Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Bertemu
"Kamu tidak perlu tahu siapa Aku tapi yang pasti Aku akan memakanmu sampai Aku benar-benar puas." Ucap pria paruh baya tersebut sambil menahan ke dua tangan Kasandra agar tidak bisa memberontak.
Kasandra yang tidak ingin kehormatannya di ambil sama pria paruh baya, membuat Kasandra tanpa berpikir panjang menendang adik kecil milik pria paruh baya tersebut dengan tenaga yang tersisa.
Duag
"Arggghhhhhhhh ...." Teriak pria paruh baya sambil menggulingkan tubuhnya dan memegangi adik kecilnya.
Kasandra yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada langsung turun dari ranjang lalu berusaha keluar dari kamar tersebut.
Pria paruh baya tersebut sangat kesal dan marah membuat pria paruh baya tersebut berjalan ke arah Kasandra sambil masih memegangi adik kecilnya yang masih terasa sakit.
"Dasar wanita ja lang! Beraninya kamu menendang asetku yang berharga!" Bentak pria paruh baya tersebut.
Pria paruh baya tersebut menarik tangan Kasandra ketika Kasandra memegang gagang pintu. Kasandra yang tidak ingin celaka langsung menginjak salah satu kaki pria paruh baya tersebut dengan sekuat tenaga.
"Arghhhhhh!" Teriak pria paruh baya tersebut sambil melepaskan genggaman tangannya yang tadi memegang tangan Kasandra.
Pria paruh baya tersebut memegang kakinya yang terasa sangat sakit. Hal ini dikarenakan Kasandra memakai sepatu hak tinggi dan menginjak kakinya yang hanya menggunakan sendal yang disediakan hotel.
Kasandra langsung membuka pintu lalu berlari dengan tenaga yang ada sedangkan pria paruh baya tersebut sambil menahan rasa sakit mengambil jubah handuk yang tergeletak di lantai lalu memakainya.
Setelah selesai pria paruh baya tersebut keluar dari kamarnya untuk mengejar Kasandra dengan jalan tertatih-tatih karena menahan rasa sakit.
Kasandra yang sudah tidak kuat berlari karena pengaruh obat perang sang membuat Kasandra menghentikan langkahnya di depan pintu.
"Aku harus pergi dari sini dan tidur di rumah temanku. Besok pagi Aku kembali ke keluargaku untuk membawa barang-barangku lalu pergi dari rumah neraka itu." Ucap Kasandra yang sudah tidak ingin tinggal di rumah orang tuanya.
Namun ketika Kasandra baru dua langkah berjalan tiba-tiba seseorang pria tampan rupawan membuka pintu lalu menarik Kasandra agar masuk ke dalam kamar tersebut.
Kasandra yang belum ada persiapan, langsung masuk ke dalam kamar tersebut kemudian pria tampan tersebut mendorong tubuh Kasandra ke tembok.
Kasandra tentu saja sangat terkejut dan hal itu membuat Kasandra mendorong tubuh pria tampan tersebut.
Pria tampan tersebut langsung memegang ke dua tangan Kasandra lalu mengangkatnya ke atas dengan satu tangan.
"Katakan siapa yang menyuruhmu datang ke sini?" Tanya pria tampan tersebut sambil menatap Kasandra dari jarak dekat dengan suara mulai berat.
Hal ini dikarenakan pria tampan tersebut juga terkena obat perangsang dari salah satu musuhnya. Pria tampan tersebut bernama Alvonso Danuarte atau di panggil dengan sebutan Alvonso.
"Aku di minta adik angkatku untuk menemaninya di acara ulang tahun temannya. Tapi Aku tidak menyangka kalau Adik Angkatku sengaja menjebakku dengan memberikan minuman yang sudah di campur obat perang sang untuk diberikan pria tua. Aku berhasil kabur dari pria tua itu tapi Tuan Muda menarikku ke dalam kamar ini." Jawab Kasandra panjang lebar sambil menahan ha srat yang sudah memuncak.
