NovelToon NovelToon
Scandal Terlarang Sang Mafia

Scandal Terlarang Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Irene Larasati seorang polisi wanita yang ditugaskan menyamar sebagai karyawan di perusahaan ekspor impor guna mengumpulkan informasi dan bukti sindikat penyeludupan barang-barang mewah seperti emas, berlian dan barang lainnya yang bernilai miliaran. Namun, bukannya menangkap sindikat tersebut, ia malah jatuh cinta kepada pria bernama Alex William, mafia yang biasa menyeludupkan barang-barang mewah dari luar negri dan menyebabkan kerugian negara. Alex memiliki perusahaan ekspor impor bernama PT Mandiri Global Trade (MGT) yang ia gunakan sebagai kedok guna menutupi bisnis ilegalnya juga mengelabui petugas kepolisian.

Antara tugas dan perasaan, Irene terjerat cinta sang Mafia yang mematikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Maksud Anda apa, Pak? Aku harus masuk ke perusahaan itu dan menyamar sebagai karyawan di sana, begitu?" tanya Irene, polisi wanita ditugaskan di Satuan Tugas Khusus.

"Mau gimana lagi, Ren. Cuma kamu yang cocok menyamar dan kerja di sana," jawab Herman, ketua satuan tugas khusus yang bertekad menangkap mafia sindikat penyeludupan barang-barang mewah bernilai miliaran rupiah. "Kan tau sendiri, susah kali nangkap orang-orang gak bermoral itu. Mereka licin kayak belut!"

"Tapi, Pak. Kalau aku kerja di sana, itu sama aja aku masuk sarang harimau. Kalau mereka sampe tahu aku polisi, bisa habis nyawaku di tangan mereka," jawab Irene dengan ragu.

"Hey, apa kamu lupa sama sumpah yang kamu ucapkan saat bergabung dengan kepolisian? Kamu siap ditempatkan di manapun, siap menerpa bahaya demi negara kita tercinta," tegas Herman penuh penekanan. "Lagian, kamu gak bakalan ketahuan, Ren. Kamu berbaur aja sama mereka, terutama si Alex. Kamu deketin dia karena si Alex itu target utama kita. Kalau kamu gak mau, mendingan kamu keluar aja dari kepolisian!"

Wanita yang mengenakan pakaian biasa itu nampak bingung. Tugas yang diberikan kepadanya terbilang cukup berbahaya. PT Mandiri Global Trade (MGD) adalah perusahaan ekspor impor yang dicurigai menyeludupkan barang-barang bernilai miliaran ke Indonesia melalui jalur darat, laut bahkan udara.

Mereka bisa lolos tanpa terendus pihak berwajib. Permainan mereka begitu rapi, seperti yang diucapkan oleh Herman, mereka begitu licin seperti belut. Satgas mereka ditugaskan untuk menangkap mafia sindikat penyeludupan barang-barang dari luar negri dan perusahaan itu adalah target utama mereka.

"Udah, gak usah banyak mikir. Besok akan ada perekrutan karyawan baru di perusahaan itu, kamu dateng dan melamar ke sana. Pastikan kamu diterima bagaimana pun caranya. Paham?" tegas Herman penuh penekanan.

Irene tidak memiliki pilihan lain selain menganggukkan kepala, patuh kepada perintah sang ketua. Meskipun nyawa yang menjadi taruhannya, ia harus siap sesuai dengan sumpah yang pernah ia ucapkan saat bergabung di satgas kepolisian.

"Saya akan siapkan KTP dan identitas baru buat kamu. Besok sebelum ke sana, kamu ambil dulu berkas identitas baru kamu ke sini, oke?"

Irene kembali mengangguk patuh.

"O iya, kamu gak perlu mengganti nama biar mereka gak curiga."

"Siap, Pak," jawab Irene dengan tegas.

***

Setelah menerima tugas dari sang atasan, Irene dipulangkan lebih cepat dari biasanya guna mempersiapkan fisik juga mental sebelum menjalankan tugas berat bahkan nyawa menjadi taruhannya. Wanita itu berjalan di trotoar. Celana jeans yang dipadu padankan dengan kaos oblong berwarna hitam tidak mencerminkan jati dirinya sebagai seorang polisi wanita.

"Akh, sial! Gini amat sih jadi polisi. Gue kira jadi polisi enak, tugasnya cuma nilang pemotor, terus dapet duit," keluhnya, menarik napas panjang-panjang meratapi nasibnya yang malang. "Tuhan, lindungilah hambamu ini!"

Irene berhenti di tepi jalan raya hendak menyebrang, kendaraan beroda empat nampak berlalu lalang hampir memenuhi jalanan. Wanita itu terdiam dengan pikiran melayang, hingga kakinya melangkah menyebrangi jalanan setelah ia rasa cukup aman.

Akan tetapi, sebuah mobil Pajero berwarna hitam tiba-tiba melaju kencang dari arah samping. Irene terkejut, kakinya terhenti dan hampir tertabrak. Tubuhnya pun seketika ambruk terjatuh ke aspal.

"Haa!" teriak Irene, matanya terpejam. Telapak tangannya terasa nyeri setelah terjatuh ke aspal.

Suara gemericit rem yang diinjak secara tiba-tiba terdengar nyaring. Mobil tersebut terhenti tepat di depan Irene yang ketakutan dan histeris. Irene memandang mobil tersebut dengan tajam dan mata memerah.

"Dasar mobil sialan, gak liat apa ada orang yang lagi nyebrang?" gumam Irena, berdiri tegak. Kedua telapak tangannya terasa nyeri bahkan berdarah. "Hey, keluar lo! Mentang-mentang orang kaya, seenak-enaknya aja bawa mobil? Lo pikir jalan ini punya Nenek moyang lo apa?" teriaknya seraya menendang bagian depan mobil tersebut.

