"Jika gadis itu tidak bisa membuat bayiku tenang, maka penggal kepalanya!"
"Tidak! aku tidak mau mati! Aku akan membuat bayi ini menjadi perisai ku!"
Rosalia, seorang dokter spesialis tiba-tiba berada di zaman lain dengan tubuh yang bukan miliknya. Apakah Rosalia berhasil di kehidupan ini? Dan bagaimana kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dikunci
Sun Zheni masuk dengan langkah yang mantap dan anggun. Tumitnya berdetak pelan, namun mencuri perhatian semuanya. Rambutnya sudah dihias dengan perhiasan emas yang indah dan rapi.
Wajah Qian yang sudah dipoles dengan cantik membuat Zhang Buyi terpaku dengan setiap langkah lembut yang diambil oleh sun Zheni. Qian yang berada di sana duduk di kursi istimewanya dengan sang suami tersenyum melihat sang putra yang terpaku menatap sang pengantin wanitanya.
'Aku yakin, gadis ini adalah gadis yang tepat dan akan merubah serta mengembalikan kembali kehidupan putraku.'
Setelah beberapa langkah yang anggun itu, akhirnya sun Zheni sampai di hadapan Zhang Buyi. Pria itu terlihat menggunakan pakaian yang sama dengan nya, yaitu warna hitam dan bordiran benang emas serta dibelakang nya berbentuk naga.
Sedangkan ibu tiri sun Zheni matanya melirik ke arah sun Zheni beberapa kali, tak lupa mengusap-usap matanya benar-benar memastikan gaun pengantin yang digunakan oleh sun Zheni. 'Tidak mungkin! Bagaimana bisa? Mana pelayan itu? Lihat saja nanti! Akan aku berikan pelajaran padanya.' geramnya.
'Dia tampan, terlihat lebih rupawan dengan pakaian hitam itu.' tanpa sadar sun Zheni memuji nya.
"Baiklah. Untuk kedua mempelai, silakan saling menunduk." Keduanya mengikuti arahan tetua.
"Berikan salam penghormatan kepada leluhur."
"Dilanjutkan dengan penghormatan kepada kedua orang tua dari kedua nya." Pakaian panjang sun Zheni mengikuti dirinya dengan baik, tidak ada kesulitan cara berjalan gadis itu.
Sedangkan pangeran Wei, dia terlihat tenang di gendongan kakek nya. "Aku tidak menyangka, adik ipar ku kali ini sangat cantik!"
"Dia putri dari tuan tanah." Jelas haoran pada istrinya.
"Oh, jika itu ayahnya, lalu mana ibunya? Tidak ada wanita yang mirip dengannya."
"Sudah tiada, dan dia memiliki ibu tiri dan saudari nya, disana." Tunjuk haoran.
"Kenapa?" Tanya haoran melihat reaksi istrinya.
"Sepertinya ada ketidaksukaan, aku bisa melihatnya." Jelas sang istri.
"Istriku pintar."
"Tentu saja! Saking pintarnya aku memilih dirimu." Haoran tertawa dan mengecup pipi istrinya.
"Banyak orang!" Ujar istrinya dengan mata bulatnya.
"Biar saja."
Prosesi pernikahan berlangsung dengan baik, akhirnya sun Zheni dan Zhang Buyi menjadi suami dan istri. Bayi Wei tampak riang seolah ikut merayakan pernikahan ayahnya.
"Wuaaa."
***************
"Ibu suri." Panggil sun Zheni ketika melihat kedatangan Qian.
"Aku menganggu?"
"Tidak ibu suri. Ada apa?"
"Ayo, ikut aku." Sun Zheni mengangguk setuju dan mengikuti Qian.
Qian tersenyum tipis sesekali melirik sun Zheni yang melihat setiap yang dilewati nya. Pintu terbuka, menampilkan kamar yang besar dengan hiasan yang begitu indah dengan warna merah.
"Sekarang, ini menjadi kamar mu. Kau tunggu disini, Kaisar Zhang Buyi akan segera datang."
"Tapi ibu suri, pangeran?" Qian tertawa kecil.
"Jangan khawatir, semalaman ini aku bisa menjaganya. Kau nikmati saja malam mu, kau pasti harus membiasakan diri kan."
Sun Zheni tersenyum kikuk. "Kalau begitu aku pergi. Selamat malam."
"Selamat malam ibu suri." Qian mendekati salah satu prajurit.
"Dimana kaisar?"
"Dalam perjalanan ibu suri."
"Bagus, setelah kaisar datang, kunci pintunya dari luar dan buka besok pagi." Titah Qian.
"Baik ibu suri."
"Bagus."
Zhang Buyi baru saja datang, sepasang kakinya masuk ke kamarnya, tapi matanya menangkap sesuatu yang berbeda. "Kau!" Ucapnya.
"Iya Yang mulia. Ini aku, sekarang ini menjadi kamar ku juga." Sun Zheni tersenyum dan merebahkan tubuhnya.
"Kamar ini sangat besar dan juga lembut. Ibu suri yang membawa ku kesini." Jelas sun Zheni.
"Lalu?" Tanya Zhang Buyi.
"Lalu? Tentu saja aku harus tidur disini. Aku tidak mau tidur di lantai."
"Baiklah." Zhang Buyi merebahkan tubuhnya dan membuat sun Zheni langsung berguling ke samping.
"Apa yang kau lakukan?"
"Pertanyaan macam apa itu? Ini kamarku."
"Aku tau, tapi...."
"Apa? Apa kau berpikir aku akan tidur di lantai? Dan kau yang tidur di ranjang begitu?"
"Aku tidak setega itu." Zhang Buyi mengangkat alisnya.
"Lalu?"
"Tidur di kamar lain." Jawab sun Zheni.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kau coba bantu aku membuka pintunya." Alis sun Zheni berkerut mendengar nya.
"Hahahaha." Sun Zheni tertawa mendengar ucapan Zhang Buyi.
"Astaga, aku tidak bisa menghentikan tawaku. Kaisar, kau tidak bisa membuka pintu kayu ini?"
"Kalau begitu kau bantu aku. Kalau kau terlihat kuat."
"Kau menantang ku?" Zhang Buyi mengangguk.
"Baiklah, apa yang aku dapatkan?"
"Aku akan pergi dan kamar ini menjadi milikmu. Tapi kalau tidak, kau yang mematuhi ucapan ku."
"Setuju!" Jawab sun Zheni.
"Baiklah, silahkan." Dengan senyum bangga nya, sun Zheni melangkah menuju pintu.
"Dia pasti mengajak ku bermain-main. Yang benar saja, pintu ini tidak bisa dibuka. Dikunci saja tidak." Celoteh sun Zheni.
"Kamar ini akan menjadi milikku..." Sun Zheni menarik gagang pintu, tak lupa dengan tenaganya yang keluar.
"Ke-napa ti-dak bi----sa!" Zhang Buyi sudah berbaring tampan melihat usaha dari istrinya.
"Bagaimana? Bisa tidak permaisuri? Kaisar mu ini sudah tidak sabar."
"Kenapa tidak bisa?" Dengan setengah berteriak, sun Zheni mengatakannya.
"Pintu itu dikunci dari luar, jadi aku akan tidur saja, kalau kau masih berusaha dan jika sudah berhasil, bangunkan aku."
"Apa!" Teriak sun Zheni yang merasa dipermainkan.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak, dan maaf reader, karena beberapa hari update cuma satu, karena author sedang tidak sehat karena kesibukan beberapa hari ini 🙏🙏
lanjuuut
semangat salam ❤️🙂🙏