu!" sinis Lea seolah sedang berbicara pada Julia.
Krekeeett, kreeeet.
"Lihat lah sekarang bahkan tubuhmu ini saja mulai di makan oleh ulat yang tidak bertanggung jawab, tapi kau masih saja tidak sadar diri dan ingin terus bertahan dengan Dean!" Lea membuang abu rokok di atas peti kaca.
"Bila kau terus saja menghantui aku dengan setan busuk mu itu, akan ku bakar raga mu yang tidak berguna ini." ancam Lea pada Julia.
Lea mematikan rokok yang dia hisap dan meletakkan di atas peti kaca itu sebagai penghinaan atas arwah Julia, setelah puas melakukan perbuatan buruk itu maka Lea segera keluar dari dalam ruangan dan bertekad akan terus berada di sini sampai kemudian bisa mendapatkan atau menikah dengan Dean.
"Kau hidup saja masih ku lawan jadi tidak mungkin aku menyerah pada orang yang sudah meninggal!" Lea membanting pintu dengan keras.
"Lea, sedang apa kamu dari dalam ruangan itu?" Dean yang memang punya rutinitas untuk mengunjungi Julia menjadi heran.
Braaaaaak.
"Lea!" Dean tersentak kaget karena baskom yang dia bawa justru di tampol oleh Lea.
"Untuk apa kamu membawa air dan juga handuk kecil ini?!" Lea menatap Dean dengan tatapan tajam.
"Sayang, aku harus merawat Julia dan membersihkan tubuh nya." Dean berkata dengan suara lembut.
"Sadar, Dean! yang kamu lakukan ini adalah perbuatan sia-sia, Julia sudah mati dan tidak perlu kamu melakukan hal itu." bentak Lea sangat marah.
"Lea, aku bertanggung jawab atas jasad Julia karena itu sudah tertulis dalam surat wasiat." Dean sebenarnya malas untuk berdebat soal ini.
Tapi Lea terus saja mencari masalah karena dia tidak terima setelah tahu Dean terus saja mengurus dunia walau istrinya itu sudah meninggal dunia, seolah Lea merasa cemburu karena perhatian Dean masih terbagi untuk Julia yang sudah tiada, padahal itu semua memang kewajiban untuk Dean.
Lea adalah perusak dalam hubungan rumah tangga Julia dan juga Dean, sampai Julia meninggal dunia dan setelah menjadi mayat pun Julia harus menerima hinaan berbagai macam yang keluar dari mulut Lea. Lea yang tidak pernah sadar bahwa kehadirannya hanyalah orang ketiga, tidak bisa untuk berhak sepenuhnya atas diri Dean.
"Kamu masih mencintai dia kan?" Lea bersidekap tangan.
"Kamu berbicara apa sekarang ini?" Dean rasa frustasi karena terus saja berdebat soal raga Julia.
"Jangan bohong! kamu masih mencintai Julia dan oleh sebab itu mau bersusah payah mengurus mayat yang tidak berguna itu." bentak Lea dengan kemarahan yang sangat besar.
"Setelah semua yang ku lakukan ini dan kamu masih mengatakan bahwa aku mencintai Julia." Dean merasa Lea tidak pernah mengerti diri nya.
"Omong kosong! Kau tidak pernah rela bila Julia meninggal dunia karena kau ingin tetap memiliki antara aku dan dia." Lea sangat emosi sekarang pada Dean sang kekasih.
Dean yang sudah emosi juga karena merasa perjuangan nya tidak di hargai oleh Lea segera masuk kedalam ruangan itu, meninggalkan Lea yang berdiri sendirian karena perdebatan yang sama sekali tidak ada ujung nya dan tidak ada keputusan yang bisa di ambil agar mereka berdua bisa hidup dengan tenang dan damai.
"DEAN! KAMU MASIH MENCINTAI JULIA KAN?" Lea berteriak keras penuh kemarahan.
"Awas saja kalau kamu sampai meniduri mayat sialan itu, akan ku bakar raga dia!" teriak Lea yang masih saja berusaha untuk masuk.
Wuuussssh.
Lea tersentak kaget karena ada angin dingin menerpa punggung dia, takut bila itu adalah arwah nya Julia maka Lea segera pergi dari sana. dia harus keluar dari rumah, agar bisa menjernihkan pikiran yang dilanda oleh rasa cemburu akibat melakukan mayat di lihat yang terawat dengan baik, seorang Dean masih memang mencintai istrinya itu bisa menjadi baiklah bila tubuh sama istri sampai rusak atau pun nanti membusuk.
"Julia sialan, ku kira dia telah mati maka dia tidak akan ikut campur lagi dalam urusan asmara ku!" Lea membanting pintu kasar.
"Tunggu saja nanti bila Dean yang pergi dari rumah ini maka kau akan habis ku hancurkan!" ancam Lea penuh kebencian.
Sungguh tipe wanita berebut yang tidak pernah sadar diri karena di sini sebenarnya yang harus marah adalah Julia karena Lea telah merusak rumah tangga dia, namun justru Lea yang tidak terima karena sampai saat ini Julia masih saja dirawat dengan baik oleh Dean, sifat serakah dia sangat tidak terima bila kasih sayang Dean terbagi antara dia dan Julia.
Selamat pagi besti.
oh mba Purnama ikut mengejar Julia ya...
semoga mba Purnama ga memusnakan Julia ya...
tpi hrus stop gk bleh dlnjutkn pa lg smpai mrush rumh tngg
yg kna bntingn pasti bengek