Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.
Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.
Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?
Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.
Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰
love you all
farala
💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1 : Pekerjaan baru
" Mbak!! Cepat...nanti kita terlambat." Teriak Marwah.
" Iya tunggu." Balas Safa dari dalam kamar sembari memasang jilbabnya.
" Selalu begitu, lelet." Gerutu Marwah.
Ini hari pertama bagi keduanya.
Marwah baru saja di terima bekerja di perusahaan raksasa, HG Corp.
Sementara Safa sedang menjalani residensi obgyn nya setelah setahun bekerja di sebuah klinik.
Kenapa tidak ada yang bekerja untuk Brawijaya?
Jawaban dari mereka." Cari suasana baru."
Demi keluar dari zona nyaman, Safa dan Marwah memilih merantau.
Singapura, itulah negara yang menurutnya cukup dekat dengan Indonesia. Kapan saja mereka bisa pulang, apalagi ada opa dan Oma buyutnya yang berdomisili dan sudah menjadi warga negara asing di negara singa itu.
Meskipun demikian, Safa dan Marwah memilih tinggal berdua, membeli sebuah rumah sederhana untuk mereka tempati. Oma Ivana sudah membujuk cicitnya itu, tapi dengan alasan ingin belajar mandiri, Oma dan opa buyut akhirnya membiarkan saja. Membiarkan bukan berarti tidak memantau. Zara dan Ezar tidak tinggal bersama mereka. Jadi sudah tugas opa dan oma buyutlah yang menjaga cicit mereka.
Safa berdiri mematung.
" Ayo cepat."
" Yakin, kamu mau naik ini?"
" Lalu mau bawa mobil? Yang ada telat , mbak."
Marwah melemparkan helm pada Safa dan Safa menangkap helm full face itu dengan sempurna.
" Tapi, aku takut, Ra.."
Marwah menghela nafas.
" Jadi, mbak mau terlambat dan mendapatkan teguran dari rumah sakit, Begitu?"
Safa menggigit kukunya. Tidak punya pilihan, mau tidak mau Safa akhirnya mengikuti Marwah.
" Akh...tapi jangan ngebut ya.." Safa memperingati.
Marwah mengangguk pasrah.
Sebenarnya, keterlambatan mereka karena ulah si Safa juga.
Semalam, Safa mengajak Marwah menonton drama korea hingga larut malam.
Safa naik dan memeluk Marwah dengan erat, tangannya sampai gemetar." Kau sudah janji padaku, kan?" Terangnya lagi.
Marwah memutar bola matanya malas. Tidak balap? bagaimana bisa?
Motor sport berwarna merah keluaran ducati, siap membawa mereka ke tempat masing masing.
Motor melaju dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan padat kota Singapura yang sangat ramai.
Sepanjang jalan, Marwah meringis kesakitan karena di aniaya Safa. Bahu, pinggang dan pahanya terasa kebas karena Safa terus memukul dan mencubitnya.
" Huek..."
Itulah reaksi Safa begitu membuka helm. Dia mual.
Marwah menurunkannya tepat di depan mount Elizabeth hospital.
" Kau ingin membunuh ku!!" Pekiknya dengan kening mengernyit di sertai tatapan tajam.
" Kalau mbak mati, aku juga ikut, orang aku yang bawa motornya. Kalau mau mati ya matinya sama sama." Jelasnya terdengar begitu santai.
Safa menggeleng.
" Ini." Safa memberikan helmnya pada Marwah.
" Pulang jam berapa?"
" Tidak usah menjemput ku, aku bisa naik kereta." Ketus Safa.
" Oke.."
" Bawa motornya jangan kayak tadi, tidak lama kau membuatku konsultasi ke dokter jantung."
" Ya Allah, itu belum seberapa kali, mbak."
" Astaghfirullah ,hati hati kamu."
" Siap, bos.."
Safa memperhatikan adiknya yang membawa kendaraan roda dua itu dengan kencang.
" Betul betul si Ara, dia pikir dia punya nyawa lebih dari satu apa..." Gumam Safa geram.
