NovelToon NovelToon
SEKOLAH BERANDAL

SEKOLAH BERANDAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persaingan Mafia
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yo Grae

Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berburu Fraksi (1)

 "Argghhhh kenapa di terima Metia, kita hanya di jebakk!!" Teriak Andhik.

Andhik memiliki tindik di lidahnya, yang seharusnya memang di larang oleh pihak sekolah. Tapi bukan Fraksi Merah Jambu namanya kalau taat peraturan sekolah . Ia pandai bertarung dan otaknya juga lumayan encer. Tubuhnya hampir sama seperti Firman, rambutnya yang berwarna abu abu dan style nya yang selalu memakai abu abu putih membuatnya hampir seperti orang luar negri. Matanya pun berwarna hijau kebiruan .

"Weh, jangan salah kan aku dong bajing*n, kau senang Fraksi besar Merah Jambu di anggap remeh hah? Kita ini Fraksi terbesar di sekolah ini . Jumlah kita bukan main banyaknya divisi aja sampe tiga dan masing masing divisi kita hampir nyentuh lima puluh orang. Mau apa lu?" Setelah mengomel panjang lebar Metia menampar wajah Andhik yang hampir membuat Andhik linglung sbentar . Andhik ingin membalasnya tapi di cegah oleh Dimas.

"Yang di katakan Metia benar. Toh power dan jumlah kita menang jauh di banding kan tiga fraksi yang sangat kecil itu. Bahkan ketiga nya saja bersatu baru bisa setara satu divisi kita. Jangan takut, justru ini peluang besar untuk kita bisa menaiki lantai dua ." Dimas menjelaskan jalur lurus apa yang mereka alami sekarang.

Untuk pemikiran masalah strategi dan yang lainnya, Dimas memang kalah di bandingkan Andhik. Namun kalau masalah bersikap tenang, Dimas dapat di andalkan. Semua strategi, pemikiran , dan saran kritik dari anak buahnya pasti di dengar dengan tenang oleh Dimas . Setelahnya ia meminta mereka untuk memberikan dirinya waktu untuk memikirkan yang mana yang terbaik.

Bukan hanya asal banyak anggota, tetapi Fraksi Merah Jambu memang terkenal teratur dari pada Fraksi lain. Itu lah alasan kenapa Dimas selalu berfikiran tenang, karna untuk mengatur banyak orang harus ada pemikiran dan kekuatan yang matang.

Tubuh Dimas hampir setara dengan Mario, hanya saja ia lebih pendek sedikit ketimbang Mario. Tinggi Dimas sekitar seratus tujuh puluh enam centi meter. Otot ototnya terlatih dan kecepatannya lumayan hebat. Bahkan dia bisa berlari dengan motor .

"Ingat, yang kita lawan Gabungan fraksi baru. Terlebih lagi kita kekurangan kekuatan inti untuk mengacak acak lantai dua . Aku ingin kekuatan mereka ada di bawah ku." Ucap Dimas lagi .

Ketika mereka berbincang bincang, suara gaduh di depan markas mereka terdengar. Tak lama setelah itu ada seorang siswa datang mengetuk pintu dengan terburu buru .

Andhik yang muak dengan suara ketukan pintu yang hampir menyerupai suara gedoran itu pun bergegas membuka pintu dengan wajah geram . "Kenapa brengs*k?" tanya Andhik.

"Divisi ketiga yang baru hancur boss" Ucap siswa itu.

"Sudah ku bilang " Kata Dimas "Mereka ini kuat " .

"Gak masalah kalau divisi ketiga, kedua aman?" tanya Metia.

"Gak , saya dari divisi kedua sebenarnya mau melaporkan, saat ini Dua orang itu sedang meratakan divisi kedua" Ucap siswa itu.

Semua yang ada di situ kaget .

"Siapaa ?" tanya Dimas .

"Mario dan Dominic, mereka ada di kelas ujung sana sedang meratakan divisi kedua!"

Mendengar pernyataan itu Andhik menendang kepala siswa itu hingga siswa itu terpental .

"Kau mau kemana Andhik !" Teriak Dimas .

"Menghajar anak anak itu !" Sebelum Andhik berangkat lebih jauh, Seorang anggota mereka, Dodi menerjang Andhik hingga terpojok ke dinding.

"Gak usah buang buang tenaga yang gak perlu, kalau mereka mau menyerang divisi pertama baru kita maju. Kita satukan kekuatan di divisi pertama. " ujar Dodi.