"Bisakah Tuan Muda melepaskan Aku supaya Aku bisa pergi dari hotel ini?" Tanya Kasandra sambil masih menatap ke arah Alvonso dengan tatapan sendu.
"Aku mohon lepaskan Aku dan biarkan Aku pergi." Ucap Kasandra lagi karena Alvonso diam saja dan masih menahan kedua tangan Kasandra.
"Kamu jangan berpura-pura padaku. Bukankah kamu sengaja datang ke sini untuk mengantar tubuhmu untuk Aku nikmati?" Tanya Alvonso sambil mendekatkan wajahnya ke arah wajah Kasandra dan nyaris bersentuhan.
Alvonso mengatakan hal itu karena banyak gadis dan wanita yang berusaha mendekati dirinya sampai ada yang nekat memberikannya obat perang sang.
Namun Alvonso langsung mendorong tubuh wanita tersebut dengan kasar ketika wanita tersebut memeluk tubuhnya.
Setelah itu Alvonso menghubungi asistennya untuk membunuh wanita tersebut lalu membuangnya ke jurang.
Namun entah kenapa Alvonso sama sekali tidak mendorong tubuh Kasandra. Malah yang ada Alvonso menekan tubuh Kasandra dengan tubuhnya sambil menatap wajah Kasandra dengan jarak yang sangat dekat.
"Tuan Muda bicara apa?" Tanya Kasandra dengan suara berat.
Adegan +18 tahun ke atas. Jika tidak suka langsung di skip aja
Tanpa menjawab Alvonso mencium bibir Kasandra lebih tepatnya me lu mat nya. Setelah itu Alvonso mencium leher Kasandra membuat tubuh Kasandra gemetar sambil memejamkan matanya.
Kasandra yang pertama kali diperlakukan seperti itu menikmati apa yang dilakukan Alvonso. Hingga Alvonso kembali mencium bibir Kasandra dengan ganas.
Kasandra yang tidak bisa menahan ha srat nya langsung mengalungkan ke dua tangannya ke leher Alvonso dan membalas ciumannya.
Alvonso kemudian mengangkat tubuh Kasandra lalu menggendongnya seperti bayi koala. Alvonso berjalan ke arah ranjang sambil menciumi leher Kasandra membuat Kasandra mengeluarkan suara merdu.
Sampai di ranjang, Alvonso duduk di sisi ranjang sedangkan Kasandra duduk di pangkuannya. Alvonso masih menciumi leher Kasandra dan memberikan tanda kepemilikan sedangkan ke dua tangannya melepaskan kancing kemeja yang dikenakan Kasandra.
Hingga beberapa saat Alvonso mendorong perlahan tubuh Kasandra kemudian Alvonso menaiki tubuh Kasandra sambil melepaskan satu persatu pakaian yang dikenakannya.
Hingga beberapa saat tubuh mereka berdua polos tanpa sehelai benangpun kemudian mereka melakukan hubungan suami istri untuk pertama kali.
Awalnya Alvonso sangat kesulitan ketika belalai gajahnya masuk ke dalam goa yang masih sempit. Namun Alvonso terus berusaha hingga akhirnya dirinya berhasil.
Jerit kesakitan keluar dari mulut Kasandra dan membuat Alvonso memberikan pemanasan. Setelah agak lama diberikan pemanasan, Kasandra tidak lagi berteriak kesakitan namun berteriak keenakkan karena dirinya mengalami or gas me untuk mengalaminya.
Hingga satu jam kemudian mereka sudah selesai melakukan hubungan suami istri di mana Alvonso dengan sengaja memasukkan laharnya ke dalam rahim Kasandra.
Karena lelah membuat mereka berdua tidur sambil berpelukan namun dua jam kemudian mereka kembali melakukan hubungan suami istri sampai jam empat pagi.
Total lima kali mereka melakukan hubungan suami istri. Hal itu membuat tubuh mereka berdua sangat lelah hingga tiga jam kemudian Kasandra perlahan membuka matanya.