Sebelum masuk, dia memperbaiki riasannya terlebih dahulu, rasanya seluruh tubuhnya jadi retak menjadi beberapa bagian karena Marwah melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Safa berjalan tergesa, namun ada untungnya juga dia di antar Marwah, karena telat lima menit saja, residensi nya akan di cancel dan menunggu enam bulan kemudian untuk bisa kembali mengajukan proposal.
*
*
Marwah berhenti di lampu merah.
Dua belokan di depan akan segera membuatnya tiba di HG Corp.
Marwah melihat arloji digital di tangan kanannya.
" Masih ada waktu. Go..go..Ra.." Dia tersenyum di balik helm full face ducati yang warnanya senada dengan motornya.
Bentley bentayga hitam berhenti di samping motornya.
Dari dalam mobil mewah tersebut, seorang pria tampan dengan jas mahal nampak menatap Marwah. Tatapan memindai dari ujung kaki ke ujung rambut.
" Kau mengenalnya?" Tanya seseorang yang duduk di belakang dan terlihat jauh lebih tampan dari pria tadi.
" Tidak, tuan."
" Lalu kenapa kau menatapnya seperti itu?"
" Saya hanya ingin memastikan sesuatu saja, tuan."
" Apa yang kau pastikan?"
" Mmmm...dari postur, saya rasa dia seorang wanita."
" Memangnya kenapa kalau dia wanita."
" Keren saja, tuan. Jarang seorang wanita yang berani membawa motor sport sepertinya."
Pria itu menatap sekilas. " Biasa saja." Katanya lalu kembali memainkan ponselnya.
Liam, nama pria yang duduk di balik kemudi itu terus memperhatikan Marwah.
" Aku seperti pernah melihat motornya, tapi di mana , ya?" Batin Liam.
" Kita berhenti di toko perhiasan di sana. Aku mau membeli sesuatu."
" Hadiah untuk nona Priscilla?"
" Mmm, besok dia akan datang ."
" Baik , tuan."
Mobil kembali melaju, dan Bentley bentayga hitam itu berhenti tepat di depan sebuah toko perhiasan.
Marwah yang sedang buru buru, tidak begitu memperhatikan jika di perempatan tempatnya akan berbelok, ada sebuah mobil mewah yang terparkir di bahu jalan.
Karena terkejut dan tidak bisa mengimbangi motor nya yang berat, Marwah menabrak bagian belakang mobil mewah itu.
" Astaghfirullah, mati aku." Ucapnya beristighfar setelah berhasil membuat sedikit goresan di bagian belakang mobil Bentley tersebut.
Sebagai gadis cantik yang terlahir dengan sendok emas, Marwah tau, jenis mobil yang baru saja dia tabrak.
Itu adalah, Bentley bentayga, mobil mewah keluaran Volkswagen yang di banderol dengan harga puluhan miliar jika di rupiahkan.
" Astaghfirullah, sial sekali. Bagaimana ini, aku harus bertanggung jawab. Tapi, aku juga sedang buru buru. Jika telat, aku bisa di pecat di hari pertamaku bekerja."
Marwah berpikir cepat.
Dia mengambil pulpen dan secarik kertas dari dalam tas ranselnya.
Di sana dia menulis nomor telpon dan menyelipkan kertas itu di antara wiper mobil dan segera berlalu setelahnya.
Bosnya masih di dalam toko memilih hadiah untuk sang kekasih, Liam pamit sebentar karena melupakan sesuatu di dalam mobil.
Sedikit terkejut begitu Liam melihat sebuah kertas terselip. Diapun mengambil dan membacanya.
"I apologize for accidentally scratching your car. But I'm in a hurry now, you can call me here..(saya minta maaf karena tidak sengaja membuat mobil mu lecet. Tapi saya sedang terburu-buru sekarang, Anda bisa menelpon saya di sini."
Liam pun mencari di mana letak kerusakan mobil bosnya itu. Dan menemukan kalau di bagian belakang ada sedikit goresan memanjang.
" Dia pemberani juga. Apa dia tau harga mobil ini dan berapa yang harus dia bayar untuk ganti rugi? Aku salut, siapapun itu." Gumam Liam tersenyum.