Pintu mobil dibuka, seorang pria berbadan besar juga berjas hitam keluar lalu melangkah menghampiri. "Astaga, Mbak. Apa Anda tau berapa harga mobil ini, hah? Kalau sampe lecet, Anda gak bakalan sanggup buat bayar ganti rugi!" bentak pria tersebut

"What? Lo masih mikirin mobil lo? Liat tangan gue," bentak Irene seraya memperlihatkan telapak tangannya yang terluka. "Mobil lo gak lecet, tangan gue yang lecet tau!"

"Anda sendiri yang salah, Mbak. Kenapa nyebrang jalan gak liat-liat? Anda pikir jalanan ini punya Nenek moyang Anda apa?"

"Sudah cukup!" ucap seorang laki-laki keluar dari dalam mobil yang sama.

Pria berperawakan tinggi, berwajah agak bule dengan jambang tipis di kedua sisi wajahnya. Jas hitam dengan dasi senada membalut tubuh kekarnya terlihat begitu berkarisma.

Pria yang tengah berdebat dengan Irene sontak memundurkan langkahnya dengan kepala menunduk. "Pak Bos," sapanya dengan sopan.

"Sudah cukup, David. Gak usah diperpanjang," ucapnya seraya memandang wajahnya Irene dengan perasaan kagum.

Wanita itu bukan hanya cantik, tapi juga memiliki keberanian. Rambutnya yang pendek sebahu juga pakaian yang dikenakan oleh Irene cukup menggambarkan seperti apa kepribadian wanita itu, tomboi dan tidak mau mengalah, seperti itulah gambaran sifat Irene di mata pria tersebut.

"Saya minta maaf atas kelalaian anak buah saya, Mbak," ucap pria tersebut, ramah. Tatapan matanya tidak beranjak sedikitpun dalam memandang wajah cantik seorang Irene. "Sepertinya Anda terluka. Apa perlu kita ke Rumah Sakit?"

Irene tersenyum sinis seraya memalingkan wajahnya ke arah samping. Tatapan mata pria itu membuatnya tidak nyaman. "Gak usah, gue gak butuh ke Rumah Sakit," jawabnya dengan dingin.

Pria itu tersenyum lebar. "Kalau begitu, apa kamu mau uang konfensasi? Katakan berapa jumlah uang yang kamu minta? Saya akan berikan berapa pun jumlahnya sebagai konfensasi."

Pria tersebut merogoh saku jas hitam yang ia kenakan lalu meraih selembar kartu nama dari dalam sana dan memberikannya kepada Irene. "Ini kartu nama saya. Silahkan hubungi saya kapan pun. Walau bagaimanapun, kamu hampir ketabrak mobil saya. Saya takut kamu kena luka dalam."

Irene menerima kartu nama tersebut dengan ragu-ragu, memandang wajah pria itu saja rasanya benar-benar canggung karena pria berjas hitam itu memiliki karisma yang luar biasa membuat nyalinya seketika ciut. Irene membaca dengan seksama kartu nama yang baru saja ia terima.

"Alex William, Direktur Utama PT Mandiri Global Trade. Ini, 'kan?" batin Irene akhirnya menatap wajah pria bernama Alex tersebut dan kembali berucap dalam hatinya. "Ya Tuhan, kayaknya aku gak perlu susah payah ngelamar di perusahaan dia."

"Baiklah, sekali lagi saya minta maaf atas kejadian ini. Jangan lupa hubungi saya kalau suatu saat nanti kamu membutuhkan bantuan," ucap Alex tersenyum ramah lalu berbalik dan hendak melangkah.

"Tunggu," pinta Irene membuat langkah Alex terhenti lalu kembali memutar badan dan menatap wajahnya. "Aku lagi butuh perkejaan. Apa Anda bisa memberiku kerjaan di perusahaan Anda, Pak Alex?"

Bersambung ....

1
Jamayah Tambi
Betuah punya anak
Jamayah Tambi
Davidcyg salah dan cemburu
Jamayah Tambi
Selepas 8 tahun baru jumpa
Jamayah Tambi
Anak degil
Jamayah Tambi
Dah masik kandang singa memang tak boleh keluar dah
Jamayah Tambi
Mesti Irinevdah mengandung anak mafia tu
Jamayah Tambi
Kau peduli Akex
Jamayah Tambi
Alex dah tau kau polisi,tp buat2 tak tau kerana cintanya.Dia ingin kamu berhenti jd polis dan menjadi isterinya Itu taktik Alex.
🤩😘wiexelsvan😘🤩
akhirnya bang alex ma irene ketemu lg,kaget ya bang tiba" menjadi daddy si kembar willi & willo 🤩🤩
mampus kau david,habis ni kau akan liat kemurkaan dan kemarahan bang alex 🤭😅😅
Jamayah Tambi
David cukup hati2
Jamayah Tambi
David pulak mcm ketua mafia.
Jamayah Tambi
Kaya raya memang,tp klu suaminya tidak setia dan kaki selingkuh macam mana.Mana ada perempuan yg sanggup diduakan./Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
Masuk kandang singa kamu Ren/Toasted//Toasted/
Jamayah Tambi
Belum apa2 dah kantoi /Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Kamu berani sangat Irine.
Jamayah Tambi
Biar betul 2 vs 12.Macam tak logik.
Jamayah Tambi
Ah sudah,bahaya ni Airine
Jamayah Tambi
Mcm man nk jadi sekretaris klu tidak ada latihan.
Sri Astuti
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
begitulah wanita ketika merasa kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!