Kasandra memalingkan wajahnya ke arah samping dan melihat pria yang sangat tampan sedang tertidur dengan lelap sambil memeluk tubuhnya.
Kasandra yang awalnya belum tersadar sepenuhnya karena bangun tidur tiba-tiba tersadar. Kasandra langsung duduk sambil menutupi tubuh polosnya dengan selimut yang dikenakannya.
Kasandra sangat kaget karena merasakan tubuhnya tidak memakai sehelai benangpun membuat Kasandra membuka perlahan selimut yang dikenakannya. Dirinya sangat terkejut dan terpukul karena tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.
("Kenapa Aku tidur dengan pria asing? Kalau keluargaku tahu, Aku pasti di hajar." Ucap Kasandra sambil menatap ke arah Alvonso yang masih tertidur dengan lelap).
Awalnya Kasandra ingin mengatakan pagi-pagi ini ke keluarganya kalau dirinya akan pergi dan tidak akan kembali lagi.
Namun karena kejadian hal ini maka bisa dipastikan keluarganya pasti akan memukulnya habis-habis san karena sudah mencoreng nama baik keluarganya sebelum dirinya sempat berpamitan.
Kasandra dengan perlahan turun dari ranjang sambil menahan rasa perih pada bagian intinya. Lalu Kasandra memunguti satu persatu pakaiannya kemudian memakainya setelah selesai Kasandra memakai sepatu.
Kasandra yang melihat ada kertas kecil dan pena membuat Kasandra menulis sesuatu. Setelah selesai Kasandra pergi meninggalkan Alvonso yang masih tertidur dengan pulas.
Hati Kasandra sangat hancur karena mahkota yang selama ini dijaganya selama ini di renggut paksa oleh Alvonso.
Kasandra berjalan terseok-seok meninggalkan hotel tersebut tanpa mempedulikan tatapan seakan jijik melihat Kasandra.
Mereka mengira kalau Kasandra adalah wanita mu ra han yang menjajakan tubuhnya ke pria hidung belang tanpa mengetahui kebenarannya.
Sampai di depan lobby Kasandra menghentikan taksi yang kebetulan lewat lalu masuk ke dalam mobil. Kasandra kemudian menyebutkan alamat rumah orang tuanya setelah itu Kasandra terdiam sepanjang perjalanan.
Hingga tiga puluh menit kemudian taksi tersebut berhenti di depan rumah villa mewah. Kasandra langsung membayar taksi tersebut lalu keluar dan berjalan memasuki villa mewah tersebut.
Ketika hampir sampai di ruang keluarga, Kasandra terdengar suara-suara sayup orang tertawa. Kasandra langsung menghentikan langkahnya dan melihat kedua orang tuanya, ke empat kakaknya dan Adik angkatnya sedang tertawa bersama.
Sedangkan mereka yang mendengar suara langkah kaki membuat mereka menatap ke arah sumber suara dan melihat Kasandra menatap mereka dengan tatapan sendu.
Hati Kasandra sangat hancur karena keluarganya sama sekali tidak peduli dengan dirinya. Hal itu membuat Kasandra berjalan ke arah kamarnya untuk membereskan barang-barang miliknya. Keputusan Kasandra sudah bulat untuk pergi dari rumah yang selalu membuatnya menderita.
"Berhenti!" Teriak Ibu Vina sambil berdiri lalu berjalan ke arah Kasandra.
"Semalam kamu pergi kemana? Aku sudah bilang sama kamu kalau setiap pagi Aku harus makan makanan buatanmu dan memijat ke dua kakiku!" Bentak Ibu Vina.
"Apakah perkataanku kamu anggap sebagai angin lalu?" Tanya Ibu Vina dengan nada satu oktaf.
anak Buan mu jg ga di hukum
Kasandra tunggu hasilnya dr Bella yg songong dan tdk tahu malu itu.