Tidak lama kemudian , sang bos pun datang menghampiri.
" Apa yang kau lakukan di sini? Aku lama menunggu mu di dalam." Ucapnya dengan nada datar.
" Oo, ini tuan, ada seseorang yang menyelipkan ini."
Barra, nama pria itu, mengambil kertas dari tangan Liam.
Keningnya mengernyit sembari membaca tulisan tangan yang indah itu.
" Periksa dashcam saat kita tiba di kantor."
" Baik tuan."
Bara memasukkan secarik kertas itu ke dalam saku kemejanya.
" Bagaimana pembangunan HG di Indonesia?"
" Finishing, tuan. Sesuai rencana awal, HG akan beroperasi dua bulan lagi."
" Bagus, aku sudah sangat rindu makanan Indonesia."
" Sama , tuan." Liam menimpali .
Mobil melaju memasuki pelataran parkir HG Corp.
" Bukankah hari ini ada perekrutan karyawan baru?"
" Iya , tuan."
" Aku ingin melihatnya."
" Baik tuan."
Sementara itu, di kantor utama HG, Marwah baru saja memperbaiki riasannya. Penutup kepala yang dia kenakan menandakan jika dia seorang muslimah, karena di antara puluhan karyawan yang baru saja di terima, hanya dia yang mengenakan jilbab.
Untuk menutupi kesenjangan, terpaksa Marwah menyimpan hijab syar'i nya di rumah. Namun, dia tetap mengenakan pakaian longgar khas muslimah pada umumnya.
Menggunakan bahasa inggris, staf human resource memberikan sambutan pada semua calon karyawan HG Corp.
" Selamat pagi dan selamat bergabung di HG. Kami sudah melakukan seleksi untuk beberapa posisi di perusahaan ini. Dan dari ratusan ribu yang mendaftar, hanya lima belas orang yang sesuai dengan kriteria kami, dan lima belas itu adalah kalian semua yang hadir di ruangan ini."
Staf human resource sementara memberikan arahan, hingga akhirnya harus berhenti ketika Barra membuka pintu dan melangkah masuk.
Beberapa karyawan wanita yang baru saja di terima bekerja terlihat menatap Bara dengan tatapan memuja.
Tinggi, tampan dengan wajah blasteran. Siapa yang tidak menyukainya?
Tidak ada, kecuali Marwah. Dia terlihat biasa saja.
Mungkin karena dia sudah terbiasa melihat yang bening bening. Di keluarga Brawijaya, semua yang berjenis kelamin laki laki tidak ada yang jelek. Mulai dari opa buyut, opa Grandfa, uncle Zayn, bahkan abinya sendiri, semua serbuk berlian. Terakhir, jangan lupa, pria super super tampan, perpaduan wajah aunty Tatha dan uncle Zayn, siapa lagi jika bukan Azzam, si kanebo kering bermata amber.
Tapi berbeda dengan Bara.
Setelah berdiri di podium, netranya terpaku pada satu orang, gadis cantik berjilbab yang duduk paling di belakang.
...****************...
Assalamualaikum kakak
Farala hadir lagi, nih...
Kali ini, Farala akan menggabungkan kisah kedua putri cantik Abi Ezar dan umi Zara.
Semoga kalian suka🥰🥰
Jangan lupa gerakan jempolnya ya,,,
Farala sangat membutuhkan Like dan komen kakak kakak ku tercinta.
Selamat datang di
" Perjalanan cinta kembar Ezara "
💗💗💗💗💗💗
astagfirullah knpa jadi mendoakan yg engga2 /Facepalm/
mohon 2x up thor
aahh Thor critamu bikin ku Ter love2..
ku tunggu critanya Marwah Thor dh Ter bara2 n Ter marwah2 aq in thor/Drool//Kiss/
d tunggu kelanjutan nya akan ada kejutan kan KA
lanjut thor.....gak papa arhan kelihatan baik tapi bejat.... tadinya dukung arhan skrg pindah dukung arga..
bisa langsung menyusul puzzle 😃👍🏻👍🏻