"Benar apa yang di katakan Dodi Andhik, biarkan yang sudah menjadi bagiannya. Toh divisi satu kita kuat kuat" Dimas menimpali .

Mereka kembali masuk ke dalam ruang kelas dan meninggalkan Andhik yang masih bingung .

"Haaaaaaahhh anj*Ng" Teriak Andhik merasa kesal karna ia terlambat menyadari pergerakan dari tiga fraksi itu .

.***

Di lain pihak, Dominic dan Mario sedang duduk di atas tumpukan tubuh siswa siswa divisi kedua dari Fraksi Merah Jambu, mereka sedang menghitung berapa yang mereka kalahkan.

"Aku dua puluh satu" Kata Dominic .

"Beda dikit, aku dua puluh empat" jawab Mario .

Dominic mencengkram kerah Mario "Yang benar kau anj*Ng! Jangan korupsi hitungan !" teriak Dominic.

Mario mengangkat tangannya "Bercanda bab*! Aku dua puluh satu" balas Mario .

Mereka tak bisa berbohong, walaupun mereka kuat namun stamina mereka terbatas . Tak seperti Arka dan Jefry yang memikirkan stamina luar biasa banyak, Terutama Dominic, ketika ia mengeluarkan empat puluh persen saja kekuatannya stamina nya menurun drastis . Hal itu membuat ia tersadar bahwa olahraga belakang ini harus di terapkan lagi.

"Aku mau diet, kau ikut ?" Tanya Dominic ke Mario.

Mario menggeleng "Badanku udah bagus, ngapain diet?"

"Taik!" Dominic menyalakan rokoknya yang ia keluarkan dari kantung baju nya .

Arka dan Firman memasuki ruangan bersamaan dengan si rambut pirang mantan ketua dari divisi ketiga Fraksi Merah Jambu.

"Wah wah, ada yang pesta ini" Arka membawakan sebungkus gorengan lengkap dengan lombok biji dan sambal terasi"

Melihat oleh oleh itu Mario bergegas lompat dan menyambar kantung plastik bening yang berisi harta Karun baginya itu dan memakannya satu satu dengan rakus .

"Lapar bangsat" teriaknya.

"Weh bagi " Dominic melompat ke bawah dan mengakibatkan getaran kecil di kelas .

Mereka habiskan dalam sekejap .

"Gimana di sana ?" Tanya Mario basa basi .

"Lho fraksi mu mana Mario ? " Belum di jawab pertanyaan Mario, Firman bertanya balik .

"Oh , mereka lagi nyerang Fraksi lain . Kita butuh banyak kekuatan untuk melawan Divisi satu dan divisi utama . Mereka benar benar berbeda dengan Divisi tiga dan dua"

Perkataan Mario memang benar, Terlepas seberapa mudah nya mereka menaklukan kedua divisi itu, yang paling berbahaya adalah divisi utama. Divisi satu memang agak susah namun berbeda dari divisi utama, karna pusat dari kekuatan Fraksi Merah Jambu ada di sana .

"Riski ada di divisi satu, dia berada di bawahan Dodi ." Dominic ikut nyeletuk setelah menghisap dalam rokoknya.

Riski yang menjadi mata mata berada di bawah kendali Dodi. Orang yang mengatur jalannya divisi satu hanyalah Dodi seorang. Untuk anggota anggotanya divisi satu, Dodi hanya perlu mengarahkan bagaimana cara berbisnis. Kekuatan divisi satu memang kuat. Per orangnya bisa di katakan setara enam siswa Sumpah Pemuda.

Arka berfikir sejenak cara mengalahkan mereka tanpa harus bertarung extra . Karna target pencapaian naik ke atas adalah minggu depan, di mana mereka harus bisa menghancurkan Jamal dan proyeknya.

"Baiklah, ayok bubar. Besok kita pikirkan lagi caranya" Arka keluar dari kelas dengan perasaan lega .

Step by step sudah di jalankan oleh Arka. Syukurlah ada Ruhus yang senantiasa menemani perjalannya untuk bisa memenuhi keinginannya .

Tak lama setelah ia berjalan meninggalkan kelas, kemudian sebuah pikiran yang dulu ia pikirkan ke Bali terlintas.

Bagaimana caranya melunasi biaya operasi ibu?

...****************...

1
Ahmad Fahri
Ceritanya asli keren banget, semoga menjadi best seller!
Re Creators
Hampir aja batal tidur. 😅
tangerin3
Mantap, gak bisa berhenti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!